Semua Bab JEJAK HITAM SANG PENGUASA AKHIR: Bab 81 - Bab 90

92 Bab

Bab 81. Akhirnya Kita Bertemu

Liu Qingxue dan Fang Zhi masih berdiri terpaku di depan prasasti batu ketika udara di dalam kuil tiba-tiba berubah drastis.Suhu turun dengan cepat.Bayangan-bayangan di dinding bergerak semakin liar, seolah ada sesuatu yang mengamuk di dalamnya.Mo Tian, yang sebelumnya terbaring tak sadarkan diri di lantai, mendadak bangkit dengan mata yang penuh kegelapan.Tanda hitam di pundaknya bersinar, kali ini lebih terang dari sebelumnya.Liu Qingxue tersentak. "Mo Tian!"Namun, Mo Tian tidak merespons. Pedang Langit Membara di tangannya bergetar hebat, mengeluarkan kilauan hitam yang pekat.Aura yang seharusnya membakar seperti api kini berubah menjadi kabut kegelapan yang menyeramkan.Fang Zhi segera bersiap, mengangkat pedangnya, tetapi tidak langsung menyerang. "Liu Qingxue, mundur!"Namun, Mo Tian tidak menyerang mereka.Sebaliknya, ia berjalan menuju altar kosong di tengah kuil dengan langkah berat dan pasti.Setiap langkahnya meninggalkan jejak hitam di lantai.Liu Qingxue menahan nap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Bab 82. Tenggelam dalam Kegelapan

Mo Tian berdiri di tengah ruangan kuil, tubuhnya seperti tak terkendali. Pedang Langit Membara ia angkat tinggi-tinggi, auranya memancarkan kilatan hitam yang mencekam.Liu Qingxue dan Fang Zhi, meskipun berusaha menahan gerakannya, tidak memiliki cukup kekuatan untuk menghalanginya."Mo Tian! Sadarlah!"Liu Qingxue berteriak, namun Mo Tian tidak merespons.Tanda hitam di pundaknya bersinar semakin terang, seperti semakin terhubung dengan sesuatu.Fang Zhi menggertakkan giginya, mencoba menyalurkan kekuatan spiritualnya ke dalam tangan, menekan bahu Mo Tian untuk menghentikannya.Namun, seketika..."GRAAAAHH!"Mo Tian menghantamkan pedangnya ke bayangan hitam di hadapannya!CLANG!Benturan besar terjadi. Udara di sekitar mereka bergetar, membuat lantai kuil retak. Namun, yang mengejutkan adalah bayangan itu tidak tertebas—melainkan justru tertawa keras."Hahaha... HAHAHAHA!"Suara itu bergema ke seluruh kuil, menggetarkan jiwa mereka.Liu Qingxue menegang."Apa yang terjadi? Kenapa di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Bab 83. Kebangkitan Buku Kematian

Mo Tian mengambil napas berat, tubuhnya terasa begitu lemah. Kegelapan yang tadi menyelimuti dirinya perlahan menghilang, meskipun bayangan hitam samar masih tampak di wajahnya.Pedang Langit Membara yang masih bergetar hebat berada di genggamannya. Ia bisa merasakan sesuatu yang kuat di dalamnya, sesuatu yang sejak awal telah menjadi bagian dari dirinya.Dan saat itu juga—Sebuah buku perlahan keluar dari dalam pedang.Buku itu melayang di udara, dikelilingi oleh aura gelap yang berpendar samar. Sampulnya terlihat tua dan lusuh, tetapi ada sesuatu yang begitu kuat memancar darinya.Liu Qingxue dan Fang Zhi terbelalak.Mereka bisa merasakan energi besar dari buku itu, tetapi saat mereka mencoba melihat lebih dekat...“Kosong?”Fang Zhi menyipitkan matanya, membalik beberapa halaman. Tidak ada apa pun di dalamnya. Hanya halaman kosong.Liu Qingxue pun mencoba melihat, tetapi hasilnya sama saja. Tidak ada tulisan, tidak ada petunjuk, hanya sebuah buku tua tanpa isi.Namun, Mo Tian tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Bab 84. Buku Kematian Begitu Dekat

Langkah kaki mereka bergema di lorong-lorong gelap Kuil Seribu Bayangan.Mo Tian, Liu Qingxue, dan Fang Zhi bergerak dengan hati-hati, menyusuri jalan setapak yang dipenuhi ukiran-ukiran kuno di dinding. Meski mereka sudah berhasil mengambil Buku Kematian, perasaan tidak nyaman masih menyelimuti mereka.Mo Tian menatap buku itu dengan waspada. Meski terlihat seperti buku kosong dimata Liu Qingxue dan Fang Zhi, bahkan untuknya saat ini. Tapi dia yakin kalau itu memanglah buku kematian yang mereka cari. Dan siapa yang menyangka, perjalanan yang mereka tempuh sudah begitu banyak, buku itu ternyata selalu membersamainya, buku itu bersemayam di dalam pedang Langit Membawa milik Mo Tian.Mo Tian menggenggam erat buku itu, matanya tajam menatap ke depan. Liu Qingxue dan Fang Zhi berjalan di sisinya, mengawasi setiap gerak-geriknya.Fang Zhi meliriknya sekilas sebelum berkata dengan nada serius,"Mo Tian, kau harus tetap fokus. Jangan biarkan suara-suara itu mengendalikanmu."Mo Tian mengerut
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Bab 85. Dewa Kematian

Langit mulai memerah saat Mo Tian, Liu Qingxue, dan Fang Zhi melangkah keluar dari Kuil Seribu Bayangan. Udara dingin menerpa wajah mereka, membawa aroma tanah basah yang bercampur dengan embusan angin pegunungan. Mereka tidak punya waktu untuk beristirahat lebih lama. Gunung Jiwa Abadi menunggu mereka."Kita harus segera berangkat," kata Fang Zhi, suaranya tegas meskipun ada sedikit nada kelelahan di dalamnya. "Semakin lama kita menunda, semakin besar risiko Mo Tian kehilangan kendali."Mo Tian mengangguk meskipun tubuhnya masih terasa lemah. Sejak insiden di kuil, dia terus merasakan getaran aneh dalam tubuhnya—seolah ada sesuatu yang mencoba keluar dari dalam dirinya.Liu Qingxue menatapnya dengan cemas."Apa kau yakin bisa melanjutkan perjalanan?" tanyanya. "Kita bisa istirahat sebentar jika kau butuh waktu."Mo Tian menyeringai tipis."Jika kita berhenti sekarang, aku takut aku tidak akan bangun lagi."Fang Zhi memandangnya dalam-dalam, lalu akhirnya mengangguk."Baiklah. Kita pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Bab 86. Pemilik Jiwa

“Kau adalah aku, Mo Tian!”Namun, sebelum tangannya bisa menyentuhnya, sebuah energi gelap meledak dari buku itu!DORR!!!Mo Tian, pria itu, Liu Qingxue, dan Fang Zhi semuanya terpental ke belakang akibat kekuatan yang tiba-tiba muncul. Angin kencang berputar di sekitar mereka, menciptakan pusaran bayangan yang menelan cahaya di sekitarnya.Pria yang mengaku sebagai Dewa Kematian tergelincir di tanah, namun dengan cepat ia kembali berdiri, matanya bersinar tajam."Tampaknya buku itu sudah memilih pemiliknya yang baru..." katanya dengan nada tajam. "Tapi itu bukan berarti kau bisa mengendalikannya tanpa aku, Mo Tian."Mo Tian merasa dadanya sesak, tangannya masih erat menggenggam buku itu.Dari dalam buku, suara berbisik mulai terdengar."Kau adalah pemilikku, karena kau adalah aku... Kau adalah penguasa kematian... Terimalah takdirmu, Mo Tian..."Mo Tian menggigit bibirnya, mencoba menenangkan diri. Namun, suara dari buku itu semakin kuat. Gambaran aneh muncul di pikirannya—bayangan h
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Bab 87. Gunung Jiwa Abadi

Buku Kematian yang kini berada di tangan Mo Tian kembali terlihat kosong. Huruf-huruf yang sebelumnya muncul saat terkena darahnya telah lenyap, menyisakan halaman-halaman kosong yang seakan menyimpan misteri yang lebih dalam.Mo Tian menghela nafas panjang. Jika satu tetes darah saja dapat menampakkan huruf-huruf itu, maka butuh seluruh darahnya untuk membaca keseluruhannya. Itu bukan pilihan yang bisa diambil begitu saja.Perjalanan mereka menuju Gunung Jiwa Abadi terasa lebih mudah dari yang mereka bayangkan. Tidak ada rintangan berarti, tidak ada serangan dari iblis atau makhluk penjaga. Ini terlalu aneh. Gunung Jiwa Abadi seharusnya menjadi tempat yang paling sulit dijangkau, namun mereka berjalan tanpa hambatan."Aku tidak suka ini," gumam Liu Qingxue sambil menatap sekeliling dengan waspada."Aku juga," timpal Fang Zhi. "Biasanya tempat seperti ini penuh dengan jebakan atau makhluk penjaga. Ini terlalu sepi."Mo Tian tidak banyak bicara, tetapi dia bisa merasakan hawa dingin ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 88. Darah atau Jiwa?

“Tunggu!” teriak Liu Qingxue.“Gunakan cara yang lain! Dan aku yakin kita bisa menggunakan cara lain,” sambungnya sambil menggeleng dan airmata yang telah jatuh di wajahnya.Mo Tian menatap Liu Qingxue. “Aku tidak apa-apa.”“Bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan kami?” tanya Liu Qingxue.Lelaki berjubah itu mendesah dan kembali bersuara. "Jika kau ingin aku membaca buku ini, kau harus memilih... darah atau jiwa. Jika kau memilih darah, maka pemiliknya harus mengorbankan darahnya sendiri untuk membuka tiap halaman. Tapi darah manusia terbatas. Membuka seluruh isi buku ini dengan darahnya... hanya akan membuatnya mati kehabisan darah sebelum semua terungkap. Tidak bisa dengan darah orang lain.”Mo Tian menggenggam buku itu semakin erat.“Jika jiwa orang lain? Disini banyak jiwa yang terperangkap, gunakan mereka," tanya Liu Qingxue."Jiwa seseorang akan dikorbankan untuk membuka halaman buku. Jiwa itu akan musnah, tidak bisa bereinkarnasi, tidak bisa kembali. Jiwa itu akan menjadi bagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 89. Buku Kematian Harus Ada Pemilik

Mo Tian merasakan tubuhnya melemah seiring dengan hisapan kekuatan yang dilakukan oleh Buku Kematian. Wajahnya memucat, tangannya gemetar, dan matanya mulai kehilangan fokus. Sebuah perasaan kosong merayapi pikirannya—seakan ada bagian dari dirinya yang terenggut dan tak akan pernah kembali.Fang Zhi yang sejak awal memperhatikan perubahan pada Mo Tian segera bertindak.“Berhenti!” serunya, matanya melebar saat menyadari sesuatu yang mengerikan.Buku Kematian bukan hanya menyerap jiwa yang mereka korbankan, tapi juga terus menarik jiwa Mo Tian!Namun, sebelum mereka sempat bereaksi lebih jauh, aura hitam pekat meledak dari buku itu, menyebar ke seluruh ruangan seperti kabut neraka. Buku itu bergetar hebat, seolah ada kekuatan yang terbangun di dalamnya.Mo Tian tak mampu bertahan lebih lama. Tubuhnya jatuh ke lantai dengan suara berdebum keras.“Mo Tian!” Liu Qingxue berlari mendekat, wajahnya penuh kepanikan.Fang Zhi, tanpa berpikir panjang, segera mengalirkan kekuatan spiritualnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Bab 90. Menjadi Dewa Kematian

ShaaatMo Tian hanya bisa menghela napas berat saat Buku Kematian tiba-tiba melayang dan tersedot ke dalam Pedang Langit Membara, seolah-olah pedang itu memiliki kekuatan alami untuk menyegel keberadaan buku tersebut. Cahaya redup berkedip dari pedang, lalu segalanya kembali tenang.Fang Zhi dan Liu Qingxue saling berpandangan, masih mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Lelaki tua berjubah abu-abu itu tetap diam, matanya menatap tajam ke arah pedang suci yang kini kembali menjadi wadah segel bagi buku terkutuk itu."Sepertinya kita tidak perlu menyegel Mo Tian..." kata Fang Zhi, mencoba mencairkan ketegangan.Namun, lelaki tua itu justru tertawa pelan, suaranya menggema di ruangan yang sunyi. "Jangan terlalu cepat bernafas lega. Kalian sudah mengetahui keberadaan Buku Kematian… dan yang lebih buruk lagi, buku itu telah mengenali pemiliknya."Mo Tian menoleh dengan ekspresi dingin. "Apa maksudmu?"Lelaki tua itu melangkah maju, tatapannya penuh makna. "Kau pasti menyadarinya. B
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status