Semua Bab Dinikahi Majikan: Bab 11 - Bab 20

48 Bab

11

Satu bulan sudah berlalu, Azizah menerima gaji pertamanya. Dia berniat akan memberikan gaji pertamanya seutuhnya untuk ibunya. Azizah memegang sebuah amplop berwarna coklat susu yang berisi uang gajinya. Senyum cemerlang terpampang di wajahnya."Ibu pasti senang banget menerima gaji pertamaku ini, seperti hatiku yang sekarang berbunga-bunga." Azizah asik bergumam sementara dari kejauhan Yanto memperhatikannya dengan tersenyum.Saat malam menjelang, Azizah yang akan menyiapkan makan malam, harus menghentikan pekerjaannya, karena dicegah oleh Anita. "Ada apa, Nyah?" tanyanya heran karena Anita memanggilnya saat dia sedang bekerja, dengan menautkan kedua alisnya."Kenapa kamu tidak pakai baju yang saya belikan, Azizah?" Anita terlihat agak kecewa. Sebuah pertanyaan yang menimbulkan pertanyaan lagi di benak Azizah. Tapi dia menjawab dengan logika."Sayang, Nya. Bajunya terlalu bagus untuk dipakai buat di dapur," jawabnya dengan sopan dan mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Dilamar

Mereka semua sampai di sebuah restoran elite. Restoran yang hanya kalangan konglomerat yang bisa masuk ke sana."Wah.... Ini istana atau restoran? Indah sekali." Baru kali ini Azizah bisa masuk ke dalam restoran yang megah ini. Selama ini, dia hanya bisa melihat dari dalam angkot, kadang berjalan kaki. Sambil berjalan matanya melirik restoran tersebut dan berkata dalam hati, "Apa aku bisa suatu saat bekerja di restoran besar ini?" Gadis lugu itu hanya bisa menatap dari kejauhan. Tapi kali ini dia bisa memasuki gedung ini, bahkan menjadi tamu."Andai saja ibu dan adik-adikku juga bisa menikmati makanan selezat ini pasti mereka akan senang banget," batin Azizah."Azizah. Kamu makan yang banyak ya? Jangan sungkan, kita sudah membayar makanan ini, jadi harus dihabiskan." Anita memperhatikan Azizah yang terlihat takut-takut mengambil makanan.Azizah hanya mengangguk dan bilang iya, tapi di hatinya berkata, "Makanan sebanyak ini, apa habis dimakan berempat? Ini bisa buat orang sekampung."S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

13

Malam ini, Yanto tidak bisa tidur. Di matanya masih terpampang senyuman Azizah yang memukau."Kenapa aku selalu membayangkan wajahnya? Apa yang terjadi denganku? Apa ini perasaan cinta?" batin Yanto. Yanto berdiri dari tempat tidurnya lalu berjalan ke ruangan kerja. Dia menyibukkan diri dengan memeriksa berkas-berkas pekarjaan. Akhir-akhir ini lelaki tampan itu memang selalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Berbeda sekali dengan kebiasaannya yang dulu sebelum Azizah datang ke rumah ini.Sebelumnya dia bahkan sanggup menghabiskan waktu di klub malam sampai pagi. Tapi bukan untuk bermain perempuan, namun hanya sekedar mencari kebisingan, agar dia bisa melupakan kesedihan atau permasalahan pribadinya.Entah sampai jam berapa dia mengutak-atik leptopnya. Dia tidak sadar kalau dia tertidur, sementara leptopnya masih menyala. Tapi saat bangun pagi, leptopnya sudah mati dan tersusun rapi di meja kerjanya. Sedangkan ia tertidur di kursi dengan banta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

14

Yanto dan kedua orang tuanya terperanjat mendengar pernyataan dari Yuni."Ternyata ini alasan Azizah terkadang terlihat seperti menyimpan kepedihan yang amat dalam dibalik keceriaannya," batin Yanto."Apa! Ja_di anda berniat menjual Azizah?!" Adi Bimantara tidak kuasa menahan pertanyaannya sampai matanya melotot karena terkejut sekaligus marah."Ti_tidak.... Bukan seperti itu. Dia berbohong," bantah Doni ketakutan. Dia tidak menyangka istri yang selama ini hanya menurut saja kini berani membuka aibnya di depan orang asing. "Mana mungkin saya menjual putri kandung saya sendiri," bantahnya.Azizah segera berlari memeluk ibunya agar ibunya yang kini gemetar karena amarah, bisa sedikit lebih tenang."Saya tidak berbohong. Selama ini saya selalu diam kamu pukul! Kamu jadikan sapi perah untuk membayar hutang judimu! Tapi saat kamu berniat buruk terhadap putriku, jangan harap saya akan tetap diam!" Doni benar-benar naik pitam saat mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

15

"Berani sekali kamu Azizah! Dasar anak durhaka kamu. Mana ada seorang anak yang berani menyuruh ayahnya untuk bercerai dengan ibunya. Di depan calon suamimu lagi!" Doni berdiri membentak Azizah."Mana ada seorang ayah yang mau menjual putrinya demi sejumlah uang untuk membayar hutang judinya, Yah," debatnya dengan air mata berlinang. Dia pun berdiri menantang ayahnya."Sudah ayah bilang, kalau uang ini bukan uang jual beli. Tapi ini uang mahar. Dan Ayah berhak memakai uang ini, karena Ayah sudah membesarkan kamu hingga kamu dewasa.""Tetap saja itu tidak benar, Yah. Aku tidak mau ayah menikahkan aku hanya jika Ayah mendapatkan uang yang banyak. Itu sama saja dengan Ayah menjual putri Ayah sendiri. Apalagi, sebelumnya Ayah juga berniat menjual ku," ujarnya dengan suara parau. Badannya bergetar karena tangisnya yang tidak bisa ia hentikan."I_iya.... Sebelumnya memang Ayah berniat menjual kamu kepada Pak Beden. Tapi itu karena Ayah terpaksa. Jika Ay
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

16

"Ibu.... Kenapa Ibu memberiku syarat yang begitu berat? Bagaimana mungkin aku bisa bahagia jika aku tidak bisa membahagiakan Ibu? Bahkan untuk menjenguk Ibu pun aku tidak diperbolehkan, bagaimana mungkin Ibu memberikan syarat seperti itu?" Azizah luruh ke lantai. Dia bersimpuh di kaki ibunya.Anita sedih melihat Azizah dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dia berusaha untuk mendekati Yuni dan membujuknya."Bu, Yuni. Jangan berikan syarat seperti itu kepada Azizah. Kasihan dia," bujuk Anita kepada Yuni."Bagaimana aku bisa kasihan kepada anak yang bahkan dia sendiri tidak punya rasa belas kasihan kepada ayah kandungnya sendiri, Nyonya." Yuni tetap bersikeras dengan pendiriannya."Tapi, dia melakukan semua itu untuk Bu Yuni. Itu juga karena dia sudah tidak tahan melihat Ibu yang selalu menangis dan selalu tersenyum untuk menutupi kesedihan Ibu. Lihat kondisi badan Ibu. Dan lihat juga kondisi kedua anak Ibu yang masih kecil. Mereka terlihat sangat ket
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

17

Dengan banyaknya drama yang terjadi di rumah Azizah, Adi Bimantara memutuskan untuk mengajak keluarganya pulang. Sedangkan Azizah untuk sementara harus tinggal di rumahnya dulu.Setelah mereka keluar dari rumah, pandangan mata Pela tertuju pada cincin yang dikenakan Azizah. Dia terkesima. Matanya terpana pada cincin berlian yang indah di jari manisnya."Ternyata calon suami Azizah ini benar-benar orang kaya. Aku harus bisa menggagalkan pernikahannya. Mau ditaruh di mana mukaku, jika dia bisa mendapatkan suami tajir melintir nan ganteng ini," pikirnya dalam hati."Apa Kakak masih ada keperluan di rumah ini? Jika tidak ada, silakan Kakak keluar dari rumah saya!" Yuni menunjuk ke arah pintu dengan geramnya."Hahaha.... Bahkan saya sangat geli berada di rumah jelek kamu ini. Tapi ya, gimana lagi. Sebagai keluarga, saya berkewajiban menyambut calon besan dengan tangan terbuka," ujarnya tanpa merasa bersalah. "Oh, ya. Pela kan lebih tua dari a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

18

Yuni tidak habis pikir dengan keberanian anaknya yang diluar kebiasaannya.Keesokkan harinya, Yuni menanyakan perihal bukti pembelian barang-barang yang diperlihatkan oleh Azizah kepada Ijah."Sebenarnya aku sudah tahu hal ini akan terjadi, Buk. Jadi aku mengambil struk belanjaan itu saat tuan muda Yanto membuangnya ke tempat sampah.""Sampai kepikiran kayak gitu," kekeh Yuni."Hehehe.... Iya, Bu. Aku juga heran, kenapa bisa kepikiran kayak gitu, ya?""Ibu heran dengan mereka, setiap hari selalu menghina kita dengan terang-terangan dan sindiran. Apa mereka gak capek, ya....""Mereka gak akan capek, Bu. Kecuali kita menjadi orang kaya. Mereka pasti akan menjilat kita. Jika aku kaya, aku akan balas mereka," ujar Azizah."Hus.... Gak baik bicara seperti itu. Biarlah mereka yang memperlakukan kita semena-mena, tapi kita jangan membalas keburukan mereka dengan keburukan lagi. Kalau bisa balaslah dengan kebaikan. Bagaimanapun juga,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

19

Yanto segera menanyakannya kepada Azizah, "Kenapa cincinmu ada pada Pela?""Tadi Azizah menyuruhku memakainya sebentar agar aku tahu berapa harga cincin berlian ini," jawab Pela yang tidak ingin membiarkan Azizah bicara."Apa benar itu, Azizah?" Kening Yanto berkerut."Sebenarnya...." Kalimat Azizah segera dipangkas oleh Pela."Katanya dia tidak terbiasa memakai cincin berlian, jadi dia menyuruhku memakainya. Benarkan Azizah?" Dalam hati Azizah tersenyum mendengar kata-kata Pela. "Tunggu saja Pela. Kamu pikir kamu mengadali saya? Tapi aku buayanya, Pela," batinnya tertawa geli."Tuan muda Yanto. Sebenarnya...." Lagi-lagi kalimatnya dipotong Pela. Dia tidak memberikan kesempatan Azizah untuk bicara."Sebenarnya dia hanya malu untuk mengatakannya." Yanto mengabaikan Pela."Sebenarnya apa Azizah? Apa kamu tidak mau menerima lamaranku?""Sebenarnya....""Sebenarnya_...." Pela terper
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

20

"Ini cara berpikir keluarga kami," jawab Ijah menegaskan."Tapi gak bisa seperti itu, Kak?!" Suara Yuni mulai agak meninggi meski tanpa ia sengaja."Lho kenapa gak bisa? Kamu jangan membeda-bedakan antara anakmu dan anakku. Bagaimanapun, mereka itu saudara sepupu. Jadi sudah sewajarnya kalau Azizah mengalah untuk kakak sepupunya. Toh selama ini saya juga ada andil dalam membesarkan anakmu!""Andil seperti apa maksud Kakak?""Ya memberi makannya lah.... Walaupun dengan jalan hutang, tapi tetap saja saya berjasa. Tidak sembarangan orang mau menghutangi orang lain sampai bertahun-tahun!"Doni hanya manggut-manggut menanggapi apa yang sedang dikatakan oleh kakaknya kepada istrinya. Dia ingin membenarkan ucapan kakaknya, hanya saja dia takut uang yang sudah ia terima akan diminta lagi oleh Yanto."Kalau masalah hutang, bukankah sudah lunas, bahkan dengan bunga-bunganya, Kak? Kakak sudah merampas apa yang seharusnya menjadi milik Aziza
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status