Semua Bab 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan : Bab 11 - Bab 20

44 Bab

11.

"Hah?! Apa ini? Tiketku di mana?!"Aldebaran telah sampai di bandar udara internasional Changi. Sambil berjalan menuju pemeriksaan imigrasi, dia mencari tiketnya.Aldebaran mengambil secarik kertas biru yang terselip di paspor."Queensland, Australia?"Aldebaran langsung membacanya. Tidak lama kemudian, ponselnya bergetar. Aldebaran ragu-ragu sejenak saat melihat nomor asing di layar handphone. Namun, dia tetap menerima panggilan telepon masuk dari nomor tidak dikenal."Ya?""Kok lama banget angkat teleponnya?"Aldebaran mengerutkan kening. Dia sepertinya mengenal suara lawan bicaranya. "Anda siapa?" tanya Aldebaran."Selamat atas keberhasilan misi pertama, Tuan King. Aku ini broker kamu."Aldebaran menghela napas. "Pak Agam?"Aldebaran duduk di kursi yang tersedia. Dia memperhatikan area di sekitarnya. "Kenapa, Pak?" tanya Aldebaran lagi.Agam bertanya, "Kamu udah lihat tujuan selanjutnya?" "Queensland, Australia? Apa ini perintah kamu, Pak Agam?" "Hahahaha!" Agam tertawa. "Buka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

12.

"Kayaknya aku harus jalin kerja sama dengan Tuan King,' pikir Louis. 'Sesuai dengan perkataan Tuan Raj, pria sombong ini punya banyak pengetahuan.'Louis semakin penasaran dengan Aldebaran. "Terus, apa lagi kamu ketahui tentang tempat itu?" "Nggak ada." Aldebaran tidak menunjukkan ekspresi apa-apa.'Cih! Kamu pikir aku bodoh?!' Aldebaran mencemooh Louis di dalam hati. 'Apapun yang aku tau, aku nggak akan ngasih tau ke orang lain.'Louis meletakkan selembar foto di atas meja. "Target kamu sekarang Komandan Angkatan Udara Singapura."Aldebaran mengambil foto dan mendengus dingin. Itu adalah foto ketiga komandan.Aldebaran memperhatikan satu persatu wajah pria berpakaian dinas lengkap. "Singapura punya 3 Komandan Angkatan Udara. Apa ketiganya adalah targetku?"Louis tertawa lagi. "Hahahaha! Apa kamu tau, siapa aja mereka?"Aldebaran tersenyum tipis. "Ya, udah pasti aku kenal mereka. Siapa yang nggak kenal orang-orang sehebat mereka?!"Louis menyandarkan tubuhnya. "Target kamu Gerald Lim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

13.

"Aarrggghhh!"Aldebaran berteriak pilu. Keningnya dipenuhi dengan peluh. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu di ruang tidur."Tuan King, kenapa kamu berteriak?" Louis datang bersama 4 orang anak buahnya. Dia mengetuk pintu ruang tidur berulang kali. Dia panik dan wajahnya memucat. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Aldebaran. Melanie yang berdiri di sebelah Louis berteriak, "Tuan King, cepat buku pintunya!" Louis menoleh ke salah satu awak kabin. "Ada kunci cadangannya, nggak? Kalo nggak ada, buka paksa pintunya!" perintah Louis. "Baik."Awak kabin segera mencoba membuka pintu. Tidak lama, pintu pun terbuka. Louis masuk. Suasana gelap langsung terasa. Louis tidak melihat Aldebaran. "Nyalakan lampu!" Begitu lampu menyala, Louis dan anak buahnya melihat Aldebaran tertidur dengan bertelanjang dada. Wajahnya dipenuhi keringat. Tapi, hal yang menjadi pusat perhatian bukan tubuh gagah Aldebaran, melainkan gelang cantik yang digenggam tangan kanannya.Louis menghampi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

14.

"Tuan King, aku mau pastiin satu kali lagi."Louis mengamati gerak-gerik Aldebaran yang terlihat sangat tenang. Dalam 20 menit ke depan, pesawat akan mendarat di bandar udara internasional Cairns Queensland, Australia. Aldebaran sudah memasang sabuk pengaman. Begitu juga dengan Louis. Aldebaran mengamati jam tangannya. "Kenapa?" "Kamu yakin beneran kenal target?"Aldebaran menatap Louis sinis. "Iya. Aku kenal semua Komandan angkatan udara Singapura dengan baik."Aldebaran tidak pernah peduli dengan pandangan orang lain tentangnya. Karena sejak pertikaiannya dengan Banu, dia lebih mempercayai dirinya sendiri. "Tapi, di mana kamu kenal mereka?" tanya Louse, berharap Aldebaran ingin memberitahukannya. "Edzard Chang; pria dingin berkepala botak tanpa jari manis dan jari kelingking tangan kiri. Dia punya luka bakar di lengan kiri. Gara-gara main rotor dan drive shave helikopter yang dikendalikannya nggak berfungsi dengan baik saat percobaan helikopter baru di Townsville."Aldebaran mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

15.

"Aku jamin, itu pasti aman."Peter menatap Aldebaran sungguh-sungguh. Dia sudah lama berada di sisi Gerald, jadi dia pasti tahu kebiasaannya. Karena melihat Aldebaran tidak bereaksi, Peter menambahkan, "Tenang aja, Tuan King! Mr. Gerald selalu duduk di sisi pilot.""Oke," sahut Aldebaran. Dia mengganti pakaian. Tidak lama kemudian, Aldebaran sudah mengenakan seragam pilot berwarna hijau tentara lengkap dengan topinya. "Ada masker nggak, Tuan Peter?" tanya Aldebaran. "Karena aku selalu pakai masker saat jadi pilot.""Aku akan suruh Ben pergi ke minimarket untuk beli masker." Kemudian, Peter memanggil seseorang. "Ben, cepet ke sini!"Seorang pria berkebangsaan Afrika datang dengan wajah sumringah. "Ya, Tuan Peter?""Ben, pergilah ke minimarket sekarang! Beli masker untuk Tuan King," kata Peter, memberikan perintah. "Baik." Saat Ben hendak melangkah, Peter menghentikannya."Tunggu, Ben!" teriak Peter. "Kenalin, dia Tuan Kingーtamu kita."Ben menatap Aldebaran. "Hai, Tuan King. Aku B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

16.

"Aku nggak suka bicara sama orang asing."Ben menghentikan langkah. Lalu, menatap Aldebaran tajam. Jelas sekali di raut wajahnya kalau dia tidak menyukai Aldebaran. Aldebaran mendengus dingin. "Aku juga nggak suka ngomong sama orang asing. Tapi, aku ngerasa, kamu orang yang kukenal di tempat latihan militer dulu."Ben menyipitkan mata, berusaha mencoba mengenali Aldebaran."Cedric Bakambu," kata Aldebaran, yakin. "Kamu berasal dari Kongo dan punya nama punggung Bambu Runcing. Bener, nggak?"Ben gelagapan. "Kaーkamu ... siapa kamu sebenernya?" "Aku nggak mungkin salah orang, kan?" tanya Aldebaran lagi. Ben mencengkeram leher Aldebaran. "Aku tanya sekali lagi. Siapa kamu, Tuan King?!"Ben gusar ketika tahu bahwa Aldebaran mengetahui identitas aslinya. Pasalnya, selama ini tidak ada yang tahu asal-usul dirinya, selain Peter Colinーatasannya sekaligus tangan kanan Gerald Lim. Aldebaran bersikap tenang. "Ben, kamu lupa sama penolongmu saat hujan di tempat pelatihan militer Surabaya?""Su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

17.

"Victoria, Tuan Gerald."Aldebaran menjawab tanpa mengalihkan memfokuskan pandangannya. "Pantas Anda tidak asing dengan wilayah ini." Gerald melihat-lihat pemandangan alam dari tempatnya. Suasana hening sesaat. Aldebaran dengan sikap acuh tak acuhnya mengesampingkan Gerald. Tiba-tiba, suara Gerald memecahkan keheningan. "Peter, apa kamu sudah menghukum seluruh anggota yang tidak menjalankan perintah saya?"Perintah? Perintah apa yang Gerald maksudkan? Mengapa dia ingin menghukum seluruh anggotanya? Dan, hukuman seperti apa yang dia inginkan?Semua itu adalah pikiran Aldebaran. Dia menahan diri dari rasa penasaran."Ya. Saya sudah menghukum mereka semua sesuai dengan instruksi Anda, Tuan Gerald."Jawaban Peter membuat Gerald tertawa. "Bagus," katanya. "Mereka pantas mendapatkannya."Mendengar suara tawa Gerald, Aldebaran menjadi semakin penasaran. Dia berencana akan menanyakannya langsung kepada Ben. Setelah berada di udara agak lama, akhirnya Aldebaran melihat sebuah bentuk lingka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

18.

Dor!Aldebaran berhasil meluncurkan amunisi dengan sempurna. Dia langsung membuang senjata ke tanah. Lalu, berlari secepat mungkin. Aldebaran teringat akan pepatah sniper; menembak jitu adalah senjata matematika. Karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Dengan bantuan alat komunikasi intelijen yang terpasang di smartwatch, Aldebaran berlari ke arah utara mengikuti arus sungai Ross menuju kantor pos terbesar dan satu-satunya di kota Townsville. "Tuan King, kamu sudah sampai di mana?" Suara itu berasal dari smartwatch. Dia adalah Peter Colin."Aku masih berlari mencari jalan keluar dari ilalang ke arah Utara," jawab Aldebaran. Berlari adalah hal biasa bagi Aldebaran. Dia sudah terlatih sejak kecil oleh mendiang ayahnyaーRiyad Mahrez. "Ada 4 orang yang mengejar kamu ke arah Utara. Satu diantaranya adalah seorang perwira. Sebaiknya kamu cepat keluar dari sana. Karena 2 orang dari tim kami telah berkhianat."Aldebaran tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Dia mengatur napas dan ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

19.

"Kita sudah sampai, Tuan King," ujar sang kapten yang tidak diketahui namanya.Perjalanan dari Townsville ke Bandar udara Cairns menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam melalui transportasi udara. Aldebaran tiba dengan selamat dari kejaran musuh.Aldebaran bersiap untuk keluar dari helikopter. Dia mendengar kapten berbicara lagi.Kapten berbicara dengan lugas. "Tuan Louis menunggu Anda di restoran khas makanan Indonesia. Lokasinya persis di samping toko cinderamata terbesar di bandar udara ini.""Oke," balas Aldebaran tanpa menoleh. Aldebaran meraih tas punggung dan keluar dari helikopter. Dia berjalan masuk ke bandar udara dengan cepat. Tidak lama, dia menemukan restoran yang dikatakan Kapten tadi. "Silakan, Tuan!" Seorang pelayan menyambut Aldebaran di depan pintu masuk. Begitu Aldebaran melangkah masuk, aroma nasi goreng menyerbu hidungnya. Kedua bola matanya masih mencari-cari keberadaan Louis dan Melanie. Seorang wanita memanggil Aldebaran. "Tuan King!"Wanita itu adalah Melani
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

20.

"Ayo ikut saya, Tuan King!" ajak Blackhole. Masih dengan rasa tidak percaya, Blackhole terpaksa mengajak Aldebaran pergi dengannya. Awal yang meragukan selalu berakhir dengan tidak baik. Itulah motto hidup Blackhole. Namun karena Aldebaran adalah seorang sniper pilihan Chua dan Raj, maka mau tidak mau Blackhole hanya bisa mencoba mempercayainya. Blackhole berdiri dan berjalan lebih dulu. Di saat yang sama, seorang pria berbadan tegap berlari menghampirinya. Namanya Ezra. Dia adalah asisten Gale. "Tuan Gale, ada berita baik," kata Ezra. Gale Tjandra Anggara, itulah nama asli Blackhole. Karena sudah ketahuan, maka dia tidak menutupinya lagi dari Aldebaran. "Ayo, ngomong sambil jalan!" seru Gale. Sejenak, Ezra menjadi ragu-ragu. Dia mengalihkan pandangan kepada Aldebaran.Ezra meningkatkan sikap waspada. "Tapi, orang ini?" "Dia Tuan King. Dia orang sewaan yang direkomendasikan Chua dan Raj," jawab Gale. Dengan tatapan bingung, Ezra berkata lagi, "Saya pikir, dia berusia sekitar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status