Home / Romansa / Istri Dalam Sangkar Emas / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Dalam Sangkar Emas : Chapter 11 - Chapter 20

36 Chapters

Bab 10 Kampung Halaman

"Masih ada yang ingin dibeli?" Aku menatap jengah laki-laki yang duduk di sebelahku, Mas Fajar."Tidak ada," aku memilih untuk melihat ke luar kaca. Sekarang kami ada di dalam mobil Mas Fajar, yang akan membawa kami menuju kampung halamanku.Setelah pertengkaran tadi, Mas Fajar menarik ucapannya. Dan sekarang Ia malah mengikutiku, katanya ingin menjenguk ibu mertuanya. Alasan, Ia mana pernah peduli."Mas, lebih baik Mas Fajar tidak usah pergi deh. Aku sudah mengatakan pada Aluna kalau dia tidak perlu ikut karena Mas Fajar juga tidak pergi," Ujarku, masih mencari cara agar Mas Fajar tidak ikut dan menghancurkan rencanaku untuk liburan tanpa memikirkannya."Tidak masalah, Bunda akan datang ke rumah dan menemaninya," ujar Mas Fajar. Tadi dia memang menghubungi ibunya, yaitu ibu mertuaku untuk datang ke rumah dan menginap selama beberapa hari."Tapi Mas, Aluna tidak begitu dekat dengan Bunda," aku hanya takut Aluna merasa tidak nyaman saat be
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 11 Kisah Mama

"Mentari, ada apa nak?" Tanya Mama, saat ini kami sudah berbaring di atas ranjang.Aku sengaja tidur dengan Mama, sedangkan Mas Fajar tidur sendirian di kamarku. Rasanya aku ingin bercerita banyak hal pada Mama, membagi sedikit bebanku yang begitu menyakitkan. Namun aku kembali memilih untuk diam saja, Mama sedang tidak dalam keadaan baik. Aku takut Mama akan kepikiran dan berpengaruh pada kesehatannya."Katanya Mau program anak kedua, tapi tidurnya terpisah begini. Bagiamana bisa jadi," Mama terkekeh, sedangkan aku mengeratkan pelukanku pada tubuhnya yang semakin kurus.Untung saja tadi aku tidak benar-benar mengatakannya, kalau Mas Fajar memiliki anak dari perempuan lain. Itu Hanya ada dalam pikiranku, dan aku masih cukup sadar untuk tidak mengatakannya. Jika tidak, maka akan panjang urusannya. Apalagi ada Mbak Mila dan Mak Yuni."Ada apa Tari, cerita sama Mama. Kalian baik-baik saja kan? Rumah tangga kalian juga baik-baik saja kan?" Mama mulai
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 12 Aluna Sakit

Pukul tiga dini hari, aku dan Mas Fajar kembali ke kota. Ibu mertuaku memberi kabar kalau putriku, Aluna sedang sakit. Dia demam tinggi dan tidak ingin makan, sehingga tidak bisa minum obat."Aluna, bangun dulu nak," aku yang baru saja sampai langsung menuju kamar Aluna, sebelumnya sudah mampir ke kamar mandi untuk membersihkan diri."Mama, sakit. Kepala Aluna sakit," rengek Aluna."Iya sayang, Aluna bangun dulu biar bisa makan baru minum obat. Agar kepalanya tidak lagi sakit," Aku membantu Aluna agar segera bangun. Sedangkan Mas Fajar baru masuk dengan membawa semangkuk bubur yang baru saja Ia beli.Ibu mertuaku sudah kembali ke rumahnya setelah memarahiku juga Mas Fajar, karena meninggalkan Aluna dan membiarkan Ia menjaganya. Lagipula ini memang salah kami, jadi aku tidak banyak menanggapi dan hanya diam."Ayo, dimakan dulu buburnya," aku menyuapi Aluna.Setelah makan, Aluna kemudian meminum obat. Lalu Ia kembali tidur, mungkin
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 13 Mas Fajar

Aku duduk diam sendirian, Aluna sudah tidur sejak tiga jam yang lalu. Sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul satu malam, Mas Fajar belum juga kembali.Aku nyaris tertidur jika saja tidak mendengar suara mobil yang masuk ke halaman rumah, itu suara mobil Mas Fajar. Tidak lama kemudian, kulihat Mas Fajar yang berjalan memasuki rumah. Dia tidak menyadari keberadaanku. "Bisa kita bicara sebentar," ujarku, saat Mas Fajar sudah hampir melaluiku.Kulihat Mas Fajar cukup terkejut, namun pada akhirnya dia tetap duduk di dekatku. Mas Fajar terlihat kusut, dia bahkan masih mengenakan pakaian yang dia pakai dua hari yang lalu."Dari mana saja Mas?" Ujarku dingin, aku sudah memantapkan hati. Aluna juga mendukungku."Aku habis dari kota Merpati," aku menoleh, melihat Mas Fajar.Untuk apa dia ke kota itu? Aku memiliki kenangan yang buruk tentang kota itu. Tapi untuk apa juga, itu hanya kenanganku. "Kenapa belum tidur?" Tanya Mas
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 14 Ragu

Aku tidak bisa tidur, aku sudah mencobanya dan tetap tidak bisa. Kucoba melepaskan tangan Mas Fajar yang melingkar di perutku, tapi sulit. Dia tetap bertenaga meski sudah terlelap."Aku ragu Mas, aku tidak lagi yakin dengan hubungan kita ini," ujarku pelan, kupandangi wajah Mas Fajar yang tampak damai saat tertidur.Mendengar semua yang dikatakan Mas Fajar membuat aku malah semakin ragu, sejak awal. Kami hanya mencoba untuk membangun sebuah keluarga, namun tidak ada komunikasi di dalamnya. Kita hanya mencoba meraba-raba tanpa ada yang mulai memastikan.Aku juga mulai ragu dengan diriku sendiri, apa Mas Fajar yang tidak memberi ruang untuk aku mengenalnya. Atau, aku yang tidak pernah mencoba mengetuk dan masuk ke dalamnya?"Mas, apakah semua yang kamu katakan itu benar atau tidak? Aku takut, ini hanya bagian dari kepalsuan kamu," semakin aku memikirkannya, semakin aku digerogoti rasa ragu.Aku ragu dengan semua yang disampaikan Mas Fajar, aku ragu dengan perasaanku, apakah aku benar-be
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 15 Rumah Sakit

Aku masih gemetar, keringat dingin bahkan menguap dari dalam tubuhku. Jantungku terasa tidak berhenti berpacu dengan cepat, pikiranku hanya tertuju pada putriku, Aluna. Aku hanya bisa memanjatkan doa agar semuanya baik-baik saja."Aluna baik-baik saja, dia anak yang kuat," Mas Fajar yang juga masih begitu cemas berusaha menenangkan aku.Aluna, jatuh dari tangga saat Ia berlari kembali ke kamarnya. Aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi, tapi saat aku dan Mas Fajar berlari keluar. Aluna sudah tergeletak di lantai depan tangga dengan berlumuran darah."Mas, Aluna akan baik-baik saja kan?" Aku masih sangat cemas, sedari tadi dalam perjalanan ke sini. Aku bahkan tidak berhenti menangis, takut jika terjadi hal yang tidak aku inginkan."Aluna akan baik-baik saja, tenanglah," Mas Fajar menarikku ke dalam pelukannya. Cukup lama kami menunggu hingga dokter yang menangani Aluna keluar, Aku dan Mas Fajar segera berdiri dan menghampirinya."Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanyaku was-was."Ja
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 16 Ibu Gabriel

Mas Fajar menggenggam erat tanganku, membuat aku berhenti berjalan. "Ingin melihatnya? Kita bisa mengunjunginya bersama," ujar Mas Fajar. "Aku ingin melihat keadaan Aluna saja Mas. Kalau Mas ingin melihatnya, Mas bisa pergi dengan Jonathan," ujarku. Aku masih kepikiran dengan kondisi Aluna, aku tidak ingin dulu menambah beban pikiranku dengan yang lainnya. Aku tidak tahu siapa ibu Gabriel, dan bagaimana dia bisa mengenal Mas Fajar. Aku belum mau mengetahuinya, aku hanya ingin fokus dulu dengan Aluna. "Aluna belum sadar karena masih dalam pengaruh obat, Bunda juga bisa menunggu," ujar Mas Fajar Masih menahanku. "Kita lihat dia sebentar saja, dia tidak memiliki siapapun. Hanya kita," ujar Mas Fajar. Karena dia tidak memiliki siapapun, sehingga Mas Fajar selalu mengutamakannya? Memangnya dia siapa? "Mas, aku sedang tidak ingin bertengkar. Mas Fajar bisa pergi melihatnya sendiri jika memang Mas F
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 17 Rasa Kasihan Atau Ada Sesuatu?

Berdasarkan keterangan dokter setelah pemeriksaan, cedera pada tulang belakang Aluna tidak parah. Hanya saja untuk penyembuhan kemungkinan diperlukan waktu tiga sampai enam bulan. Dan untuk sementara, Aluna harus menggunakan kursi roda. Selama satu minggu ini, Aluna belum pernah masuk ke sekolah dengan keterangan sakit. Mas Fajar juga tidak menghabiskan banyak waktu kerja, Ia lebih banyak menemani Aluna. Berusaha merebut kembali hatinya. Aku dan Mas Fajar sudah menjelaskan tentang Gabriel dan ibunya, termasuk kesalahpahaman yang membuat aku hampir berpisah dengan Mas Fajar. Namun, Aluna masih terlihat enggan untuk berbaikan dengan Mas Fajar, bahkan padaku juga. "Mas, kamu belum berangkat ke kantor?" tanyaku, kulihat Mas Fajar yang masih duduk di sebelah ranjang pasien tempat Aluna tertidur. "Mas menunggu Aluna bangun, Mas mau pamit dulu sebelum bekerja," ujar Mas Fajar. Mas Fajar termasuk cepat menunjukkan be
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 18 Kehidupan Yang Diimpikan

Aku mendorong kembali kursi roda Aluna, dengan hati yang mulai tidak karuan. Apa aku yang terlalu mudah percaya dengan Mas Fajar, atau Aluna yang terlalu kritis akan masalah kecil yang disadarinya?"Mama, bisa kita pergi ke ruang ICU?" Tanya Aluna, aku menatapnya dengan gamang."Untuk apa?" Jawabku, ada perasaan tak menentu dalam diriku. Aku tidak bisa mengartikannya sebagai apa, aku hanya merasakan resah dan gelisah."Aku ingin melihat perempuan itu Ma, perempuan yang dikasihani oleh Ayah," ujar Aluna, aku segera menegurnya. Itu terdengar tidak sopan, apalagi jika di dengar oleh orang yang bersangkutan secara langsung."Tidak boleh bilang begitu, itu tidak sopan," ujarku memperingati. Aluna hanya tersenyum masam, namun Ia mengangguk menyetujui.Aku beralih, mengambil arah yang berbeda dengan jalan menuju ruang perawatan Aluna. Aku juga penasaran dengan keadaan Mbak Dian, ibu Gabriel. "Maaf Nyonya, tapi ruangan Non Aluna tidak m
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 19 Hambar

Mas Fajar menunduk dalam, Ia terlihat bingung sendiri. "Mas tahu, kamu melihat Mas di ruang ICU tadi," ujarnya pelan."Mas tidak pergi ke kantor, Jonathan sudah mewakili Mas untuk perpanjangan kontrak kerja sama itu. Setelah itu dia datang ke sini, membawa Gabriel. Katanya Gabriel merindukan Mas, dan dia juga ingin bertemu dengan ibunya," ujar Mas Fajar berusaha menjelaskan.Aku hanya mengangguk mengerti, aku tidak tahu lagi. Yang mana kata-kata Mas Fajar yang harus aku percaya, dia selalu bisa memberi alasan. Sehingga aku mulai sulit mengetahui, yang mana alasan yang sesuai dengan kebenaran, atau memang hanya sebagai alasan untuk mengelabui."Oh, iya Mas," ujarku mengangguk, seolah sangat percaya dengan apa yang dikatakannya."Kamu tidak marah kan?" Tanya Mas Fajar, Ia menatapku memastikan."Tidak," jawabku. Aku tersenyum meyakinkannya, untuk apalagi aku marah? Buang-buang tenaga."Mas Fajar bisa di sini sebentar, jaga Aluna. Ak
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status