Di ruangan yang hangat beraroma bubur ayam, Adrian sudah menanti dengan dua mangkuk bubur menguap di meja makan. Pagi itu, kemeja kerjanya terpasang setengah hati, dasinya melingkar tak sempurna. Sinar mata Adrian berbinar saat Aruna melangkah ke dalam, menghambur semangat pagi."Ah, siapkah anak papa berpetualang di sekolah hari ini? Ayo, duduk dan santap bubur ini, agar tenagamu melimpah!"Aruna, dengan lincahnya, naik ke kursi yang sudah terbiasa menopang kecilnya, mencengkeram sendok dan mulai menyantap bubur dengan penuh antusias. Sementara itu, Adrian memperhatikan Ayla yang tengah menuangkan teh di dapur. Ia mendekat, memperbaiki simpul dasinya yang kusut."Kamu ingat kan, hari ini ada rapat orang tua murid?" bisik Adrian, setengah bertanya.Ayla membalas dengan senyuman yang menyimpan seribu arti, "Sudah tercatat di benakku sejak minggu lalu, tak mungkin aku lupa."Adrian mengangguk, lega. "Bagus sekali. Kalau ada apa-apa tentang Aruna, cer
Last Updated : 2025-03-16 Read more