"Juragan, tolong aku!" Ruang itu terasa hampa, sepi, dan gelap. Hanya ada satu sosok di tengah kegelapan, meringkuk dan memeluk kakinya. Tubuhnya tampak kurus, namun masih terbilang muda. "Jangan ... ampun, ampuni aku!" Bagas terkejut melihat dirinya sendiri berada di tengah kegelapan itu. Ia menatap tubuhnya yang terbaring lemah, seolah terperangkap dalam ruang yang tak berujung. Tiba-tiba, bisikan itu kembali terdengar. "Bagas, kamu harus mati!" "Juragan, kamu jahat!" "Juragan, ampun!" "Tanggung jawab, Bagas!" Bisikan-bisikan itu semakin banyak dan semakin jelas. Setiap kata seperti jarum yang menusuk telinganya. Bagas berusaha berteriak, namun suara itu tidak keluar. Seperti ada kekuatan yang membuatnya bisu, terjebak dalam ruang hampa itu tanpa bisa mengungkapkan apapun. Tangan Bagas mengepal, mencoba mengeluarkan suara, mencoba berontak dari bisikan yang terus-menerus menghantuinya. Namun, ruang itu terasa semakin sempit, seperti ada sesuatu yang menekan tubuh
Terakhir Diperbarui : 2024-12-12 Baca selengkapnya