Hari terus berlalu, burung-burung gereja di atap rumah sudah memasuki musim berkembang biak. Ada lima telur dalam sangkar, salah satunya pecah seolah menertawakan masa depan gadis di bawahnya.Acara kelulusan tiba dalam dua jam, tetapi Ayumi masih berkutat dengan barang-barang di tangan. Satu koper hitam ia tarik, menapaki jalan setapak menuju terminal. Ada banyak orang di sana, termasuk Bunda Rea."Bunda, Ay titip Bibi ya."Pelukan mereka sehangat matahari pagi, dalam senyum Bunda Rea menepuk kepala Ayumi."Tentu saja," balasnya tulus.Kesehatan Bibi Gadis sudah mulai membaik, namun penghasilan keluarga jelas tak ada."Jaga diri di sana ya."Ini adalah keputusan yang berat. Sekali lagi Ayumi meninggalkan satu kota ke kota lain. Perasaan sedih tiba-tiba menyeruak, ia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berada di bingkai yang sama dengan Arkan."Iya Bunda, Ay bisa jaga diri. Sebaiknya Bunda kembali sekarang, Arkan pasti nunggu Bunda."Wanita itu mengangguk, sebelum pergi ia merogoh
Last Updated : 2024-12-14 Read more