All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

Bab 21. Tinggalkan Alvan!

Ini pertama kalinya Alvan pulang sangat terlambat bahkan melewatkan jam makan malamnya untuk menghindari pertikaian dengan Aulya.Aisyah adalah orang pertama yang menanyai Alvan sekalian menasihati dengan sayang, “Kegiatan kamu sangat banyak? Jangan belajar terlalu keras, kamu masih pemulihan ....”“Tidak apa-apa kok, Umi.” Alvan menjawab santun seiring senyuman seolah semuanya baik-baik saja.Ibrahim melanjutkan, “Kamu harus banyak membatasi kegiatan. Kalau memang bisa dikerjakan besok, tidak perlu hari ini. Kesehatan kamu lebih penting, Nak.”“Iya, Abi.” Anggukan patuh Alvan, kemudian berpamitan, “Al, mau istirahat dulu. Al sudah makan kok.”Jadi, kini Alvan menuju kamar bersama Aulya. Cukup lama, suasana hening. Lalu gadis ini berkata pelan, “Saya menunggu kamu dari tadi. Saya juga sudah buat martabak telur sama es buah.”Alvan menjawab datar, “Saya sudah kenyang.”Aulya memandangi sendu ke arah Alvan dengan hati brisik. ‘Saya mengerti kok, pasti kamu menjalani hari-hari yang berat
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 22. Silakan Akhiri Hubungan Kita!

Alvan mengirimkan chat pada Aulya. [Saya tunggu kamu di taman. Sekarang!]Aulya memandang heran isi chat dari suaminya karena tidak biasanya Alvan mendesak, tetapi gadis ini segera bergegas. “Kita bicara lagi nanti.”Zayden menahan. “Mau kemana?”“Saya harus ke pengajian. Umi sudah menunggu.” Terpaksa Aulya membuat alasan supaya Zayden tidak memergokinya memilih menemui Alvan dibandingkan tetap bersamanya.Setibanya di taman yang sudah dijanjikan, Alvan duduk menunduk seiring memegangi pelipisnya.“Assalamualaikum ....”Wajah Alvan terangkat sesaat, mengikuti sumber suara. “Wa’allaikumussalam. Duduklah.” Ekspresinya sangat tenang saat hatinya bergejolak.Aulya sudah duduk memandangi Alvan, maka sekarang dia bicara. “Banyak tempat yang bisa kalian kunjungi, tapi kenapa memilih bertemu di mini market dekat rumah?” Tatapannya memicing dengan suara terjaga.Aulya segera berkata cemas, “Maaf ... saya tidak punya pilihan karena Zayden terus mengancam, jadi saya harus temui Zayden, saya tida
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 23. Pilihan yang Berat!

Aulya kalang kabut setelah mendengar keputusan ibunya, tapi gadis ini berhasil menahan niat Niana. “Ma, Venus mau bicara dulu sama Al. Kasih Venus kesempatan.”Jadi, saat Alvan pulang Aulya menyambutnya dengan keputusan di luar dugaan suaminya. “Saya akan menghindari Zayden!”Sejenak, Alvan memandangi datar lalu berkata dengan nada selaras, “Saya cuma minta jangan sakiti Umi.”Alvan berbalik maka Aulya beringsut untuk kembali berdiri di hadapan Alvan. “Tidak akan, saya janji!”Alvan masih memandangi datar Aulya. “Saya ragu.”Aulya menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. “Saya minta maaf dan saya berjanji tidak akan menyakiti Umi dan tidak akan mengecewakan kamu lagi. Saya juga akan menghindari Zayden!”Tatapan Alvan tidak berubah. Kini, pertanyaan dilontarkan dengan dingin, “Kenapa harus menghindari Zayden?”“Saya mau mempertahankan pernikahan sama kamu.”“Sampai kapan?”“Entahlah ....”Alvan tidak menanggapi ucapan Aulya, lalu berkata lebih dingin, “Kalau niat kamu cuma sem
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 24. Gossip Anak Ustaz Menghamili Seorang Gadis di Luar Nikah

Tidak lama setelah pertemuan Zayden dan Aulya, akhirnya gossip tentang pernikahan Alvan dan Aulya menyebar.Tidak ada ucapan baik di antara semua orang karena mereka saling menyampaikan informasi yang mengatakan jika Alvan dan Aulya terpaksa dinikahkan. Maka, setiap orang memiliki persepsi masing-masing yang salah satunya hamil di luar nikah.Aulya tidak pernah berpikir jika obrolannya dengan Zayden akan menyebar, terlebih dalam waktu singkat hingga akhirnya gadis ini kembali meminta maaf pada Alvan. “Maaf ... saya tidak tahu kalau akhirnya akan seperti ini ....”Raut wajah Aulya ditimbun kegelisahan. “Saya tidak pernah membuat janji sama Zayden. Zayden yang tiba-tiba datang terus bicarakan pernikahan kita ....”Alvan tidak dapat berkata apapun karena nasi sudah menjadi bubur. Namanya sudah jelek di kampus ini karena banyak orang yang berpikir jika seorang anak Ustaz telah menghamili seorang gadis di luar nikah. Jadi mereka dinikahkan secara dadakan.“Ayo pulang.” Hanya satu kalimat y
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 25. Merebut Pasangan Oranglain!

Alvan tidak mencegah keputusan Aulya karena kali ini cara apapun harus dilakukan untuk membuktikan kekeliruan semua orang.Alvan juga tidak ingin nama besar Ust Ibrahim terbawa buruk. Ayahnya adalah seorang ustaz terkenal, namanya dikenal secara off air dan on air.Hari ini Alvan dan Aulya tetap pergi ke kampus walaupun diiringi bisik-bisik di sepanjang langkah mereka.“Al, aku mau ajak dua temen aku ke toilet. Biar mereka tahu hasilnya negatif. Terus aku bikin pengumuman sambil bawa dua temen aku buat jadi saksi.”Alvan mendesah. “Sebenarnya Tuhan tahu, tapi tidak ada salahnya membuktikan pada manusia. Hanya saja saya sedikit tidak tenang dan sedikit malu dengan rencana kamu.”“Terus kita harus gimana lagi ....”Alvan bergeming sesaat karena jika Fauzan di sini, maka masalah ini akan sangat mudah diselesaikan. Fauzan bisa menjadi saksi sekalian menyampaikan kabar kebenaran pernikahan mereka dengan lebih santai.Terpaksa, Alvan membiarkan Aulya melakukan rencananya karena saat ini Aul
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 26. Kunjungan Orangtua Aulya

Aulya mengantar Alvan ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan suaminya. Syukurnya dokter tidak mengatakan hal buruk, pria itu hanya memberi saran supaya Alvan tidak terlibat dalam aktivitas berat apalagi membahayakan kesehatan serta keselamatannya.“Alhamdulillah ....” Aulya tersenyum haru ke arah Alvan hingga membuat laki-laki ini sedikit meleleh karena ketulusan istrinya yang selama ini diharapkan.Kini, Alvan dan Aulya sedang mengisi amunisi perut di kantin rumah sakit. “Jangan katakan pada Umi,” ucap laki-laki ini.Aulya menjawab lirih, “Tidak akan. Lagian saya malu dan merasa sangat bersalah kalau Umi tahu Zayden serang kamu.”Alvan tersenyum lembut sebagai bentuk terimakasihnya pada Aulya.Sebenarnya materi belum usai, tetapi Alvan dan Aulya memilih membolos karena mungkin kepala Zayden masih memanas dan darahnya masih mendidih. Gadis ini tidak ingin terjadi hal lebih buruk pada suaminya, sedangkan Alvan hanya mengkhawatirkan orangtuanya jika dia sampai terluka.Jadi, Alvan dan
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 27. Kita Sudah Tidak Punya Hubungan Apapun ....

Aulya selalu merasa terpojok, apalagi kini tatapan semua orang mengarah padanya. Dengan keyakinan dan tekad, gadis ini berkata, “Aul ingin tetap melanjutkan pernikahan dengan Alvan.”Maka, keputusan Aulya menjadi pengakhir pertemuan ini. Namun, setelah makan malam Niana berbicara empat mata dengan putrinya. “Kalau kamu sudah yakin dengan Alvan, berikan juga hati kamu pada suami kamu.”Aulya tidak lantas menjawab, maka Niana melanjutkan nasihatnya, “Selain tidak pantas. Tindakan kamu juga berdosa dan membuat Mama dan Papa malu pada orangtua Alvan.”“Tapi Ma ..., Venus masih mencintai Zayden ....”Kini, Niana menegur, “Tidak bisa seperti itu, Sayang!”“Venus tahu. Tapi Venus juga bingung kenapa tidak bisa mencintai Alvan seperti Venus mencintai Zayden.”“Karena kamu masih mencintai Zayden, maka kamu tidak bisa mencintai Alvan!”Sekarang, gadis ini mengeluh, “Venus punya banyak hutang balas budi sama keluarga Al, jadi tidak mungkin Venus memilih Zayden walau Venus maunya sama Zayden ....
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 28. Anak Ustaz Tidak Memiliki Rasa Kemanusiaan!

Tatapan Zayden seakan menembus hingga ke bagian dalam mata Aulya. Jadi sedikitnya gadis ini merasa takut sekalian bersalah yang diselimuti rasa sakit patah hati.Zayden mendesah setelah menatap tajam dan kaku. “Cuma demi Alvan, laki-laki yang tidak sengaja kamu nikahi, akhirnya kamu meninggalkan saya.”“Maaf ....” Suara Aulya sangat kecil hingga hampir tidak terdengar.Suasana tiba-tiba hening karena Zayden hanya memandangi Aulya yang menunduk. “Di mana cinta kamu yang dulu? Yang cuma buat saya?”Aulya sedang menahan air matanya karena hatinya selalu berdebar untuk Zayden. Cinta yang dulu masih sama hingga hari ini.“Di mana Venus?” Ini adalah pertanyaan terakhir Zayden hingga akhirnya melepaskan pergelangan tangan Aulya kemudian pergi.Aulya hanya menunduk sendu saat menahan air mata yang selalu ingin membobol tanggulnya hingga tubuhnya gemetaran.Kaki Aulya yang tidak sekuat biasanya kini hampir roboh, tetapi sebelum tubuhnya ambruk, Alvan berhasil menahan punggungnya dengan lembut
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 29. Harus Meminta Maaf

Heru adalah orang pertama yang menjadi tempat Niana mengadu, kemudian pria ini menyampaikan hasil pertemuan istrinya dengan ibunya Zayden pada Ibrahim dan Aisyah diiringi banyak permintaan maaf.“Kami tidak bisa menyampaikan hal ini pada Nak Alvan,” tambah Heru dengan sedikit desahan penyesalan karena ternyata orangtuanya Zayden tidak menerima perpisahan anak mereka.Sejenak, suasana hening. Lalu Ibrahim berkata, “Sebenarnya saya terpukul mendengar hal ini. Apalagi ibunya Al.”Niana yang menyahut bersama penyesalan yang sama dengan suaminya. “Kami mengerti ....”“Saya akan menyampaikan hal ini pada Alvan ....” Ibrahim tetap menyahut dengan bijak dan pembawaan tenang walaupun hatinya tidak nyaman dan hancur mendengar putranya dihina.Maka, Ibrahim berbicara empat mata dengan putranya di ruangan terpisah dari semua anggota keluarga. Pria ini menceritakan dengan detail dan langsung ke inti masalah.“Al mengerti Abi. Al akan menemui keluarga Zayden untuk meminta maaf.”Jawaban Alvan sudah
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 30. Mama Lebih Suka Zayden

Alvan berusaha mendoberak pintu dari luar hingga suara bising itu membuat Aulya cemas, tetapi juga ingin terbebas dari Zayden karena keberadaan mereka di sini akan menjadi fitnah.Saat Alvan berhasil mendoberak pintu, Zayden sudah berdiri di depan Aulya, bertujuan menghadang. “Mau apa?” Suaranya sangat dingin bersama dengusan.Alvan juga mendengus. “Saya mau memastikan Aulya di sini atau tidak!”“Ya, Venus di sini. Kita sedang berdua. Jadi jangan mengganggu!” Zayden menyeringai.Alvan semakin mendengus berang pada Zayden. Lalu menatap ke arah Aulya dengan lembut. “Ayo pulang ....”Aulya segera mengangguk seiring dengan langkah kaki, tetapi Zayden menahan pergelangan tangannya.Alvan kembali berkata, kali ini dengan tegas kepada Zayden, “Lepaskan Aul. Aul istri saya!”Pun, Zayden berkata tegas dengan dengusan. “Venus tunangan saya!”Alvan tidak meladeni Zayden. “Aul, ayo pulang. Umi sama abi menunggu di rumah ....”“Iya, Al,” jawab Aulya dengan anggukan patuh sebagaimana seorang istri,
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status