All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz: Chapter 11 - Chapter 20

45 Chapters

Bab 11. Saya Tidak Mau Mempermalukan Abi dan Umi

Aulya berkata sedikit ketus untuk menunjukan perasaan tidak nyaman, “Saya sudah bilang, jangan dibahas!”Alvan ingin membahas hal ini sampai ke akar, tetapi kunci dari masalah ini justru tidak ingin bicara. Tapi dia tidak ingin membuat Aulya merasa tertekan, maka Alvan memilih mengalah setidaknya untuk sementara.Siang ini Aulya mengikuti pengajian bersama Aisyah walaupun awalnya menolak, tapi gadis ini terlalu risau jika Alvan kembali membahas tentang Zayden.Aulya mendapatkan banyak sapaan sekaligus pertanyaan dari ibu-ibu pengajian tentang kabarnya sekarang. Jadi, gadis ini menjawab apa adanya, “Aul sudah berhasil bertemu keluarga Aul ....”Aisyah melanjutkan, “Alhamdulillah, Tuhan sudah menunjukan jalan terbaik.”Namun, penasaran ibu-ibu masih berlanjut, “Tapi kenapa keluarga Neng Aul belum silaturahmi?”Aisyah yang menjawab karena Aulya kebingungan, “Kami yang silaturahmi ke keluarga Neng Aul.”“Sesekali silaturahmi kesini, kami juga ingin mengenal keluarga Neng Aul,” kekeh ibu-ib
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 12. Ikut Saya atau Tetap di Sini!

Alvan masuk ke dalam rumah, maka Aulya segera meluncurkan pertanyaan, “Apa yang kamu bicarakan sama Zayden?”Dengan tenang, Alvan menjelaskan, “Saya bilang kamu istri saya jadi Zayden harus tahu batasan.”Aulya berkata kesal, “Kenapa kamu harus berkata jahat sama Zayden. Dia tunangan saya. Sebelum saya menikah sama kamu, saya sudah tunangan sama Zayden!”Alvan terdiam dan hanya memandangi Aulya. Tapi diamnya Alvan membuat gadis itu merasa bersalah. “Saya minta maaf kalau kamu tersakiti. Saya tidak bermaksud menyakiti kamu. Tapi situasinya seperti ini ....”Alvan mengusap puncak kepala Aulya dengan lembut dan senyuman tulus. “Saya tahu kamu ada di antara dua pilihan. Tapi saya yakin kamu tahu mana yang harus kamu pilih.”Kini, Aulya yang tidak bicara dan hanya menunjukan gelisah serta raut wajah bingung, “Saya merasa harus balas budi sama kebaikan kamu dan keluarga kamu. Itu alasan saya tetap di sini.”Alvan mengangguk kecil dengan senyuman senada. “Jalani saja dan jangan dibikin pusin
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 13. Keikhlasan Aulya

Aisyah mendengar semua percakapan Aulya dan Zayden karena dengan sengaja wanita ini menguping. Lalu mengusap dadanya yang perih.Saat ini Zayden pergi tanpa Aulya, tetapi hati Aisyah tetap teriris dan dia akan merahasiakan pertemuan mereka pada Alvan. “Umi tidak ingin membuat kamu semakin terluka ....”Aisyah kembali ke dalam kamar untuk memeluk perih seorang diri. Lalu, beberapa menit kemudian Aulya menghampiri bersama air mata. “Umi, Aul minta maaf ... Aul tidak tahu kalau Zayden akan datang kesini. Aul minta maaf kalau Aul membuat Umi tidak nyaman. Aul juga malu pada Umi ....”Pipi Aulya basah karena air matanya berderai. “Umi dan semua keluarga Al baik sama Aul ..., Aul minta maaf karena Aul mengecewakan ....”Aisyah memang sedang menelan perih, tetapi dia tetap merangkul Aulya dengan tulus. “Tidak apa-apa, bukan salah Aul kok.”“Tapi Aul merasa bersalah. Aul merasa mengecewakan Umi dan semua keluarga Al ....”“Sudah ....” Aisyah tersenyum hangat sekalian menyeka air mata di pipi
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 14. Merusak Kesucian Seorang Istri

Sampai hari berganti, Alvan tidak pernah tahu jika Zayden berhasil menemui Aulya di rumahnya hingga salah satu tetangga nyeletuk, “Magrib kemarin teman kamu datang ke rumah. Apa teman kamu tidak tahu kalau magrib kamu tidak di rumah.” Kekehnya.“Teman.” Dahi Alvan berkerut heran.Saat ini Aulya segera berkata, “Sudah siang, nanti kamu kesiangan.”Perhatian Alvan segera teralihkan. “Iya, saya tidak boleh terlambat.” Dahi Aulya dikecup sangat sayang. Lalu berpamitan, sekalian berpamitan pada tetangga yang selalu ramah padanya.Alvan pergi bersama sopir karena masih belum mendapat izin Ibrahim untuk membawa kendaraan sendiri.Aulya bergumam penuh harapan, “Semoga hari ini Zayden tidak datang. Saya malu sama Umi, Abi dan juga Al ....”Di kampus, Alvan dan Zayden berpapasan. Zayden menatap sengit. “Apa yang kamu lakukan ke Venus sampai-sampai dia memilih kamu dibandingkan saya!”Tatapan Alvan sangat datar. “Aul memilih saya karena kita sudah menikah. Saya tidak melakukan hal khusus.”“Mung
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 15. Kelicikan Zayden

Zayden mengancam Aulya akan datang ke rumah Alvan jika tidak menemuinya. Maka terpaksa gadis ini pergi ke tempatnya membuat janji dengan Zayden, tentunya tempat itu sangat jauh dari kediaman keluarga suaminya.“Kenapa kamu melakukan ini sama saya?” sendu sekalian kecewa diluapkan Aulya.Zayden memeriksa arloji yang melingkar di pergelangannya. Lalu berkata datar, “Karena ini waktu yang tepat ketemu kamu. Alvan lagi kuliah dan kebetulan materi hari ini padat.”“Apa mau kamu?” Tatapan Aulya mulai dingin pada Zayden karena orang yang dicintainya sangat egois.“Tidur sama kamu!” Zayden tersenyum enteng saat mengatakan hal haram ini.Aulya segera menghardik Zayden dengan suara terjaga, “Jangan gila!”“Kita sudah tunangan. Wajar kok, kalau kita ngelakuin hubungan suami istri.”Aulya menggeleng tegas dengan suara serupa. “Saya tidak mau jadi perempuan murahan!”Zayden segera menggenggam kedua tangan Aulya. “Kamu tidak murahan ... lagian kamu ngelakuinnya sama saya.”Aulya segera melepaskan t
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 16. Kamu Gadis Murahan!

Hati Alvan gelisah dan ingin segera menjemput Aulya, maka dia memutuskan bolos di kelas berikutnya. “Di mana kalian!” Dengusannya saat berbicara dengan Zayden.Zayden menjawab santai, “Saya tidak tahu di mana istri kamu karena sekarang kita sudah berpisah.”“Katakan, di mana Aul!”Nada suara Zayden tidak berubah. “Dia sudah pulang duluan.”Alvan memutus panggilan dengan Zayden untuk menghubungi Aulya, tetapi saat ini tangannya gemetaran karena menahan amarah dan sakit hati secara bersamaan hingga handphonenya terjatuh begitu saja, tetapi tubuhnya juga runtuh hingga Alvan hanya sanggup bersandar seiring memegangi pelipisnya.“Kamu tidak pernah mencintai saya, tapi jangan lakukan ini di belakang saya!” Kini, perlahan amarah Alvan mendominasi kepalanya. “Di mana harga diri kamu, Aul!”Rencana Zayden mengambil kesucian Aulya sebagai seorang istri memang gagal, tetapi dia tetap menang karena dengan hanya memeluk Aulya maka kesuciannya sebagai seorang istri sudah terkikis.Alvan tidak ingin
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 17. Usaha Aulya

Keluarga Ibrahim segera makan malam bersama. Aisyah membuat sup karena cuaca sedang sangat dingin.“Supnya enak,” pujian Alvan.Aisyah menyahut dengan hangat, “Memangnya Umi pernah buat sup tidak enak?”“Semua masakan Umi selalu enak.”“Tapi Umi masak sup dibantu Aul ....” Aisyah melirik menantunya dengan hangat, tetapi Alvan tersenyum alakadarnya pada Aulya setelah tahu jika menu yang kali ini disantapnya terdapat hasil campur tangan istrinya yang dianggap murahan.Suasana di ruang makan tetap hangat karena Alvan dan Aulya berakting sangat propesional hingga Ibrahim dan Aisyah tidak dapat membaca perang dingin yang sedang terjadi.Saat masuk waktu tidur, Alvan meraih bantal dan selimut lalu merebahkan tubuhnya di sofa.Dengan suara parau dan volume rendah, Aulya berkata lirih, “Al ..., saya minta maaf ....”“Jangan minta maaf lagi kalau kamu terus mengecewakan kami!” Alvan segera memunggungi Aulya.Saat ini Aulya melangkah mendekati Alvan, lalu duduk di atas karpet, tepat di sisi sof
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 18. Semakin Salahpaham

Aulya duduk di sisi Alvan, tapi tidak semua orang tahu jika gadis itu istrinya karena wajah Aulya saat resepsi dan sekarang sangat berbeda akibat riasan make up.Jadi, beberapa gadis masih berani menghampiri Alvan untuk meminta penjelasan ulang tentang materi yang barusaja disampaikan dosen. Ada juga yang meminta diskusi bersama.Saat ini Aulya tidak merasa cemburu, tetapi rasa tidak nyaman tetap ada karena diabaikan oleh Alvan dan gadis-gadis itu merusak waktunya dengan Alvan.Hati Aulya mengumpat. ‘Padahal bisa sampai tahap ini saja saya harus bersusah payah, tapi gadis-gadis itu merusak. Huft!’Di saat yang sama, Zayden datang tanpa terduga hingga membuat mata Aulya mebelalak kaget. “Padahal dari tadi saya menunggu kamu di kantin.” Senyumannya sangat teduh pada Aulya.Jadi, bukan hanya perhatian Alvan yang tercuri karena beberapa gadis yang bersamanya ikut memandangi Zayden, lalu gadis-gadis ini juga memandangi Aulya.Aulya berkata gagap, “Kenapa menunggu saya? Kita kan tidak buat
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 19. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara mengimami kamu!

Aulya masih menguntit Alvan, tangannya masih digenggam suaminya saat berjalan beriringan hingga membuatnya mesem-mesem karena mungkin suaminya sudah tidak marah. “Tadi pagi Umi suruh saya beri kabar, tapi sengaja saya tidak bawa handphone. Pinjem handphone kamu, ya?”Aulya memandangi Alvan yang terlihat kalem, sejuk dan tampan walaupun dari sisi wajahnya saja.Alvan segera merogoh saku celananya, lalu menyodorkan handphone pada Aulya. Saat bersamaan, mereka sudah tiba di kelas. Jadi, laki-laki ini kembali membuka bukunya untuk mengisi waktu saat menunggu kedatangan dosen.Aulya sudah berhasil mengirim chat pada Aisyah untuk memberi kabar jika dirinya dan Alvan masih bersama di kampus dan akan pulang terlambat karena jadwal Alvan yang padat.Iseng, Aulya membuka chat dari nomor yang tidak memiliki nama, tetapi dia sangat tahu siapa pemilik nomor itu.Seketika, kedua matanya mebelelak dengan mulut menganga yang segera ditangkup menggunakan telapak tangannya. “Al, ini ....” Suaranya berg
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 20. Saya Mau Memperbaiki

Ini pertama kalinya Aulya merasa patah hati karena ucapan Alvan. Kalimat yang keluar dari mulut suaminya berhasil menggores perasaannya hingga gadis ini tidak mampu berkata apapun.Namun, saat ini Alvan menyadari jika telah tanpa sengaja melukai istrinya. “Maaf ....” Kata-kata ini keluar begitu saja, kemudian memeluk Aulya dengan lembut.Selama beberapa saat, suasana sangat hening. Alvan maupun Aulya tenggelam dalam perasaan masing-masing. Lalu, laki-laki ini berkata pelan hingga hampir berbisik, “Saya juga punya perasaan yang harusnya kamu jaga ....”Saat ini Aulya mengerti jika Alvan masih memikirkan semua kesalahan yang diperbuatnya dengan sengaja dan tanpa sengaja. Kesalahannya juga selalu berhasil menyakiti hati lelaki yang selalu tulus mencintainya.Aulya keluar dari pelukan Alvan, gadis ini memandangi suaminya dengan sendu, “Saya akan berusaha memperbaiki semuanya.”“Terimakasih ....” Tidak ada senyuman di wajah Alvan, tetapi dia tidak akan menolak niat baik Aulya.Setelah ini,
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status