Home / Rumah Tangga / Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz / Bab 12. Ikut Saya atau Tetap di Sini!

Share

Bab 12. Ikut Saya atau Tetap di Sini!

last update Last Updated: 2024-12-02 13:24:15

Alvan masuk ke dalam rumah, maka Aulya segera meluncurkan pertanyaan, “Apa yang kamu bicarakan sama Zayden?”

Dengan tenang, Alvan menjelaskan, “Saya bilang kamu istri saya jadi Zayden harus tahu batasan.”

Aulya berkata kesal, “Kenapa kamu harus berkata jahat sama Zayden. Dia tunangan saya. Sebelum saya menikah sama kamu, saya sudah tunangan sama Zayden!”

Alvan terdiam dan hanya memandangi Aulya. Tapi diamnya Alvan membuat gadis itu merasa bersalah. “Saya minta maaf kalau kamu tersakiti. Saya tidak bermaksud menyakiti kamu. Tapi situasinya seperti ini ....”

Alvan mengusap puncak kepala Aulya dengan lembut dan senyuman tulus. “Saya tahu kamu ada di antara dua pilihan. Tapi saya yakin kamu tahu mana yang harus kamu pilih.”

Kini, Aulya yang tidak bicara dan hanya menunjukan gelisah serta raut wajah bingung, “Saya merasa harus balas budi sama kebaikan kamu dan keluarga kamu. Itu alasan saya tetap di sini.”

Alvan mengangguk kecil dengan senyuman senada. “Jalani saja dan jangan dibikin pusin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 13. Keikhlasan Aulya

    Aisyah mendengar semua percakapan Aulya dan Zayden karena dengan sengaja wanita ini menguping. Lalu mengusap dadanya yang perih.Saat ini Zayden pergi tanpa Aulya, tetapi hati Aisyah tetap teriris dan dia akan merahasiakan pertemuan mereka pada Alvan. “Umi tidak ingin membuat kamu semakin terluka ....”Aisyah kembali ke dalam kamar untuk memeluk perih seorang diri. Lalu, beberapa menit kemudian Aulya menghampiri bersama air mata. “Umi, Aul minta maaf ... Aul tidak tahu kalau Zayden akan datang kesini. Aul minta maaf kalau Aul membuat Umi tidak nyaman. Aul juga malu pada Umi ....”Pipi Aulya basah karena air matanya berderai. “Umi dan semua keluarga Al baik sama Aul ..., Aul minta maaf karena Aul mengecewakan ....”Aisyah memang sedang menelan perih, tetapi dia tetap merangkul Aulya dengan tulus. “Tidak apa-apa, bukan salah Aul kok.”“Tapi Aul merasa bersalah. Aul merasa mengecewakan Umi dan semua keluarga Al ....”“Sudah ....” Aisyah tersenyum hangat sekalian menyeka air mata di pipi

    Last Updated : 2024-12-02
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 14. Merusak Kesucian Seorang Istri

    Sampai hari berganti, Alvan tidak pernah tahu jika Zayden berhasil menemui Aulya di rumahnya hingga salah satu tetangga nyeletuk, “Magrib kemarin teman kamu datang ke rumah. Apa teman kamu tidak tahu kalau magrib kamu tidak di rumah.” Kekehnya.“Teman.” Dahi Alvan berkerut heran.Saat ini Aulya segera berkata, “Sudah siang, nanti kamu kesiangan.”Perhatian Alvan segera teralihkan. “Iya, saya tidak boleh terlambat.” Dahi Aulya dikecup sangat sayang. Lalu berpamitan, sekalian berpamitan pada tetangga yang selalu ramah padanya.Alvan pergi bersama sopir karena masih belum mendapat izin Ibrahim untuk membawa kendaraan sendiri.Aulya bergumam penuh harapan, “Semoga hari ini Zayden tidak datang. Saya malu sama Umi, Abi dan juga Al ....”Di kampus, Alvan dan Zayden berpapasan. Zayden menatap sengit. “Apa yang kamu lakukan ke Venus sampai-sampai dia memilih kamu dibandingkan saya!”Tatapan Alvan sangat datar. “Aul memilih saya karena kita sudah menikah. Saya tidak melakukan hal khusus.”“Mung

    Last Updated : 2024-12-03
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 15. Kelicikan Zayden

    Zayden mengancam Aulya akan datang ke rumah Alvan jika tidak menemuinya. Maka terpaksa gadis ini pergi ke tempatnya membuat janji dengan Zayden, tentunya tempat itu sangat jauh dari kediaman keluarga suaminya.“Kenapa kamu melakukan ini sama saya?” sendu sekalian kecewa diluapkan Aulya.Zayden memeriksa arloji yang melingkar di pergelangannya. Lalu berkata datar, “Karena ini waktu yang tepat ketemu kamu. Alvan lagi kuliah dan kebetulan materi hari ini padat.”“Apa mau kamu?” Tatapan Aulya mulai dingin pada Zayden karena orang yang dicintainya sangat egois.“Tidur sama kamu!” Zayden tersenyum enteng saat mengatakan hal haram ini.Aulya segera menghardik Zayden dengan suara terjaga, “Jangan gila!”“Kita sudah tunangan. Wajar kok, kalau kita ngelakuin hubungan suami istri.”Aulya menggeleng tegas dengan suara serupa. “Saya tidak mau jadi perempuan murahan!”Zayden segera menggenggam kedua tangan Aulya. “Kamu tidak murahan ... lagian kamu ngelakuinnya sama saya.”Aulya segera melepaskan t

    Last Updated : 2024-12-03
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 16. Kamu Gadis Murahan!

    Hati Alvan gelisah dan ingin segera menjemput Aulya, maka dia memutuskan bolos di kelas berikutnya. “Di mana kalian!” Dengusannya saat berbicara dengan Zayden.Zayden menjawab santai, “Saya tidak tahu di mana istri kamu karena sekarang kita sudah berpisah.”“Katakan, di mana Aul!”Nada suara Zayden tidak berubah. “Dia sudah pulang duluan.”Alvan memutus panggilan dengan Zayden untuk menghubungi Aulya, tetapi saat ini tangannya gemetaran karena menahan amarah dan sakit hati secara bersamaan hingga handphonenya terjatuh begitu saja, tetapi tubuhnya juga runtuh hingga Alvan hanya sanggup bersandar seiring memegangi pelipisnya.“Kamu tidak pernah mencintai saya, tapi jangan lakukan ini di belakang saya!” Kini, perlahan amarah Alvan mendominasi kepalanya. “Di mana harga diri kamu, Aul!”Rencana Zayden mengambil kesucian Aulya sebagai seorang istri memang gagal, tetapi dia tetap menang karena dengan hanya memeluk Aulya maka kesuciannya sebagai seorang istri sudah terkikis.Alvan tidak ingin

    Last Updated : 2024-12-04
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 17. Usaha Aulya

    Keluarga Ibrahim segera makan malam bersama. Aisyah membuat sup karena cuaca sedang sangat dingin.“Supnya enak,” pujian Alvan.Aisyah menyahut dengan hangat, “Memangnya Umi pernah buat sup tidak enak?”“Semua masakan Umi selalu enak.”“Tapi Umi masak sup dibantu Aul ....” Aisyah melirik menantunya dengan hangat, tetapi Alvan tersenyum alakadarnya pada Aulya setelah tahu jika menu yang kali ini disantapnya terdapat hasil campur tangan istrinya yang dianggap murahan.Suasana di ruang makan tetap hangat karena Alvan dan Aulya berakting sangat propesional hingga Ibrahim dan Aisyah tidak dapat membaca perang dingin yang sedang terjadi.Saat masuk waktu tidur, Alvan meraih bantal dan selimut lalu merebahkan tubuhnya di sofa.Dengan suara parau dan volume rendah, Aulya berkata lirih, “Al ..., saya minta maaf ....”“Jangan minta maaf lagi kalau kamu terus mengecewakan kami!” Alvan segera memunggungi Aulya.Saat ini Aulya melangkah mendekati Alvan, lalu duduk di atas karpet, tepat di sisi sof

    Last Updated : 2024-12-04
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 18. Semakin Salahpaham

    Aulya duduk di sisi Alvan, tapi tidak semua orang tahu jika gadis itu istrinya karena wajah Aulya saat resepsi dan sekarang sangat berbeda akibat riasan make up.Jadi, beberapa gadis masih berani menghampiri Alvan untuk meminta penjelasan ulang tentang materi yang barusaja disampaikan dosen. Ada juga yang meminta diskusi bersama.Saat ini Aulya tidak merasa cemburu, tetapi rasa tidak nyaman tetap ada karena diabaikan oleh Alvan dan gadis-gadis itu merusak waktunya dengan Alvan.Hati Aulya mengumpat. ‘Padahal bisa sampai tahap ini saja saya harus bersusah payah, tapi gadis-gadis itu merusak. Huft!’Di saat yang sama, Zayden datang tanpa terduga hingga membuat mata Aulya mebelalak kaget. “Padahal dari tadi saya menunggu kamu di kantin.” Senyumannya sangat teduh pada Aulya.Jadi, bukan hanya perhatian Alvan yang tercuri karena beberapa gadis yang bersamanya ikut memandangi Zayden, lalu gadis-gadis ini juga memandangi Aulya.Aulya berkata gagap, “Kenapa menunggu saya? Kita kan tidak buat

    Last Updated : 2024-12-05
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 19. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara mengimami kamu!

    Aulya masih menguntit Alvan, tangannya masih digenggam suaminya saat berjalan beriringan hingga membuatnya mesem-mesem karena mungkin suaminya sudah tidak marah. “Tadi pagi Umi suruh saya beri kabar, tapi sengaja saya tidak bawa handphone. Pinjem handphone kamu, ya?”Aulya memandangi Alvan yang terlihat kalem, sejuk dan tampan walaupun dari sisi wajahnya saja.Alvan segera merogoh saku celananya, lalu menyodorkan handphone pada Aulya. Saat bersamaan, mereka sudah tiba di kelas. Jadi, laki-laki ini kembali membuka bukunya untuk mengisi waktu saat menunggu kedatangan dosen.Aulya sudah berhasil mengirim chat pada Aisyah untuk memberi kabar jika dirinya dan Alvan masih bersama di kampus dan akan pulang terlambat karena jadwal Alvan yang padat.Iseng, Aulya membuka chat dari nomor yang tidak memiliki nama, tetapi dia sangat tahu siapa pemilik nomor itu.Seketika, kedua matanya mebelelak dengan mulut menganga yang segera ditangkup menggunakan telapak tangannya. “Al, ini ....” Suaranya berg

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 20. Saya Mau Memperbaiki

    Ini pertama kalinya Aulya merasa patah hati karena ucapan Alvan. Kalimat yang keluar dari mulut suaminya berhasil menggores perasaannya hingga gadis ini tidak mampu berkata apapun.Namun, saat ini Alvan menyadari jika telah tanpa sengaja melukai istrinya. “Maaf ....” Kata-kata ini keluar begitu saja, kemudian memeluk Aulya dengan lembut.Selama beberapa saat, suasana sangat hening. Alvan maupun Aulya tenggelam dalam perasaan masing-masing. Lalu, laki-laki ini berkata pelan hingga hampir berbisik, “Saya juga punya perasaan yang harusnya kamu jaga ....”Saat ini Aulya mengerti jika Alvan masih memikirkan semua kesalahan yang diperbuatnya dengan sengaja dan tanpa sengaja. Kesalahannya juga selalu berhasil menyakiti hati lelaki yang selalu tulus mencintainya.Aulya keluar dari pelukan Alvan, gadis ini memandangi suaminya dengan sendu, “Saya akan berusaha memperbaiki semuanya.”“Terimakasih ....” Tidak ada senyuman di wajah Alvan, tetapi dia tidak akan menolak niat baik Aulya.Setelah ini,

    Last Updated : 2024-12-07

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 45. Perpisahan Alvan dan Aulya

    Siang ini Aulya mencium santun punggung tangan Alvan seiring berpamitan, “Saya pergi dulu. Tidak akan lama, kok.” Ini adalah kepergian yang tidak diinginkannya, tetapi Aulya bersikap seolah hatinya sangat ikhlas.“Jangan lupa kabari saya kalau sudah sampai.” Alvan melepaskan Aulya dengan senyuman setelah mendengar jika istrinya mendadak harus mengunjungi kampus lamanya. Lalu melarangnya menemai karena alasan kesehatan.Alvan mengatakan jika dirinya baik-baik saja, tetapi Aulya bersikeras menyuruhnya beristirahat.Pelukan Aulya segera melingkar di tubuh Alvan. “Saya berjanji paling lama cuma dua hari.” Nada suaranya terdengar sendu karena memiliki firasat buruk, sedangkan Alvan menganggap jika Aulya terlalu grogi dengan perpisahan setelah si gadis memilih bersamanya.Alvan membalas pelukan Aulya dengan pelukan rindu. “Berapa lama pun saya akan menunggu kamu. Tapi kalau terlalu lama saya akan menjemput.”Kalimat Alvan tidak dibalas karena Aulya sedang tenggelam dalam perpisahan yang buk

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 43. Kita Harus Bicara Tanpa Alvan!

    Malam ini Aulya mendapatkan chat dari Niana. [Sayang, besok Mama akan menelepon, tapi jangan sampai Alvan tahu!]Dahi Aulya berkerut heran setelah membaca isi chat yang menurutnya aneh.Alvan baru saja masuk ke dalam kamar setelah menyaksikan pertandingan bola di lapangan bersama Fauzan. “Kok belum tidur?” Wajah teduhnya akan membuat siapapun yang melihat merasa nyaman, termasuk Aulya.Senyuman manis menghiasi wajah Aulya. “Belum ngantuk. Katanya akan pulang jam sepuluhan, tapi ini masih jam sembilan.”“Saya tidak mau meninggalkan istri saya lama-lama.” Alvan hendak naik ke atas ranjang. Maka Aulya segera menonaktifkan handphone untuk menjaga kerahasiaan chat dari ibunya.“Padahal tidak apa, kok.” Aulya tersenyum kecil kepada Alvan yang sudah duduk di sampingnya.Pun, Alvan membalas senyuman Aulya. “Tidak mau.”Malam ini Alvan segera menyentuh tubuh Aulya yang selalu wangi dan terlihat segar berkat kulit halus dan sehat yang dimiliki si gadis.Pun, Aulya tidak mungkin menolak karena t

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 43. Saya Tidak Menggantung Zayden

    Aulya berhasil melihat ibunya, tetapi tidak memiliki kesempatan bicara karena Niana selalu bersama Aisyah.Jadi, akhirnya Aulya menemui ibunya di waktu tidur. Tentu saja Niana menganggap perbuatan putrinya salah karena seharusnya Aulya menemani Alvan.“Jangan tinggalkan suami kamu ...,” nasihat Niana diambang pintu sebelum mempersilakan Aulya masuk.“Venus mau bicara sebentar.”Dari raut wajah Aulya, Niana sudah bisa menebak. Jadi, mau tidak mau wanita ini mempersilakan putrinya masuk dibandingkan harus berbicara di luar kamar karena mungkin seseorang akan mendengar obrolan mereka.Aulya duduk di samping ibunya dan langsung mengungkapkan maksudnya, “Tadi Mama ketemu mamanya Zayden di rumah sakit?”“Iya, tadi Mama menjenguk Zayden.”“Mama ngobrol apa sama mamanya Zayden?”Niana mendesah kecil karena dugaannya benar. “Jadi ini tujuan kamu sampai meninggalkan suami kamu.” Niana menyisir rambut Aulya menggunakan jemarinya.“Iya, Venus penasaran karena Mama sama mamanya Zayden sering ketem

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 42. Maaf Tante, Zayden Masih Mencintai Venus

    Niana menemui Maria, tetapi wanita ini lebih banyak berbicara dengan Zayden. “Zayden minta maaf kalau Zayden lancang sama Tante. Tapi Zayden sudah tidak bisa memendam lagi, Zayden masih suka sama Venus!”Terkejut, itu yang dirasakan Niana walaupun dia sudah mendengar perasaan Zayden dari Maria. Wanita ini menjawab bersama perasaan tidak enak hati, “Tante berterimakasih karena kamu masih tulus menyukai Venus, tapi sekarang Venus sudah menikah dengan Alvan. Jadi Tante harap, kamu bisa berusaha melupakan Venus ....”“Justru itu, Zayden tidak bisa ....” Raut wajahnya sangat memprihatinkan. Lalu, Zayden menambahkan, tetapi ini hanya bualan, “Sebenarnya, alasan Zayden kecelakaan karena terlalu banyak memikirkan Venus, jadi Zayden tidak bisa fokus.”“Ya ampun ....” Tentu saja Niana semakin merasa tidak enak hati walaupun sebenarnya kesalahan murni ada pada Zayden karena dirinya maupun Venus tidak pernah menyuruh lelaki ini memikirkan hubungan yang telah kandas.“Begitulah. Zayden terlalu dal

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 41. Apa yang Mama Bicarakan sama mamanya Zayden?

    Alvan kembali malam hari, tetapi tidak segera ke rumah karena menemui Fauzan. “Anggota geng Zayden lagi ngincar kamu!”“Tahu dari mana?”Mereka sedang duduk di tepian lapangan di daerah rumah.“Teman saya di mana-mana. Saya juga aktif di kampus sama di karang taruna. Banyak info yang saya dengar. Apalagi pas kamu sakit!”“Biarkan saja!” Alvan tidak peduli pada ancaman yang didapatkannya dari Zayden.“Saya khawatir.” Fauzan menggendikan bahunya. “Mendingan kamu sama Aul jangan pergi berdua. Emang lebih bagus sama sopir.”“Itu emang keseharian saya, tapi sekarang saya sudah bisa bawa mobil. Cuma Umi selalu khawatir.”“Mendingan jangan deh. Kalau sama sopir, anggota geng Zayden tidak akan berani menyakiti kamu!”Alvan mendesah geram. “Saya tidak takut, tapi saya harus melindungi Aul dan menjaga keselamatan saya demi Aul ....”“Bener. Bayangin sesedih apa Aul kalau kamu disakiti geng Zayden!”Alvan kembali mendesah, tetapi hanya berkata di dalam hatinya. ‘Dulu saat saya kecelakaan, Aul me

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 40. Mama Minta Maaf

    Alvan adalah satu-satunya tujuan Aulya. Nomor suaminya dihubungi, dan Alvan yang memang sangat tulus mencintai istrinya tidak pernah mengabaikan panggilan si gadis hingga akhirnya dia tiba di depan pintu.“Aul?” Suara Alvan dipenuhi rasa cemas.Aulya menjawab cemas sekalian tenang dengan keberadaan suaminya. “Al, saya di dalam, tapi pintunya dikunci dari luar!”“Tunggu sebentar.” Alvan berusaha merusak lubang kunci karena jika didobrak mungkin akan merusak properti kampus. Lagipula saat ini Aulya tidak sedang berada di tangan Zayden, jadi rasa cemasnya tidak sebesar sebelumnya.Hanya sekitar satu menit akhirnya Alvan berhasil merusak lubang kunci dan Aulya segera masuk ke dalam pelukannya. “Saya takut ....” Gadis ini sedikit merengek.Alvan mengusap punggung Aulya sangat sayang. “Kenapa kamu bisa di sini?”Aulya tengadah ke arah suaminya tanpa merengek, justru mengungkapkan kesalnya, “Tadi ada tiga gadis yang mengunci saya. Mereka benci saya karena menganggap kecelakaan Zayden gara-g

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 39. Zayden Selalu Menjaga Hatinya

    Tanpa sengaja, Alvan mendengar ucapan Aulya. Jadi, dia segera berusaha menyembuhkan dirinya sendiri. “Wajar saja kalau Mamanya Aul lebih suka Aul sama Zayden karena tadinya mereka sudah tunangan. Mungkin hari ini saya masih belum diterima di kelurga Aul karena kemunculan saya terlalu mendadak.”Alvan mengurungkan niatnya masuk ke dalam kamar, lalu sepuluh menit kemudian Aulya menemuinya yang sedang berada di halaman belakang. “Ini kan udah malem, kenapa diem di sini?”“Tidak apa-apa. Cuma cari angin.” Alvan tetap tersenyum hangat.Aulya duduk di sisi suaminya. “Mama akan menginap selama dua malam karena katanya capek kalau bulak-balik luar kota.”“Alhamdulillah.” Alvan bersyukur karena sudah pasti Aulya bahagia jika tinggal bersama ibunya.Aulya tetap merahasiakan kenyataan tentang ibunya, tapi dia tidak tahu jika baru saja Alvan mengetahuinya.Makan malam tetap berjalan sangat hangat, bahkan lebih hangat dari biasanya karena kehadiran Niana.Malam ini Alvan tetap tidur dengan damai w

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 38. Aulya Tidak Cemburu?

    Maria terusik oleh suara Aulya karena gadis itu membahas tentang hal yang dibencinya. ‘Zayden bilang masih suka Venus dan minta pengaruhi mamanya Venus agar mereka bercerai. Tapi kenapa sekarang berubah!’Sementara, Zayden menjawab santai saat berbicara dengan Aulya, “Saya tidak dekat sama gadis mana pun.”“Tapi ....” Aulya menyodorkan amplop berwarna peach pada Zayden. “Dia sampai menitipkan ini. Mungkin isinya ungkapan sukanya ke kamu.”Zayden menerima, lalu tanpa sungkan membuka dan membaca isi amplop tanpa bicara. Terakhir, senyumannya menyungging dingin.Tanpa diduga, Zayden meremas secarik kertas kecil itu lalu melemparnya ke tempat sampah hingga membuat Aulya kaget.Zayden berkata lembut pada Aulya saat si gadis belum habis dari rasa kaget, “Dia bilang suka saya, tapi saya tidak bisa membalas perasaannya.” Terakhir, senyumannya menjadi hambar karena tidak terlihat sedikit pun rasa cemburu di wajah Aulya padahal sudah jelas seorang gadis sedang mencoba mengungkapkan perasaan pad

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 37. Zayden Dekat dengan Gadis Lain

    Aulya tidak berhenti menatap amplop di tangannya seiring mendesah saat meyakini jika di dalamnya berisi surat pernyataan cinta. “Dari kapan Zayden deket sama cewek tadi, padahal baru kemarin-kemarin Zayden tahan-tahan saya karena pilih Alvan ....”Persaan Aulya tidak karuan, sakit, tapi dia juga menyakiti. Kini, Aulya sedikit meraung karena merasa telah kehilangan hati dan raga Zayden yang tadinya hanya miliknya.Namun, di sisi lain perasaannya mengatakan jika Zayden mengambil langkah yang benar karena saat ini mereka tidak memiliki hubungan khusus, dan Aulya sudah menentukan pilihannya yaitu Alvan. Jadi, alasan apa yang membuat Zayden harus tetap menyimpan hati padanya?Satu butir air mata jatuh ke atas kertas yang digenggam Aulya hingga menambah rasa sakit. “Saya harus sampaikan ungkapan perasaan seorang cewek pada Zayden yang masih saya sukai ....”Saat ini Niana menghubungi putrinya. “Sayang, sore ini Mama akan menjenguk Zayden. Kamu mau ikut?”Aulya mengerjap excited, tetapi terh

DMCA.com Protection Status