Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Kabanata 371 - Kabanata 380

Lahat ng Kabanata ng Perselingkuhan Yang Manis: Kabanata 371 - Kabanata 380

430 Kabanata

Wrecking Ball

Akhirnya Nabil dan Radit sampai juga di rumah Keyzia.“Aku tunggu di mobil aja ya, Bil, mau tidur bentar, ngantuk banget soalnya.”“Ayolah, Dit, ikut turun sekalian,” ucap Nabil sembari mengumpulkan keberanian dan kepercayaan dirinya.“Udah, santai aja, Bil, nggak usah takut!”“Bukan takut, Dit.”“Tapi?”“Grogi dikit. Yuk, turun!” Melihat muka Nabil yang memelas akhirnya Radit ikut turun dari mobil dan menemani Nabil.Keyzia ternyata sudah menunggu kedatangan mereka. Mukanya serupa dengan Nabil. Tegang dan terlihat tidak tenang.“Kenapa lama banget, Bil?” todongnya dengan pertanyaan.“Masa sih? Perasaan kamu aja kali.”“Mungkin.”Menyadari ada Radit, Keyzia langsung memberikan senyum ramah.“Duduk dulu, Dit, aku panggilin Putri ya!”Radit ingin mencegah, tapi Keyzia keburu melesat pergi.Putri sedang ngemil sambil nonton tv saat Kezyia menampakkan diri.“Put … ““Hmmm … “ gumam Putri tanpa mengalihkan fokus perhatian dari layar 77 inchi di depannya.“Ada Radit di depan.”Mendengar na
last updateHuling Na-update : 2025-01-15
Magbasa pa

Cukup Sampai Di Sini

Nabil menyembunyikan rasa kecewanya jauh-jauh ke dasar hati. Semua sudah jelas baginya. Dan mungkin ia harus mundur.“Kamu aja yang nyetir,” ujarnya seraya memberi kunci mobil pada Radit. Tubuhnya yang melemah akibat penolakan orang tua Keyzia, serta hati yang galau, membuat Nabil tidak yakin mampu berkonsentrasi.Melihat muka Nabil yang seperti benang kusut Radit jadi tahu apa yang terjadi. Ia menerima kunci yang disodorkan Nabil.Baru saja Radit menyalakan mesin, Keyzia yang tadi berdiri terpaku di teras, datang menyongsong. Keyzia mengetuk kaca mobil.“Jangan pulang dulu, Bil,” ujarnya setelah Nabil menurunkan kaca.“Apa lagi, Key?” tanya Nabil dengan muka lesu.Keyzia memandang Radit yang berada di belakang setir. Radit langsung mengerti dan turun dari mobil, memberi kesempatan pada dua sejoli itu untuk bicara. Nabil menggeser posisinya agara Keyzia bisa duduk.“Bil, maafkan mama sama papa ya … ““Maaf untuk apa, Key?”“Aku tau kata-kata mama sama papa tadi pasti bikin kamu tersin
last updateHuling Na-update : 2025-01-16
Magbasa pa

Pelampiasan

Radit terdiam mendengar cerita panjang Nabil. Radit mengerti kalau masalahnya dengan Keyzia mungkin membuat Nabil stress. Tapi kenapa dirinya yang menjadi pelampiasan? Kenapa malah mengungkit-ungkit masa lalu?Radit kembali ingin bicara. Ia harus meluruskan semua ini. Tapi lagi-lagi Nabil mendahuluinya.“Dan kamu tau, Dit. Waktu kamu pergi nggak jelas, Kayla mencoba bunuh diri, itu aku yang nyelamatin dia. Coba kamu pikir, kalau waktu itu aku nggak datang ke rumah kalian mungkin Kayla sudah lewat. Aku yang menjaga dia hampir 24 jam di rumah sakit waktu dia koma, padahal waktu itu Dea lagi hamil. Aku yang selalu ada untuk Kayla, bukan kamu!”Radit membatu. Nabil mencecarnya habis-habisan. Radit tahu dan sadar sesadarnya kalau tindakannya dulu itu adalah sebuah kesalahan fatal dan kebodohan paling besar yang pernah ada dalam hidupnya. Tapi yang Radit tidak mengerti kenapa masalah ini jadi menyerempet kemana-mana sehingga dirinya dan Kayla ikut terseret dalam benang kusut masalah Nabil
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Beautiful in White

Hari yang dinanti itu pun tiba. Hari yang membahagiakan bagi sebagian orang, namun tidak bagi Keyzia. Ya. Acara itu akhirnya terselenggara juga. Dilaksanakan di ballroom sebuah hotel bintang lima, acara pertunangan Keyzia dan Alan dipenuhi oleh para tamu, sahabat, dan kerabat.Keyzia sudah lelah menangis. Muka frustasi serta matanya yang sembab terselamatkan oleh polesan make up serta eye shadow.Di antara banyaknya orang-orang yang hadir, Keyzia mencari sosok Nabil. Tapi tentu saja ia tidak akan menemukannya karena Keyzia memang melarang Nabil untuk datang. Lagi pula, Nabil tidak akan mungkin datang sekalipun Keyzia memintanya.“Jangan cemberut terus, nggak enak dilihat,” tegur Putri yang sedari tadi mendampingi Keyzia.Keyzia tidak terpengaruh kata-kata Putri dan tetap memasang tampang masam. Baginya ini bukanlah hari bahagia, tapi hari dimana kebebasannya sebagai perempuan masa kini direnggut paksa. Sampai detik ini Keyzia masih belum bisa mempercayai kalau orang tuanya tega mela
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Kisah Bahagia

“Ini mulutnya, trus ini hidungnya. Lihat deh, kayaknya hidungnya bakalan bangir banget kayak hidung Ibu.”Kayla mengembangkan senyum merespon kata-kata dokter yang menjelaskan kondisi janin yang teragambar di monitor ultrasonography. Di sebelahnya Radit ikut tersenyum.Tanpa terasa , sudah tujuh bulan usia kehamilan Kayla. Dan Selama rentang waktu itu Kayla mendapt banyak sekali pengalaman. Tidak mudah dijalani Kayla. Tapi ternyata tuhan memberikannya kekuatan untuk menjalani. Mulai dari morning sickness, perut begah, dada sesak, sakit pinggang, sakit punggung, pokoknya semua sudah dialami Kayla. Dan Kayla bersyukur ada Radit yang setia mendampinginya. Meski pada awal kehamilannya dulu sempat ada drama yang tercipta.Keduanya keluar dari ruangan dokter dengan muka bahagia. Tidak sabar rasanya menanti kehadiran buah hati mereka.“Habis ini kita kemana, yang?” Radit meminta pendapat. Hari ini memang hari sabtu, dan kebetulan Radit tidak kerja.“Gimana kalau kita ziarah ke makam ibuku,
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Maaf

Radit baru saja bertemu dengan kasur, benda yang hari ini begitu dirindukannya ketika Kayla muncul dan memberitahunya tentang sesuatu.“Nabil ada di bawah, Dit, katanya mau ketemu sama kamu.”Beberapa detik Radit termangu. Untuk apa Nabil ingin menemuinya? Bukankah saat terakhir mereka berjumpa mereka mengakhirinya dengan perselisihan?“Temui dulu gih!” suruh Kayla pada Radit yang masih tertegun.“Aku lagi malas, yang. Kamu bilang aja aku udah tidur ya, lagian aku capek banget,” kata Radit beralasan. Kayla memang tidak tahu kalau ia dan Nabil sedang tidak akur.Kayla mendekati Radit dan duduk di pinggir tempat tidur. “ Nggak boleh kayak gitu, temui dia dulu ya, siapa tau ada yang penting,” ujarnya seraya mengusap-usap pipi Radit, seperti kebiasaan yang sering dilakukannya.Radit menghela nafas. Malas-malasan ia duduk. Kalau bukan Kayla yang menyuruh, Radit tidak akan mau. Kayla memang mampu meluluhkannya dalam hal apa saja.“Aku mandi dulu ya, yang, biar segar.”“Iya,” jawab Ka
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Kamu Tidak Akan Bisa Menjadi Dia

Setelah Nabil pulang, Radit langsung naik ke lantai dua. Dilihatnya Kayla yang sedang rebahan di atas sofa di depan televisi. Radit mendekatinya. “Yang, kamu udah minum susu?”“Belum,” jawab Kayla singkat.Mengabaikan rasa kantuk, Radit melangkah ke belakang dan membuatkan istrinya itu segelas susu panas.Kayla menghadiahkan Radit segaris senyum atas sejumput perhatian melalui segelas susu hangat untuknya.Kali ini Radit mengabaikan rasa lelah dan memilih bersama Kayla dulu dan belum ingin beranjak ke kamar. Setelah meletakkan susu di atas meja, Radit memposisikan diri di sebelah Kayla yang sekarang sudah duduk.Diusap-usapnya pundak Kayla yang menyandarkan kepala ke bahunya, lalu mengecup sekilas puncak kepala istrinya itu.“Dit, tadi aku dengar sekilas kalau Nabil minta maaf sama kamu, kenapa, Dit? Ada masalah apa?”“Ooo … itu. Cuma salah paham dikit.”“Tentang apa?”“Tentang Keyzia.”“Kenapa Keyzia emangnya?“Nggak apa-apa sih, yang, ya udahlah ya, nggak usah dibahas. Intinya,
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Meregang Nyawa

Bulan sembilan kehamilan.Kayla mulai merasakan sakit-sakitan. Perutnya yang semakin berat membuatnya susah bergerak. Punggung dan pinggangnya juga kompak tidak mau diajak berkompromi.Terlebih saat tengah malam. Bahkan sekarang, Kayla juga mulai susah tidur. Posisi apapun tidak ada yang enak baginya.Seperti malam ini, Kayla tidak bisa tidur sama sekali, meski sudah berkali-kali mengganti posisi. Mulai dari miring ke kanan, ke kiri, serta menelentang. Tapi tidak bertahan lama, karena posisi telentang membuat nafas dan dadanya sesak.Dari tadi dengan sabar Radit mengusap-usap punggung Kayla. Dan sesekali juga mengipasi istrinya itu. Meski AC sudah menyala dengan suhu terendah sekalipun, namun Kayla masih merasa kepanasan.Begadang setiap malam demi menemani dan mengusap-usap punggung serta memijit kaki Kayla sudah menjadi aktivitas rutin Radit sekarang. Sambil terus mengusap-usap punggung Kayla, Radit melihat handphonenya. Ia membuka kalender.“Yang, kayaknya waktunya udah lewat,”
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Tak Terduga

Radit pun memberitahu tentang kelahiran anaknya pada keluarga serta teman-teman. Dan mereka mulai berdatangan satu persatu. Ucapan selamat, doa dan harapan mengalir deras. Dan Radit mengaminkannya. Meskipun ini adalah pengalaman pertama menjadi orang tua, namun Radit dan Kayla tidak terlihat canggung. Mereka seperti sudah terlatih. Apalagi Kayla. Meskipun sudah tidak memiliki orang tua yang bisa mengajarinya tentang cara menjadi ibu baru atau cara merawat bayi baru lahir, tapi Kayla tidak terlihat canggung.Kayla belajar sendiri caranya dari buku-buku maupun browsing sana sini.“Kayra cantik ya, Bu, pasti nurun dari Bu Kayla. Udah gitu, mirip banget sama Pak Radit,” puji Ryana yang datang mengunjungi hari itu.Bukan hanya Ryana, siapapun yang datang tak habis-habisnya mengatakan bahwa baby Kayra adalaha copyannya Radit. Radit pun merasa senang. Terbukti dengan nyata bahwa Kayra adalah anak kandungnya, darah dagingnya sendiri, buah cintanya dengan wanita yang sangat ia cintai. Dan sep
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Bahagia Pake Banget

Nabil tidak tahu siapa perempuan yang bersamanya. Radit kadang memang suka asal dan sembarangan. Bahkan sudah lebih satu kilometer dari rumah sakit, mereka masih belum saling bicara. Nabil bahkan belum tahu harus mengantarnya kemana.Nabil menggaruk-garuk leher belakangnya, bingung. Berdehem berkali-kali, Nabil akhirnya memberanikan diri untuk bicara.“Aku harus antar kamu kemana?”Ryana yang sedari tadi melemparkan pandangan ke luar, memindahkan matanya pada Nabil.“Ke jalan Kartini,” jawabnya singkat.Nabil mengangguk sekilas dan tidak bertanya lagi. Ditambahnya kecepatan agar segera sampai di tempat yang dituju.Namun rasanya semakin ia menambah kecepatan, sampainya pun semakin lama. “Ehmmm, kamu teman Radit ya?” Akhirnya Nabil memberanikan diri untuk bertanya.“Iya,” Ryana menjawab singkat.“Satu kantor?” tanya Nabil lagi.“Iya.” Lagi-lagi Ryana memberi jawaban lugas.“Oh, udah lama ya kerja sama Radit?”“Belum terlalu lama, Aku sekretarisnya Pak Radit. Kalau kamu?” Setelah menja
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa
PREV
1
...
3637383940
...
43
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status