Sudut pandang Noah:Nikita menghindariku. Itu terlihat sangat jelas. Setiap kali kami berpapasan di pesta, dia akan langsung berbalik arah atau berpura-pura menelepon atau menerima pesan."Selamat sore, Pak Noah. Mau aku bawakan minuman?" Tatapanku tertuju pada Nikita, lalu berpindah pada Markus Feri yang melihatku dengan sinis."Nggak, terima kasih. Aku sudah minum," ucapku kepadanya sambil berusaha menenangkan diri. Aku akhirnya menyudutkan Nikita, tapi dia tetap sulit dipahami. Aku pun meregangkan leher karena dia sudah meninggalkan pasangan terakhir yang kulihat dia hampiri dari kejauhan, ingin tahu ke mana dia akan pergi selanjutnya."Mencari sesuatu atau seseorang, Pak Noah?" Kali ini, aku mendengar nada bicara penuh peringatan dari Markus. Aku pun menegakkan badan, tidak mau terlihat gentar. Dia memang anggota Keluarga Feri, tapi aku anggota Keluarga Adhitama. Aku bisa memungkinkan sesuatu terjadi."Aku mencari …," jawabku yang terpotong saat menyadari sesuatu. Aku hampir mengat
Read more