Home / Pernikahan / Takdir Perjanjian Pernikahan / Chapter 481 - Chapter 490

All Chapters of Takdir Perjanjian Pernikahan: Chapter 481 - Chapter 490

500 Chapters

Bab 481 – TA S2 - Kalian Memiliki Anak Yang Cerdas

Saat tiba di lobby hotel, tatapan William dan Marsha, teralih pada sosok pria paruh baya yang berdiri tidak jauh dari mereka. William dan Marsha sama-sama berusaha mengenali pria paruh baya itu, tapi mereka sangat yakin, belum pernah bertemu dengan pria paruh baya itu. William dan Marsha melangkah menuju pria paruh baya itu, namun langkah mereka terhenti kala mleihat Raymond dan Laura berlari ke arah mereka. Ya, sebelumnya Albert pun memanggil Raymond dan Laura untuk turun ke lobby. Kini William, Marsha serta Raymond dan Laura melangkah bersamaan pada sosok pria paruh baya itu. Terlihat wajah mereka smua sudah tidak sabar. Terutama untuk Marsha dan Laura, mata sembab dan wajah pucat mereka begitu terlihat. "Kau siapa?" William menyapa pria paruh baya itu dengan tatapan dingin, pada pria paruh baya yang berdiri di hadapannya. Pria paruh baya itu mengalihkan pandanganya, lalu mengulas senyuman d wajahnya. "Perkenalkan nama saya Gusti. Saya ke sini ingin bertemu dengan Tuan William Ge
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 482 – TA S2 - Cerdas Seperti Daddy...

Kini Marsha tengah menyuapi Sean dengan Salmon steak dan pasta carbonara. Tampak Sean yang begitu lahap menikmati makanannya. Senyum di bibir Marsha terukir, melihat putranya yang begitu lahap menikmati makanannya itu. William yang duduk di samping putranya, dia terus mengusap kepala putranya itu. Terlihat mata William yang begitu menghangat putranya telah kembali. Begitupun dengan Marsha, sejak tadi dia menatap penuh bahagia melihat putranya telah kembali. "Sean, Mommy ingin bertanya padamu, sayang.." Marsha mengambil tisu, dia membersihkan sisa makanan yang menempel di bibir putranya itu. "Mommy ingin bertanya apa?" tanya Sean dengan suara polosnya sambil menatap Marsha."Sayang, Paman Gusti tadi mengatakan bisa memukan Mommy and Daddy di sini karena Sean memberitahu nama lengkap Mommy and Daddy." Marsha mengelus lembut pipi gemuk putranya, lalu mengecupnya. "Apa Mommy boleh tahu, apa yang Sean katakan pada Paman Gusti?" tanyanya yang sejak tadi penasaran."Paman itu sangat baik,
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 483 – TA S2 - Goodbye Bali

Keesokan hari, Marsha sudah bersiap-siap menuju bandara. Ya, tadi malam William berubah pikiran. Dia memutuskan untuk langsung menuju bandara. Seluruh barang-barang mereka nyang berada di Hotel yang mereka tempati di Uluwatu, sudah dibawakan oleh pelayan. Beruntung saat sebelum pergi ke Singaraja, Marsha sudah merapihkan barang-barangnya ke dalam kopernya. Paling tidak pelayan tidak akan terlalu disusahkan dengan banyaknya barang miliknya itu. "Marsha?" William yang berdiri di ambang pintu kamar, dia melangkah mendekat ke arah istrinya. Marsha yang tengah mengemasi barang-barang pribadi milik suami dan anaknya, langsung mengalihkan pandangannya, menatap William. "Ya? Kau sudah siap, William?" "Sudah," William mengecup kening istrinya. "Di mana Sean? Aku tidak melihatnya setelah sarapan." tanyanya seraya mengedarkan pandangan kesekeliling, tidak menemukan putranya itu. "Sean tadi bersama Raymond," Marsha mengambil tangan William, dia menggulung kemeja milik suaminya itu dengan rapih
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 484 – TA S2 - Welcome Home

Pesawat yang membawa William dan Marsha telah mendarat di Bandara Udara Internasional Pearson Toronto, Kanda. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya William dan Marsha tiba di Negara mereka. Tampak Sean yang masih tertidur pulas dalam pelukan Marsha. Ya, perjalanan jauh, membuat Sean begitu kelelahan. Ditambah dengan selama berlibur di Bali, Sean selalu bermain setiap hari. Tidak hanya, Sean, tapi Marsha pun merasakan kelelahan. Namun, meski merasa lelah, tapi Marsha sungguh sangat bahagia karena liburannya kali ini, William banyak meluangkan waktu untuknya dan juga Sean. Jika biasanya, William selalu disibukan dengan pekerjaan, kali ini sang suami tidak lagi disibukan dengan pekerjaan. Selama di Bali, William hanya sesekali mengunjungi lahan yang dia beli yang nantinya akan dia bangun menjadi hotel. Selebihnya, William akan banyak meluangkan waktu untuknya dan juga Sean.Tatapan William Kini teralih pada sang istri yang tengah menggendong Sean, dia langsung mengambil a
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 485 – TA S2 - Hari Pertama Sean Sekolah

Sinar matahari pagi menembus jendela, menyentuh kulit wajah Marsha. Perlahan Marsha mulai membuka, dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ketika Marsha sudah membuka matanya, dia mengalihkan pandangannya ke samping—dia mendesah pelan, ketika mendapati sang suami sudah tidak ada di sampingnya. Tentu dia sudah tahu, suaminya itu pasti sudah berangkat. Karena tadi malam, William mengatakan akan berangkat lebih awal. Marsha turun dari ranjang seraya mengikat asal rambutnya. Dia melihat jam dinding, sekarang sudah pukul delapan pagi. Pagi ini Marsha bangun sedikit terlembat. Sepulang dari Bali, tubuhnya masih begitu lelah. Kini Marsha hendak melangkah, menuju kamar mandi. Namun langkahnya terhenti saat dia melihat sebuah note yang berada di atas nakas. Kemudian, Marsha mengambil note yang ada di atas nakas itu, lalu membacanya.*Sayang, maaf aku berangkat sebelum kau bangun. Hari ini aku memiliki meeting penting dan banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan. Katakan pada Sean, aku minta
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 486 – TA S2 - Hari Pertama Sean Sekolah II

Miler Internasional School, adalah sekolah yang sengaja dibangun oleh William untuk putranya. Sudah sejak tahun lalu William merancang Miler Internasional School. Kali ini William memutuskan untuk menggunakan nama Miler saat membangun sekolah ini. Tentu, semua fasilitas yang dimiliki oleh Miler Internasional School sangat lengkap dan mewah. Bahkan William tidak sembarangan memilih guru yang mengajar disekolahnya itu. Ya, William selalu terkenal perfeksionis dalam bekerja. Termasuk dalam membangun sekolah ini, dia menginginkan yang sempurna. Kini mobil yang membawa Marsha bersama Veronica dan Sean sudah memasuki lobby Miler Internasional School. Tampak Sean yang sepanjang jalan menuju sekolah, selalu riang bernyanyi sambil bertepuk tangan. Marsha pun tidak henti tersenyum melihat tingkah Sean yang begitu menggemaskan. Marsha dan Veronia turun dari mobil, berserta Sean yang digandeng oleh Veronica turun dari mobil. Mereka pun langsung masuk ke dalam lobby dan mengantarkan Sean menuju k
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 487 – TA S2 - Kedatangan Antonio

William tersenyum kala melihat video dan foto yang dikirimkan istrinya. Tampak putranya, Sean begitu tampan dan menggemaskan dalam video dan foto itu. Terlebih pesan Marsha yang mengatakan Sean selalu bertanya 'Apa aku sudah mirip dengan Daddy?' Sebuah kalimat yang membuat hati William menghangat mendengarkan semua itu. Sejak dulu, Sean selalu ingin menjadi dirinya. Itu yang membuat William benar-benar merasakan menjadi seorang ayah dalah hal yang paling membahagiakan didunia ini. Terdengar suara interkom masuk, membuat William yang tengah melihat video Sean diponselnya, langsung mengalihkan pandangannya ke telepon yang tak kunjung reda itu. Kemudian dia menekan tombol hijau untuk menerima panggilan lalu menjawab dengan nada dingin, "Ada apa, Aluna? Bukannya meeting dua jam lagi? Kenapa kau menggangguku?" "Tuan William, maaf mengganggu waktu anda. Tapi di luar Ada Tuan Antonio Leonardo De Luca, beliau ingin menemui anda, Tuan," ujar Aluna, sang sekretaris dari seberang line. "Persi
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 488 – TA S2 - Mengantar Sean Ke Sekolah

Suara ketukan pintu terdengar bersamaan dengan teriakan membuat Wiliam dan Marsha yang masih tertidur pulas, langsung membuka mata mereka. Marsha langsung bangkit dari ranjang dan mengikat asal rambutnya. Kini terdengar begitu jelas, suara teriakan Sean memanggil Marsha dan William. Dengan cepat, Marsha berjalan membuka pintu kamarnya. "Mommy...." Sean langsung memeluk Marsha saat pintu terbuka."Sayang? Kenapa kau di sini? Di mana Bibi Ruth?" tanta Marsha sambil mengusap pelan rambut putranya. "Aku ingin di sini dengan Mommy and Daddy. Hari ini Daddy and Mommy akan bersama mengantarku ke sekolah,kan?" Sean mendongakan kepalanya, menatap Marsha dengan bibir yang berkerut. Marsha mengulum senyumannya, dia mencium hidung Sean gemas. "Iya, sayang. Mommy and Daddy hari ini akan mengantar Sean ke sekolah. Yasudah, Mommy akan membantu Sean bersiap-siap." Sean mengangguk antusias. "Ya, Mommy..."Kemudian Marsha membawa Sean masuk ke dalam kamar. Ketika Sean masuk ke dalam kamar, dia lan
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 489 – TA S2 - Sean Ikut Atau Tidak?

"Marsha, apa Sean sudah tidur?" William melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap sang istri yang tengah duduk di sofa sembari membaca novel. Dia langsung duduk di samping istrinya. Marsha mengalihkan pandangannya, ketika William sudah duduk di sampingnya. Kemudian dia meletakan novel yang dia pegang ke atas meja, lalu menjawab, "Sudah, tadi dia ditemani Ruth. Hari ini kau mmebawanya ke restorna kesukannya. Dia makan begitu banyak, kau tidak dengar tadi apa kata Sean? Dia bertanya padaku, Mommy kenapa aku gemuk?" Marsha mengulum senyumannya, ketika mengingat ucapan polos putranya itu. Ya, hari ini sepulang sekolah, dia dan William memang membawa Sean ke restoran perancis kesukaan Sean. Sejak dulu Sean selalu menyukai daging angsa olahan masakan Perancis. William pun tersenyum, seraya menggelengkan kepalanya. "Dia sangat menggemaskan. Dia mirip denganmu, sayang..." William menarik tangan Marsha, membawanya masuk ke dalam pelukannya—memberikan kecupan bertubi-tubi di puncak kepala i
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 490 – TA S2 - Back To The Routine

Marsha mematut cermin, dia memoles wajahnya denga make up tipis dengan rambut pirangnya tergerai indah. Kini, tubuhnya sudah terbalut oleh dress formal dengan blazer berwarna hitam yang sangat pas ditubuhnya. Tidak lupa dengan high heels yang membuat kaki jenjangnya tampak begitu indah, menyempurnakan penampilannya. Ya, pagi ini setelah suami dan anaknya berangkat sekolah, Marsha harus bersiap-siap ke perusahaan keluarganya. Meski disibukan dengan perusahaan keluarganya, tapi Marsha tetap mengutamakan anak dan suaminya. Marsha akan berangkat bekerja, setelah anak dan suaminya berangkat lebih dulu. Tentu karena dia harus memastikan, kebutuhan anak dan suaminya sudah terpenuhi. Setelah memastikan penampilannya sempurna, Marsha mengambil tas dan ponselnya yang terletak di atas meja, lalu berjalan meninggalkan kamar menuju mobil. Beruntung, Marsha sudah diperbolehkan mengemudikan mobil. Jika dulu, Marsha ketika hamil Sean, dia tidak pernah diberikan izin untuk mengemudikan mobil, sekaran
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
1
...
454647484950
DMCA.com Protection Status