Semua Bab Takdir Perjanjian Pernikahan: Bab 191 - Bab 200

528 Bab

BAB 191 - ACCIDENT

Sinar matahari pagi menembus jendela kamar. Marsha kini tengah menatap ke cermin. Memoles wajah dengan make up tipis. Tadi pagi, Wiliam sudah lebih dulu berangkat ke kantor. Sejak tadi malam William tidak juga berbicara dengannya. Saat Marsha berusaha mengajaknya berbicara, William memilih untuk diam dan langsung tidur. Hingga di pagi hari, Wiliam berangkat ke kantor tanpa meninggalkan note yang biasa William lakukan jika lebih dulu berangkat.Marsha mengambil tas dan ponsel di atas meja rias, lalu dia berjalan meninggalkan kamar menuju ruang makan. Sesekali Marsha melirik layar ponsel tapi tidak ada satu pun pesan dari William. Padahal Marsha tadi malam juga sudah meminta maaf padanya. "Morning Marsha," sapa Laura saat melihat Marsha melangkah masuk ke dalam ruang makan."Morning," balas Marsha, dia duduk tepat di hadapan Laura. Kemudian pelayan mengantarkan tenderloin steak dan tomato juice untuknya. "Marsha, apa kau sakit?" tanya Laura yang sejak tadi melihat wajah Marsah terliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 192 - HAMIL?

William menatap Dimitry yang tengah membahas pembangunan apartemen. Selain itu Mr. Kim juga ikut berada di sana. Pagi ini William di sibukan dengan memulihkan nama baik akibat pemberitaan media. Meski William sudah mempercayakan Albert untuk mengatasi semuanya, tapi William tetap ingin mengklarifikasi sendiri pemberitaan yang membuat sahamnya menurun. Sudah sejak tadi malam, William memang memilih untuk mendiamkan Marsha. Tentu dia sangat kecewa pada istrinya yang tidak mendengarkan perkataannya. Selain itu, masalah perusahaan yang datang membuat Wiliam memilih untuk mendiamkan istrinya itu. Dia takut, jika nanti akan bertengkar dengan istrinya. "Tuan William, saya rasa kita butuh untuk membangun supermarket besar. Nantinya, apartemen yang kita bangun ini untuk orang-orang menengah atas. Kita harus melengkapinya dengan fasilitas mewah. Saya juga ingin melengkapi dengan golf di sana." kata Dimtry yang memberikan saran pada William.William menyandarkan punggungnya di kursi, dengan kak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 193 - REKAMAN CCTV

William menatap Marsha yang masih memejamkan mata. William sudah meminta dokter memindahkan istrinya di ruang ICU VVIP. Kondisi istrinya masih belum sadarkan diri. Bahkan William tidak mampu melihat istrinya terluka. Kepala yang di perban, membuat William terus menyalahkan dirinya. Dia merasa gagal melindungi istrinya itu. William duduk di tepi ranjang, dia terus menatap istrinya yang masih memejamkan mata. Dia sungguh menyesal tadi malam dia mendiamkan Marsha. Kini tangan William mengelus dengan lembut perut Marsha. Matanya mulai memanas, air mata keluar dari sudut matanya. Dia sangat tersiksa melihat keadaan istrinya saat ini.William mengecup kening istrinya, dia mengelus dengan lembut pipi Marsha. Wajah istrinya kini terlihat begitu pucat. "Sayang, bangunlah. Aku tidak bisa melihat mu seperti ini." "Cepatlah bangun sayang. Kau harus kuat demi anak kita." William terus mengelus dengan lembut pipi Marsha. Dia menatap penuh harap agar istrinya bisa membuka matanya. "Terima kasih Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 194 - BERUSAHA MELARIKAN DIRI

Laura turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah sakit. Mendengar Marsha kecelakaan, Laura langsung datang ke rumah sakit. Sebenarnya Veronica juga datang ke rumah sakit saat Albert memberitahu. Tapi, karena pemberitaan di media yang mengatakan William pencucian uang dan membuat saham perusahaan jatuh, mendengar itu kesehatan Lukas langsung menurun. Laura ingin sekali menjenguk ayahnya, tapi dia tidak ingin kesehatan ayahnya semakin memburuk jika dia datang. Terlebih Laura tahu kedua orang tuanya masih belum memaafkannya. Laura berjalan masuk ke ruang rawat Marsha, dia menatap William terus menjaga Marsha. Laura tersenyum hangat, melihat kakaknya terlihat jelas begitu mencintai Marsha. Laura melangkah mendekat. "Kakak," panggil Laura pelan. William mengalihkan pandangannya, dia menatap Laura yang kini sudah berada di hadapannya. "Apa kau sudah melihat keadaan papa?" "Belum ka," Laura menggelengkan kepalanya. "Aku mendengar dari Albert kalau kondisi papa menurun. Terakhir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 195 - MEMINTA BANTUAN

Archie menyandarkan punggungnya di kursi, memejamkan mata lelah. Banyak sekali yang harus dia tangani. Mulai dari masalah ibunya, perusaahan hingga adiknya yang sedang di cari oleh William. Dia sendiri masih tidak tahu harus seperti apa, jika saja ibunya tidak memohon untuk melindungi Agatha. Dia tidak akan mungkin melakukan ini. Bahkan saham perusahaannya telah di kuasai William lima belas persen. Suara ketukan pintu membuat Arhie membuka matanya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Dengan cepat Archie meminta untuk masuk. Dia sudah tahu itu pasti assistantnya. "Tuan Archie," sapa Travis assisntanya saat melangkah masuk ke dalam ruang kerja Archie."Ada apa lagi?" tanya Archie dingin. "Tuan saya ingin memberitahu, anak buah William Geovan terus mengejar Nona Agatha. Tidak mungkin kita selamanya melindungi Nona Agatha tuan, karena mereka hampir sepenuhnya mendapatkan bukti keterlibatan Nona Agatha." ujar Travis cemas. Archie membuang napas kasar, "Aku sudah tahu in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 196 - MELARIKAN DIRI

Agatha meremas rambutnya, kini pikirannya sangat kacau. Dia tidak tau lagi harus melakukan apa. Bahkan dia tidak yakin Archie bisa membantunya. Terdengar suara ketukan pintu, dengan cepat Agatha langsung meminta untuk masuk. "Nona Agatha," sapa Marinka assistatntnya saat masuk ke dalam kamar."Kau masih juga muncul setelah memberikan informasi yang salah!" seru Agatha menatap tajam Marinka yang berdiri di hadapnnya. Marinka menunduk, "Maaf nona, sungguh informasi yang saya dapatkan sudah benar. Ada dua pria yang menyukai Nona Marsha. Melvin Stefano dan Jacob Stefano. tapi Jacob Stefano memang tidak ada di Kanada. Hanya Melvin Stefano yang menetap tinggal di sini." Agatha membuang napas kasar, "Tapi Melvin menolak membantu ku! bahkan aku sempat menawarkan bekerja sama dia tidak mau! jika dia menyukai Marsha harusnya dia menerima! dia bisa mendapatkan Marsha dan aku mendapatkan William! kenapa pria sialan itu menolak ku!" "Nona, tapi saya membaca data Melvin Stefano dia tidak memili
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 197 - WILLIAM VS ARCHIE

Agatha memakai kaca mata hitam dan topi untuk menutupi wajahnya. Marinka assistant Agatha dan beberapa pengawal pribadi yang menjaga Agatha mengikutinya dari belakang. Agatha melangkah memasuki private airport milik keluarganya. Kali ini Agatha sangat bersyukur ibunya sangat cerdas memilih seorang suami. Jordan Moen, termasuk salah satu pengusaha hebat asal Singapore. "Marinka, apa Archie tahu aku malam ini akan pergi ke Sydney?" tanya Agatha tanpa menoleh ke arah Marinka yang berada di belakangnya. "Nona saya rasa Tuan Archie sudah mengetahuinya. Karena memang akses private jet harus di ketahui oleh Tuan Archie nona." jawab Marinka. "Tapi, saya rasa Tuan Archie mengetahui ini terlambat. karena saya sudah mengatur semuanya dengan baik." Agatha tersenyum puas, "Great, saudara kembar ku itu terlalu bodoh. Aku tahu dia sepertinya memiliki rasa suka pada Marsha. Dia selalu membela wanita itu dari pada aku saudara kandungnya sendiri. Harusnya jika dia menyukai Marsha, dia bekerja sama d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 198 - ALASAN SEBENARNYA

Agatha panik dengan anak buahnya mulai berjatuhan di lantai. Bahkan Marinka yang berusaha melawan juga tersungkur di lantai. Sisa pengawal Agatha tidak akan mampu bertahan. Agatha berlari ke salah satu pengawalnya yang tersungkur di lantai, dia mengeluarkan pistol. Tidak ada pilihan lagi bagi Agatha saat ini. Mata Agatha tertuju pada William yang tengah berdebat dengan Archie."Karena aku tidak bisa mendapatkan mu, maka tidak ada satu orang pun yang bisa mendapkatan mu." desis Agatha, dia mulai mengarahkan pistol ditangannya tepat di dada William.Archie mengalihkan pandangnnya, dia tersentak saat melihat Agatha mengarahkan pistol ke arah William. Dengan cepat Archie mendorong kencang tubuh William.Suara tembakan terdengar....Semua orang yang berada di sana terkejut mendengar suara tembakan, lalu menatap sosok pria yang terjatuh di lantai dengan darah yang mengalir dari tubuhnya."Tidak Archie!" suara Agatha berteriak histeris melihat saudara kembarnya tergeletak di lantai dengan pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 199 - MARSHA SIUMAN

William duduk di tepi ranjang, dia merapihkan rambut Marsha. Menatap istrinya yang belum juga membuka mata. Setelah tadi mendapatkan kabar dari Albert, William langsung menuju kamar Marsha. Melihat istrinya saat ini membuat pikirannya jauh lebih tenang. Mario juga sudah pulang, lebih tepatnya mertuanya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.William menggenggam tangan Marsha, lalu mengecupinya dengan lembut. Sudah lama sekali rasanya dia tidak melihat senyum di wajag istrinya. Menjalani hari-hari tanpa melihat senyum istrinya terasa begitu berat. Bahkan William tidak pernah pulang ke rumah. William selalu beristirahat dan membawa pekerjaannya di rumah sakit. "Sayang, kenapa kau belum juga membuka mata mu hm? aku tidak bisa melihat mu seperti ini. Cepatlah sadar, aku merindukan mu." bisik William, dia mengecupi puncak kepala Marha."Apa kau tahu? dulu saat kita menikah hal yang paling aku tidak suka dari mu?" William tersenyum mengingat di masa awal dia menikah dengan Marsha. "Hal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 200 - TIDAK BERMAKSUD MENIPU

William melangkah keluar dari ruang rawat Marsha. Kini istrinya sudah tertidur pulas. William meminta Laura untuk menemani Marsha. Hatinya sekarang bisa lebih tenang. Pikirannya bisa jauh lebih baik. Meski harus mengurus beberapa hal yang belum terselesaikan tapi yang terpenting istrinya sudah sadar. William baru hanya mengabari Karin, dia belum memberitahu mertuanya dan orangtuanya sendiri. Pasalnya, William ingin Mario jauh lebih tenang. Sejak Mario membaca surat yang di tulis Belinda mertuanya terlihat murung dan merasa bersalah. Sedangakan Lukas ayahnya kesehatannya menurun karena berita William melakukan pencucian uang hingga membuat saham di perusahanya menurun.William berjalan keluar menuju ruang rawat Karin. Ada hal yang harus William bicarakan pada Frans. Saat William melangkah, dia menatap Albert yang baru saja keluar dari lift da berjalan cepat ke arahnya. "Tuan William," sapa Albert menundukan kepalanya."Ada apa?" tanya William dingin. "Tuan ada beberapa hal yang ingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
53
DMCA.com Protection Status