Keesokan Paginya Langit tampak mendung, tetapi tidak cukup gelap untuk menghalangi sinar matahari yang mencoba menembus awan. Alya terbangun dengan tubuh lelah, semalam hanya tidur beberapa jam. Sejak pertama kali terbangun, pikirannya terus terngiang-ngiang akan kejadian semalam, jus apel yang tiba-tiba berubah bau, dan makhluk-makhluk menjijikkan yang muncul di atasnya. Namun, ia berusaha menenangkan diri. Mungkin itu hanya halusinasi, pikirnya. Toh, dirinya sudah sering kali terjebak dalam bayang-bayang ketakutan yang menipu. Setelah mencuci muka, Alya berjalan keluar dari kamar, menuju ruang makan. Dari sana, ia melihat Nayu sedang sibuk menyiapkan sarapan di dapur. Alya memilih untuk diam-diam mengamati, hati dan pikirannya berputar. Ia tidak ingin menunjukan kecurigaannya. Jadi, hari ini, ia memilih untuk mengawasi, mengikuti setiap gerak-gerik bibinya. “Bibi, mau dibantuin apa?” tanya Alya setengah berteriak, seraya duduk di meja makan. Nayu menoleh, bibirnya tersenyum leb
Read more