Home / Fantasi / Kaisar Badai Petir Zera / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kaisar Badai Petir Zera: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

Chapter 21. Putaran Waktu

Dalam sebuah bangunan yang terdapat ruang bawah tanah. Pemandu yang membawa Zera ke situ sedang menunggu di balik pintu besar. Temannya pun juga ikut menunggu. Sudah lebih dari 1 bulan setengah mereka bolak balik dari penginapan yang barada dekat alun-alun kota ke tempat Zera berada. "Maaf senior, kalau boleh kami tahu, siapa senior sebenarnya?" Bruq memulai pembicaraan. Sebab sudah 1 bulan setengah dia memperhatikan pemandu itu. Dan rekannya pun juga mulai penasaran. "Lebih baik kamu tidak mengetahuinya. Karena jika kamu mengetahui identitasku, maka kamu dan rekanmu tidak akan bisa hidup tenang." Jawab pemandu itu. "Kami lebih baik merasakan hidup seperti itu daripada penasaran." Jawab Bruq dengan tegas. Isaac, Tifany dan Vrey pun menganggukkan kepalanya. "Tsk.. Apa seluruh ras Dwarf selalu penasaran terhadap dunia ini?" Kata pemandu itu. "Apa maksud senior berkata seperti itu. Seolah-olah senior sangat mengenal ras kami." Bruq pun semakin penasaran. "Aku sangat mengetahui rasm
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Chapter 22. Naskah Alam

Sudah dua hari Zera di dunia kecil ini. Kabut mana aura yang tadinya tebal, sekarang tidak ada lagi, karena sudah diserap dengan baik. Banyak yang terlihat oleh Zera, bahwa di dunia ini terkumpul tujuh macam elemen. Karena bayangan dari elemen-elemen itu memberikan bekas di langit dunia perputaran waktu. Kemudian ia berjalan ke arah lautan api seumpama lava bergejolak ke atas karena letupan uap yang berasal dari bawah lautan. "Bagaimana caranya aku bisa melewati ini, Vatsal?" Tanya Zera kepada naga bintang. "Tubuhmu dianugerahi dengan bintang. Salah satu elemen bintang adalah api. Maka kamu harus menggunakan mana aura api untuk melewati ini." Jawab Vatsal untuk memberitahu Zera. "Maksudmu aku harus menyatukan mana aura yang kumiliki dengan elemen api ini?" Tanya Zera kembali. "Iya, kamu harus merasakan kekuatan api itu dan menyatukan diri dengan api." Jawab Vatsal. Mendengar jawaban itu, Zera pun menyeimbangi mana api dari lautan lava api yang ada di depannya. Ia menggambarkan a
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Chapter 23. Cahaya Harapan

Sebulan setelah Lucifer menyuntikkan mana gelap kepada para hewan dan menabur wabah penyakit, Raja Enes memberikan komando kepada semua jenderalnya untuk mulai menyerang ke wilayah perbatasan Kerajaan Maqdis sebelah Timur. Ia menyuruh ketiga jenderalnya membawa semua pasukan untuk perang habis-habisan. Bisa dikatakan bahwa ini menjadi perang penentuan antara cahaya dan kegelapan. Jarak antara Kerajaan Gaffar dengan perbatasan sebelah timur adalah 10 hari perjalanan kaki. Dan mereka telah mulai berjalan dengan banyak pasukan. Pasukan mereka terdiri antara berbagai ras monster. Ada Orc, Troll, Goblin, Harpy dan manusia yang mempunyai harga buronan elit dari setiap kerajaan. Bisa dibilang jumlah pasukan yang mereka bawa sekitar 10.000.000 pasukan dari berbagai ras monster yang terkontaminasi dengan mana gelap. Kabar penyerangan itu sampai ke telinga Raja Babel Loza. Ia pun memanggil para jenderal dan petinggi-petingginya, untuk mengadakan rapat darurat. Mereka semua berkumpul kecuali
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Chapter 24. Kehendak 7 Bintang

Dalam goncangan hebat yang terakhir, semua makhluk merasa kagum dan takut. Kagum tentang lahirnya kekuatan baru, dan takut hancurnya keseimbangan. Waktu menunggu pun sudah melewati dari 2 bulan. Dalam keadaan menunggu itu, datanglah 2 orang yang sangat sesak sebab letih, karena terus berlari selama dua bulan ini. Mereka menghampiri Isaac dan semua rekannya. Rukame pun hanya tersenyum karena telah datang orang yang ditunggunya untuk melengkapi kesempurnaan tim. "Huf huf huf. Apakah kami datang terlambat?" Tanya salah satu dari mereka kepada Rukame dan kelompok Isaac. "Tidak, kamu datang di saat yang tepat. Dengan berkumpulnya kalian, maka sempurnalah kelahiran 7 bintang." Jawab Rukame. Isaac dan lainnya hanya bingung tentang apa yang mereka bicarakan. "Kami diutus oleh Dewi Pedang Air dan Yang Mulia Raja untuk mencari Zera. Apakah ada di antara kalian yang bernama Zera?" Tanya seorang lelaki yang memegang tombak. "Di antara kami tidak ada bernama Zera untuk saat ini. Sebelum itu
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Chapter 25. Pilar Api

Pertarungan melawan pasukan kegelapan menyebabkan Bukit Kesaksian menjadi kering dari pepohonan. Sheyta telah menebas Rogi dengan serangan yang tajam sehingga membuatnya tersungkur jatuh. Mana dan serangan yang dikeluarkan oleh Sheyta mengejutkan para monster itu, sehingga mereka berbalik mundur dan lari. Namun, Ryu, Kaijin dan Kazen membunuh pasukannya yang melarikan diri, sambil mengayunkan dan memutar tombaknya dan pedang mereka. "Aku cukup terkejut dengan kekuatan yang kamu miliki, Elves. Aku rasa kamu pantas untuk pemanasan bagiku, sebelum peperangan yang sebenarnya." Kata Kaijin. "Perkenalkan, namaku Kaijin Sang Iblis Formasi. Dulunya aku memasang formasi Kabut Kebingungan di bukit ini. Tapi entah siapa yang telah menghancurkan formasi itu. Beritahu aku, siapa namamu ksatria Elves!" Kata Kaijin dengan berdecak pinggang. "Aku tidak perlu tahu siapa namamu. Dan aku tidak akan memberitahu namaku kepada orang yang menjijikkan sepertimu." Jawab Sheyta dengan nada tinggi. "Tsk..
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Chapter 26. Kedatangan Enes

Dalam pertempuran antara Elves dengan pasukan kegelapan, membuat semua bukit menjadi bersih dari pepohonan. Para Elves bertempur dengan semua kekuatannya menghalangi pasukan kegelapan melalui bukit itu. Kaijin, Kazen dan Ryu bekerja sama untuk menjatuhkan Shazin, pemimpin dari semua Elves. Walaupun mereka sama-sama pengguna aura dan mana tingkat 9, namun perbedaannya nampak sangat jauh. "Teknik Tombak Es Naga Kembar," Ryu memberikan serangannya untuk menghadapi Shazin. "Pilar Hitam Api Iblis," Kaijin juga memberikan serangannya kepada Shazin. "Tebasan Pedang Api Harimau Hitam," Kazen pun mengeluarkan serangannya. Tiga serangan kuat itu mengarah kepada Shazin yang berada di tengah-tengah, bayangan es naga yang keluar serta api yang berbentuk harimau dan pilar mengarah kepadanya. Dengan kemampuannya, Shazin menahan serangan dari mereka bertiga dengan memancarkan mana cahaya yang terang. "Benteng Pusaran Angin," keluarlah angin yang berputar mengelilingi Shazin menangkis serangan d
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Chapter 27. Akademi Bintang

Tahun 537 Geyal di Benua Cengal. ***** -415 sebelum tahun geyal. Nama tahunnya adalah Duji. Tahun 415 Duji ***** Mentari telah menyingsing. Akademi Bintang memulai masa penerimaan murid baru. Banyak orang dari pelosok negeri, ingin memasuki akademi ini. Karena akademi ini sangat terkenal dan didirikan oleh salah seorang dari 7 sosok yang melegenda dahulunya. Mereka adalah pahlawan dari umat manusia yang telah berperang dengan iblis dan makhluk yang akan mengiinvasi benua ini. Dan menutup pintu dimensi antara mereka. Agar makhluk itu tidak lagi menjajah benua ini. Sekarang mereka telah tiada, namun semangat mereka tetap mengalir ke generasi selanjutnya hingga sekarang. Nama-nama mereka selalu diabadikan hingga sekarang, dan menunggu pewaris dari kehendak mereka. Adapun akademi ini didirikan dengan tujuan untuk mencari pewaris dari kehendak itu, sejak tahun -415 sebelum Geyal. * Di dalam ruangan serba guna milik akademi. Semua peserta ujian sudah banyak menunggu. Banyaknya peser
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Chapter 28. Dua Takdir Bertemu

Sore memudar setelah disisipi oleh mega merah yang menampakkan diri. Selepas ujian pertama selesai, para kandidat sekarang telah kembali ke asramanya masing-masing. Kandidat yang tersisa sebanyak 799 orang dari 1000 orang. Di dalam ruang rapat para guru yang menguji, terdengar cerita dari siang tadi. "Bagaimana peserta di tempatmu tadi, Sanwu?" Tanya Andres. "Tidak ada yang spesial dari tempatku. Semuanya hanya bisa mencapai mana dan aura bintang 2 dan 3. Itupun hanya 10 orang." Jawab Sanwu. "Kalau di tempatmu bagaimana, Andres? Aku mendengar suara riuh berada di sana, apakah ada orang yang berbakat?" Tanya Sanwu. "Sama dengan tempatmu. Semuanya hanya bisa mencapai bintang 2 dan 3, kecuali satu orang. Dia mencapai mana bintang 4, dan mempunyai wajah yang anggun. Kalau tidak salah namanya Louyi Grader, dari keluarga Grader yang ahli dalam pengobatan." Jawab Andres. "Kalau di tempatmu bagaimana, Barry?" Tanya Andres lagi. "Di tempatku ada dua orang yang sangat berbakat pada ujian
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Chapter 29. Teman Selamanya

Mentari sudah sepenggalah. Burung-burung pun berkicau menyanyikan lagu hari ini. Sumilir angin pagi menjelang siang terasa sejuk di badan. Sesi ujian akan dimulai, semua peserta telah berkumpul di lapangan akademi. Tak lama, datanglah seorang penguji untuk memberikan pengarahan tentang ujian kedua ini. "Tes tes," kata penguji itu mencoba batu kristal komunikasi pembesar suara. "Halooo, para peserta sekalian. Namaku, Feny, penguji dalam sesi ini. Sebenarnya, hanya mewakili mereka saja sih." Tambahnya dengan pola memanyun. "Ok. Tanpa banyak cerita. Ujian fisik kali ini, kalian hanya perlu berlari sampai puncak Bukit Kesaksian dan membawa satu bendera arai. Tolong diingat, bendera ini hanya ada 200 buah. Jadi, hanya orang yang kembali membawa bendera itu yang dinyatakan lulus." Jelas Feny. "Tidak boleh menimbun bendera, karena siapa saja membawa lebih dari satu, maka ia akan langsung diskualifikasi. Karena di bendera telah terpasang sihir penghubung. Di dalam hutan, akan ada mons
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Chapter 30. Blackmoon dan Windlight

Malam bergemuruh menyatakan tidak bersahabat. Hujan sangat deras menerpa tanah. Sesi ujian kedua masih berlangsung. Sudah banyak peserta didiskualifikasi, karena tekad mereka tidak terlalu kuat. Selama perjalanan mencapai puncak bukit, Azumar dan Enes serta lima orang di belakang mereka, mengahadapi berbagai macam monster dengan rank yang tinggi. Paling rendah rank mereka adalah rank B. Berbanding terbalik dengan apa yang mereka dengar dari penguji, bahwa rank monster di bukit ini paling tinggi adalah rank B. Banyak monster-monster yang kuat mereka kalahkan. Sehingga membuat pengalaman mereka dalam pertarungan menjadi bertambah. Dan akhirnya, mereka sampai juga ke puncak bukit. Dilihatnya, bahwa masih banyak bendera aray yang masih berada di tempatnya, paling tidak masih ada sekitar 100 buah. Bendera aray itu, masing-masing terletak di atas sebuah artefak. Satu bendera aray, maka satu buah artefak. Ada bermacam artefak, mulai dari tingkat Rare sampai ke tingkat Mythic. "Apakah bend
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status