“Aku akan telepon mama dan memintanya untuk tidak meninggalkan Sisil sendirian, kamu tenang ya?” Bujuk Zayyan, dia sangat mengerti dengan kegelisahan yang dirasakan Sindy. “Cepat, Mas! Atau kamu bisa pulang duluan, aku benar-benar tidak tenang ini ...” Zayyan menyentuh lengan sindy sebagai isyarat untuk diam sejenak karena sambungan dengan Keke mulai terhubung. “Halo, Zay?” “Ma, ayah kandung Sisil mau datang ke rumah. Aku minta tolong jangan pernah tinggalkan Sisil sama dia, ini Sindy sudah ketakutan setengah mati soalnya.” “Memangnya ada apa, Zay? Ayahnya Sisil cuma datang buat bertemu, kan?” “Ceritanya panjang, ma. Pokoknya aku minta tolong jangan biarkan Sisil sendirian, tolong ya, Ma?” “Oke, kamu tenang saja. Mama akan jaga Sisil,” sahut Keke buru-buru. Usai pembicaraan dengan ibunya berakhir, Zayyan menoleh memandang Sindy. “Mama sudah aku kasih tahu soal Ardi, jadi kamu tenang saja.” Sindy hanya bisa mengangguk, meski dalam hati rasanya ingin cepat pulang ke r
Last Updated : 2024-12-31 Read more