Semua Bab Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku: Bab 581 - Bab 585

585 Bab

Bab 581

"Siapa yang suruh kamu datang? Pergi dari sini!"Aku tersenyum padanya dan berkata, "Aku datang untuk antar sarapan untuk Ibu.""Tidak perlu, pergi dari sini!"Aku mengabaikan kata-kata penuh kebenciannya dan tetap meletakkan beberapa bakpao di atas meja di depannya. "Bu, ini semua aku buat sendiri, coba cicipi.""Aku bilang tidak perlu!"Begitu aku meletakkan bakpao di meja, Bu Agatha langsung mengibaskan tangan, menyapu semua bakpao itu ke lantai.Aku diam saja, menatap bakpao yang berguling di lantai. Setelah beberapa saat, aku berjongkok dan mengumpulkan mereka satu per satu, lalu membuangnya ke tempat sampah.Bukan berarti aku punya kesabaran yang luar biasa.Namun, aku bisa melihat bahwa Bu Agatha bukanlah orang yang licik dan berhati jahat.Alasannya memusuhiku, kemungkinan besar karena Cindy telah menjelek-jelekkan aku di depannya.Bu Agatha adalah tipe orang yang tampak galak di luar, tetapi hatinya lembut.Aku sudah menduga bahwa dia akan menyapu sarapanku ke lantai, jadi aku
Baca selengkapnya

Bab 582

Begitu melihatnya, wajah Bu Agatha langsung berseri-seri dan bergegas melambaikan tangan padanya.Cindy berjalan mendekat dengan wajah polos dan patuh, tampak penuh kebingungan. "Bibi, apa sarapan ini dibelikan oleh Nona Audrey untuk Anda?"Sebelum Bu Agatha sempat menjawab, dia sudah melanjutkan, "Aku tahu Nona Audrey punya niat baik, bahkan datang pagi-pagi hanya untuk mengantar sarapan untuk Anda. Hanya saja, makanan dari luar tidak selalu bersih. Aku khawatir nanti Bibi akan sakit perut."Bu Agatha menatapku dengan ekspresi yang sulit diartikan, seolah tidak tahu harus berkata apa.Aku tersenyum dan berkata pada Cindy, "Mendengar Nona Cindy mengira bahwa sarapan ini kubeli dari luar, aku merasa sangat terhormat. Ini berarti keterampilanku tidak buruk."Cindy mengernyitkan dahi dan tertawa sinis, "Nona Audrey, apa kamu mau bilang, sarapan ini kamu buat sendiri?""Seorang nona besar yang bahkan jarinya tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah tangga, jangan pura-pura di sini."Aku menu
Baca selengkapnya

Bab 583

Meskipun sekarang aku sudah jarang mengalami mual kehamilan, tetapi mencium bau yang menyengat tetap membuatku tidak tahan.Aku tidak memikirkan hal lain lagi, buru-buru menutup mulut dan berlari ke kamar mandi.Dari luar, terdengar suara Cindy yang dibuat-buat, "Nona Audrey kenapa ini? Barusan masih baik-baik saja, kenapa tiba-tiba ingin muntah?""Bibi, mungkinkah dia sengaja muntah di depanmu karena melihatmu bela aku, supaya kamu merasa muak?"Aku bersandar di wastafel dan muntah hebat, rasanya ingin memuntahkan semua sarapan yang kumakan pagi ini.Aku tidak punya waktu untuk peduli dengan provokasi jahat dari Cindy.Setelah selesai muntah dan berkumur, aku keluar dari kamar mandi dengan berpikir bahwa Bu Agatha pasti akan makin jengkel melihatku.Namun, di luar dugaanku, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa jengkel. Dia hanya mengerutkan alis dalam-dalam, menatapku dengan ekspresi penuh kecurigaan.Aku juga tidak takut dia akan menebak sesuatu, dengan wajah tenang aku berkat
Baca selengkapnya

Bab 584

Zayn bersandar di kap mobil, mengenakan mantel hitam, tampak begitu elegan dan berkelas di tengah pemandangan bersalju.Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku, sementara tangan lainnya memegang ponsel, sedang berbicara denganku."Masih belum turun juga?"Saat bertanya, dia mendongak dan menatap ke arahku.Jaraknya agak jauh, aku tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas, tapi rasanya dia sedang tersenyum.Aku menggigit bibir, sengaja bertanya, "Turun buat apa?""Kencan."Zayn mengucapkan dua kata itu dengan nada lembut yang bisa melelehkan hati siapa pun.Hatiku tentu saja berbunga-bunga, tetapi aku tetap ingin menggodanya, "Kita ini sudah seperti pasangan lama, masih perlu kencan segala? Lagi pula, cuacanya dingin sekali."Zayn terdiam selama dua detik, lalu berkata dengan nada kesal, "Audrey, bahkan kencan pun kamu malas hanya karena cuaca dingin? Kamu ini masih perempuan atau bukan? Sama sekali tidak romantis."Aku menutup mulut, tertawa sampai perutku sakit.Bagaimana ini? Aku b
Baca selengkapnya

Bab 585

"Pertama kali."Zayn menundukkan kepala, menikmati pangsit dalam kotak makanan, lalu menjawabku.Sudut bibirku tak sadar melengkung ke atas, seolah aroma bunga ini pun membawa sedikit rasa manis.Zayn dengan cepat menghabiskan pangsitnya.Dia merapikan kotak makanan dan menyerahkannya padaku, lalu berkata, "Nanti sampaikan terima kasihku untuk ibumu.""... hmm."Aku mengangguk mantap. Mengingat bagaimana keluargaku memperlakukannya dulu, aku masih merasa sedikit bersalah.Aku bertanya padanya, "Kamu ... tidak menyalahkan kami?"Zayn tertegun sejenak. "Menyalahkan kalian untuk apa?""Maksudku, dulu aku dan keluargaku perlakukan kamu seperti itu, aku ...."Zayn menggeleng sambil tersenyum, lalu berkata dengan nada bercanda, "Percayalah atau tidak, tiga tahun di rumahmu jauh lebih membahagiakan dibandingkan di Keluarga Hale."Hatiku tiba-tiba terasa sesak, seperti ditusuk rasa sakit yang menyengat.Selama di rumahku, dia selalu ditekan olehku dan kakakku.Ayah dan ibuku pun tak pernah ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
545556575859
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status