Tiga hari tiga malam, Pak Alex berjaga di samping tempat tidur Celine. Matanya merah, lingkar hitam tebal terlihat jelas di bawah kelopak matanya. Ia hampir tak pernah tidur. Nasi kotak yang dipesan sekretarisnya masih utuh di meja, hanya kopi yang sesekali disentuh. Kesehatannya mulai goyah, tapi ia tetap bersikeras berada di sana.Pak Made, berdiri di sudut ruangan bersama Maya dan Vina, dua sekretaris Pak Alex. Mereka saling pandang dengan wajah cemas.“Pak Made, bagaimana kalau Bapak pingsan?” bisik Maya prihatin.“Sudah saya coba membujuk, tapi beliau keras kepala,” jawab Pak Made pelan. “Biarkan saja dulu, mungkin ini cara beliau menunjukkan kasih sayangnya kepada Celine.”Pak Alex duduk, tangannya menggenggam jemari Celine yang dingin. Pandangannya kosong menatap monitor jantung di samping ranjang. Ia menghela napas panjang, lalu menatap wajah yang separuhnya tertutup perban itu, suaranya hampir serak.“Celine... kalau kamu sadar,
Last Updated : 2024-11-26 Read more