“Lihat tuh istri orang, mereka cantik, kulitnya putih, bersih, enak dipandang lagi. Sedang kamu? Kamu nggak malu apa wajah kusam gitu? Pake lipstik-lipstik kek, biar tuh bibir nggak pucet! Malu, Kiran, aku malu punya istri kayak kamu!”Kirana menunduk dalam-dalam saat lontaran berupa hinaan itu tersemat dibibir Aditya. Matanya berkaca-kaca. “Gaji yang aku beri emang nggak cukup buat kamu perawatan, hah? Atau kamu pake buat hal yang nggak jelas?” ucapnya masih berlanjut. “Pake baju udah kayak pembantu! Longgar, bolong-bolong, kumel lagi! Nggak sadar diri!”Untuk sekian kali ucapan Aditya begitu nyelekit dalam sanubarinya. Amat sakit. Kirana hendak menyangkal namun Aditya seakan tak mengizinkannya untuk membuka suara. “Gadis kampung kodratnya memang seperti ini ya? Gak bisa dandan, bisanya cuman borosin uang!” Aditya jengah melihat istrinya sendiri, dengan cepat ia masuk ke dalam mobil. “Mas, bekal makannya!” Walau setiap hari tak lepas dari hinaan suami, namun tak memungkinkan untuk
Last Updated : 2024-11-06 Read more