Home / Romansa / Bahagia Usai Bercerai / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Bahagia Usai Bercerai: Chapter 41 - Chapter 50

58 Chapters

Cemburu Lagi

Ada satu hal yang tidak Arion mengerti, mengenai sikap Kirana yang benar-benar berbeda. Terasa dingin dan asing. Seperti pagi ini, selepas bangun Arion mendapati kulitnya yang memerah, ah, teringat akan malam ini ia tak bisa tidur. Selain merasakan gatal yang entah karena apa, Arion pula dibuat gerah sebab dikamar ini nyatanya tidak ada AC. Mungkin hal ini menjadi alasan kenapa Arion merasakan tubuhnya gatal, tersebab tidak biasa tidur dengan tubuh yang gerah karena keringat. Pagi itu pula Arion melihat ada olesan salep yang menutup kulitnya, Arion tau pasti Kirana mengoleskannya saat ia tertidur tadi. Arion menelusuri ruangan, tak ia dapati sosok Kirana. Kemana perempuan itu? Tring! Sebuah suara masuk di ponsel Arion, membuat pria itu mengambil ponselnya. Syera. [Pak, bagaimana? Apa Bapak mengizinkannya?] Satu pesan terlihat muncul di layar utama, membuat Arion mengernyit. Ada 3 pesan yang belum ia buka membuat Arion melihat semua isi pesan yang dikirim Syera. [Pak, untuk per
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Rayyan?

Mobil yang dijalani Vikram akhirnya berhenti. Tidak ada jalan lain yang bisa mobil lewati kecuali motor. “Dari sini mobil memang nggak bisa masuk. Kita harus turun,” kata Syera diangguki Arion. Sedangkan Kirana ia sudah tau, dulu saat di kampungnya sama persis seperti itu. Untuk menuju desa mereka harus jalan kaki atau naik ojeg. Tapi, jelas ini bukan desanya melainkan tempat yang dulu kosong. Eh tunggu? Kirana mengerlingkan mata. Dari umurnya yang dulu masih lupa-lupa ingat. Seingat Kirana tempat ini kosong, tempat ini hanya dipenuhi hutan dan beberapa tanaman yang tidak terlalu di urus. Tapi kenapa tempat ini jadi berubah? Apa semuanya bertukar? “Ayo.” Arion menegur Kirana yang melamun, perempuan itu tersadar. “Jalan kaki Tuan?”Arion mengangguk. “Sebentar.” Kata Kirana sembari melepas jaketnya. Tadi saat di rumah Arion ia memang merasakan dingin, pun masih dingin saat di dalam mobil sebab dinyalakan AC. Tapi, saat di sini ia merasa gerah membuat Kirana melepaskan jaket yang m
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Saling Merebut

Arion menatap dua sejoli yang saat ini tengah berpelukan. Entah kenapa ada perasaan tak Terima melihat Kirana dipeluk seperti itu. Dan siapa laki-laki itu? Kenapa tiba-tiba memeluknya? “Tidak tau diri! Sudah tau suami di sini, tapi malah meluk laki-laki lain,” kata Syera. Arion menghela napas, ia tak terlalu mendengarkan apa yang dikata Syera, pria itu memilih pergi menuju Kirana. “Ekhem!” Arion berdehem, membuat keduanya refleks melepas pelukan. “Eh, Tu--tuan….” Kirana merasa gugup, namun dengan senyum yang menghias bibirnya Kirana berkata. “Tuan, masih ingat dengan dia?” tunjuknya lewat ekor mata. Dia—”“Lho, Pak Rayyan?” seru Syera dengan tiba-tiba. Entah kapan perempuan itu hadir, tiba-tiba saja ikut kumpul. “Bapak ada di sini?” “Tentu saja, bukankah tempat saya memang di sini?” tanya Rayyan balik. Baik Kirana maupun Arion keduanya mengernyit tak mengerti. “Pak Rayyan ini anak dari kepala desa di sini. Dan jelas dia yang mempunyai penginapan di sini.”“Apa?!” Terkejut, Ki
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Sebuah Pengakuan

Arion menatap tajam sang lawan, sedangkan yang ditatap juga tak kalah tajam dalam menatap. Sampai suara helaan napas dari Kirana tampak terdengar berat. “Hentikan pertikaian diantara kalian. Mari saling maaf-memaafkan!”“Tidak!” ucap keduanya berbarengan. “Ya udah, terserah!” ucap Kirana menopang dagu. Pandangan matanya jatuh pada kebun yang dipenuhi tanaman. Saat ini ketiganya berada di kedai makan, dengan pemandangan di depan yang disuguhi sebuah kebun, tampak asri. Dipinggirnya ada sawah, tanaman padi yang hijau mulai menguning pertanda menjelang musim. Setelah pertikaian tadi di tengah jalan akhirnya Kirana memutuskan untuk membawa kedua laki-laki itu untuk berbicara satu-sama lain. Namun tampaknya argumen itu tidak didengar oleh keduanya,terbukti bahwa tatapan dingin tak bersahabat itu saling bertemu. Padahal niat Kirana baik,tak lebih untuk mengenang masalalu dahulu. Tidak salah bukan? Kirana hanya ingin seperti dulu, saling berteman, mengobrol dan bercanda. “Kirana, aku but
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Sebuah Janji

“Penginapannya memang ada segini, Pak. Yang lain sudah penuh, karena kebetulan banyak dari kota yang datang ke sini,” ucap Syera memperjelaskan. “Penginapan ini milik Rayyan?” tanyanya. Seketika Kirana yang ada di samping melirik. “Iya, semua penginapan sini memang milik Pak Rayyan,” balas Syera. “tapi kalau Bapak mau menginap di rumah saya—”“Saya tidak akan pernah mau menginap di rumah Syera! Bagaimana pun keadaannya!” ucap Kirana memotong. Wajahnya menjadi datar, apa-apaan maksudnya coba? Menginap di rumahnya? Hah, bilang saja mau menggoda suaminya kan? “Tapi ini pemiliknya Rayyan, Kiran.”“Terus? Apa masalahnya? Mas tetep milih menginap di rumah Syera?”Arion bukannya ingin hanya saja ia tak terima jika harus bermalam di rumah penginapan. Mana milik Rayyan lagi. Ya, setelah kejadian tadi membuat Arion sedikitnya tak suka terhadap Rayyan. Hal itulah mempengaruhi moodnya yang tidak ingin menggunakan fasilitas apapun milik Rayyan. Termasuk hari ini yang akan bermalam, Arion masih
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Dua Pilihan Arion

“Kiran? Aku menyukaimu!” teriak Rayyan mengundang tatapan mata. Pria itu terkekeh melihat raut wajah Kirana yang berubah terkejut. Kirana menggeleng, tangannya berkacak pinggang. Di hadapan Bapak, Ibunya, di hadapan temannya, Rayyan yang saat itu berumur 10 tahun secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya. Hal itu jelas saja membuat orang-orang yang mendengarnya tertawa. Anak yang baru berumur 10 tahun tau apa soal cinta coba? Memang dasarnya anak zaman sekarang, tidak kenal umur. “Belajar yang bener dulu! Kalo udah dewasa dan jadi orang sukses baru bisa menikah dengan anak Bapak,” ucap Hamza. “Kamu ini Ray, masih kecil udah main cinta-cintaan!” Surya—Ayahnya Ray ikut menyahut. Tertawa menggeleng atas tingkah putranya itu. “Ya emangnya kenapa kalau Ray suka sama Kiran?”“Gak ada yang salah, yang salah kamu masih kecil. Sangat kecil,” ucap Surya membenarkan. “Heeum, perasaan baru kemarin kan Ray disunatan? Udah mikirin cinta.” Gelak tawa terdengar saat Hamza berkata demikia
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Akhirnya...

“Sentuh aku jika kamu mencintai aku, Mas,” kata Kirana sekali lagi. “namun jika dalam lima menit ini kau tak mampu untuk melakukannya … silahkan ceraikan aku!”Kirana terkekeh kembali, baiklah. Melihat keterdiaman seperti ini membuatnya tau akan jawaban Arion. Kirana hendak melangkah pergi namun tiba-tiba… Sreg! Kirana melotot terkejut saat sisi pinggangnya Arion tarik dalam sekali tarikan. Refleks dada Kirana terbentur halus dengan dada Arion. Mendadak mati kutu, Kirana dibuat jantungkan akan Arion yang menatapnya penuh dalam. “Mas….” “Jadi, ini pilihan kamu?” tanya Arion. “kalau begitu aku akan menjawab pilihanku juga Kirana….” Arion merapatkan tubuhnya, membisik tepat di telinga Kirana. “Kamu ingin memiliki anak berapa? Satu, dua? Lima atau sepuluh?”Deg! “Mas!” Kirana refleks mendorong dada Arion, namun tenaga Arion yang menahannya cukup keras membuat Kirana tidak bisa melerai pelukan itu. “Kenapa? Kamu bilang kalau aku menyentuhmu … artinya aku mencintai kamu, kan? Lalu
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Morning Kiss Untuk Kirana

“Morning kiss.”Cup! Mata Kirana mengerjap saat bibirnya merasakan kenyalan halus. Perempuan itu membuka mata mendapati sosok suami yang ada di depan wajahnya. Langsung terkejut, hal itu membuat Arion tertawa lucu. “Udah bangun?”“Mas?”Untuk sekali lagi Arion mencium Kirana, namun kali ini tidak di bibir melainkan di kedua pipi Kirana.Pipi Kirana bersemu merah, mendadak malu saat ia rasakan kenyalan lembut yang menempel cukup lama. Aih, baru saja kemarin malam keduanya melakukan hak suami-istri, pagi ini Kirana dibuat meremang kembali oleh tingkahnya yang kelewat batas ini. “Mas, aku belum mandi. Mas udah mandi aja,” ucap Kirana merasa malu. Harum maskulin Arion memenuhi indra penciumannya, apalagi rambut basah Arion yang menyentuh kulitnya. Bertambah dag dig dug lah jantungnya akan hal ini. “Nggak papa, Mas suka.”Kirana menggigit bibir bawahnya, aneh, padahal Arion tipekal laki-laki yang suka bersih, rapi dan jelas wangi. Tapi malam itu dan sekarang, suaminya ini seakan tak me
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Rencana Kirana

“Katakan, ada hal apa yang ingin kamu bicarakan, Ray?” tanya Kirana menghela napas panjang. Sorot matanya menatap sungai yang tampak jernih. Setelah mendengar ucapan Rayyan barusan membuat Kirana mengurungkan niat untuk pergi. Mengenai Arion, pria itu cukup membuatnya kecewa. “Kiran, kamu ingat saat kita berumur 10 tahun tidak? Saat kita masih bersama-sama? Saat keluarga kita masih lengkap? Saat di mana aku menyatakan perasaan dan berjanji akan menikahimu kelak dewasa nanti? Kamu masih ingat?” tanya Rayyan. Kirana terdiam, tidak mungkin tidak ia lupakan kenangan terdahulu. Walau sudah lama tertinggal namun kenangan yang ada di desa tidak akan pernah ia bisa lupakan. “Heeum, aku masih mengingatnya.”Rayyan tersenyum tipis. “Aku ingin menepatinya, pada Bapak, pada Ibu, dan pada kamu. Aku ingin menepati janji itu. Tapi … aku tak menyangka kalau ternyata kamu sudah menikah.” Rayyan menghela napas panjang, ada rasa sesak yang tidak bisa ia jelaskan. Orang yang ia cintai sudah menikah.
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Posesif Kirana

“Hendra? Kau di sini? Di mana Mas Arion?” tanya Kirana sehabis pulang dari sungai. Wanita itu memilih pulang ke penginapan, beristirahat dan tidur mungkin. “Tuan sedang ada urusan Nona, saya ditugaskan untuk menjaga Anda di luar sini.”Cih! Ada urusan? Dengan Syera maksdunya? “Oh.” Hanya itu yang keluar dibibirnya, Kirana memilih bodo amat dan masuk ke dalam penginapan. Hendra menatap cengo atas sikap yang ditujukan Kirana. Hanya oh? [Tuan, Nona sudah pulang barusan. Dia menanyakan Anda di mana, saya jawab sedang ada urusan. Tapi, Nona terlihat acuh tak acuh.]Hendra mengirimkan pesan tersebut pada Arion. Sebelum benar-benar berjaga di sini Hendra memang diperintahkan Arion untuk mengabari mengenai istrinya itu. Tadi saat Hendra ke sini ia mendapati kabar bahwa Kirana tidak ada dipenginapan, hal itu membuatnya berkabar pada Arion. Namun jawaban Arion cukup jelas, kabari jika Kirana sudah pulang. Untuk itulah Hendra langsung mengabari Arion mengenai kepulangan Kirana. [Kau tidak
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status