Sepanjang perjalanan, Sheila terus tersenyum menatap ke luar jendela. Bara bersyukur, raut wajah Sheila kembali bahagia. Seolah-olah dia telah melupakan kejadian semalam. Mobil hitam yang mereka tumpangi berhenti.Bara dan Sheila turun dari mobil. Sheila terus menggenggam tangan Bara. "Kau ingin memelihara kucing?" tanya Bara, alisnya mengerut."Iya, kita kan ada di shelter kucing," jawab Sheila."Tidak, Shei. Kotorannya itu bau, belum bulu-bulunya yang rontok," protes Bara.Sheila mengernyit. "Itu tidak seburuk yang kamu pikirkan. Saat kamu bermain dengannya kamu akan merasa bahagia," terang Sheila."Boleh ya?" Sheila mencium pipi Bara sekilas membuat Bara tertegun.Hey, sejak kapan Sheila seperti ini? Sheila menggandeng Bara masuk. Matanya berbinar dengan senyum yang tak pernah pudar. Dia begitu antusias mendapati banyak kucing dengan ras yang beragam. Satu kucing yang mencuri perhatiannya. Anak kucing persia berwarna putih berseri. Sheila berjongkok di depan kandangnya."Kak, bo
Terakhir Diperbarui : 2024-11-25 Baca selengkapnya