Setelah melihat Sheila pergi, Bara langsung mendorong Monica."Kau kasar sekali!" protes Monica yang terjatuh di lantai mengusap pinggulnya. Padahal sedikit lagi bibirnya menyentuh bibir Bara. Sedikit lagi."Giliranmu pergi!" tegas Bara dingin.Monica memberengut. Dia memang tidak pernah dihargai oleh Bara. Jelas-jelas pria itu duluan yang bersikap manis padanya. Lalu, mengapa sikapnya berubah drastis? Sifat Bara jauh lebih ekstrim jika dibandingkan dengan perubahan cuaca."Keluar atau aku panggil Satpam untuk menyeretmu pergi!" Kedua mata Monica membelalak."Bukankah tadi kau bersikap baik padaku?" protes Monica."Satu!" Bara mulai memberi aba-aba."Oh, jangan bilang kau hanya memanfaatkanku?""Dua!""Oke! Tapi aku tidak akan menyerah!" tegas Monica.Bara menyandarkan punggungnya di kursi. Dia mulai frustasi, hatinya menjadi khawatir pada Sheila. Kesedihan di sorot mata bening itu tercetak nyata. Bara rindu senyum Sheila. Dia rindu merayu Sheila hingga pipi wanita itu bersemu. Namun
Last Updated : 2025-01-02 Read more