Malam itu terasa dingin, dengan langit mendung yang menutupi bulan. Raka menatap layar ponselnya, membaca kembali pesan yang ia terima dari Jeno. Alamat yang disebutkan membawa ingatannya kembali ke sebuah tempat yang sudah lama tak ia kunjungi—sebuah kedai kopi kecil di pinggir kota, tempat ia, Jeno dan Nadia berkumpul setelah pulang sekolah beberapa tahun silam.“Mas, kamu yakin mau pergi?” tanya Sarah sambil menatap Raka dengan penuh kekhawatiran. Di tangannya ada secangkir teh hangat yang kini terasa dingin.Raka mengangguk, meski di dalam hatinya masih ada keraguan. “Aku harus tahu apa yang Jeno tahu. Kalau ini benar-benar bisa membantu kita, aku nggak bisa mengabaikannya.”Sarah menghela napas, lalu meraih tangan Raka. “Kalau ada apa-apa, kabarin aku, ya? Jangan bertindak sendirian. Aku nggak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kamu.”Raka tersenyum tipis, mencoba menenangkan istrinya. “Aku janji. Aku bakal hati-hati. Kamu cukup bantu aku jagain Nasha ya, Sayang.”Dengan itu, ia
Last Updated : 2025-01-28 Read more