“Istri Anda sedang kesakitan, Pak.”Suara Rafly terdengar lantang, memecah keheningan yang sebelumnya begitu tegang. Kata-katanya bagaikan petir di telinga Raka, membuatnya tersadar akan tindakannya.Refleks, tangan Raka terlepas dari lengan Sarah, seolah terbakar oleh kesalahan yang baru saja ia perbuat. Tatapan Sarah meringis kesakitan, memandang Raka dengan campuran rasa takut dan iba.“Maaf,” ucap Raka pelan, suaranya nyaris berbisik. Wajahnya tampak rapuh, penuh penyesalan yang mencuat jelas dari sorot matanya. Sarah mengangguk pelan, mencoba mengendalikan rasa perih di lengan.“Raf, tolong bilang ke Dini kalau aku keluar sama Mas Raka ya,” kata Sarah, berusaha tersenyum lembut meski hatinya sedang porak-poranda. Ia berbisik kepada suaminya, “Sebentar ya, Mas. Aku ambil tas dulu.”Kini, hanya Raka dan Rafly yang berdiri di teras rumah itu. Keheningan menggantung di antara mereka seperti awan gelap yang penuh muatan listrik. Rafly menatap Raka, matanya berbinar dengan campuran ama
Huling Na-update : 2024-12-26 Magbasa pa