"Ini tidak benar, Rel."Erna berjalan mondar mandir di depan Karel yang sedang memijat pelipisnya. Pusing segera mendera lelaki berdarah oriental tersebut."Yang bilang benar siapa. Seharusnya aku tidak menyetujui permintaannya dua tahun lalu. Aku bodoh, termakan bujukannya. Sekarang begini keadaannya. Dia harus pulang, Na." "Aku juga tahu, Rel. Semua bukan salahmu sendiri. Aku juga salah. Andai aku tidak percaya padanya begitu saja.""Dia bilang ingin lepas dari Zio, dia ingin sembuh. Setelah itu dia mau mulai hidup baru di sana. Siapa sangka dia berubah pikiran. Ini gila, Rel. Bagaimana kita akan mengatasinya sekarang?"Dua orang itu mendorong kasar napas masing-masing, seraya memandang pintu kamar Nika yang tertutup rapat. Wanita itu keras kepala, egois. "Apa aku harus menemui Zio? Memberitahu semua?""Kariermu bisa hancur, Rel." Erna memperingatkan.Karel tampak murung, "Aku sudah mengkhianati sumpah dokterku sejak menuruti keinginan Nika dengan memalsukan kematiannya. Aku bukan
Terakhir Diperbarui : 2025-02-20 Baca selengkapnya