Home / Rumah Tangga / Menjinakkan Istri Tantrum / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Menjinakkan Istri Tantrum: Chapter 41 - Chapter 50

81 Chapters

Membisu

Magnus melirik Cressa yang sama sekali tidak bergeming di tempatnya berdiri. Magnus menatapi kaki Cressa yang terkena kopinya sendiri. Magnus tak tahu apakah kopi itu masih panas atau sudah lebih dingin. Namun, dia tetap keheranan atas sikap Cressa saat ini. “Oh, jadi ini istrimu? Cressida Montgomery. Aku yakin kita sudah pernah bertemu sebelumnya. Aku datang saat pemakaman kedua orang tuamu.” Kalix berjalan mendekati Magnus dan Cressa. Kalix menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya dan sedikit membungkuk ke arah Cressa yang sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Kalix menatap ke bawah dan melihat kekacauan yang dibuat Cressa. “Oh, apa-apaan ini? Kenapa kau menumpahkan kopi?” Kalix menatapi kaki Cressa. Magnus mendengus. “Apa yang sebenarnya Paman lakukan di sini?” “Aku di sini untuk menemuimu, dan mungkin menyapa istri dari keponakanku ini.” Magnus melirik Cressa, Cressa sama sekali tidak bersuara. Panda
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Terungkap

“Apa harus kau mengantarku ke rumah?” keluh Cressa. Cressa mendengus saat Magnus bersikeras mengantarkannya ke mansion Montgomery. Ini tentu terasa aneh, lantaran ini seperti Magnus sengaja memulangkannya kembali. “Aku harus bertemu Serenia, jadi kau tidak perlu memanggil Paul.” Magnus berjalan bersama Cressa untuk memasuki mansion. Mereka berhenti sejenak untuk melihat sosok hiu putih yang sedang berenang ke sana ke mari di kolamnya yang luas. Entah berapa uang yang harus dikeluarkan dalam pembuatannya. “Aku masih heran kenapa kau memelihara benda itu. Aku yakin kau juga akan panik jika masuk ke dalam kolamnya.” Magnus menyilangkan tangannya di depan dada. “Ya, tentu. Tapi lebih menyenangkan jika menekan seseorang dengan menjeburkannya ke kolam Chloe. Aku hanya kebetulan mendengar pembicaraan seseorang tentang penangkapan hiu putih kecil. Lalu aku menghabiskan seluruh tabunganku dalam tiga tahun untuk membelikannya Chloe dan pembuat
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Nikmat di Kamar Mandi

“Sepertinya kau tidak diajarkan orang tuamu untuk mengetuk pintu dulu sebelum kau masuk ke pintu yang bukan merupakan ruangan milikmu!” omel Cressa. “Kau milikku, jadi semua yang kau punya, adalah punyaku juga.”Magnus memasukkan tangannya ke saku setelah menutup pintu di belakangnya dan berjalan masuk ke kamar Cressa. Magnus menatapi sekitar, memperhatikan kamar pribadi Cressa di kediaman Montgomery. Kamarnya luas dan dia punya banyak hal di kamarnya. “Ck, yang benar saja...” Cressa hendak ke kamar mandi. “Kau berencana untuk mandi?” tanya Magnus. Magnus segera mendekati Cressa. Dia tak akan membiarkan Cressa lolos dengan mudah kali ini. Magnus langsung menjepit Cressa ke tembok terdekat yang membuat Cressa tersentak kaget. “Ugh, kau!” protes Cressa seraya menatap Magnus dengan kening berkerut. “Apa darahmu sudah surut? Bolehkah aku memasukimu sekarang?” Magnus menatap Cressa yang sudah tak berpakaian, dia sudah t
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Pembalasan

“Cari keberadaan dia sekarang. Aku tidak peduli, akhir pekan ini dia sudah harus ada di hadapanku.” Magnus membelakangi Cressa yang sedang tertidur, berbicara di telepon dengan suara pelan, namun tajam. Magnus menatapi bulan dari jendela kamar Cressa sejenak, sambil mendengarkan jawaban patuh dari orang yang dia telepon malam itu. Magnus menoleh ke belakang, menatap Cressa yang sedang tertidur lelap di kasurnya. Begitu selesai menelepon, Magnus kembali lagi ke tempat tidur. Berbaring di sebelah Cressa, menghadap pada Cressa yang tengah terlelap. Dia kemudian mengecup keningnya lembut. *** Di akhir pekan, Cressa sudah kembali ke Hades Palace. Dia sedang menikmati sarapannya dengan santai. Sementara Magnus siang itu sudah menggunakan pakaiannya dengan rapi. Kemeja putih dibalut rompi berwarna mocca, dengan celana yang senada. “Kau akan pergi ke mana kali ini?” tanya Cressa sambil menatap Magnus penasaran. “Ke suatu
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Penghukuman

“Apa dia mati?” bisik seseorang di belakang Magnus.Magnus mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya sambil menatapi Kalix yang memegangi selangkangannya setelah ikatan tangannya di buka. Magnus duduk santai di salah satu kursi. Sebuah sikap agresif yang sebenarnya cukup ditunjukkan Magnus di awal pernikahannya dengan Cressa. Tepat saat mereka menuju ke kamar untuk malam pertama mereka. Magnus agak kasar padanya, walau sekarang sikapnya berubah menjadi lebih lembut dan perhatian. “Tuan, apa Anda mau minum? Kami akan minum di sini.” “Tidak, kalian saja.” Magnus menggelengkan kepalanya. Magnus melirik orang-orang yang sekarang duduk di lantai gudang yang agak berdebu, membawa botol-botol minuman mereka dan menikmatinya di sana. Yang ada di dalam gudang bisa disebut sebagai orang bayaran Magnus untuk melakukan hal seperti ini. Mereka bisa dibuang kapan saja.“Kenapa... Kenapa kau sampai melakukan hal sejauh ini? Itu kan hanya
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Kecurigaan Cressa

“Dia meninggal? Secepat itu?” Cressa langsung menatap Magnus penuh curiga. Pelayan yang tengah menyajikan pancake lagi untuk Cressa menatap keduanya dengan tatapan kaget. Dia tahu jika yang ada di berita adalah keluarganya Magnus. “Ya, mau bagaimana lagi? Umurnya pun sudah tidak lagi muda,” jawab Magnus dengan tenang. Cressa menatapnya dengan tatapan tak percaya. Cressa ingat di mana Magnus menjanjikannya satu hal, jika dia tidak akan bertemu lagi dengan Kalix. Sebuah janji yang sepertinya ditepati oleh Magnus. “Kenapa kau begitu tenang dengan ini? Jangan bilang, kau...” Cressa menghentikan kalimatnya. Dia tentunya tidak bisa menyebutkannya secara langsung di depan pelayan. Cressa menatap ke arah televisi lagi, dia merinding setengah mati karena mencurigai Magnus membunuh seseorang. “Sebenarnya, selama hidupnya dia memang problematik. Sangat disayangkan dia pergi dengan banyak dendam yang tertuju padanya.” Magnus menghela n
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Mencari Sekutu

“Mungkin Garret menaruh kecurigaan padamu tentang tewasnya Kalix,” ucap Glenn. “Ya, mungkin dia sedang mencurigaiku sekarang. Tapi seperti yang aku bilang, tidak ada bukti yang mengarah padaku saat ini. Aku sudah puas dengan fakta itu.” Magnus dengan tenang mengambil beberapa dokumen dan duduk di kursinya. Glenn duduk di sofa dan melirik meja berwarna pink, bersama dengan kursi kerjanya. Glenn melirik Magnus, dia hendak bertanya soal itu. Namun, itu sudah jelas untuk Cressa. “Ya, tindakan Cressa saat ini termasuk normal. Jika dia justru berterima kasih padamu, justru di sana ada yang salah dengannya.” Glenn menghela nafasnya sambil menyandarkan tubuhnya. “Aku berpikir ada yang salah dengannya sebelumnya. Mengingat dia tanpa ragu menceburkan kakak iparnya sendiri bersama dengan selingkuhannya ke kolam hiu putih. Aku rasa dia tidak setega itu,” gumam Magnus. Glenn terdiam sejenak, menatapi camilan yang disuguhkan untuknya di meja.
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Benar dan Salah

“Kau... membunuhnya?” tuduh Paul sambil meluruskan pandangannya ke depan dengan ngeri. Magnus terkekeh pelan. Kekehan Magnus hanya membuat suasana terasa lebih mengerikan bagi Paul. Dia saat ini sedang mengemudi untuk seorang pembunuh. “Anggap saja begitu. Menurutmu, Cressa akan senang atas tindakan itu atau tidak? Aku memberikanku sebuah janji kecil, jika dia tidak akan pernah bisa bertemu dengan Kalix lagi di masa depan, dan aku menepatinya,” ucap Magnus. Paul meneguk ludahnya. Dia sudah sering kali memuji Magnus di depan Cressa. Jika Magnus adalah sosok yang luar biasa hebat. Dan dia tidak tahu apakah dia harus menarik kalimatnya atau tidak. “Sepertinya Lady terlalu terkejut untuk saat ini. Kau melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kau lakukan. Kau tahu, bermain-main dengan nyawa seseorang...”Magnus bisa merasakan ketegangan yang dirasakan oleh Paul saat bersamanya saat ini. “Dia langsung pergi dari rumah begitu menden
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Garret

“Kemungkinan besar Magnus yang membunuh Kalix. Aku tidak tahu pasti, tapi dia bilang Cressa pernah dilecehkan oleh Kalix. Dan karena Kalix sempat mengunjungi kantor pusat Montgomery, sepertinya dia menemui Magnus dan secara tidak langsung bertemu Cressa juga.” Asisten baru Robert itu sepertinya sedang memberikan sebuah informasi kepada orang lain secara diam-diam. Asistennya itu tampaknya bekerja untuk orang lain, dan bukan tipikal yang setia. Setelah memberikan informasi itu lewat telepon, asisten baru dengan nametag Kevin itu mengakhiri panggilannya dengan cepat dan kembali bekerja dengan normal. *** Sementara itu, jauh dari Metronyx, terhadap sebuah kota bersama Luston. Luston adalah kota di mana Magnus dibesarkan. Tempat keberadaan keluarga Armstrong tinggal. Garret adalah kakak Magnus yang sekarang berusaha memulihkan perusahaannya. Dia sudah mendengar kabar tentang tewasnya Kalix di Metronyx. Kebetulan sekali, kantor pusat Mont
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Menjemput Istri

“Tapi salahkah aku jika aku merasa khawatir? Aku tidak mengenal orang ini dengan baik. Dan juga, saat melihat Cressa yang sepertinya sedang ketakutan karena pria ini, aku hanya berusaha membantunya. Dia juga setuju untuk menerima bantuanku.” Gabriella berusaha menjelaskan situasinya pada Serenia saat ini. “Aku sudah mendapat laporannya dari Paul tentang menghilangnya Cressa, Paul adalah bodyguard Cressa sebelumnya. Dan, tentang masalah yang sedang dihadapi Magnus dan Cressa hanya sebuah kesalahpahaman. Cressa tidak mau mendengarkan penjelasan Magnus. Dan kau membantunya pergi, itu hanya akan membuat Cressa tidak pernah mengetahui penjelasan Magnus.” Serenia mengatakannya dengan lembut, dia masih tenang walau ada sedikit rasa khawatir sesuatu terjadi pada Cressa, mengingat Cressa yang sendirian entah di mana. Gabriella yang mendengarkan penjelasan Serenia dengan seksama mulai sedikit memahami situasinya. Gabriella kemudian menganggukkan
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status