Home / Romansa / Pernikahan Tanpa Kasih / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pernikahan Tanpa Kasih: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

BAB 21

Dengan susah payah, Ayla berhasil membawa Raka menuju kamarnya. Tubuh Raka terasa berat di pundaknya, dan setiap langkah mereka diiringi oleh suara napas berat yang keluar dari mulut Raka. Keringat dingin masih membasahi wajah Raka, dan Ayla bisa merasakan suhu tubuhnya yang semakin tinggi. Dalam hatinya, dia khawatir bahwa Raka bisa jatuh sakit dengan sangat serius jika tidak segera ditangani.Begitu mereka sampai di kamar, Ayla dengan lembut membaringkan Raka di tempat tidur. Raka tampak lebih tenang, namun napasnya masih terdengar berat dan tubuhnya terus memanas. Ayla duduk di tepi ranjang, menatap suaminya yang tampak tak berdaya.“Raka, kamu perlu istirahat,” kata Ayla dengan nada lembut namun cemas. “Aku akan mengambil air minum untukmu.”Namun, ketika Ayla berdiri dan hendak meninggalkan kamar, Raka tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Pegangan tangannya tidak begitu kuat, tetapi cukup untuk menghentikan Ayla melangkah lebih jauh. Dia menatap suaminya
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

BAB 22

“Raka, tolong… ini bukan kamu,” ucapnya lembut, meskipun suara hatinya bergetar. Dia ingin menyentuh Raka, tetapi saat ini, dia tahu bahwa Raka sedang berjuang melawan sesuatu yang lebih besar.Raka menatap Ayla dengan mata yang kosong, seolah ada perang di dalam dirinya. Di satu sisi, hasrat yang menggebu, dan di sisi lain, suara akal sehat yang berusaha menahan dirinya. Dengan sisa kesadarannya, dia merasakan ketegangan dalam tubuhnya. Ini bukan cara yang seharusnya.Momen itu terasa seperti berada di ambang jurang—antara keinginan dan kenyataan. Raka ingin mendekat, tetapi dalam ketidakpastian ini, dia merasakan kesedihan yang menyelimuti hatinya. Apa yang sudah terjadi padaku? pikirnya, berusaha menahan perasaan yang terlalu menguasai.Di bawah cahaya temaram kamar mereka, perasaan yang terpendam sekian lama akhirnya pecah. Raka dan Ayla, yang selama satu tahun hidup dalam jarak dan kesunyian, kini berada dalam situasi yang
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

BAB 23

Keesokan paginya, sinar matahari yang lembut menerobos melalui jendela kamar mereka, tetapi suasana di antara Ayla dan Raka terasa berat. Setelah malam penuh keintiman yang tidak pernah mereka bayangkan, keheningan menyelimuti kamar saat mereka bangun. Raka masih terbaring di tempat tidur, sementara Ayla duduk di tepi ranjang, menatap lantai dengan pikiran yang berputar-putar.Kejadian semalam masih segar di benak mereka berdua. Malam yang dimulai dengan kejutan dan kebingungan telah berubah menjadi momen penuh gairah, tetapi kini, saat pagi datang, perasaan yang bercampur aduk melingkupi mereka.Ayla bisa merasakan suasana canggung yang tebal di udara. Dia tidak tahu harus berkata apa. Di satu sisi, dia merasakan kehangatan dan harapan dari malam yang mereka lalui, namun di sisi lain, ada rasa bingung dan ketakutan—apakah semua itu nyata? Atau hanya akibat dari sesuatu yang tidak seharusnya terjadi?Raka, yang biasanya bersikap tenang dan penuh kendali, tampak berbeda pagi itu. Dia d
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

BAB 24

Perdebatan antara Raka dan Ayla semakin memanas, seolah setiap kata yang keluar hanya menambah api dalam hubungan mereka yang sudah berada di tepi jurang. Ayla masih menunggu jawaban dari Raka—apakah dia akan memilih untuk tetap membuka ruang bagi Laras atau akhirnya memprioritaskan pernikahan mereka. Namun, sebelum Raka bisa menjawab, suara dering ponsel Raka memecah keheningan yang tegang itu.Ayla menoleh sejenak ke arah suara merasa terganggu oleh interupsi yang tidak diinginkan. Raka, yang berdiri beberapa langkah darinya, tampak lega sejenak karena perdebatan mereka terhenti sementara. Dia berjalan dengan langkah berat menuju telepon, dan saat mengangkatnya, wajahnya berubah ketika mendengar suara dari ujung telepon.“Raka, ini Mama. Mama akan datang ke rumah kamu sama Nadya, satu jam lagi kami kesana. Ada beberapa hal yang perlu dibicarakan denganmu,” suara Ratna terdengar tegas di seberang sana, tidak memberi ruang untuk perdebatan.Raka mengerutkan alis, merasa semakin terteka
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

BAB 25

Mereka duduk di meja makan, dengan hidangan dari restoran yang disusun rapi di hadapan mereka. Ratna dengan santai mengambil sendok dan garpu, tersenyum sambil menyantap makanan yang ia bawa. Suasana terlihat tenang di luar, tetapi ketegangan di dalam ruangan masih jelas terasa.Ayla duduk di samping Raka, merasa ada sesuatu yang mengganjal, tetapi dia tetap berusaha menjaga sikap tenang. Nadya sesekali meliriknya dengan senyum kecil, seolah menikmati suasana canggung yang mengambang di udara.Di tengah suapan makan malam, Ratna tiba-tiba bersuara, seolah ingin membahas topik yang ringan, tetapi Ayla bisa merasakan ada sesuatu di balik kata-katanya.“Ngomong-ngomong, Raka,” Ratna memulai sambil memotong daging di piringnya, “bagaimana pertemuanmu dengan Laras kemarin? Sukses, kan?”Ayla terdiam mendadak. Matanya langsung menatap Raka, sementara perasaannya berkecamuk. Ia masih menunggu Raka menjelaskan tentang pertemuan itu, tetapi
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

BAB 26

Setelah kepergian Ayla yang meninggalkan ruang makan dengan penuh kekecewaan dan kemarahan, Raka terdiam di kursinya. Hatinya bergemuruh, tetapi ia tahu bahwa ini adalah momen di mana dia harus mengambil sikap. Sudah terlalu lama dia membiarkan segala sesuatunya berjalan tanpa kendali, tetapi hari ini, setelah melihat bagaimana Laras mencoba memanipulasi dirinya, dan bagaimana keluarganya terus mendukungnya, dia tahu bahwa semuanya harus diakhiri.Raka menatap ibunya dan Nadya, yang masih terlihat santai, bahkan tampak puas dengan situasi yang sedang terjadi. Namun kali ini, dia tidak bisa lagi membiarkan mereka mendikte hidupnya.“Ma,” Raka memulai dengan nada datar namun tegas, suaranya memecah keheningan di ruangan itu. “Aku nggak akan pernah mau bertemu dengan Laras lagi.”Ratna menoleh dengan cepat, raut wajahnya berubah dari senang menjadi bingung. “Apa maksudmu, Raka? Laras hanya berusaha membantu. Kamu nggak bisa begitu saja memutuskan sesuatu tanpa memikirkannya matang-matang
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

BAB 27

Ratna tampak semakin marah, tetapi dia tahu kata-katanya tidak punya pengaruh lagi di ruangan ini. “Kalian nggak tahu apa yang terbaik untuk masa depan kalian,” ucapnya dingin. “Tapi ingat ini, Raka. Mama nggak akan tinggal diam melihat kamu membuang masa depan bersama Ayla. Laras adalah pilihan yang tepat, dan kamu tahu itu.”“Aku nggak peduli tentang masa lalu atau siapa yang menurut Ibu lebih baik untukku,” jawab Raka, nadanya mulai menurun, tetapi tetap tegas. “Ini hidupku, dan aku yang akan menjalaninya.”Ratna menghela napas panjang, lalu berdiri dari tempat duduknya. “Baik, kalau itu yang kamu mau. Suatu hari kamu akan sadar, dan saat itu, jangan bilang Mama nggak memperingatkanmu.”Dengan kata-kata terakhir yang penuh kepahitan itu, Ratna mengangkat tasnya, lalu berjalan menuju pintu depan tanpa menoleh ke belakang. Nadya, yang tampak bingung di antara pertikaian ini, hanya bisa mengikuti ibunya tanpa berkata apa-apa.Pintu tertutup dengan suara yang menggema, meninggalkan Ayla
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

BAB 28

Saat Nadya dan Ratna akhirnya pulang, suasana di rumah terasa sangat tegang. Ayla menunggu Raka di ruang tamu, matanya penuh dengan emosi yang berkecamuk. Ketika Raka masuk, wajahnya menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi Ayla bisa merasakan ada banyak hal yang mengganjal di pikirannya.Ayla berdiri, tidak bisa menahan semua perasaannya lagi. “Raka, kita perlu bicara,” ujarnya tegas, suaranya bergetar antara kemarahan dan kesedihan. “Semua ini sudah kelewat batas! Keluargamu nggak pernah menghargai posisiku di sini. Mereka menganggapku sebagai orang luar, bukan menantu!”Raka menatap Ayla dengan bingung, tetapi rasa lelah di wajahnya jelas terlihat. “Ayla, ini bukan saatnya—”“Nggak bisa, Raka! Ini adalah saatnya!” potong Ayla dengan nada yang lebih tinggi, emosinya semakin membara. “Kamu lihat gimana Mama dan Nadya memperlakukanku? Mereka terus-menerus merendah
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

BAB 29

Ayla mengurung diri di dalam kamar, dikelilingi oleh hening yang menekan. Dinding-dinding ruangan itu seolah menyimpan semua rahasia dan kebisingan emosional yang tidak bisa ia ungkapkan. Meskipun hari sudah pagi, cahaya matahari yang masuk melalui celah tirai terasa terlalu terang, menyakiti matanya yang sudah merah karena air mata yang tak henti-hentinya mengalir semalam.Keintiman yang semula dipenuhi dengan gairah dan harapan kini terasa seperti kenangan pahit yang menghancurkan. Semalam, ketika Raka memeluknya, Ayla merasakan kehangatan dan cinta yang selama ini hilang. Namun, pagi ini, semua itu lenyap, tergantikan oleh ketidakpastian dan ketidakpuasan yang menyakitkan. Seharusnya ini menjadi titik balik bagi kami, pikirnya, tetapi kenyataannya justru menunjukkan sebaliknya. Semua harapan itu runtuh seiring dengan keputusan Raka untuk tetap acuh dan tidak berkomitmen.Ayla mengingat kembali setiap detail semalam—betapa Raka terlihat terpengaruh oleh obat yang diberikan, bagaimana
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

BAB 30

Pagi itu, Sara bangkit dari tempat tidurnya dengan semangat yang baru. Tanpa membuang waktu, ia langsung mengenakan pakaian olahraga yang nyaman dan sepatu lari kesayangannya. Suasana di rumah terasa sepi, dan kebisingan pagi yang lembut membangkitkan energinya. Sara melangkah keluar, merasakan angin segar menyapa wajahnya. Dia mulai berlari menyusuri jalan setapak di sekitar rumahnya, menikmati setiap detak jantung yang berdegup cepat dan napasnya yang teratur. Dia merasa beban di pundaknya sedikit berkurang, seolah setiap langkahnya menghilangkan kekecewaan yang menyelimuti pikirannya. Setelah menyelesaikan lari pagi, Sara berhenti sejenak di taman terdekat, menatap keindahan alam yang membangkitkan mood. Pepohonan yang hijau dan bunga-bunga yang bermekaran menambah keceriaan hari itu. Dengan napas yang lebih tenang, dia kembali ke rumah untuk bersiap-siap.Setelah mandi dan berdandan, Sara memilih pakaian yang cantik, menyisir rambutnya dengan rapi, dan merias wajahnya dengan sede
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status