Semua Bab Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Bab 381 - Bab 390

430 Bab

Bab 381

Pria itu memiliki proporsi tubuh yang nyaris sempurna. Mantel panjang hitam yang dia kenakan membingkai tubuhnya yang tinggi dengan sangat pas dan menampilkan sosok yang luar biasa gagah."Sayang, kamu ...."Livy ingin memanggil Preston untuk makan bersama, tetapi pria itu justru berjalan mendekat dengan ekspresi dingin. Dia menatap Livy dari atas ke bawah dengan mata hitam pekat yang dipenuhi dengan kejengkelan. Dengan suara marah, dia bertanya, "Apa lagi yang kamu lakukan?""Hah?"Livy tidak mengerti maksudnya, tetapi sebelum dia bisa bertanya lebih lanjut, tangan besar pria itu sudah mencengkeram bahunya dengan kuat dan menyeretnya ke atas.Cengkeramannya begitu kasar, membuat Livy terpaksa terseret menaiki tangga dengan terburu-buru. Bahkan, karena langkahnya yang terlalu cepat, lututnya terbentur sudut tangga dengan keras.Namun, Preston tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Dia terus menyeret Livy hingga ke kamar, lalu mendorongnya ke sofa dengan kasar."Kamu begitu ingin
Baca selengkapnya

Bab 382

Grup itu adalah grup gosip perusahaan.Sebelumnya, Ivana pernah ingin memasukkan Livy ke dalamnya, tetapi Livy merasa grup itu terlalu ramai dan penuh dengan gosip yang tidak penting. Lagi pula, dia juga tidak tertarik membahas hal-hal seperti itu, jadi dia menolak untuk bergabung.Namun sekarang, setelah jam kerja usai, seseorang mengirimkan pesan yang memicu kehebohan di grup tersebut.Meskipun hanya ada satu orang yang memulai percakapan, Livy sudah cukup terkenal di perusahaan, jadi banyak orang yang ikut berkomentar.[ Pantas saja! Aku pernah beberapa kali melihat Livy naik mobilnya Pak Preston. Lagian, kalian nggak merasa aneh kalau dia bisa naik jabatan secepat itu? ][ Kalau nggak ada sesuatu di belakangnya, aku pasti nggak percaya! Tapi aku nggak nyangka, ternyata dia punya hubungan sama Pak Preston! ][ Aku nggak percaya! Pak Preston itu kaya, tampan, dan luar biasa! Mana mungkin dia tertarik sama wanita seperti Livy? ][ Pokoknya yang jelas, Livy sudah menikah dan suaminya p
Baca selengkapnya

Bab 383

"Kenapa sih? Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu!"Zoey merasa Livy benar-benar tidak tahu berterima kasih. Dengan nada kesal, dia mengumpat, "Kamu sendiri nggak bisa mempertahankan Pak Preston, aku membantumu, tapi kamu malah bersikap begini!""Kamu sadar nggak, bahkan gelar Nyonya Sandiaga saja nggak diakui? Kalau sampai kalian bercerai, kamu bakal keluar tanpa sepeser pun! Asal kamu mau memperbesar masalah ini, bagaimanapun juga, kamu tetap nggak akan dirugikan!"Sebenarnya, Zoey juga tidak benar-benar ingin membantu Livy. Namun, setelah berdiskusi dengan ibunya, mereka menyadari bahwa hanya dengan membantu Livy, mereka bisa mendapatkan keuntungan.Lagi pula, dia sudah memegang kelemahan Livy. Kalau Livy tidak bekerja sama dengannya, dia akan benar-benar habis!"Aku sudah bilang, urusanku bukan urusanmu!"Livy berteriak hingga suaranya hampir serak, "Aku juga nggak pernah ingin jadi Nyonya Sandiaga yang diumumkan ke publik, dan aku nggak butuh orang lain memperlakukanku dengan b
Baca selengkapnya

Bab 384

Dengan panik, Livy langsung mendorong pintu dan buru-buru menjelaskan, "Bukan aku yang melakukannya!"Begitu melihat Livy, tebersit kebencian di mata Sylvia.Diam-diam, dia mencubit pahanya sendiri, membuat dirinya menangis lebih keras. "Bu Livy, ke ... kenapa kamu datang ke sini?""Kamu bahkan tahu di mana aku tinggal, apakah itu berarti kamu sudah menyelidiki semua informasi tentangku? Jadi, foto-foto yang diambil diam-diam itu juga hasil perintahmu?"Dalam artikel berita itu, memang ada beberapa foto yang menunjukkan Preston mengantar Sylvia pulang. Namun, Livy sangat yakin bahwa semua ini sama sekali bukan ulahnya.Isakan tangis Sylvia yang lembut dan menyedihkan menghantam hati Preston.Meskipun dia tidak memiliki perasaan cinta terhadap Sylvia, mereka telah tumbuh bersama sejak kecil. Ditambah dengan rasa bersalah yang dia simpan selama bertahun-tahun, melihat Sylvia menangis membuat hatinya sedikit tersentuh.Tatapannya yang dingin jatuh pada Livy yang tiba-tiba menerobos masuk.
Baca selengkapnya

Bab 385

Petugas keamanan menyeretnya ke depan gerbang, lalu bergegas menutup pintu dan menghalangi pandangannya dari dua orang di dalam sana.Di langit yang gelap, kilatan petir mendadak menyambar dan membelah malam dengan cahaya menyilaukan. Namun, Livy tetap tidak mau menyerah. Dia berteriak ke arah vila, suaranya bercampur dengan suara hujan yang mengguyur deras."Pak Preston! Kumohon, kasih aku kesempatan untuk menjelaskan! Semua ini bukan perbuatanku! Kenapa ... kenapa kamu nggak percaya sama aku?!"Petugas keamanan meliriknya dengan pandangan meremehkan. "Nona, lebih baik kamu cepat pergi. Jangan mempermalukan diri sendiri di sini."Tidak ...! Dia tidak bisa pergi begitu saja! Jika dia tidak bisa menjelaskan semuanya hari ini, Preston pasti akan membencinya seumur hidup.Livy tidak ingin itu terjadi. Dia tidak ingin Preston membencinya. Dia tidak bersalah, semua ini bukan perbuatannya!"Aku nggak akan pergi."Livy menggigit bibirnya erat, menahan giginya yang bergetar karena dingin. "Aku
Baca selengkapnya

Bab 386

Livy bahkan tidak tahu sudah berapa lama dia berdiri di sana, sementara hujan deras di atas kepalanya masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.Sampai akhirnya, tubuhnya semakin lemah. Dia harus bersandar pada dinding di sampingnya sebelum perlahan duduk ke tanah.Dingin. Seluruh tubuhnya terasa sangat dingin, seakan-akan dia dilemparkan ke dalam ruang pembeku.Meskipun begitu, suhu tubuhnya justru terasa sangat tinggi, bahkan napasnya membawa hawa panas.Apakah dia demam? Livy merasa kepalanya pusing. Dengan lemah, dia mengangkat tangan dan menyentuh dahinya. Benar saja, panasnya sudah tidak normal.Ponselnya entah kehabisan baterai atau rusak karena masuk air. Kini, layarnya sudah tidak bisa menyala.Yang bisa Livy lakukan hanyalah memeluk tubuh sendiri dengan putus asa, seolah-olah hanya itu yang bisa memberinya sedikit kehangatan."Cepat pergi!" Di tengah kesadarannya yang samar, Livy kembali mendengar suara satpam.Gerbang besi terbuka, tongkat besi menyentuh tubuhnya. Sa
Baca selengkapnya

Bab 387

Lihat saja, begitu rencananya tidak berhasil, wanita itu langsung pergi."Livy." Suara Preston terdengar seperti binatang buas dari dalam jurang, menakutkan dan suram.Dia sudah begitu baik kepada wanita ini, tetapi ternyata wanita ini sama sekali tidak pantas mendapatkannya!....Dalam keadaan setengah sadar, Livy perlahan membuka matanya. Begitu terbangun, dia merasa tenggorokannya sangat sakit. Kepalanya terasa berat, tubuhnya juga lemas.Dia menatap sekeliling dengan bingung. Ini tempat yang sepenuhnya asing baginya.Saat berusaha bangkit, suara yang familier tiba-tiba terdengar. "Livy, akhirnya kamu bangun."Pintu kamar terbuka dan orang yang masuk adalah Nicky. Livy agak terkejut, suaranya serak saat bertanya, "Nicky? Kenapa kamu ada di sini?"Livy ingat, semalam dia pingsan di tengah hujan. Lantas, kenapa saat bangun, dia malah berada di tempat ini?"Kemarin aku kebetulan ada urusan di sana. Saat aku kembali, aku melihatmu pingsan di depan gerbang."Nicky membawa semangkuk obat
Baca selengkapnya

Bab 388

Dalam sekejap, Livy panik bukan main. Di rumah Nicky, dia sama sekali tidak melihat ada wanita lain. Jangan-jangan .... Memikirkan kemungkinan itu, wajahnya langsung dipenuhi kecemasan.Untungnya, Nicky segera menjelaskan, "Aku minta tetangga untuk membantumu mengganti pakaian. Livy, jangan khawatir, aku sama sekali nggak melakukan apa pun. Aku nggak akan memanfaatkan situasi seperti ini."Sebesar apa pun perasaannya terhadap Livy, Nicky tetap menghormatinya. Sebelum Livy memberi izin, dia tidak akan melakukan sesuatu yang berlebihan."Baguslah kalau begitu." Livy akhirnya menghela napas lega. Dia buru-buru berkata, "Nicky, aku benaran harus pergi. Kalau ada kesempatan, aku akan mencari waktu untuk berterima kasih padamu."Nicky tersenyum pahit. "Livy, kita ini teman. Kamu nggak perlu sesungkan itu."Livy hanya tersenyum samar, tidak menjawab apa pun. Tidak lama kemudian, dia pun naik taksi untuk pulang.Begitu tiba di rumah, Tina langsung menyambutnya dengan wajah penuh kekhawatiran.
Baca selengkapnya

Bab 389

Preston tiba-tiba menyela dengan nada mencela, "Livy, kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai Nyonya Keluarga Sandiaga? Di mataku, kamu cuma wanita yang kunikahi sebagai solusi sementara demi menenangkan ayahku."Wajah Livy langsung pucat. Meskipun sejak awal mereka sudah tahu kenyataan ini, mendengarnya diungkapkan secara terang-terangan tetap membuat hatinya sakit."Awalnya kupikir kamu bisa bersikap baik dan nggak akan macam-macam, tapi Livy, tindakanmu belakangan ini benar-benar membuatku muak!"Preston tertawa dingin, jari-jarinya mencengkeram dagu Livy dengan semakin kuat. "Mulai hari ini, aku akan pindah. Ayahku sudah tua dan nggak bisa menerima pukulan besar. Jadi untuk sementara, aku nggak akan menceraikanmu. Tapi ingat baik-baik, jangan pernah menguji kesabaranku lagi!"Setiap kata yang diucapkan menusuk langsung ke hati Livy. Livy tersenyum pahit dan menggeleng, bahkan untuk menjelaskan pun terasa sia-sia. "Preston, apa pun yang kukatakan sekarang sudah nggak berguna, 'ka
Baca selengkapnya

Bab 390

Livy tidur dengan sangat tidak nyenyak. Dalam keadaan setengah sadar, dia merasa seluruh tubuhnya begitu dingin, seakan-akan hujan di malam sebelumnya turun kembali, membuatnya menggigil hebat.Saat akhirnya terbangun, Livy refleks meraba ponselnya. Ponselnya masih ada di saku, hanya saja kehabisan baterai.Setelah mengisi daya, Livy baru menyadari ada belasan panggilan tak terjawab. Saat hendak menelepon balik, panggilan dari Charlene masuk lagi."Livy, kamu ... baik-baik saja?" Suara Charlene penuh dengan kekhawatiran.Saat menerima telepon dari Nicky, dia sedang berada di luar negeri untuk syuting. Begitu selesai, dia langsung menelepon Livy, tetapi berkali-kali panggilannya tak tersambung. Sekarang akhirnya bisa terhubung, dia ingin segera memastikan keadaan Livy."Aku ... baik-baik saja." Livy berusaha menenangkan diri dan berbicara dengan nada santai, "Pasti Nicky mengatakan sesuatu yang membuatmu khawatir, 'kan? Charlene, aku nggak apa-apa kok. Nicky cuma terlalu cemas."Sebagai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
43
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status