Share

Bab 387

Penulis: Dania Zahra
Lihat saja, begitu rencananya tidak berhasil, wanita itu langsung pergi.

"Livy." Suara Preston terdengar seperti binatang buas dari dalam jurang, menakutkan dan suram.

Dia sudah begitu baik kepada wanita ini, tetapi ternyata wanita ini sama sekali tidak pantas mendapatkannya!

....

Dalam keadaan setengah sadar, Livy perlahan membuka matanya. Begitu terbangun, dia merasa tenggorokannya sangat sakit. Kepalanya terasa berat, tubuhnya juga lemas.

Dia menatap sekeliling dengan bingung. Ini tempat yang sepenuhnya asing baginya.

Saat berusaha bangkit, suara yang familier tiba-tiba terdengar. "Livy, akhirnya kamu bangun."

Pintu kamar terbuka dan orang yang masuk adalah Nicky. Livy agak terkejut, suaranya serak saat bertanya, "Nicky? Kenapa kamu ada di sini?"

Livy ingat, semalam dia pingsan di tengah hujan. Lantas, kenapa saat bangun, dia malah berada di tempat ini?

"Kemarin aku kebetulan ada urusan di sana. Saat aku kembali, aku melihatmu pingsan di depan gerbang."

Nicky membawa semangkuk obat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nurhayati
knapa livy nda sadar2 .gemes banget deh..kapan fase livy ninggalin si preston ..biar preston menyadari cintanya sama livy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 388

    Dalam sekejap, Livy panik bukan main. Di rumah Nicky, dia sama sekali tidak melihat ada wanita lain. Jangan-jangan .... Memikirkan kemungkinan itu, wajahnya langsung dipenuhi kecemasan.Untungnya, Nicky segera menjelaskan, "Aku minta tetangga untuk membantumu mengganti pakaian. Livy, jangan khawatir, aku sama sekali nggak melakukan apa pun. Aku nggak akan memanfaatkan situasi seperti ini."Sebesar apa pun perasaannya terhadap Livy, Nicky tetap menghormatinya. Sebelum Livy memberi izin, dia tidak akan melakukan sesuatu yang berlebihan."Baguslah kalau begitu." Livy akhirnya menghela napas lega. Dia buru-buru berkata, "Nicky, aku benaran harus pergi. Kalau ada kesempatan, aku akan mencari waktu untuk berterima kasih padamu."Nicky tersenyum pahit. "Livy, kita ini teman. Kamu nggak perlu sesungkan itu."Livy hanya tersenyum samar, tidak menjawab apa pun. Tidak lama kemudian, dia pun naik taksi untuk pulang.Begitu tiba di rumah, Tina langsung menyambutnya dengan wajah penuh kekhawatiran.

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 389

    Preston tiba-tiba menyela dengan nada mencela, "Livy, kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai Nyonya Keluarga Sandiaga? Di mataku, kamu cuma wanita yang kunikahi sebagai solusi sementara demi menenangkan ayahku."Wajah Livy langsung pucat. Meskipun sejak awal mereka sudah tahu kenyataan ini, mendengarnya diungkapkan secara terang-terangan tetap membuat hatinya sakit."Awalnya kupikir kamu bisa bersikap baik dan nggak akan macam-macam, tapi Livy, tindakanmu belakangan ini benar-benar membuatku muak!"Preston tertawa dingin, jari-jarinya mencengkeram dagu Livy dengan semakin kuat. "Mulai hari ini, aku akan pindah. Ayahku sudah tua dan nggak bisa menerima pukulan besar. Jadi untuk sementara, aku nggak akan menceraikanmu. Tapi ingat baik-baik, jangan pernah menguji kesabaranku lagi!"Setiap kata yang diucapkan menusuk langsung ke hati Livy. Livy tersenyum pahit dan menggeleng, bahkan untuk menjelaskan pun terasa sia-sia. "Preston, apa pun yang kukatakan sekarang sudah nggak berguna, 'ka

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 1

    Sebagai seorang sekretaris, bagaimana caranya menggoda atasan yang merupakan seorang presdir? Langsung tidur dengannya. Itulah yang dilakukan oleh Livy Pratama.Saat ini, keningnya dibasahi keringat, rambut hitam panjangnya terurai di bahu, dan telapak tangannya menempel di dinding .... Tubuhnya bergetar dan kedua kakinya terasa sangat lemas hingga tak bisa berdiri tegak.Dia hampir terjatuh, tetapi Preston Sandiaga buru-buru menangkapnya dan melemparkannya ke atas ranjang. Livy merasakan ranjang itu tenggelam dan tak lama kemudian, dia harus menghadapi babak baru yang penuh gairah.Livy tidak menyangka semuanya akan berjalan begitu lancar malam ini.Mereka sedang dalam perjalanan bisnis saat ini dan keduanya menginap di hotel yang sama. Livy merasa agak mabuk setelah jamuan makan malam tadi, sehingga dia memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Preston.Preston membuka pintu kamar dan melihatnya. Livy bahkan belum sempat memulai pertunjukan yang telah dipersiapkannya. Namun, dia telah di

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 2

    Mendengar perkataan itu, tangan Livy langsung gemetaran. Ponselnya tergelincir dari tangannya dan terjatuh ke lantai. Livy bahkan sempat curiga pendengarannya bermasalah.Sambil memegang dadanya, Livy buru-buru memungut kembali ponselnya dan bertanya dengan terbata-bata, "Pak Preston, apa ... ada masalah?""Kamu tahu sendiri." Setelah melontarkan ucapan tersebut, Preston langsung menutup teleponnya. Wajah Livy memucat seketika.Ini benar-benar gawat! Preston pasti mau buat perhitungan dengannya!Setelah Livy meletakkan koper Preston di dalam apartemennya, dia segera pulang ke rumah dan mulai mengirimkan lamaran pekerjaan. Karena terlalu lelah, Livy tertidur di atas meja begitu selesai mengirimkan beberapa lamaran. Tiba-tiba, dering telepon membangunkannya.Melihat nama Preston di layar, Livy langsung terkejut dan rasa kantuknya hilang seketika. Dia segera mengangkat telepon itu. "Pak ... Pak Preston.""Di mana kamu?" Pertanyaan yang sederhana itu membuat bulu kuduknya berdiri.Livy mel

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 3

    Stanley bahkan mengira Livy sedang bercanda dengannya. Hingga saat dia melihat bekas berwarna merah di leher Livy, emosi Stanley langsung memuncak. "Pria mana itu? Livy, kamu mengkhianatiku!""Maling teriak maling nih? Stanley, kamu boleh menikahi wanita lain, tapi aku nggak boleh nikah duluan?" ucap Livy sambil mendengus dingin. Saat ini, Livy masih tidak ingin memberi tahu Stanley tentang Preston.Setelah Stanley menikahi Chloe nanti, Livy akan jadi bibinya. Livy sangat penasaran, bagaimana reaksi Stanley nantinya setelah mengetahui hal ini?"Nggak mungkin! Kamu nikah sama siapa? Siapa yang mau nikahin kamu? Kenapa aku nggak tahu sama sekali?" teriak Stanley dengan marah.Livy benar-benar heran mengapa dulu dia begitu mencintai Stanley. Apa pun yang Stanley katakan, dia percayai sepenuhnya. Namun pada akhirnya, dia hanya dipermainkan.Tiga bulan lalu saat mendengar berita pernikahan Stanley, Livy kehilangan berat badan hingga 10 kilogram dalam waktu 10 hari. Tubuhnya sangat lemah, se

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 4

    Wajah Livy memerah seketika. Dia berusaha untuk meronta sambil melirik ke arah pintu dengan panik karena takut ada yang tiba-tiba masuk."Kenapa cari aku?"Preston berusaha menenangkan diri dan bersikap lebih sopan. Namun, dia sendiri juga tidak mengerti mengapa bisa tergoda ketika melihat Livy. Seolah-olah kehilangan akal sehat, Preston yang seperti ini benar-benar berbeda dengan dirinya yang biasa.Livy berdiri tegak dan merapikan pakaiannya. "Aku ... akan dipecat. Seharusnya, itu bukan perintah darimu, 'kan?" tanya Livy dengan hati-hati.Bagaimanapun, mereka baru saja menikah pagi ini. Alasan mereka mendaftarkan pernikahan ini adalah karena Livy adalah karyawan perusahaan ini. Dengan demikian, Preston bisa lebih mudah mencari Livy dan memintanya untuk berakting kapan saja jika diperlukan.Itulah alasannya, Livy yakin bahwa pemecatannya ini tidak ada kaitannya dengan Preston. Lagi pula, Preston tidak pernah menyebutkan bahwa dia harus tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga."Apa y

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 5

    Menghadapi permintaan maaf yang mendadak dari Annie, Livy merasa kebingungan. Secara refleks, dia menatap ke arah Preston yang duduk di belakang meja, berharap bisa mendapatkan penjelasan dari ekspresinya.Ketika Preston melihat tatapan Livy yang bingung dan penuh kepolosan itu, tenggorokannya terasa kering sejenak. Dia langsung teringat bagaimana sorot mata itu menatapnya dengan malu-malu semalam.Setelah berusaha mengendalikan diri, Preston mengendurkan dasinya dan berkata, "Karena ini cuma salah paham, aku akan minta departemen HR untuk batalin pengajuan pemecatan.""Annie, kamu sudah berada di jajaran manajemen. Sebagai pemimpin, aku berharap kamu nggak melakukan kesalahan kecil seperti ini lagi. Jadilah teladan bagi bawahanmu."Meskipun Preston mengucapkan tiga kata "kesalahan kecil" dengan nada santai, Annie bisa merasakan teguran di balik ucapannya. Kekesalan yang mendalam terpancar dari matanya, tetapi dia tetap mengangguk sambil menjawab, "Akan saya ingat itu, Pak Preston."Me

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 6

    Livy tertegun seketika. Hanya karena masalah sekecil ini, Preston turun tangan langsung untuk memeriksanya sendiri? Pria ini benar-benar tegas! Kalau sampai Preston tahu bahwa kejadian di resor itu bukan sebuah kecelakaan, melainkan Livy yang memang sengaja menggodanya ....Livy bergidik ngeri, tidak berani membayangkan kemungkinan yang akan terjadi."Ini untukmu." Suara Preston yang berat tiba-tiba menarik Livy kembali ke kenyataan. Dia melihat sebuah kartu bank disodorkan di depannya. Livy berkedip beberapa kali dengan kaget."Di dalamnya ada 20 miliar, pakai saja sesukamu," ucap Preston.Mata Livy melebar seketika.Preston memang pernah menyebutkan akan memberikan uang saku dan bayaran untuk perannya dalam "drama" pernikahan mereka. Namun, hal itu dibicarakan ketika mereka sedang berada di ranjang. Saat itu, Livy dalam keadaan setengah sadar sehingga dia lupa menegosiasikan jumlahnya.Dia awalnya berpikir Preston hanya akan memberikan jumlah yang sebanding dengan gajinya di Grup San

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 389

    Preston tiba-tiba menyela dengan nada mencela, "Livy, kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai Nyonya Keluarga Sandiaga? Di mataku, kamu cuma wanita yang kunikahi sebagai solusi sementara demi menenangkan ayahku."Wajah Livy langsung pucat. Meskipun sejak awal mereka sudah tahu kenyataan ini, mendengarnya diungkapkan secara terang-terangan tetap membuat hatinya sakit."Awalnya kupikir kamu bisa bersikap baik dan nggak akan macam-macam, tapi Livy, tindakanmu belakangan ini benar-benar membuatku muak!"Preston tertawa dingin, jari-jarinya mencengkeram dagu Livy dengan semakin kuat. "Mulai hari ini, aku akan pindah. Ayahku sudah tua dan nggak bisa menerima pukulan besar. Jadi untuk sementara, aku nggak akan menceraikanmu. Tapi ingat baik-baik, jangan pernah menguji kesabaranku lagi!"Setiap kata yang diucapkan menusuk langsung ke hati Livy. Livy tersenyum pahit dan menggeleng, bahkan untuk menjelaskan pun terasa sia-sia. "Preston, apa pun yang kukatakan sekarang sudah nggak berguna, 'ka

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 388

    Dalam sekejap, Livy panik bukan main. Di rumah Nicky, dia sama sekali tidak melihat ada wanita lain. Jangan-jangan .... Memikirkan kemungkinan itu, wajahnya langsung dipenuhi kecemasan.Untungnya, Nicky segera menjelaskan, "Aku minta tetangga untuk membantumu mengganti pakaian. Livy, jangan khawatir, aku sama sekali nggak melakukan apa pun. Aku nggak akan memanfaatkan situasi seperti ini."Sebesar apa pun perasaannya terhadap Livy, Nicky tetap menghormatinya. Sebelum Livy memberi izin, dia tidak akan melakukan sesuatu yang berlebihan."Baguslah kalau begitu." Livy akhirnya menghela napas lega. Dia buru-buru berkata, "Nicky, aku benaran harus pergi. Kalau ada kesempatan, aku akan mencari waktu untuk berterima kasih padamu."Nicky tersenyum pahit. "Livy, kita ini teman. Kamu nggak perlu sesungkan itu."Livy hanya tersenyum samar, tidak menjawab apa pun. Tidak lama kemudian, dia pun naik taksi untuk pulang.Begitu tiba di rumah, Tina langsung menyambutnya dengan wajah penuh kekhawatiran.

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 387

    Lihat saja, begitu rencananya tidak berhasil, wanita itu langsung pergi."Livy." Suara Preston terdengar seperti binatang buas dari dalam jurang, menakutkan dan suram.Dia sudah begitu baik kepada wanita ini, tetapi ternyata wanita ini sama sekali tidak pantas mendapatkannya!....Dalam keadaan setengah sadar, Livy perlahan membuka matanya. Begitu terbangun, dia merasa tenggorokannya sangat sakit. Kepalanya terasa berat, tubuhnya juga lemas.Dia menatap sekeliling dengan bingung. Ini tempat yang sepenuhnya asing baginya.Saat berusaha bangkit, suara yang familier tiba-tiba terdengar. "Livy, akhirnya kamu bangun."Pintu kamar terbuka dan orang yang masuk adalah Nicky. Livy agak terkejut, suaranya serak saat bertanya, "Nicky? Kenapa kamu ada di sini?"Livy ingat, semalam dia pingsan di tengah hujan. Lantas, kenapa saat bangun, dia malah berada di tempat ini?"Kemarin aku kebetulan ada urusan di sana. Saat aku kembali, aku melihatmu pingsan di depan gerbang."Nicky membawa semangkuk obat

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 386

    Livy bahkan tidak tahu sudah berapa lama dia berdiri di sana, sementara hujan deras di atas kepalanya masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.Sampai akhirnya, tubuhnya semakin lemah. Dia harus bersandar pada dinding di sampingnya sebelum perlahan duduk ke tanah.Dingin. Seluruh tubuhnya terasa sangat dingin, seakan-akan dia dilemparkan ke dalam ruang pembeku.Meskipun begitu, suhu tubuhnya justru terasa sangat tinggi, bahkan napasnya membawa hawa panas.Apakah dia demam? Livy merasa kepalanya pusing. Dengan lemah, dia mengangkat tangan dan menyentuh dahinya. Benar saja, panasnya sudah tidak normal.Ponselnya entah kehabisan baterai atau rusak karena masuk air. Kini, layarnya sudah tidak bisa menyala.Yang bisa Livy lakukan hanyalah memeluk tubuh sendiri dengan putus asa, seolah-olah hanya itu yang bisa memberinya sedikit kehangatan."Cepat pergi!" Di tengah kesadarannya yang samar, Livy kembali mendengar suara satpam.Gerbang besi terbuka, tongkat besi menyentuh tubuhnya. Sa

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 385

    Petugas keamanan menyeretnya ke depan gerbang, lalu bergegas menutup pintu dan menghalangi pandangannya dari dua orang di dalam sana.Di langit yang gelap, kilatan petir mendadak menyambar dan membelah malam dengan cahaya menyilaukan. Namun, Livy tetap tidak mau menyerah. Dia berteriak ke arah vila, suaranya bercampur dengan suara hujan yang mengguyur deras."Pak Preston! Kumohon, kasih aku kesempatan untuk menjelaskan! Semua ini bukan perbuatanku! Kenapa ... kenapa kamu nggak percaya sama aku?!"Petugas keamanan meliriknya dengan pandangan meremehkan. "Nona, lebih baik kamu cepat pergi. Jangan mempermalukan diri sendiri di sini."Tidak ...! Dia tidak bisa pergi begitu saja! Jika dia tidak bisa menjelaskan semuanya hari ini, Preston pasti akan membencinya seumur hidup.Livy tidak ingin itu terjadi. Dia tidak ingin Preston membencinya. Dia tidak bersalah, semua ini bukan perbuatannya!"Aku nggak akan pergi."Livy menggigit bibirnya erat, menahan giginya yang bergetar karena dingin. "Aku

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 384

    Dengan panik, Livy langsung mendorong pintu dan buru-buru menjelaskan, "Bukan aku yang melakukannya!"Begitu melihat Livy, tebersit kebencian di mata Sylvia.Diam-diam, dia mencubit pahanya sendiri, membuat dirinya menangis lebih keras. "Bu Livy, ke ... kenapa kamu datang ke sini?""Kamu bahkan tahu di mana aku tinggal, apakah itu berarti kamu sudah menyelidiki semua informasi tentangku? Jadi, foto-foto yang diambil diam-diam itu juga hasil perintahmu?"Dalam artikel berita itu, memang ada beberapa foto yang menunjukkan Preston mengantar Sylvia pulang. Namun, Livy sangat yakin bahwa semua ini sama sekali bukan ulahnya.Isakan tangis Sylvia yang lembut dan menyedihkan menghantam hati Preston.Meskipun dia tidak memiliki perasaan cinta terhadap Sylvia, mereka telah tumbuh bersama sejak kecil. Ditambah dengan rasa bersalah yang dia simpan selama bertahun-tahun, melihat Sylvia menangis membuat hatinya sedikit tersentuh.Tatapannya yang dingin jatuh pada Livy yang tiba-tiba menerobos masuk.

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 383

    "Kenapa sih? Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu!"Zoey merasa Livy benar-benar tidak tahu berterima kasih. Dengan nada kesal, dia mengumpat, "Kamu sendiri nggak bisa mempertahankan Pak Preston, aku membantumu, tapi kamu malah bersikap begini!""Kamu sadar nggak, bahkan gelar Nyonya Sandiaga saja nggak diakui? Kalau sampai kalian bercerai, kamu bakal keluar tanpa sepeser pun! Asal kamu mau memperbesar masalah ini, bagaimanapun juga, kamu tetap nggak akan dirugikan!"Sebenarnya, Zoey juga tidak benar-benar ingin membantu Livy. Namun, setelah berdiskusi dengan ibunya, mereka menyadari bahwa hanya dengan membantu Livy, mereka bisa mendapatkan keuntungan.Lagi pula, dia sudah memegang kelemahan Livy. Kalau Livy tidak bekerja sama dengannya, dia akan benar-benar habis!"Aku sudah bilang, urusanku bukan urusanmu!"Livy berteriak hingga suaranya hampir serak, "Aku juga nggak pernah ingin jadi Nyonya Sandiaga yang diumumkan ke publik, dan aku nggak butuh orang lain memperlakukanku dengan b

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 382

    Grup itu adalah grup gosip perusahaan.Sebelumnya, Ivana pernah ingin memasukkan Livy ke dalamnya, tetapi Livy merasa grup itu terlalu ramai dan penuh dengan gosip yang tidak penting. Lagi pula, dia juga tidak tertarik membahas hal-hal seperti itu, jadi dia menolak untuk bergabung.Namun sekarang, setelah jam kerja usai, seseorang mengirimkan pesan yang memicu kehebohan di grup tersebut.Meskipun hanya ada satu orang yang memulai percakapan, Livy sudah cukup terkenal di perusahaan, jadi banyak orang yang ikut berkomentar.[ Pantas saja! Aku pernah beberapa kali melihat Livy naik mobilnya Pak Preston. Lagian, kalian nggak merasa aneh kalau dia bisa naik jabatan secepat itu? ][ Kalau nggak ada sesuatu di belakangnya, aku pasti nggak percaya! Tapi aku nggak nyangka, ternyata dia punya hubungan sama Pak Preston! ][ Aku nggak percaya! Pak Preston itu kaya, tampan, dan luar biasa! Mana mungkin dia tertarik sama wanita seperti Livy? ][ Pokoknya yang jelas, Livy sudah menikah dan suaminya p

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 381

    Pria itu memiliki proporsi tubuh yang nyaris sempurna. Mantel panjang hitam yang dia kenakan membingkai tubuhnya yang tinggi dengan sangat pas dan menampilkan sosok yang luar biasa gagah."Sayang, kamu ...."Livy ingin memanggil Preston untuk makan bersama, tetapi pria itu justru berjalan mendekat dengan ekspresi dingin. Dia menatap Livy dari atas ke bawah dengan mata hitam pekat yang dipenuhi dengan kejengkelan. Dengan suara marah, dia bertanya, "Apa lagi yang kamu lakukan?""Hah?"Livy tidak mengerti maksudnya, tetapi sebelum dia bisa bertanya lebih lanjut, tangan besar pria itu sudah mencengkeram bahunya dengan kuat dan menyeretnya ke atas.Cengkeramannya begitu kasar, membuat Livy terpaksa terseret menaiki tangga dengan terburu-buru. Bahkan, karena langkahnya yang terlalu cepat, lututnya terbentur sudut tangga dengan keras.Namun, Preston tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Dia terus menyeret Livy hingga ke kamar, lalu mendorongnya ke sofa dengan kasar."Kamu begitu ingin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status