Home / Romansa / Cinta Kedua Kami / Chapter 61 - Chapter 66

All Chapters of Cinta Kedua Kami: Chapter 61 - Chapter 66

66 Chapters

Bab.56 Mencari Perhatian Nitizen

Sesuai rencana, Dian mengunggah beberapa video tentang Rania. Para Fans ataupun simpatisan Rania berbondong bondong memberikan semangat untuk pengobatan Rania. Rencana Dian sejauh ini berjalan lancar, dengan membagikan Video video perjalanan Rania dalam berobat sangat menyentuh hati banyak penguna media sosial. Semua seakan mengikuti step by step perkembangan kesehatan Rania, hingga Dian mengunggah video soal donor hati. Dia menyebutkan jika hanya suaminya yang cocok untuk menjadi pendonor untuk Rania, tapi hal itu tidak mungkin dilakukan karena Ardi harus bekerja mencari nafkah. Dian kemudian mengunggah soal opsi lain selain Ardi, yaitu putra Ardi, yang artinya saudara sekandung Ayah dengan Rania, Kaisar. Banyak yang pro dan banyak juga yang kontra, karena masalah donor hati ini meskipun kata dokter tidak banyak berisiko, tapi tetap saja hal itu menjadi momok menakutkan di banyak kalangan, apalagi jika melibatkan anak kecil. Ajeng yang kesehariannya sekarang hanya diam dirumah
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab. 57 Serangan Balasan Ajeng

Seperti yang sudah disepakati dengan suaminya, Ajeng sedang bersiap untuk membuat video balasan untuk membungkam para netizen yang membela Dian. Disebuah gazebo yang cantik dihalaman rumahnya, Ajeng mempersiapkan kamera dan dirinya. "Assalamualaikum, hai sahabat online, aku Ajeng Wulandari, aku adalah mantan istri Mas Ardi yang sekarang menjadi suami Dian Novita Sari dan Ayah dari bayi malang Rania. Memang benar anak kami, Kaisar yang sekarang berusia Lima tahun adalah saudara kandung se Ayah dengan Rania. Sekarang saya ada di Jerman, mengikuti suami saya. Bagaimana kami bercerai? biarlah itu menjadi pengalaman hidup untuk kami, disini saya ingin mengatakan jika saya tidak akan mengijinkan anak saya Kaisar, untuk menjadi pendonor hati untuk Rania. Bukan bermaksud tega atau egois, saya hanya seorang ibu biasa, yang jika anak saya pilek saja saya sudah sangat panik, apalagi dia harus menjalani prosedur operasi besar, jujur saya tidak seantusias itu untuk melihat anak saya kesaki
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 58 Tentang Rania

Waktu berjalan dengan cepat, setelah video yang diposting Ajeng waktu itu, Dian tidak melakukan apa apa lagi.Dia sudah menyerah, dia hanya memposting dan membagikan video video tentang pengobatan Rania dan keseharian Rania.Begitu juga dengan Ajeng, dia juga membagikan video video kesehariannya dengan sang anak dan para pekerja dirumahnya.Meskipun banyak yang memintanya membagikan momen moment kebersamaan dengan sang suami, tapi Ajeng tidak melakukannya.Tiga bulan sudah berlalu, saat ini Rania, Dian dan Ardi berada di Jakarta, rencananya Rania akan segera menjalani operasi transplantasi hati beberapa hari lagi, setelah semua prosedur yang diperlukan selesai.Ardi harus resign dari tempat kerjanya karena dia yang akan menjadi pendonor bagi putrinya.Harusnya lima hari lagi, semua syarat syarat yang diperlukan selesai dan Rania akan dioperasi, tapi sayangnya dihari ke tiga, kondisi Rania drop. Dia harus dirawat inap di rumah sakit itu, dan mendapatkan penanganan yang cukup serius.R
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab. 59 Apa yang harus Aku lakukan?

Siang itu, Rania segera dimakamkan. Kepergian Rania diantar oleh orang tua dan tetangga tetangga rumah Ardi. Setelah tujuh hari kepergian Rania, Ardi bersiap untuk pergi ke pabrik tempatnya bekerja dulu, dia berniat untuk melamar kerja disana lagi. "Mas, mau kemana kok sudah rapi?." Tanya Dian. " Ke pabrik, mau melamar kerja disana lagi." Ucap Ardi. "Kok ke pabrik lagi sih Mas, kan aku sudah bilang, lebih baik bantu aku membuat ide ide konten, dari ngonten kita bisa melunasi rumah, dan aku sedang menabung untuk bisa membeli mobil lho." Ucap Dian. Memang Dian sedang menabung untuk bisa membeli mobil, hasil ngonten memang se menjanjikan itu. "Mau ngonten apa lagi? sedangkan Rania sudah pergi?." Ucap Ardi. "Makanya bantu aku mikir Mas, aku juga lagi nyari nyari ide!." Ucap Dian. "Aku nggak pernah ngerti soal hal hal kayak gitu Di, yang aku tau hanya kerja. Jadi lebih baik aku nyari kerja saja." Ucap Ardi. Ardi pergi meninggalkan rumah, kemarin dia sudah menyiapkan berkas berkas
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab.60 Hamil

" Benarkah? kamu tidak bercanda kan Ray?." Tanya Allard." Ngapain bercanda Al, tapi sebaiknya segera kamu periksakan ke Dokter kandungan untuk lebih jelasnya, kamu tau kan kalau aku hanya Dokter umum?." Ucap Raymond.Allard menoleh pada Theo yang masih ada diruangan itu."Theo, segera siapkan mobil, kita kerumah sakit sekarang!." Ucap Allard pada Theo."Baik Tuan."Theo segera pergi ke garasi untuk melaksanakan perintah sang Tuan."Bu Mirna, tolong jaga Kaisar, saya akan bawa Ajeng kerumah sakit." Ucap Allard pada salah satu Maid kepercayaannya."Baik Tuan." Ucap Bu Mirna.Dua puluh menit kemudian, mobil yang ditumpangi Allard sudah sampai di UGD rumah sakit.Allard memang sengaja membeli rumah yang dekat dengan pusat perbelanjaan, sekolah dan rumah sakit, itu dia lakukan untuk memfasilitasi keluarganya.Sekitar setengah jam setelah Ajeng diperiksa oleh seorang Dokter, keluar lah Dokter wanita yang tadi memeriksa Ajeng.Allard yang melihat itu, segera berjalan mendekat."Bagaimana kea
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab.61

Allard dan Ajeng sudah meninggalkan rumah sakit, mereka jadinya tidak menuju apotek, tapi malah ke mobil, mereka meminta Theo untuk mengambil obat. Ajeng dan Allard menunggu di mobil dengan membawa makanan ringan dan minuman selama menunggu Theo. Setelah sampai dirumah, mereka disambut teriakan Kaisar yang tidak sabaran menunggu sejak tadi. "Mama, Papa!! bagaimana keadaan Mama? Mama sudah tidak sakit lagi kan?." Tanya Kaisar. " Hati hati Kai.. Jangan minta gendong Mama, sini biar Papa saja yang gendong, sekarang Kaisar harus bantuin Papa untuk menjaga Mama, karena didalam perut Mama ada adeknya Kaisar, bagaimana mau kan?." Tanya Allard pada Kaisar. "Benarkah Pah? ada adek Kai di perut Mama?." " Iya." " Yee.. Kai akan jagain Mama Pah, tenang saja." Ucap Kaisar. Para Maid yang mendengar pun segera mendekat dan memberi selamat untuk pasangan berbahagia itu. " Selamat Tuan, Herrin, semoga sehat ibu dan bayinya." Ucap Mereka serempak. " Terimakasih, untuk kalian semua, sekarang a
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status