Home / Romansa / Cinta Kedua Kami / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Cinta Kedua Kami: Chapter 41 - Chapter 50

68 Chapters

Bab. 37 Surat Perjanjian Pra Nikah

"Surat Perjanjian Pra Nikah?? memangnya harus banget ya pakai begituan?. " tanya Ayu. "Nak Allard, apa harus pakai seperti itu? memang apa yang harus diperjanjikan?" tanya Pak Teguh. "Surat itu hanya untuk pengukuhan hak dan kewajiban antaran suami dan istri, saya akan membuatnya, nanti kita sah kan surat itu disini, dibawah saksi kuasa hukum saya, jadi surat itu ada perlindungan hukumnya. " ucap Allard. "Nggak perlu Mister, saya percaya dengan anda kok. Jadi kita tidak memerlukan surat itu. " ucap Ajeng. "Sudah saya putuskan, kita akan membuat surat Perjanjian Pra Nikah. Nanti kamu tinggal menambah Poin poin yang lain jika dirasa tidak sesuai dengan keinginanmu. Apakah masih ada yang ingin kamu tanyakan lagi? tanyakan saja semuanya, jadi tidak ada beban yang akan mengganjal dihatimu. "ucap Allard. " Baiklah, terserah Mister saja. Pertanyaan terakhir saya, Mister tidak akan merubah keyakinan Mister kan, setelah kita menikah?. "tanya Ajeng. " InsyaAllah tidak akan, karena
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab. 38 Ketemu Camer

Dan setelah ditentukan jika seminggu lagi acara lamaran resmi untuk Ajeng, Allard sudah memberitahu keluarganya, dan hari ini seluruh keluarga Allard tiba di Indonesia. Ada Daddy, Mommy, adiknya Allard dan Neneknya. Allard memberitahu keluarga tentang rencana pernikahannya dengan wanita Indonesia, dan wanita yang sama dengan Agama yang baru saja dia yakini. Tuan William Harold Wycliffe adalah Daddy dari Allard, Nyonya Julia adalah Mommynya sedangkan adik perempuannya bernama Sydney Harold Wycliffe. Grany nya bernama Maria Belleza. Mereka sangat antusias dalam menyambut kabar gembira dari Allard yang sudah bisa move on dari mantan istrinya. Dan sore ini, rencananya acara lamaran resmi itu akan dilakukan, baik dari keluarga Allar maupun Ajeng saat ini sedang sibuk dengan berbagai macam persiapannya. Seperti yang terjadi di rumah Ajeng, perbedaan kulture dan kebiasaan serta selera makan, membuat Ibu Maya heboh sendiri. "Ini kira kira sudah sesuai belum dengan selera mereka ya
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab. 39 Persiapan Pernikahan

Setelah diterimanya lamaran Allard, mereka melanjutkan dengan pemasangan tanda lamaran, bukan cincin yang didapat Ajeng, tapi sebuah gelang dan kalung berhiaskan berlian asli. Setelah itu mereka menikmati makan malam, hasil masakan Bu Maya, Ajeng dan Ayu. Masakan sederhana dan untungnya keluarga Allard bisa menikmatinya, yang penting tidak pedas, jika ingin pedas tinggal tambahkan sambal saja. Pernikahan Allard dan Ajeng rencananya akan diadakan satu bulan lagi dihitung dari hari lamaran ini. Dan Allard meminta keluarga Ajeng untuk tidak repot repot melakukan apapun, karena semua dia yang akan menyiapkannya. Mulai dari akad nikah sampai resepsi semua Allard yang akan menyiapkan, jika ditanya akan dilakukan akad dan resepsi dimana, maka Allard akan menjawab, nanti juga tau. Ajeng hanya menyiapkan dokumen dokumen untuk mengesahkan pernikahan mereka baik secara agama maupun negara saja. "Allard, dalam agamamu saat akan menikah bukannya harus ada mahar? kenapa kamu tidak bertany
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab. 40 Kejutan

Sudah dua minggu berlalu setelah hari lamaran, dan Ajeng sekarang sudah libur dari segala aktifitas kerjaannya, Allard yang memintanya. Saat ini, mereka sedang berkumpul dirumah Ajeng, tapi orang tua Allard tidak hadir. Mereka sedang berada di Solo, menyiapkan sesuatu untuk resepsi pernikahan. "Ajeng, apa yang kamu inginkan sebagai mahar?. " tanya Allard. "Apapun akan aku terima Mister, selama tidak memberatkan Mister. " ucap Ajeng. "Jeng, kenapa panggilannya masih Mister, diganti dong, apa kek. " ucap Ayu. "Apa dong Yu?. " ucap Ajeng. "Ya nggak tau, kok tanya saya!. " ucap Ayu mengikuti ucapan Pak Presiden. "Cck..!" "Jeng, Ayu benar. Ganti panggilannya, Masa sama calon suami manggilnya masih Mister. 'Mas' gitu, atau yang lainnya. " ucap Bu Maya. "Em, Mister maunya dipanggil apa?. " tanya Ajeng. "Untuk sekarang 'Mas' juga tidak masalah, tapi nanti setelah menikah saya mau dipanggil 'Papa', Kaisar sudah saya ajari agar tidak memanggil uncle bule lagi, tapi l
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab. 41 Mahar dan Pernikahan

Selama dua minggu ini, Ajeng disibukkan dengan persiapan pernikahannya, meskipun semua sudah diatur oleh calon suaminya tapi tetap saja ada hal hal yang membutuhkan dirinya untuk terjun langsung, seperti gaun pernikahan. Entah konsep pernikahan seperti apa yang disiapkan oleh Allard hingga Ajeng mendapatkan banyak sekali model gaun pengantinnya, tak tanggung tanggung total ada enam gaun termasuk baju yang akan dia pakai saat akad nikah. Ajeng harus melakukan fitting ke enam baju itu agar nanti muat saat dia kenakan di moment sakral itu. Dan bisa dilihat dimana butik yang membuat gaun itu, pasti semua gaun itu berharga mahal. Semua pernak perniknya sangat detail disiapkan, bahkan ada sebuah tiara yang akan dia pakai nantinya. Ajeng sudah pernah mengatakan jika hanya ingin mengadakan pernikahan yang sederhana, tapi tentu saja Allard menolaknya, karena Allard yang seorang pembisnis, maka dia pasti ingin mengenalkan istrinya kepada semua rekan bisnisnya. Allard juga mengatakan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab. 41 Dian Yang Selalu Iri

Ardi dan Dian masih betah duduk dikursi dipojokkan ruangan resepsi pernikahan Ajeng. Didalam hati Dian terus merutuki keberuntungan Ajeng. Dia yang berusaha mati matian mengambil Ardi dari Ajeng, berharap bisa hidup bahagia justru terpuruk seperti ini. Ajeng yang ditinggalkan begitu saja oleh suaminya yang lebih memilih dirinya justru hidup bahagia. Menjadi seorang Youtuber dengan banyak pengikut dan mendapatkan banyak endorse, dan sekarang dinikahi pria bule dari Jerman dengan mas kawin fantastis dan hadiah pernikahan yang Wow. Sungguh, Dian merasa iri. Dia bertekat untuk bisa menjerat Bule itu dalam pesonanya. Sedangkan Ardi, ada rasa sesal dalam dirinya telah menyia nyiakan Ajeng dan putranya. Hidup bersama Dian jauh diluar ekpektasinya, tidak ada kebahagian didalamnya, hanya selalu ada tuntutan dari istrinya untuk segala hal, apalagi soal uang. Dirinya jadi membanding bandingkan saat masih menjadi suami Ajeng dengan menjadi suami Dian. Ajeng mempertanyakan soal u
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab. 42 Kebahagian Ajeng dan Keluarganya

Pernikahan Ajeng dan Allard benar benar dirayakan selama tiga hari. Dan selama tiga hari itu juga semua pedagang kecil di sekitaran rumah dan Masjid diborong oleh Allard untuk warga sekitar. Pernikahan itu juga sebagai berkat untuk para pedagang kecil dan warga sekitar, bukan hanya untuk Ajeng dan keluarga. Dan selama tiga hari itu, Ajeng sudah berganti pakaian pengantin sebanyak enam kali, sungguh melelahkan sekali tapi juga menjadi kenangan yang tak akan terlupakan. Dan akhirnya serangkaian acara resepsi itu berakhir juga, para penghuni rumah dan terutama kedua pengantin sudah sangat kelelahan, tidak ada malam pertama, karena keduanya memang masih sama sama lelah. Pagi ini, untuk pertama kalinya Allard masuk kedalam keluarga Ajeng sebagai anggota keluarga, Kaisar bahkan sudah memanggilnya dengan sebutan Papa. Mereka sedang menikmati sarapan pagi, dan rencananya tiga hari lagi, Allard akan memboyong Ajeng dan keluarganya ke Jerman. Disana akan ada resepsi lagi, tapi hanya
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab. 43 Malam Pertama Dihari Ke Empat

"Mas, Mas nggak kerja kan hari ini?. " tanya Ajeng pada suaminya saat melihat suaminya sedang asyik bermain dengan Kaisar. "Tidak, aku libur sampai beberapa minggu, kenapa?. " tanya Allard. "Aku, Ayah dan Mama mau mengunjungi toko. Ayah sudah tidak sabar ingin melihat toko yang sudah lama ditinggalkan. " ucap Ajeng. "Biar aku antar, nanti aku kenalkan pada pegawai yang aku percayakan mengelola toko sebelumnya. " ucap Allard. Ajeng memicing, menatap suaminya dengan tatapan curiga. "Kenapa melihatku seperti itu?. " tanya Allard bingung. "Belum apa apa sudah ada pegawai yang mengenalimu disana?. " tanya Ajeng. Allard yang mendengar nada tanya yang aneh dari istrinya, seketika sadar jika istrinya sedang cemburu. Ada rasa senang dalam hatinya saat tau istrinya cemburu, dan ada rasa gundah juga terselib karena pernikahannya baru kemarin, malam pertama saja belum masa harus bertengkar? "Hey, Astagfirullah.. Itu yang mencarikan Eddie, saat ruko itu aku beli, aku langsung memin
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab. 44 Akhirnya Gol Juga

Ajeng terbengong melihat suaminya melesat ke kamar mandi, tadinya dia pikir Allard akan langsung menubruknya setelah mendapatkan persetujuannya. Untuk mengurai rasa canggung, Ajeng keluar untuk membuat secangkir teh untuk suaminya. Saat masuk kedalam kamar lagi, dia melihat suaminya sudah duduk di ranjang. "Kemana? kan aku bilang tunggu, aku mau bersih bersih sebentar. " ucap Allard berdiri mendekati Ajeng. "I-ini aku buatin teh hangat. " ucap Ajeng sambil menyodorkan secangkir teh. Allard menerimanya tapi tidak meminumnya malah menaruhnya dinakas. Allard kembali mengadap pada istrinya, dipegangnya kedua tangan sang istri dan mengecupnya. Kemudian dia meraih kepala Ajeng, membaca doa dan mengecup kening Ajeng sedikit lama. Kecupan kecupan itu berpindah pindah, hingga seluruh wajah Ajeng sudah dikecupi. Kemudian Allard meraup bibir tipis Ajeng dengan bibirnya, menyesap dan mengeksplor bibir istrinya dengan lembut. Ajeng terhanyut dalam buaian sang suami hingga
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab. 45 Cinta Kedua Kami

Pagi ini sepasang pengantin baru itu bangun terlambat, mereka tidur kembali sehabis subuh tadi setelah menghabiskan satu ronde lagi. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, semua orang sedang sarapan. Kaisar yang tidak menemukan Papa dan Mamanya bertanya kepada Kakeknya. "Kung, Mama dan Papa mana? kok nggak ada. " tanya Kaisar. Pak Teguh dan Bu Maya saling pandang, mereka juga penasaran kenapa Ajeng dan Allard belum nampak. Sedangkan Ayu, hanya senyam senyum saja, dia mengerti dengan keadaan sepasang pengantin itu. "Kai, makan sama tante dulu ya? Mama sama Papa sedang menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawa ke Jerman nanti. Nanti kalau sudah merasa lapar pasti mereka akan keluar. " ucap Ayu. "Ya sudah Te, tapi nanti kalau sampai Kaisar selesai makan, Mama dan Papa belum keluar, Kai mau susulin ke kamar. " ucap Kai. "Baiklah, tapi kita makan dulu, Kai mau makan pakai apa?. " tanya Ayu. "Ayam goreng saja Te. " ucap Kai. Ayu melayani Kaisar makan, agar bocah kecil itu tidak t
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status