Home / Romansa / Tukar Ranjang / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Tukar Ranjang: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

Bab. 21

Tak terkira betapa kesalnya hati Arsya tatkala seorang anak pelayan yang biasa melayani dirinya, patuh dan tunduk dalam perintahnya kini berani mengeluarkan kata-kata untuk menekannya. Arsya terus menggerutu sepanjang perjalanan, di dalam kendaraan roda empat yang kebetulan melintasi area kantor tersebut. "Fokus saja dengan kemudi setirnya, Pak! Jangan jelalatan ke belakang!" ketua Arsya saat dia tak sengaja menangkap basah si sopir taksi yang curi-curi pandang pada belahan bajunya yang rendah. "Maaf Neng, saya pikir Neng kenapa bicara sendiri dari tadi," jawab si supir dengan cengengesan. Deretan giginya yang berubah warna karena nikotin dan kafein membuat Arsya memalingkan muka karena jijik."Mau bicara sendiri atau kesurupan sekalipun itu bukan urusan anda. Fokus saja ke depan! Tua-tua, matanya masih saja jelalatan!" balas Arsya menurunkan nada suaranya hingga terdengar seperti berbisik saat dirinya mengatai lelaki yang beberapa helai rambut
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab. 22

Silvia mendapati Federick di lobby kantor tengah menggoda seorang staf di sana. Dia menolak tawaran lelaki berambut keriting itu untuk mengantarkan berkas yang dia bawa. Silvia ingin mengantarkannya langsung pada lelaki yang menjadi pujaan hatinya tersebut."Sebaiknya kamu pulang saja dan berikan map itu padaku!" perintah Federick tegas. "Tidak. Aku akan langsung mengantarkannya langsung ke Tuan muda. Ini amanah dan aku gak mau terjadi kesalahan. Bagaimana jika nanti benda ini ada yang hilang atau rusak. Pasti aku yang akan di salahkan!" debatnya. Dirinya tetap kekeuh pada tujuannya. Federick tersenyum tipis. Sebagai seorang lelaki yang cukup peka, tentu dirinya mengerti maksud dan tujuan wanita manis di hadapannya ini. "Aku asisten pribadinya dan kamu mencurigaiku. Konyol sekali!" "Tak ada yang konyol di dunia ini. Bisa saja kan kamu pura-pura setia pada tuannya tapi dibelakang bersekutu dengan musuh. Pokoknya aku akan mengantarkannya sendiri.""Terlalu banyak nonton film action
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab. 23

Silvia berdendang riang seraya mengatur meja makan sedemikian rupa seakan dirinyalah nyonya rumah itu. Sekuntum mawar merah dia rangkai sedemikian rupa agar terlihat cantik di antara piring-piring yang telah terisi masakannya. Bi Darmi menggelengkan kepala. Wajahnya tampak memerah karena malu mendengar bisik-bisik pekerja lain yang tengah membicarakan keponakannya itu. "Lihat ada katak yang berusaha manjat untuk menjadi bangau.""Kita lihat saja apa yang akan dia lakukan. Kasihan dia, terlalu menganggap tinggi dirinya." "Alah paling hanya mengandalkan tubuhnya naik ke atas ranjang tuan. Wajah pas-pasan seperti itu mana bisa dibandingkan dengan mantan Nyonya rumah ini."Bi Darmi berbalik menatap tajam pada dua orang rekan kerjanya yang sedari tadi masih asik membicarakan keponakannya itu. "Kenapa? Tidak terima? Apa yang kami katakan itu kenyataan. Daripada kamu menatap garang pada kami, lebih baik kamu tegur keponakanmu itu agar sadar diri!" balas perempuan dengan tahi lalat di ata
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab. 24

Hujan membasahi seluruh kota. Awan gelap yang menutupi seluruh langit menunjukkan alam seakan tengah berduka. Leya duduk manis di sofa panjangnya, menikmati secangkir kopi susu sembari menatap jauh keluar jendela. Jika hari minggu bagi sebagian orang di manfaatkan untuk berlibur bersama pasangan atau keluarga, Leya justru termenung seorang diri memandangi bunga-bunga yang bersusun di dalam pot. Kelopak bunga yang basah kuyup tertimpa air hujan menjadi pemandangan yang menyegarkan mata."Permisi Mbak, ada tamu yang mau bertemu Mbak Leya."Suara lembut pelayan baru mengalihkan pandangannya. Leya menoleh dengan malas."Siapa?" tanyanya memastikan. Dia tak merasa memiliki janji dengan siapa pun hari ini. "Laki-laki tapi saya tak tahu siapa namanya, Mbak," jawab polos wanita yang lebih tua tiga tahun darinya itu. Wulan nama pelayan baru itu, wanita hitam manis yang dibesarkan dipinggiran kampung kota sumatra itu memberanikan diri merantau ke kota besar hanya dengan bermodalkan tenaga
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab. 25

Tak pernah ada yang tahu takdir mereka seperti apa dan kisah cinta berakhir dalam pelukan siapa. Seolah takdir tengah bermain-main dengan kehidupan Leya dan Nirwan. Mereka yang tengah mengalami kemelut kehidupan yang sama pun dipertemukan pada tempat yang tak terduga. Leya yang baru saja sampai di sebuah resto hotel berbintang lima untuk malan malam tanpa sadar duduk pada meja yang ada di seberang meja Nirwan. Posisi mereka saling berhadapan. Dalam diam Leya terpaku tanpa tahu harus berbuat apa saat matanya tak sengaja beradu pandang pada mata yang selalu menatapnya tajam. Di tengah keterdiamannya, di benak Leya tiba-tiba kembali terbesit bayangan Abram dan juga Arsya. Ditambah Abram yang baru saja menemuinya untuk rujuk membuat hatinya gelisah. Leya takut dirinya kembali dalam pelukan Abram, bukan karena dirinya yang goyah tetapi karena kepiawaian lelaki itu yang terus mencari kesempatan untuk mendekatinya."Selamat malam, Mbak. Mau pesan apa?" Suara waiters menarik atensi Leya.
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab. 26

Suasana kediaman Anggara yang biasanya tenang, pagi ini ricuh dengan kabar pernikahan kedua sang tuannya.Asih sebagai burung pembawa berita berkicau dari satu teman ke teman yang lainnya. "Yang benar kamu Asih? Nanti kamu malah bohong pula," ujar salah satu temannya menegaskan keakuratan berita tersebut. "Buat apa aku bohong. Aku dapat dari sumber terpercaya, kalian bisa taruhan denganku jika aku bohong," jawab Asih tegas. Dia begitu antusias bercerita di dapur sembari melirik ke arah Silvia yang tengah mencuci piring. Dada Silvia mulai panas bergejolak. Setiap kalimat yang Asih keluarkan bagai pisau tajam yang mengiris-iris hatinya. Kepergian Arsya membuat Silvia memiliki harapan atas impiannya menjadi nyonya rumah keluarga Anggara, tetapi harapan itu pun goyah dengan kenyataan pahit yang baru saja dia dengar. "Aku jadi penasaran, wanita seperti apa yang membuat Tuan kita yang dingin cepat memberikan hati?""Pastinya bukan wanita kelas rendahan yang berlagak seperti wanita ban
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab. 27

"Wanita sialan! J4l4ng tak tahu diri!" Selain umpatan yang cukup kencang terdengar di telinga, barang-barang di sekitar pun ikut berjatuhan dengan serampangan hingga berserakan di lantai. "Bagaimana mungkin Leya menikah dengan Mas Nirwan. Ini mustahil! Mas Nirwan bukanlah lelaki yang mudah tertarik dengan lawan jenis. Dulu saja, untuk mendapatkannya aku harus memutar otakku agar dia mau menikahiku. Arkkk!" Tangan Arsya menarik vas bunga kecil yang ada di atas meja riasnya dan langsung dia lemparkan ke arah cermin. Cermin itu ikut pecah berderai, pecahannya yang kecil-kecil sangat berbahaya telah menggores tulang kering Arsya hingga berdarah."Jadi begini permainanmu. Kamu membalasku dengan mengambil apa yang menjadi milikku. Sementara aku, kini harus terpuruk bersama lelaki miskin dan tidak berguna seperti sampah!"Arsya menatap lurus dengan tajam. Kedua tangannya terkepal erat. Dia tak terima dan merasa dibodohi. Pintu kamar kembali terbuka. Arsya tak menghiraukan siapa yang dat
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab. 28

"Jangan berbohong padaku, Asna."Leya kembali mendesak saudarinya tersebut. Rasa yang mengganjal di dadanya belakangan ini tak dapat lagi dia biarkan. Leya tahu dan yakin, ada sesuatu yang Asna sembunyikan darinya. "Apa? Aku berbohong apa?" Asna terlihat sedikit kikuk yang membuat Leya semakin yakin.Leya menekan kedua bahu Asna hingga mata mereka berdua terkunci satu sama lain. "Aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Katakan! Jika kamu masih menganggapku!" tekan Leya yang tak bisa lagi Asna tolak. Asna memegang kedua lengan Leya agar cengkraman kuatnya terlepas dari bahu kurusnya. Raut wajah itu seketika berubah mendung layaknya awan gelap sebelum turun hujan. "Aku hamil."Satu kata yang cukup membuat Leya terhenyak. "Sama siapa? Jangan bilang kamu kembali sama lelaki br3ngsekmu itu?"Asna mengeleng pelan. Dia paham lelaki mana yang Leya maksud. Lelaki yang dulu mengikrarkan cinta dan membawanya ke hadapan penghulu. Lelaki yang membuatnya bahagia sekaligus lelaki y
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab. 29

Leya sampai di rumahnya setelah beberapa jam mengalami delay. Leya kini berbaring di atas ranjang setelah membersihkan tubuhnya. Dia masih menggunakan bathrobe dengan rambut yang tergerai basah. Angin malam yang berhembus dari balik jendela menyapu kepalanya hingga terasa dingin. Rasa kantuk pun menyergap, kelopak mata itu pun perlahan tertutup. Dengkuran halus pun terdengar sebagai tanda bahwa wanita itu sudah mulai terlelap mengarungi alam mimpi. Pintu kamar Leya terbuka perlahan. Di balik cahaya lampu tidur yang remang-remang, sesosok lelaki muncul dengan penampilan yang sedikit berantakan. Bau alkohol begitu menyengat dari tubuhnya, bahkan kedua kakinya saja tak bisa menopang tubuh kurus itu dengan benar. Sesekali lelaki itu berjalan miring seperti orang yang hendak jatuh. Leya membuka mata saat merasakan bibirnya basah. Dia pun merasa sesak saat tubuhnya tertimpa sesuatu yang membuatnya susah untuk bergerak. "Arkkkkk!" teriak Leya spontan. Dia terkejut setengah mati saat men
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab. 30

Setelah puas menghajar Abram habis-habisan, lelaki yang tak lagi berdaya itu di bawa Anton keluar. Pintu pun tertutup rapat walau tak terkunci dari luar.Sementara Leya masih terdiam syok. Siapa pun yang melihat bagaimana Nirwan memukuli Abram akan bergidik ngeri. Leya tak mengira di balik sikap dingin dan cuek suaminya masih tersimpan sisi iblis yang begitu menakutkan. Jantung Leya seakan melompat dari tempatnya saat langkah kaki Nirwan semakin mendekat. Tatapan tajam lelaki itu membuatnya menelan air ludah dengan susah payah. Tangan kekar itu menarik kasar selimut yang Leya kenakan. Menampilkan gunung kembarnya yang padat mencuat dari balik sarungnya, seakan cup itu tak lagi muat menampungnya. Leya yang malu ditatap tajam oleh suaminya itu pun menutupi aset tersebut dengan menyilangkan kedua tangannya.Alis Nirwan terangkat seraya tersenyum kecut. Nirwan meraih dagu Leya dan menekannya dengan satu tangan hingga kepala itu sedikit terdongak ke atas. Leya meringis. "Lepaskan! Sak
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status