Tak terkira betapa kesalnya hati Arsya tatkala seorang anak pelayan yang biasa melayani dirinya, patuh dan tunduk dalam perintahnya kini berani mengeluarkan kata-kata untuk menekannya. Arsya terus menggerutu sepanjang perjalanan, di dalam kendaraan roda empat yang kebetulan melintasi area kantor tersebut. "Fokus saja dengan kemudi setirnya, Pak! Jangan jelalatan ke belakang!" ketua Arsya saat dia tak sengaja menangkap basah si sopir taksi yang curi-curi pandang pada belahan bajunya yang rendah. "Maaf Neng, saya pikir Neng kenapa bicara sendiri dari tadi," jawab si supir dengan cengengesan. Deretan giginya yang berubah warna karena nikotin dan kafein membuat Arsya memalingkan muka karena jijik."Mau bicara sendiri atau kesurupan sekalipun itu bukan urusan anda. Fokus saja ke depan! Tua-tua, matanya masih saja jelalatan!" balas Arsya menurunkan nada suaranya hingga terdengar seperti berbisik saat dirinya mengatai lelaki yang beberapa helai rambut
Last Updated : 2024-12-11 Read more