"Woy, ngapain?" Teriakan Arman membuat linggis di tangan Firyan luruh begitu saja."Bangsat lu orang!" umpat Firyan."Cepetan, aku kebelet!" Arman menyeruak dan mendorong Firyan keluar."Bangke!" kesalnya. Akhirnya, dia kembali ke kamar walau didera rasa bingung. Pasalnya, suara tangisan itu hilang bersama dengan datangnya Arman.Waktu sudah menunjukkan pukul 03.09 dini hari. Anak-anak terlihat benar-benar tidur. Karena melihat keadaan sudah mulai membaik, Firyan memilih untuk beristirahat. Namun, ketika dia memejamkan mata, dia malah diperlihatkan sebuah adegan yang mengerikan.Dalam kegelapan, sosok bocah tanpa kepala mendatanginya. Isak tangis yang dia dengar di toilet kembali membuat gaduh. Firyan diserang rasa takut yang hebat. Namun, sosok itu tak mau melepaskannya meskipun dia sudah tertatih-tatih."Pergi lu makhluk sialan!" Setelah berteriak, makhluk mengerikan itu menghilang. Pandangannya menjadi terang. Seketika, dia bangun dengan napas terengah-engah.Anehnya, suara tangisa
Last Updated : 2024-11-17 Read more