Home / Horor / Gairah Khodam Leluhur / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Gairah Khodam Leluhur: Chapter 21 - Chapter 30

39 Chapters

Insiden Berdarah di Vila Cohaus

Firyan harus menghadapi kenyataan yang tidak diterima oleh nalurinya sebagai seseorang yang pernah menjadi orang tua. Air matanya meleleh melihat semua video itu berisi pelecehan seksual terhadap anak-anak yang Anik tampung.Firyan meremas rambut, tidak tahan dengan apa yang dia lihat. Dia berhenti dan beralih ke aplikasi pesan berwarna hijau. Ada banyak pesan gelap di sana. Isinya membuat denyut jantung Firyan tidak terkendali. Ternyata Anik tidak hanya menjual tubuh anak-anak tak berdosa itu, tetapi juga menjual semua video gila itu kepada orang asing dengan harga yang bervariasi.Dari laptop itu, dia juga mengetahui bahwa anak-anak itu adalah anak hasil hubungan haram yang dilakukan pasangan gelap dan para gadis yang masih remaja. Anik mengambil mereka dari bidan abal-abal yang membantu mereka melahirkan dan juga aborsi.Dari laptop itu juga dia tahu bahwa wanita bernama asli Anulika Chaga itu adalah bos besar dari jaringan sindikat yang berpusat di Nigeria dan Kamboja. Anik mendap
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Hukuman Mati

Darah mengucur deras dari bahu Firyan setelah beberapa detik suara peluru menggetarkan dinding ruangan sedangkan Syahrul yang mengalami trauma hanya bisa menjerit ketakutan. Ternyata, diam-diam Arman memanggil rekan-rekan polisinya. Kini Firyan terkepung. Mau tidak mau harus mengahadapinya sendirian.Bukannya takut, emosi Firyan justru makin meledak di puncak kewarasannya. Dia meludah untuk menghina beberapa pria berseragam cokelat itu, lalu menghajar mereka dengan kekuatan yang dia miliki.Dalam beberapa kedipan mata, suara baku hantam meriuhkan isi vila. Beberapa kali desingan peluru menyertai. Tak terhitung banyaknya menit yang berjalan, Firyan akhirnya berhasil melumpuhkan para oknum yang tidak berguna itu meski dirinya sendiri penuh dengan luka tembak."Ayok pergi!" Firyan membawa Syahrul keluar menuju pondok."Kalo terjadi apa-apa sama gue, lu orang harus berhasil bawa temen-temen semua yang ada di pondok. Ngerti?" ucap Firyan sambil menahan sakit yang tak berkesudahan."Kakak n
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Kabur Menjelang Eksekusi

"Lea ...." lirih Firyan. Matanya yang merah mulai berkaca-kaca."Iya, Bang. Ini aku, seorang ibu yang kamu pisahin dengan anaknya," jawab Lea emosional."Pak Hakim dan semua orang yang ada di sini. Aku Lea, saksi bahwa Saudara Firyan sudah membunuh orang. Bahkan, memasak dagingnya untuk aku makan," Lea bercerita dengan deraian air mata. Semua orang ternganga. Bahkan, sampai muntah-muntah mendengar penjabaran Lea yang seluas selat Sunda."Saudari Lea apa bisa membuktikan ucapan Anda?" tanya petinggi hakim."Tentu!" tegasnya tanpa ragu.Firyan mematung di antara orang-orang bertopeng di gedung itu, berlapis-lapis kebencian terpancar dari matanya. Dirinya tidak pernah menduga, wanita yang dulu bersumpah akan setia kini bersumpah untuk memperberat hukumannya.Setelah kesaksian Lea, pihak kepolisian Jakarta bekerja sama dengan kepolisian Lampung mengusut kasus mutilasi tersebut dengan cepat. Pihak pengadilan pun kembali menunda putusan.Di balik jeruji besi yang menyedihkan, Firyan melurus
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bersembunyi di Toren Air

Pacuan jantung Firyan menempatkannya dalam kegentingan. Tak tahu lagi bagaimana harus bertindak. Pertanyaan laki-laki yang berada di balik punggungnya terus saja mengusik."Hey! Kok, diem aja? Kamu tahu, enggak ini jam kerja? Kalo ada tahanan kabur gimana?" Lagi, pertanyaan itu bergulir. Firyan bergeming, tetap ragu dengan keputusannya. Tindakan yang justru membuat pihak lain merasa kesal."Kamu bisu apa gimana?" Orang itu membalik paksa tubuh Firyan.Selanjutnya, apa yang terjadi tidak hanya membuat laki-laki berseragam polisi itu terbelalak. Akan tetapi, juga membuatnya sangat ketakutan hingga membocorkan kandung kemihnya."Kamu ... Kamu!" Petugas mengundurkan kaki dengan gemetar, lalu lari terbirit-birit.Firyan tahu apa yang akan terjadi tidak sesederhana itu. Oleh karenanya, peluang yang ada dia manfaatkan untuk melarikan diri. Untuk menghindari jejak, duda muda itu melepas semua pakaian dan hanya menyisakan celana bokser.Sayangnya, sirine mobil polisi makin lama makin nyaring.
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Penjual Tempe di Jalan Remang-remang

Firyan mengepalkan tangan demi menjaga emosinya tetap terkendali. Dua orang yang sangat dia kenali tengah berbincang begitu dekat. Mereka tidak tahu meski Firyan berada tepat di samping mereka."Kamu bener. Kamu yang sabar, ya, Lea. Firyan pasti bakal dapet balasan. Allah Maha Adil," ucap seorang pemuda yang tidak lain adalah Bagas."Aku enggak nyangka dia tega bunuh darah dagingnya sendiri. Sampai kapan pun aku enggak akan pernah maafin dia," ucap Lea. Air matanya mulai berderai."Kamu yang kuat, ya. Mora udah bahagia di surga. Tenang, ya, ada aku. Aku bakal jagain kamu." Bagas memeluk erat mantan istri sahabatnya itu, kemudian menghujani dahi Lea dengan kecupan berulang kali. Bahkan, sampai ke area yang tidak seharusnya. Bagas benar-benar tidak segan untuk mengkhianati Firyan.Melihat pemandangan yang tidak pantas, Firyan tidak tahan lagi. Emosi membawa langkahnya menuju mereka. Namun, mengingat identitasnya saat ini, niatnya menguap. Firyan memutar langkahnya yang berat sambil sese
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Gue Balik ke Kelas, Lo Balik ke Tuhan!

"Ical!" lirih Firyan. Betapa menyeramkannya anak kecil korban siksaan si Anik. Tubuhnya yang penuh darah berlari dan menghilang di balik tiang yang pernah menjadi tempat dia disiksa.Firyan menghela napas. Pemandangan tak terduga tersebut hanya mengejutkannya sebentar. Dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa setan yang menjelma sebagai anak-anak itu sesungguhnya tidak pernah menganggu. Hanya sebatas petunjuk sekaligus protes atas perlakuan yang mereka terima semenjak hidup sampai meregang nyawa.Pagar berketegangan tinggi itu masih berdiri dengan kokoh. Dia melewatinya dengan hati-hati. Seketika suasana menjadi sangat dingin. Kabut putih yang tebal terlihat menyelimuti sebagian pondok. Kokok ayam jantan mulai terdengar. Firyan menapaki pelataran tanpa ragu.Sekilas terdengar suara anak-anak tengah bersenda gurau, lalu berganti dengan tangisan. Firyan hanya menggerakkan bola mata dengan waspada, lalu berjalan menuju belakang pondok. Di situlah hal yang mengejutkan kembali terjadi. Hantu y
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bergabung Dengan Mafia

"Saya punya informasi tentang Firyan. Napas Firyan berembus panas melihat Daniel dengan sengaja menghubungi oknum polisi. Daniel pun menyeringai setelah memberikan lokasi mereka pada polisi."Kamu masih punya waktu untuk berubah pikiran," ujar Daniel. Akan tetapi, tidak mempengaruhi Firyan sedikitpun. Sampai akhirnya Firyan melihat segerombolan polisi yang benar-benar datang menuju mereka, keputusannya mulai goyah."Kamu masih bisa bernegosiasi sama saya," tawar Daniel seolah memahami apa yang ada di pikiran Firyan."Oke, lu orang menang!" Kalimat penuh keterpaksaan akhirnya menepi di bibir Firyan."Bagus! Saya sangat senang. Selamat bergabung!" ucap Daniel. Senyumnya yang menggemaskan terbit seiring dengan tepukan di bahu Firyan.Firyan mengalihkan pandangannya yang tajam. Daniel dengan santai menghampiri gabungan berseragam cokelat yang datang berduyun-duyun. Mereka terlihat akrab satu sama lain seperti memiliki hubungan yang tidak biasa. Sayangnya, Firyan tidak tahu apa yang mereka
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Menyelesaikan Misi di Rumah Bordil

"Kamu di mana? Cepet balik, ada tugas mendadak!" Suara Daniel terdengar dari ponsel Firyan.Setelah mematikan sambungan telepon, Firyan dan Kasih bergegas ke mansion. Hening meliputi sepanjang kaki Firyan melangkah. Suasana bersama Kasih menjadi canggung setelah kejadian itu. Namun, tidak ada yang dapat Kasih lakukan selain menatap wajah Firyan dengan ekspresi yang sulit diartikan."Istirahatlah, gue pergi ke Daniel dulu," ucap Firyan setelah mengantar kekasihnya ke kamar."Sejujurnya aku mau tanya sesuatu," ucap Kasih tiba-tiba. Firyan menghela napas dan duduk berlutut sambil menggenggam tangan Kasih, mengabaikan ponselnya yang berdering berulang kali."Lu orang enggak perlu khawatir. Sekarang gue cuma cinta sama lu orang.""Tapi ...." Kalimat Kasih terhenti ketika tiba-tiba seseorang membuka pintu dari luar. Firyan mendesah melihat salah seorang anak buah Daniel berdiri di ambang pintu dengan raut yang sulit diartikan."Bisa enggak, sih, lu orang ketuk pintu dulu!" Firyan mengomel.
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Kehamilan Kasih dan Titik Terang Kematian Junet

Sebuah berkas yang tergeletak asal di kursi luar toilet mencongkel bola mata Firyan. Itu adalah surat pernyataan kepemilikan rumah atas nama seseorang yang begitu familiar. Firyan tanpa ragu mengabadikannya dalam ponsel. Setelah itu bergegas menunaikan hajat dan kembali ke mansion."Kenapa Daniel punya dokumen pribadi Junet?" gumamnya. Firyan menyorot sebuah laptop, baru saja ingat bahwa dia belum melihat semua isinya.Bergegas Firyan menyalakan benda portable tersebut. Di sana dia menemukan sebuah adegan yang memperbesar rasa penasarannya. Adegan di mana Daniel mengambil map dan menyiksa Junet di lokasi yang tidak asing. Seketika logika Firyan mengaitkan semua itu dengan dokumen yang dia lihat di rumah Daniel."Apa mungkin ...." Kedua mata Firyan berpaling sekejap, teringat dengan ucapan Joko kala itu."Nak, saya harus sampaikan pesan Junet yang sangat penting." Masih segar di ingatan saat orang tua itu berkata demikian."Tunggu! Daniel nyiksa Junet sampe mati di rumahnya sendiri, te
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Potongan Kepala di Lemari Pendingin Mayat

Firyan mengepalkan tangan. Amarah yang membuncah membakar habis seluruh kesabarannya. Dengan langkah yang tenang dia berhasil membuat dua orang itu terperanjat. Firyan menghempas tubuh dokter, tetapi pandangannya tak lepas dari sosok bocah yang berada di depannya."Zahwa ...." Firyan berlutut dengan genangan yang tumpah dari pelupuk mata.Disibaknya kain putih bernoda itu dengan gemetar. Sebuah pemandangan yang melukai nurani Firyan begitu dalam. Zahwa yang malang harus dia temukan dalam keadaan yang mengerikan. Luka sayatan ada di bagian-bagian yang sangat vital."Berani?" Firyan bangkit dan mencecar dokter."Firyan, lepasin dia! Kalo bos tahu kelakuanmu, habislah kita!" Rekan kerjanya meminta."Jelasin atau gue bunuh kalian semua!" tekan Firyan."Siapa yang mau bunuh siapa?" Tiba-tiba Daniel datang menyela. Firyan membuang wajah, menyembunyikan matanya yang memerah."Firyan, saya enggak tahu kalo orang bengis semacam kamu bisa begitu peduli sama anak kecil. Biar saya kasih tahu, kam
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status