Beranda / Romansa / Wanita Kedua / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Wanita Kedua: Bab 81 - Bab 90

97 Bab

Cemburunya Kirana Pada Jessica

Saat sendiri di kamar, Anna termenung duduk di sofa. Tangannya melingkar di kedua kaki yang di tekuk. Warna-warni cahaya lampu hiasan malam di luar jendela kaca besar di kamarnya, tak membuat hatinya senang.Bayangan wajah Jessica, saat memohon padanya tersirat, kemudian bayangan wajah Aditya, semakin membuat dada Anna menyesak."Untung saja klep jantungmu masih bagus Anna. Kalau tidak, saat itu aku pasti yang pingsan duluan!"Gumamnya dalam lirih, membicarakam dirinya sendiri.Hubungan asrama dan di lanjut pernikahan dengan Aditya, bagi Anna merupakan hubungan eksklusif yang sama-sama memuaskan tanpa satupun pertengkaran yang berarti. Tentu saja, memuaskan disini bukan definisi yang terlalu jauh, karena sampai saat ini, Anna belum bersedia memenuhi hasrat Aditya.Namun menurut Anna, dia sudah berlaku sangat sabar tiap kali menghadapi sikap Aditya yang kaku.Anna menoleh ke arah tempat tidur mereka berdua."Seandainya kami pasangan suami istri tanpa masalah, aku akan menunggunya di ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Pengen Menyusul Aditya

Ke esokan harinya. Anna yang berada di depan meja kerjanya, menatap lesu pada berkas-berkas di hadapannya. Dengan mulut mengerucut, dia mengumam sendiri. "Gara-gara kamu nih, kertas-kertas tak bernyawa, rencanaku jadi gagal!" Anna menghela napas dan mengeluarkannya dengan hembusan bernada kesal. "Huh, harusnya kalau nggak ada dia, aku tuh lebih merdeka, tanpa harus beban dapat hukuman. Tapi kenapa baru sehari saja jauh dengannya, aku jadi kacau begini!" gerutu Anna merasa iba pada dirinya sendiri. Tumpukan kertas yang menandakan banyaknya pendingan kerjaannya hari itu, sampai besok, entah sampai hari apa akan selesai, karena Alan akan terus menambah pekerjaannya. Terlebih, perkataan Alan barusan setelah dia menemuinya di ruangannya. Anna sementara tidak bisa mengajukan cuti karena tuntutan waktu dari Robert agar RUPS luar biasa segera di laksanakan. "Kenapa sih mesti buru-buru? Apa semua laki-laki memang nggak sabaran," gerutu Anna. Anna menarik kertas-kertas di depannya itu da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Kebohongan Kirana

"Mas Aditya lagi ngapain ya?"Pikiran Anna beberapa hari ini, masih berkutat pada ketidakhadiran Aditya di setiap aktifitas kesehariannya.Begitupun saat rapat dengan petinggi di kantornya, dan langsung di pimpin oleh Alan, yang menjabat sebagai direktur utama, dan merupakan atasannya langsung.Anna lebih banyak menunduk. Materi rapat yang sedang di jelaskan oleh Alan merupakan hasil kerjanya, yang merupakan keinginan Alan yang oleh Anna di tuangkan dalam bentuk presentasi. Bagi Anna mendengarkan penjelasan Alan, sama juga dengan membaca ulang tulisannya, dan akan membuatnya bosan."Itu arahan dan penjelasan dari saya. Akan ada meeting-meeting seperti ini lagi nanti, tapi tunggu penjadwalannya."Mendengar Alan mengatakan hal itu, Anna merasa lega. Mungkin karena jenuh, beberapa hari harus di rumah sendirian, menjalani rutinitas yang monoton tanpa kehadiran Aditya, sendirian terapung-apung, menjadikan mood Anna tidak sebagus biasanya."Anna, soal undangan untuk pemegang saham sudah kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Akhirnya Menyusul

Tak berselang lama."Jika anda memiliki pertanyaan tentang penerbangan hari ini, jangan ragu untuk menanyakan pada salah satu petugas kami. Terima kasih."Suara announcement dari salah satu pramugari pesawat berakhir, dan Anna merasa sedikit lega, bahwa dirinya sudah di atas pesawat, dan hampir tiga jam ke depan akan segera bertemu Aditya.Iya, Anna ingin memberi surprise pada Aditya, jadi sampai detik inipun laki-laki itu tidak mengetahui kalau Anna dalam perjalanan menuju ke tempat tinggal ibunya.Usaha nekad Anna ini sebagai upayanya menebus rasa bersalah karena dia sudah mengatakan tidak mendapat persetujuan pengajuan cuti oleh Alan. Walaupun Anna tidak tahu tepatnya dimana Aditya sekarang.Anna duduk bersebelahan dengan seorang wanita yang umurnya lebih tua 10 tahunan darinya, seumuran dengan Aditya. Entahlah, saat ini semua yang ada di mata dan pikiran Anna adalah sosok suaminya tersebut.Wanita itu dimata Anaa berwajah cantik, biar berdandan. Rambut lurus panjang, lipstick warn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Salah Kira Orang

"Rumah bosnya Mas Ronny dimana?" Anna bertanya dengan perasaan harap-harap cemas. Mungkinkah seorang Bos yang di maksud Ronny adalah Aditya. 'Tapi, emangnya di dunia ini, yang sebutannya bos cuma Aditya!' batin Anna. Anna masih menunggu jawaban Ronny yang mobilnya mulai menaiki jalanan perbukitan, tidak terlalu tinggi tapi tadi dia memasukkan gigi dua, jadi waktu menurunkan menjadi gigi satu menjadi agak tersendat. "Iya Anna? Oh ya, bosku ya? Rumahnya dekat sini, belok ke arah perkebunan, tapi dia punya usaha shipping juga." "Siapa namanya? Maksudku, mungkin aku mengenalnya?" sahut Anna menyelidik. "Namanya bos Ivan. Orangnya berumur sekitar 40 tahunan, postur tinggi besar. Kalau rumah saudaramu ada di sekitar sini, kau pasti mengenalnya Anna." Anna meringis. "Aku rasa, aku nggak kenal. Karena aku baru pertama kali kesini." "Lho, kamu baru pertama kali kesini? Aku kira kamu sering, tiap liburan atau acara apa," tukas Fita. Anna menggelengkan kepala, "Tidak. Ini pertama kalin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Aku Juga Ingin Bercinta

Mata Anna berkaca-kaca, akhirnya dia bisa menemui laki-laki yang beberapa hari sudah membuatnya jadi posesif.Aditya berjalan bergegas ke arah Anna, tapi kemudian berhenti seperti mobil yang mengerem mendadak. Hal ini membuat Anna bingung, sepertinya ada yang salah dengan dirinya.Aditya menyapa Anna dengan kata-kata yang tidak umum."Kkkamu, mau segera masuk dan mandi?""Apa?""Maksudku... mandilah dulu.""Snift, snift," Anna membau bagian lengan bajunya.Aroma yang membuatnya muak tadi, ternyata sudah mengkontaminasi tubuhnya. Aroma khas terik matahari, saat harus berjalan di siang hari dengan menenteng koper, di tambah menumpang pada mobil pick up yang berbau khas nelayan juga pantai.Segera saja Anna menyetujui penawaran Aditya, Anna langsung menuju ke kamar Aditya, di tinggal Aditya lagi. Anna meletakkan kopernya di sebuah bench di depan tempat tidur berukuran king size. Kamar Aditya di rumah ibunya ini, lebih mirip kamar pada sebuah resort. Saat membuka jendela besar, akan nampa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Kita Akan Lakukan Lagi

Keesokan paginya.Cahaya kecil yang menyeruak masuk, menggelitik mata Anna. Dengan mata setengah terbuka. Suara dengkuran halus dari laki-laki di hadapannya membuatnya tersenyum. Dia masih tertidur dengan menjalin tubuhnya seolah tak ingin lepaskan untuk selamanya.Aditya lelap dalam tidur tanpa mimpi, karena terlalu lelah, setelah permainan mereka semalam. Pertama kalinya bagi Anna, jadi hal itu jadi sedikit tidak mudah, butuh kesabaran dan sesekali menunggu Anna benar-benar siap, baru Aditya akan melakukan serangan. Perasaan cinta yang sama-sama besar dan menggebu-nggebu, membuat momen sentimentil itu terasa indah. Aditya yang sudah lama tidak melakukannya, dan Anna yang pertama kali melakukannya.Anna menggeliat, menggerakkan tubuhnya perlahan-lahan sebab halangan dari yang paling terasa ngilu di bagian pribadinya. Dia menghela napas dan menghembuskan perlahan, sampai terdengar suara yang mengagetkannya."Hatsyi! Hatsyi!"Anna memaksakan kedua matanya untuk terbuka, walau pikiran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Perobekan Surat Kontrak Pernikahan

Beberapa jam Kemudian."Om janji ke kotanya nggak lama-lama, kan?!" seru Arjuna sambil menarik-narik lengan kemeja Aditya.Aditya menoleh padanya dan berlutut dengan sebelah kaki, "Maaf soal pagi ini, orang tua kalian jadi menyuruh kalian tetap disini, tidak ikut Om ke kota. Apapun maumu ..." lalu Aditya menoleh ke anak yang lain, "Mau kalian apa, nanti Om beliin disana. Kalau nanti mau tambah, telpon saja Om!" ujar Aditya mencoba menebus rasa bersalah, yang di sambut riuh dari ke empatnya. Anna yang sedari tadi beramah tamah mengobrol dengan para ibu-ibu ikut menoleh melihat tindakan Aditya tersebut sembari tersenyum tipis.'Begitu besar keinginannya punya anak.' Batin Anna trenyuh.Setelah berpamitan, yah, untuk sementara ke arah bawah menuju kota. Aditya dan Anna masih saja di teror, teroran yang manis dari ke empat saudara kecil Aditya. Mereka bergantian menelpon, kemudian kedua kalinya menelpin lagi, cuma menyampaikan pergantian pesanan, pergantian warna pesanaan atau pergantian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Menikah Tapi Bohong

'Kenapa aku jadi suka berpikir yang berlebihan ya?' Senyuman Aditya, tidak ... semua yang ada pada laki-laki itu, membuat Anna jadi seperti kehilangan akal sehat. Anna merasa selalu ada keinginan untuk menjalin malam berdua lagi dengannya. Bahkan sekarang, keinginan itu tanpa ragu lagi terang-terangan akan dia perlihatkan. Anna yakin saja, kalau tidak akan mendapat penolakan dari Aditya. "Jawab dong, nanti aku dapat lagi, nggak?" tanya Aditya manja. Anna menatap Aditya dengan suara parau, "Mas, apa perlu melakukannya sesering mungkin ya?" tanya Anna polos. Keingintahuan Anna karena hal seperti itu tak pernah terpikir olehnya. Aditya tertawa keras, tawa yang baru pertama kali Anna melihatnya pada laki-laki itu. "Kau lucu Anna. Kita ini pasangan yang sudah menikah Kalau surat nikah kita sudah aku daftarkan, aku ingin membuat rencana bulan madu, oh tidak aku rasa ... tidak perlu di rencanakan. Lebih indah kalau dadakan." Aditya terus merandai-andai, hingga rasanya Anna ingin menget
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Wanita Satu-Satunya

'Berhentilah menatapku seperti itu. Kamu tahu, aku benci harus mengatakannya, tapi semua ini benar adanya. Sebenarnya, meski nggak aku akui secara jujur padamu, kehadiranmu lebih indah dari integritas ambisi dan mimpiku selama ini.'Anna membatin sambil melirik lagi ke Aditya yang sedang mengemudi dengan bersiul riang. Berbanding terbalik dengan perasaannya saat ini. Integritas mimpi dan ambisi yang belum sepenuhnya terwujud, masih mambuatnya galau.Memang benar, Aditya tidak pernah memaksa secara fisik atau kata-kata kalau mengenai pernikahan yang ingin Anna sembunyikan, tapi justru argumen-argumen kecilnya selalu masuk di akal dan membuat Anna berpikir, yah, masih dalam proses berpikir.Masalahnya, Anna masih menjadi penganut setia ajaran stashing, yaitu orang yang berakting seperti seorang lajang, padahal sebenarnya sudah memiliki pasangan karena alasan-alasan yang rasional. Rasionalitas menurut Anna tentunya."Apa kau sudah putuskan?" tanya Aditya di sela-sela fokus menyetirnya, b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status