Sudut Pandang Ana Malam itu , aku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi sambil menangis . Di belakangku , mobil suamiku melaju dengan cepat dan terus mengejar ku tanpa henti. Suara klakson mobilnya memecah keheningan malam yang mencekam, seolah mengingatkanku akan pengkhianatan yang baru saja terjadi.“Ana! Tunggu!” teriak Carles, suaranya penuh kepanikan.Aku mengeratkan genggaman pada kemudi dengan perasaan frustasi. Dia terus saja mengejar ku hingga aku marah tak terkendali, “Apa yang kamu inginkan, Carles? Aku tak sudi melihatmu lagi!”Suaraku terdengar parau saat dia menekan pedal gas lebih dalam. Wanita yg berusia 28 tahun ini dengan perawakan sedang , berkulit sawo matang dan mata yg besar , tak henti mengeluarkan air mata sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi . Semakin lama adrenalin ku berdesir dalam diri . Kenangan indah dan kebahagiaan yang pernah aku miliki kini terasa seperti ilusi, tergantikan oleh bayang-bayang kelam. Setiap kali aku menengo
Last Updated : 2024-10-22 Read more