"Bang, entar sore jangan lupa ada sesi wawancara!" Andre menepuk bahu kiriku dari arah belakang, sebelum beralih ke sisi kiri ruangan untuk mengambil beberapa kertas yang entah apa. Aku mengangguk-angguk, lalu menoleh ke arahnya. "Bisa tolong di undur gak Ndre jamnya? Gue masih ada acara ternyata jam segitu." "Lah, kemaren kan udah di undur juga, Bang. Masa diundur lagi." Sembari membawa beberapa kertas, Andre kembali berjalan- (kali ini) ke arahku, dan menarik kursi tepat di seberang meja. "Beneran mau lo undur lagi, Bang?" Aku mendongak dan menatap ke arahnya sebelum menjawab. "Ini si Farhan baru banget ngabarinnya. Jadi gue gak bi
Baca selengkapnya