Home / Fiksi Remaja / Tingkat Dua / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Tingkat Dua: Chapter 31 - Chapter 40

40 Chapters

Part 31 • Arunika

"Bang, lo kok bisa sampe sini?" Aku berdiri dengan tangan bersedekap, lalu memandang tajam laki-laki yang sedang duduk dan memainkan ponsel."Ya tadi naik gojek. Lo liat juga, kan?""Bang......"Kulihat Bang Saka mendengus. "Apa, Ka?""Astaga penampilan lo, kalo bunda tahu udah langsung di bawa ke salon selama lima jam elo." Lanjutnya saat menyadari betapa buruknya penampilanku sekarang.Kontan aku memutar bola mata jengah mendengar penuturannya. Lebay as always ...Inilah alasan kenapa aku mencari cermin saat melihat sosoknya tadi. Kedatangan tamu terhormat yang cerewetnya luar biasa.
Read more

Part 32 • Arunika

Pepatah lama mengatakan bahwa semut di seberang lautan akan tampak jelas, sedangkan gajah di pelupuk mata malah tidak terlihat.Realitanya, pepatah ini memang  tidak jarang terbukti kebenarannya. Orang akan cenderung melupakan atau tidak membicarakan kebenaran seseorang dengan jelas, namun justru membesar-besarkan kesalahannya yang sangat kecil. Ironisnya lagi, banyak orang terlalu sibuk mencari-cari kelemahan atau permasalahan orang lain, sedangkan kesalahan atau permasalahan sendiri justru terabaikan tanpa ada introspeksi, evaluasi dan perbaikan akan diri sendiri.Jujur selama aku hidup di dunia ini selama dua dasawarsa lebih, aku tidak pernah berharap bertemu orang yang seperti itu. Men-judge orang lain semaunya, tanpa menyadari bahwa apa yang dituduhkan sebenarn
Read more

Part 33 • Raditya

Dari apa yang tertulis dalam buku berjudul positive personality karangan Rayhan Adiprabowo yang aku baca, disebutkan bahwa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan harapan atau keinginan. Apabila seseorang tidak memiliki rasa percaya diri, maka banyak masalah yang akan timbul karena kepercayaan diri merupakan suatu aspek kepribadian dari seseorang yang berfungsi untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.Kunci untuk mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan memahami diri sendiri. Seseorang harus yakin dengan kemampuan dan potensi atas dirinya, dan tidak merasa pesimis serta cemas yang selalu menghantui perasaan. Rasa percaya diri dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan juga faktor ekstrinsik.  Faktor internal ini meliputi konsep
Read more

Part 34 • Raditya

"Dit, gue suka lo!" Luna tiba-tiba mengucapkan satu kalimat yang membuatku terdiam seketika.Kami baru saja foto kelulusan, dan salah satu sahabat terbaikku tiba-tiba menyatakan perasaannya."Lun...." Ucapku sembari menoleh ke arah perempuan yang sedang duduk di ayunan ini."Gue tau selama ini lo cuma nganggep gue adik." Luna memandang lurus ke arah depan, tanpa mau memandangku sama sekali."Tapi bagaimanapun gue coba buat nggak jatuh cinta sama lo, pada akhirnya gue tetep kalah, Dit.""I never can stop love you. Semakin gue denial, semakin
Read more

Part 35 • Arunika

"Bang Saka...." Teriakku saat Bang Saka masih sibuk di kamar mandi hotel.Entah apa sebenarnya yang dipikirkannya, dia tidak mau pulang ke Depok meski sudah ku paksa dengan berbagai cara. Dia yang biasanya sangat perhitungan, bahkan rela mengeluarkan uangnya untuk memesan satu kamar di salah satu hotel."Kenapa sih, Ka teriak-teriak mulu..." Bang Saka keluar dari pintu kamar mandi dengan menggunakan kaus hitam dan celana kolor dengan warna senada. Rambutnya masih basah dengan beberapa tetes yang masih terjatuh ke lantai.Jika itu perempuan lain, mungkin mereka akan menganggap bahwa pemandangan yang ada di depannya adalah salah satu pemandangan paling indah di dunia ini. Namun bagiku yang semenjak orok sudah bersamanya, dia justru terlihat seperti laki-laki yang tidak dapat menjaga kebersihan.
Read more

Part 36 • Raditya

Too good to miss food adalah satu kalimat yang selalu dipegang oleh Satria. Diantara kami berempat, Satria bisa dibilang yang paling doyan makan jika dibandingkan aku, Reyhan, dan juga Ruben.Prinsip yang dipegangnya itu, membuatnya tidak pernah melewatkan satupun makanan yang ada di depannya."Tuh perut apa gentong bocor, Sat?" Gue liat-liat gak kenyang-kenyang dari tadi.Satria menarik segelas es teh di depannya, lalu menandaskannya dalam sekali teguk. "Makanan gratis emang bikin gue gak kenyang-kenyang, Ben.""Sialan, lo!" Aku melemparinya dengan kacang asin yang berada di atas meja kami.Saat ini kami berempat sedang makan di salah satu warung makan yang menjadi tempat
Read more

Part 37 • Raditya

Empowerment is a root of participation adalah satu kalimat penting yang aku dapatkan dari kuliah pagi ini. Pemberdayaan merupakan suatu langkah awal untuk mendorong orang mau berpartisipasi.Partisipasi adalah hal yang sangat penting dalam suatu kegiatan. Tanpa adanya partisipasi aktif dari seluruh anggota, maka hampir dapat dipastikan bahwa kegiatan tersebut tidak akan sukses, atau tidak dapat berjalan secara berkelanjutan.Seberapapun hebatnya seseorang, pada dasarnya kembali lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial. Bagaimanapun ingin memungkirinya, kontribusi orang lain adalah hal yang dapat mempertahankan eksistensi manusia itu sendiri.Begitupun dalam sebuah acara. Partisipasi dari seluruh panitia menjadi kunci utama kegiatan dapat berjalan sesuai
Read more

Part 38 • Raditya

Sudah tiga hari aku tidak bertemu dengan Bang Radit. Terakhir bertemu yaitu saat kejadian pembalut, dan hingga sekarang kami belum juga berinteraksi secara langsung. Meski demikian, Bang Radit tidak absen untuk mengabariku setiap harinya. Bahkan sudah dua kali dia mengirimiku go food karena belum sempat mengajakku keluar untuk makan."Teh Arunika?" Aku mengangguk kepada bapak berjaket hijau di depanku ini.''Iya, Pak.""Ini ada kiriman buat teteh." Aku tersenyum, lalu mengambil paperbag dari si Bapak sebelum mengucapkan terima kasih.Baru saja menutup pintu gerbang, suara notifika
Read more

Part 39 • Raditya

Setiap orang selalu punya kesempatan untuk memperbarui impiannya. Impian yang besar akan menjadikan seseorang berusaha mengadaptasikan sikap menjadi penuh tenggang rasa, jujur, hormat, tegas, inisiatif, bertanggung jawab dan sebagainya. Orang yang mempunyai impian, akan selalu dapat mengendalikan sikap dengan pikirannya menjadi lebih optimis dan positif.Aku sendiri pun demikian. Setelah menjabat sebagai ketua hima hampir setahun yang lalu, aku selalu memiliki harapan bahwa aku akan dapat menjalankan tugas ini semaksimal mungkin. Do more, more, and better adalah hal-hal yang aku pegang selama periode memegang amanah ini.Mencoba memastikan tidak ada masalah dari setiap kegiatan yang dilakukan, atau meminimalisasikan kemungkinan-kemungkinan  terjadinya kesalahan
Read more

Part 40 • Arunika

"Alasan!" Sergahku berusaha menutupi kegugupan. Tahu tidak,  hingga sekarang saat aku berbicara dengannya dia selalu berhasil membuatku berdoa dalam hati agar pipiku tidak berubah warna karena tingkah dan perbuatannya.Bagaimana dia bisa mengungkapkan kata 'kangen' tepat setelah sapaan hai yang aku utaran?Bagaimana aku bisa siap menghadapi serangannya yang tiba-tiba ini?Di seberang,  Bang Radit tertawa.  Suaranya terdengar cukup serak saat menjawab. "Kita udah tiga hari nggak ketemu loh Ka,  memang kamu nggak kangen apa?""Ini abang lagi flirting ya?" Kalimat polosku berhasil menghentikan tawanya.Flirtin
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status