Semua Bab TERGODA CINTA DUDA DINGIN: Bab 51 - Bab 60

69 Bab

51. Sesuatu Yang Tak Terduga

Naura buru-buru akan masuk ke dalam lift saat lengannya ditarik mundur dan tubuhnya berakhir dalam pelukan seseorang."Please, jangan pergi. Kasih aku satu kesempatan untuk menjelaskan semuanya."Naura mengusap air matanya, mencoba melepaskan pelukan Arjuna yang teramat erat tapi susah hingga dia harus memukul perut laki-laki itu sampai mengaduh dan melepas pelukannya. Naura ingin menangis lagi karena tahu kalau Arjuna masih merasakan nyeri di tubuhnya tapi di sisi lain dia juga takut.Naura mundur, menjaga jarak dan menunjuk Arjuna. "Siapa kamu sebenarnya?” Ingatan tentang isi dari ruangan Arjuna tadi membayang di matanya. “Penguntit? Stalker? mata-mata? pembunuh bayaran? Agen-agenan?"Mereka saling menatap untuk sesaat sampai Arjuna mengulurkan tangan dan Naura reflek mundur menjauh membuatnya terlihat kecewa. Naura masih takut setelah melihat banyaknya figura foto dirinya yang limited edition yang artinya gak ada di media sosial manapun, menggantung di dalam ruangan kerja pribadi A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

52. Berita Mantan

"Hmm—" Rendy berdeham dan tersenyum gugup membuat Naura jadi salah tingkah sendiri. Saai ini mereka sedang berada di salah satu restoran untuk makan siang. "Jadi begini. Awalnya Mas tidak punya maksud apa-apa mengajakmu makan siang seperti ini tapi Mas berpikir kalau mungkin nanti tidak akan punya kesempatan lagi jadi Mas ingin mengutarakan sesuatu yang penting sama kamu." Naura diam mendengarkan seraya meremas tangannya sendiri. "Jadi, Mas mau nanya, apa Mas boleh menjalin hubungan serius dengan Naura?'Naura melongo maksimal. Ternyata duda nomor dua memang menyukainya.Melihat Naura yang belum merespon, Mas Rendy melanjutkan bicaranya. "Maaf kalau membuatmu kaget karena terlalu tiba-tiba. Mas tahu kalau kita baru kenal dan bertemu tapi Mas memiliki niat baik ke depannya. Untuk sekarang, Mas mau kita saling mengenal lebih serius lagi."Berbeda dengan Arjuna,kalau yang ini memang benar-benar duda berbuntut."Hmm—"Naura bingung, Mas Rendy di depannya tersenyum. "Maaf kalau Mas mengata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

53. Ikatan Seumur Hidup

"Na, bangun. Teleponmu bunyi terus."Naura mengucek matanya, bangkit duduk dan melihat Siska yang duduk di pinggir tempat tidur dengan gelengan kepala."Siapa sih yang nelpon?!"Naura mengambil ponselnya dan mengangkatnya. "Halo, kenapa Ma?""Astaga, Naura. Kamu lama banget sih angkatnya?""Baru bangun Mam, mumpung weekend. Kenapa?""Ini sudah jam sepuluh. Kamu buruan pulang. Ini gawat!""Hah, gawat?" Naura berdiri begitu juga Siska. "Kenapa?""Papa sesak napas—""Astaga, Papaaa!!" Teriak Naura, menarik Siska bersamanya keluar kamar. "Naura pulang sekarang, Ma." "Kenapa sih?""Sis, antarin gue pulang." Naura bergegas keluar dengan tergesa-gesa. Semoga saja Papanya dalam keadaan baik-baik saja. ***"Papaaaa!!” Teriak Naura yang loncat dari mobil Siska bahkan sebelum mobil itu berhenti sempurna, berlari masuk ke dalam rumah yang pintunya terbuka lebar. Masih dengan kostum seadanya; baby doll, sandal bulunya dan belum mandi bahkan rambutnya masih berantakan juga mata sembab setelah s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

54. Akhirnyaa...

Naura merasakan gugup yang luar biasa. Duduk menunggu dalam diam di ruangan yang semuanya serba putih. Mengabaikan kesibukan yang ada diluar dan tenggelam dalam lamunannya sendiri.Naura mengenang masa patah hatinya akibat dicampakkan oleh Wisnu dan rasanya begitu lucu saat ini ketika dia tanpa sadar mensyukuri hal itu terjadi karena Tuhan berbaik hati menunjukkan seperti apa sosok Wisnu sebenarnya sebelum semuanya terlambat.Mengenang pertemuannya dengan Arjuna Ivander dan cara mereka berinteraksi. Tidak menduga kalau semesta menyimpan takdir indah yang disiapkan untuknya. Naura bersyukur menemukan Arjuna, terlebih saat dia tahu kalau ternyata dia menjadi sosok yang begitu mempengaruhi dalam hidup laki-laki itu bahkan setelah bertahun-tahun lamanya tanpa sekalipun mereka bertemu.Sekarang, laki-laki yang dulu dia katain gendeng itu akan menjadi calon suami dan imam masa depannya.“Sayang—‘” Naura menoleh, berdiri saat Mamanya masuk ke dalam. “Ayo kita tunggu di luar karena sebentar l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

55. Pengacau Cilik

selama dua puluh delapan tahun Naura hidup di dunia, ini merupakan malam yang paling mendebarkan baginya. Sensasi saat masuk rumah hantu juga saat dipaksa nonton badut padahal dia benci setengah mampus sama makhuk yang paling disukai anak-anak itu, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sensasi yang dirasakannya malam ini.Berlabihan memang tapi itulah kenyataan yang Naura rasakan. Mau belah duren ciinnn, kan nerveous. Nanti, Naura kudu piye?Bukan berarti dia gak tahu apa-apa, hanya saja saat dia dihadapkan langsung pada malam bersejarah itu, tentu saja Naura merasakan panik.Sejak masuk kamar lebih dulu setengah jam yang lalu, Naura sudah mondar mandir mirip setrikaan uap panas tidak jauh dari tempat tidur king size yang di atasnya penuh dengan taburan bunga mawar dibentuk love begitu juga bath up di kamar mandi. Arjuna menyewa kamar Royal Suite hotel bintang lima yang harga semalamnya mahal gila. Mereka memang sepakat untuk menunda bulan madu karena Arjuna sibuk mengurus kasus pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

56. Malam Pertama

"Tan-Tan, makanan di mulut Keisha sudah habis." Naura menoleh ke sisi kanannya melihat keponakannya membuka mulutnya lebar minta disuapin lagi. "Alby juga mau Tan." Keponakannya yang lain lagi menyahut."Kaisar duluan.""Keylan juga mau Mi."Naura bingung dikeroyok empat anak kecil yang minta disuapin makan sementara dia sendiri juga belum sarapan."Hadoh, kalian ini ngapain sih gangguin Tante. Sana kembali ke Mamamu dan minta suapin sana," Naura jelas kesal."NDAA MAUUU!!" Keempatnya serempak menggeleng. "MAUNYA SAMA TANTEEE!!"Naura yang memegang piring berisi nasi goreng dengan banyak lauk pauk manyun dan terpaksa menyuapi mereka satu persatu. Untung aja Naufal yang besar anteng makan sendiri."Wah sudah pantes punya anak banyak," kekeh Abangnya dengan senyuman geli, duduk tidak jauh darinya."Jangan ngomong sembarangan dong ah!!!" Naura kesal. "Ini coba anakmu bawa sana Bang. Kasihkan Mamanya."Di bagian dalam restoran, keluarganya memang sedang berkumpul sementara Naura berada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

57. Tak Terduga

Dua minggu setelah menikah, kehidupan Naura kembali seperti biasanya. Namun, saat ini dia tinggal dengan Arlita juga Keylan karena Arjuna tidak tega meninggalkan mereka berdua saja. Naura sih maklum jadi tidak keberatan walaupun kadang masih suka kesal kalau Keylan bertingkah gak hanya di sekolah tapi juga di rumah. Meski di sisi lain, hadirnya Keylan dia anggap seperti ajang melatih kesabaran sebelum nanti dia benar-benar menginginkan anak dari rahimnya sendiri. Naura rasanya masih belum percaya kalau dia sudah menikah dengan lelaki yang dulu dia katain rentenir gendeng yang cerewet. Meskipun sarkas dan cerewetnya Arjuna masih membuatnya merengut kesal pengen nabok tapi karena udah jadi suami, ya Naura naboknya dengan cara lain aja. Cukup bungkam bibirnya dengan ciuman maut, lupa deh tuh sama omelannya.Kadang ya hidup memang semengejutkan ini.Masih dalam suasana pengantin baru jadi Naura masih suka mesem-mesem sendiri kalau ingat tingkah Arjuna yang suka bikin orang keringatan ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

58. Kualat sama Suami?

“Kamu ini apa-apan sih! Aku sudah jadi istri orang dan kamu juga sudah punta istri yang lagi bunting!"Naura mencoba melepas cekalan Wisnu yang mendesaknya di dinding bangunan swalayan di area tertutup. Laki-laki itu menyeretnya pergi dari tempatnya semula dengan pisau yang berada di perutnya.“Kamu sudah nggak waras ya!!” desis Naura.“Kamu gak bisa ngelakuin ini sama aku,Na. Kamu pikir gara-gara siapa aku sampai terjebak dengan Jessi seperti ini,hah?!" Naura ternganga mendengar tuduhan yang dilayangkan Wisnu. "Ini semua gara-gara kamu dengan pemikiran sialanmu itu yang membuatku lengah dan berakhir tidur dengan Jessi. INI SEMUA SALAH KAMU?!"Naura tidak bisa berkata-kata mendengar Wisnu menyalahkannya atas keadaannya saat ini. Padahal selama ini dia juga stress dan menderita. "Sekarang kamu malah menikah dengan lelaki itu,” Tatapannya penuh amarah. “KENAPA,HAH?”“Aku malah bersyukur tidak kembali padamu kalau sikapmu aja seperti ini. Semua ini salahmu sendiri. Sekarang, Lebih baik
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

59. Yang Disembunyikan Suamiku

"Mami sakit ya?" Naura menoleh, melihat Keylan yang memperhatikan wajahnya sambil menjilati es krim coklatnya. "Dali tadi sibuk ke kamal mandi telus.""Mami gak enak badan," desah Naura, duduk di salah satu kursi yang ada di taman sekolah menunggu Arjuna menjemput. "Kamu makannya jangan belepotan gitu dong!"Naura mengambil tisu, mengusap bibir Keylan yang belepotan es krim sampai bersih tapi hanya bertahan beberapa detik karena setelahnya mulutnya belepotan lagi. Naura berdecak, "Ah dasar anak kecil!""Key kan memang masih kecil Mami," balasnya dengan cengiran, lalu Naura mengeryit saat Keylan turun dari duduknya dan berdiri di depannya. "Mau ngapain?"Naura melotot saat tangan Keylan yang belepotan coklat nangkring di dahinya dengan wajah sok tahu. "Mami demam ya?" "Haaiyaaaa!" Pekik Naura, menarik tangan Keylan dan buru-buru mengambil tisu juga kacanya dari tas. "Tuh kan nempel coklatnya.""Biar manis Mam," Keylan senyum-senyum, menjilati tangannya yang belepotan es krim dengan n
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

60. Kemunculan Tak Terduga

“Dia hanya butuh waktu, Ar.” Naura yang sudah sadar dari pingsannya, mendengar suara Mamanya tidak jauh dari tempatnya berbaring. Dia enggan membuka mata, terlebih ada suaminya di sana. “Mungkin aku sudah melakukan kesalahan,Ma.” Naura mencoba mengabaikan suara suaminya yang terluka, begitu lirih, tidak seperti biasanya. “Aku terlalu memaksakan kehendak.” Helaan napas Mamanya terdengar, “Mungkin memang caramu yang salah tapi Mama mengerti dengan apa yang kamu lakukan. Kita tidak tahu sampai kapan Naura akan terus menghindar dari kodratnya seperti ini. Mama hanya berharap. Naura ikhlas menerima anak dalam kandungannya.” Jeda sesat, tidak ada yang berbicara. “Calon cucu-cucu Mama.” Naura mencengkram selimut yang menutupi tubuhnya saat suara kursi berderit, ada langkah kaki yang mendekat dan merasakan seseorang duduk di pinggir tempat tidurnya. “Semoga saja Naura mau memaafkan sikapku ini.” Telapak tangan suaminya terasa di pipinya. “Dia harus tahu kalau aku akan menemani
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status