All Chapters of Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku : Chapter 91 - Chapter 100

113 Chapters

Bab 91 ( Pria Bertopeng)

Liam dan Saras memasuki rumah, mencari ketenangan setelah hari yang melelahkan. Mereka berjalan pelan, menuju ruang tamu. Namun, keheningan itu tidak berlangsung lama. Suara tembakan bergemuruh di halaman rumah, membuat mereka berdua terkejut. Liam langsung melindungi Saras, memeluknya erat. "Jangan khawatir, aku ada disini," katanya. Anak buah Liam bergegas keluar, menghadapi penyerang. Tembak-tembakan berlangsung beberapa menit, membuat suasana semakin tegang. Saras memejamkan mata, berdoa agar keadaan segera mereda. Tiba-tiba, suara tembakan berhenti. Hening. Liam melepaskan pelukannya, menatap Saras. "Aku akan memeriksa keadaan," katanya. Saras mengangguk, masih terlihat ketakutan. Liam berjalan keluar, menuju halaman. Anak buahnya sudah mengamankan area. "Siapa yang menyerang kita?" Liam bertanya. Salah satu anak buahnya, Riko, menjawab, "orang itu mengenakan topeng, Pak. Kami tidak bisa mengenali wajahnya." Liam menggigit gigi. "Cari informasi tentang penyerang ini. Aku in
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 92 ( Mereka Harus Membayarnya, Rasa Sakit Hatiku! )

Kamar Luna terasa sunyi dan gelap, hanya cahaya remang dari lampu meja menerangi wajahnya yang penuh kesedihan. Ia duduk di atas tempat tidur, memandang kekosongan dengan mata yang terlihat lelah dan penuh air mata.Ingatannya kembali pada saat Richard membawanya ke mall dengan janji belanja apa pun yang diinginkan. Luna terlihat bahagia, memilih gaun dan perhiasan dengan senyum ceria. Tapi, semuanya berubah ketika Richard membawanya ke sebuah klinik terpencil di luar kota.Luna mengingat ekspresi Richard yang berubah, dari senyum menjadi serius dan dingin. "Kita harus melakukan ini, Luna," katanya, suaranya tidak bisa diganggu gugat.Luna merasa cemas, tetapi Richard tidak memberinya pilihan. Ia dipaksa untuk melakukan tindakan aborsi, meninggalkan kesedihan dan trauma yang mendalam.Luna berbaring di meja operasi klinik yang terpencil, dikelilingi oleh dokter-dokter bayaran Richard yang terlihat dingin dan tidak berperasaan. Cahaya lampu operasi memancarkan cahaya terang, membuatnya
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 93 ( Dimana Sebenarnya, Kau Ricard? )

Klinik yang didatangi oleh Liam dan Saras terletak di jantung kota, dengan penampilan arsitektur bangunan yang modern dan elegan. Liam dan Saras tiba di klinik pada pagi hari, dengan senyum hangat dan harapan baru. Mereka berjalan melalui koridor yang bersih dan tenang, menuju ruang penerimaan pasien.Saras mengenakan gaun sederhana namun elegan, menonjolkan kehamilannya yang masih dini. Liam memegang tangannya, memberikan dukungan dan kasih sayang. "Semuanya akan baik-baik saja," katanya, dengan senyum tenang.Di ruang penerimaan, perawat cantik menyambut mereka dengan ramah. "Selamat pagi, Nyonya Saras. Silakan mengisi formulir pendaftaran."Saras mengisi formulir dengan hati-hati, sementara Liam memperhatikan sekeliling ruangan. Dekorasi yang hangat dan nyaman membuatnya merasa tenang.Setelah mengisi formulir, mereka dipanggil ke ruang USG. Dokter spesialis kehamilan, Dr. Amelia, menyambut mereka dengan senyum. "Selamat pagi, Nyonya Saras. Mari kita lihat perkembangan janin Anda."
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 94 ( Operasi Ibu)

Liam dan Saras berdiri di luar ruang ICU, memandang melalui jendela kaca yang besar. Mereka bisa melihat Rosa terbaring lemah di atas tempat tidur, dikelilingi peralatan medis canggih yang berderak-derak. Suasana di luar ruangan terasa tegang dan khawatir. Di dalam ruangan ICU, dokter dan tim medis bekerja cepat dan terkoordinasi. Dokter Amir, seorang dokter spesialis jantung, memimpin tim untuk menyelamatkan Rosa. Dia memerintahkan perawat untuk memeriksa tekanan darah dan denyut jantung Rosa. Perawat yang berpengalaman, segera memeriksa tekanan darah Rosa dengan alat monitor. "Tekanan darahnya 80/60 mmHg, dokter!" katanya dengan cepat. Dokter Amir mengangguk. "Berikan dia transfusi darah dan oksigen sekarang juga! Kita harus meningkatkan tekanan darahnya." Perawat yang bertugas mengatur peralatan medis, segera mengaktifkan mesin transfusi darah. Suara mesin tersebut berderak-derak, menunjukkan proses transfusi sedang berlangsung. Dokter Amir memeriksa monitor jantung Rosa. "Deny
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 95 ( Ibumu Mengetahui Hubungan Kita, Ricard! )

Saras berjalan menyusuri koridor rumah sakit, mencari kantin untuk mengisi perut yang kosong. Namun, dia urungkan niatnya dan memutuskan mencari alternatif di luar.ia keluar dari rumah sakit dan menatap jalan raya yang sibuk. Rumah makan kecil di seberang jalan menarik perhatiannya. Saras mengambil napas dalam-dalam dan menyeberang jalan, memperhatikan lampu lalu lintas yang masih merah. walaupun dalam keadaan seperti ini, ia harus memikirkan tentang Liam dan ayah mertuanya, mereka harus tetap menjaga kesehatan dengan tidak melupakan makan. Saat ia menginjakkan kaki di tengah jalan, sebuah mobil melaju cepat dari arah kiri, mengabaikan lampu merah. Saras terkejut dan berhenti sejenak, tidak bisa bergerak.Seorang pria yang berjalan di belakangnya bereaksi cepat. ia menarik Saras ke belakang, menyelamatkannya dari tabrakan maut. Mobil tersebut melaju terus, tanpa meminta maaf.Saras terengah-engah, jantungnya berdebar kencang. "Terima kasih... saya hampir saja..." katanya pada pria i
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 96 ( Takut Ketahuan)

Ricard dan Luna berdiri di tangga darurat rumah sakit, suasana sunyi dan tersembunyi dari pandangan orang lain. Cahaya lampu darurat memancarkan sinar merah, membuat wajah mereka terlihat tegang.Ricard menatap Luna dengan mata tajam. "Kau tahu ibu sudah sadar, kan? itulah alasanmu datang kemari…karena kau takut ibu akan mengungkapkan semuanya.”Luna mengangguk pelan, bibirnya bergetar. "Ya...aku takut Tante Rosa memberitahu ini semua pada Liam dan hal itu bisa menghancurkan rencanaku untuk memisahkan Liam dan Saras."Ricard mendekati Luna, suaranya pelan. "Kita harus menjaga rahasia kita, Luna. Tidak ada yang boleh tahu."Tiba-tiba, Luna berbicara dengan suara rendah. "Lalu,kita harus berbuat apa Ricard? Bagaimana jika Tante Rosa mengatakan semuanya?”Ricard diam, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu.Luna menunduk, suaranya hampir tidak terdengar. "Aku bingung, entah apa yang harus aku lakukan."Ricard tidak siap menghadapi konsekuensi ini.namun,hubungan mereka yang terlarang
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 97 ( Kemenangan Viktor)

Gudang tua yang terletak di pinggiran kota menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara dua kelompok besar. Suara tembakan bergema di udara, membuat gudang yang sepi menjadi medan perang yang mengerikan.Viktor,berlari dengan cepat di antara tumpukan peti kemas yang berdebu. Ia membawa senjata otomatis yang siap menembak, matanya tajam memantau sekitarnya.Tiba-tiba, suara tembakan menggema dari arah kanan. Viktor merunduk dengan cepat, tapi terlambat. Sebuah peluru mengenai bahunya, membuatnya terjatuh ke tanah.Viktor mengerang kesakitan, tapi ia tahu ia harus bangun dan melawan. ia memeriksa lukanya dan lega mengetahui bahwa peluru hanya meleset dan tidak bersarang di tubuhnya.Sambil meringis kesakitan, Viktor bangun dan melanjutkan pertempuran. ia menembakkan senjatanya ke arah lawan, membuat mereka berlari untuk mencari perlindungan.Kelompok lawan, yang dipimpin oleh seorang pria kejam bernama Jack, tidak mau kalah. Mereka menembakkan senjata mereka dengan gencar, membuat Vikto
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 98 ( Kebimbangan Rossa)

Saras duduk di samping tempat tidur Rosa, memandang wajah ibu mertuanya yang lemah. Ia tidak bisa menahan perasaan khawatir dan cemas, melihat Rosa yang terbaring di tempat tidur.Tiba-tiba, Liam berdiri di depannya, memandangnya dengan senyum. "Saras, aku ingin bicara denganmu di luar ruangan. Ada beberapa hal yang ingin aku diskusikan denganmu."Saras menggelengkan kepala, tidak mau meninggalkan Rosa sendiri. "Tidak, Liam. Aku tidak ingin meninggalkan Ibu."Liam memandangnya dengan keheranan. "Tapi, Saras, aku ingin bicara denganmu tentang beberapa hal yang penting."Saras menatap Liam. "Maaf Liam. Aku tidak ingin meninggalkan Ibu, terutama saat Luna dan Ricard ada disini."Ucap Saras dengan volume suara yang pelan.Liam memandangnya dengan keheranan, lalu memahami perasaan Saras. "Aku mengerti, Saras. Aku juga tidak terlalu suka dengan kehadiran mereka."Saras mengangguk, merasa lega bahwa Liam memahami perasaannya. "Aku tidak tahu apa yang mereka inginkan, tapi aku tidak percaya p
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 99 ( Campur Tangan Kita, Rossa)

Ricard dan Luna memutuskan untuk pergi ke sebuah Club, tentu saja hal itu mereka lakukan untuk melampiaskan kekesalannya karena tidak dapat berbicara langsung pada Rosa. mereka memilih untuk berada di sebuah kamar yang disiapkan oleh pemilik Club, karena sang pemilik yang mengenal baik Ricard. Keduanya memesan beberapa minuman beralkohol.“Apa yang harus kita lakukan, Ricard?” tanya Luna, suaranya terdengar nyaris seperti bisikan. tapi, untunglah kamar ini bisa meredam suara diluar, suara dentuman musik yang keras dan tawa para pengunjung club.Ricard tidak menjawab, justru ia fokus pada belahan dada Luna yang terlihat begitu menantangnya. Ricard menuangkan isi botol minumannya ke gelas yang berada dihadapan Luna. dengan perasaan kacau, Luna langsung meneguk habis tanpa berpikir panjang. melihat respon Luna, Ricard kembali menuangkan minumannya dan hal yang sama kembali terjadi. Luna kembali meneguk habis minuman itu, walaupun wajahnya terlihat sudah memerah.“Saat ini, Saras hamil. a
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 100 ( Makan Malam Romantis)

Malam itu, Liam dan Saras memasuki restoran termahal dan mewah di kota. Restoran ini dikenal dengan masakannya yang lezat dan suasana yang elegan. Liam telah memesan tempat ini sebelumnya, sehingga mereka bisa menikmati makan malam yang romantis dan tenang.Saat mereka memasuki restoran, mereka disambut oleh pelayan yang ramah dan sopan. Pelayan tersebut membawa mereka ke meja yang telah dipesan oleh Liam, yang terletak di sudut restoran dengan pemandangan kota yang indah.Liam dan Saras duduk di meja yang elegan, dengan kain putih yang rapi dan peralatan makan yang mewah. Mereka memandang menu yang disajikan oleh pelayan, yang berisi berbagai jenis masakan yang lezat.Liam memutuskan untuk memesan berbagai jenis seafood, karena dia tahu bahwa Saras sangat menyukai masakan laut. Mereka memesan udang rebus, lobster panggang, dan ikan bakar yang segar.Sambil menunggu makanan mereka datang, Liam dan Saras berbincang tentang hari mereka. Mereka berbicara tentang pekerjaan Liam, tentang R
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status