All Chapters of Membalas Pengkhianatan Mantan Suami: Chapter 11 - Chapter 20

35 Chapters

bab 11

****Aku berbalik memutarkan tubuh, terlihat ibu mertua sedang berdiri bersama putrinya adik Mas Hendra yang paling kecil.Anjani, anak ibu yang bungsu sedang berdiri menatapku dengan sinis. Kenapa... Tidak ada tatapan yang begitu enak ku lihat dikeduanya, mereka berubah seketika.Anjani pun tidak biasanya bersikap sombong seperti ini, dan suara yang ku dengar adalah suaranya."Ada apa, Bu?" tanyaku menatapnya.Aku tidak akan menangis lagi, aku akan melawan mereka meski kemungkinan itu bukan hal yang seharusnya aku lakukan."Mbak, harusnya Mbak menyiapkan makanan. Ini udah sore kok malah enak-enakan diluar." ujarnya ketus."Jani, kenapa kamu bicara seperti itu sama Mbak?" tanya penasaran."Mbak, kan tahu tidak ada lagi yang mengharapkan Mbak di rumah ini. Jadi buat apa lagi aku harus pura-pura nerima Mbak. Dari dulu Mbak itu hanya benalu di sini!""Anjani... Kamu---""Apa yang di katakan Anjani itu benar, Renjana. Saya sudah bilang cepatlah kamu bercerai dengan Hendra!""Bu... Ini rum
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

bab 12

Safira dan Danendra terkejut mendengar suara berat yang datang tiba-tiba dari belakangnya. Mulut Safira terbelalak denan mata terbuka, kedua terkejut melihat Hendra sudah berdiri bersama Jessika di belakangnya.Dengan perasaan tak karuan Safira mencoba tenang, lalu mengukir senyum di bibirnya."Hendra, kalian sudah pulang? Kok cepet banget?" Safira menghampiri dan acuh akan pertanyaan Hendra yang barus aja di layangkan."Dimana Renjana, Bu?" tanya Hendra sedikit menaikan nada bicaranya."Mas,""Kamu duduk dulu, kasian Jessika capek." dengan wajah kesal Hendra masuk kedalam rumah.Ia lari menuju kamar dan langsung mencari Renjana.Jessika yang melihatnya terlihat heran akan sikap Hendra, ia pun menatap Safira yang hanya di balas dengan gelengan kepala."Mas, kamu cari siapa?" Jessika menghampirj dan bertanya dengan wajah sedikit kesal."Bu, dimana Renjana? Kenapa kamarnya kosong?" tanpa hirau akan pertanyaan Jessika, Hendra lebih bertanya pada ibunya untuk menanyakan Renjana."Renjana.
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

bab 13

****Renjana dan Ardiyan menoleh, Bisma yang tengah berjalan mengurungkan niatnya melihat Renjana dan Ardiyan sedang tertawa.Bisma adalah teman lama ayah Renjana, ia tinggal di rumah yang tidak jauh dari rumah Renjana saat ini."Pak Bisma... Bapak di sini?" tanya Renjana sambil berdiri menyodorkan tangan untuk bersalaman."Iya, rumah saya di ujung jalan sana. Kamu di sini? Inikan rumah....""Iya Pak, saya mengisi lagi rumah lama ini." sahut Renjana cepat."Apa Hendra tahu? Dan ini... Ardiyan anda di sini?" wajah Bisma terus melirik keduanya dengan perasaan penuh tanya.Melihat Renjana dan Ardiyan sedang duduk berdua, dan ..."Saya sedang ada pekerjaan Pak, Renjana ingin kembali ke Kantor dan memulai lagi semuanya dari Nol." pungkas Ardiyan yang membuat Renjana menatapnya canggung.Mulutnya sedikit menganga mendengar apa yang di katakan pria disampingnya."Apa... Benarkah itu Renjana, Ayah mu pasti sangat senang mendengar itu.""Pak Bisma, tolong jangan bicarakan ini kepada siapa pun
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

14

****"Apa ini?" tanya Hendra."Tidak tahu, tadi katanya ini untuk kamu. Dibuka barangkali penting." titah Jessika menyarankan.Hendra pun kembali masuk dengan tangan membuka kertas tersebut, ia keluarkan seutas kertas yang diawali dengan 'PENGADILAN AGAMA JAKARTA'"Pengadilan Agama.... Apa ini?" gumamnya.Perlahan ia membaca setiap kata dan tulisan yang nampak dimatanya, hatinya sedikit terkejut kala sebuah nama Arunika Renjana menggugat cerai dirinya."Bren-sek! Berani sekali Renjana menggugat cerai, aku. Kenapa dia tiba-tiba mengirimkan ini?" pekik Hendra melemparkan kertas berwarna putih ditangannya.Kertas itu jatuh dan Jessika mengambilnya, wajah Jessika tersenyum melihat gugatan cerai yang diajukan istri Hendra."Mbak Renjana menggugat cerai? Kenapa Mas?""Aku tidak tahu, kamu tahu sendiri saat kita pergi Renjana tak bicara apa pun.""Tidak mungkin jika Mbak Renjana pergi tanpa alasan, apa jangan-jangan....""Jangan-jangan apa?""Dia punya---""Ada apa kalian ribut-ribut, Hen? K
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

bab 15

****Ehem....Aku berdehem, tubuh itu berbalik dan menatapku dengan tersenyum."Gimana kabar kamu, Renjana?" sapanya sambil menyodorkan tangan.Mas Ardiyan, kenapa dia datang ke sini... Bukankah aku sudah melarangnya menemui saat itu?"Untuk apa kamu ke sini, Mas?" jawabku dengan ketus.Dua tahun sudah aku mencoba menghindarinya, dan pergi tanpa mengabari apa pun. Sejak perceraianku dengan Mas Hendra, aku mencoba sadar akan kekuranganku.Aku juga tidak mau, terlalu berlebihan karena tidak ingin dikatakan sebagai wanita murahan. Tidak mungkin setelah bercerai aku berdekatan dengan pria lain."Renjana, tiga tahun sudah kamu bercerai aku ingin melamar kamu!" Mataku membulat sempurna, mendengar kata-katanya."Tidak Mas, aku tidak pantas untuk kamu! Carilah wanita yang lebih baik dan sempurna, jangan kamu terus mencari aku." tolakku dengan lemas.Aku senang, karena pria yang pernah mengisi hatiku dulu ia kembali. Tapi... Aku sadar siapa aku, tidak pantas menjadi istri pria sebaik Mas Ardi
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

bab 16

----"Benar 'kan Mas, dia pergi ninggalin kamu demi Pria lain!"Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Jessika, apa maksudnya bicara seperti itu."Iya... Kamu benar, dia ninggalin suami hanya demi Pria lain? Benar bukan begitu, Renjana?" Mas Hendra tersenyum sinis menatapku.Aku balik tersenyum melihatnya, dan... "Kamu salah Jessika, harusnya kalian sadar wanita terhormat tidak akan bertahan dengan suami yang akan melakukan hubungan dengan wanita lain. Jika kamu suka, ambil dan jangan biarkan dia kecewa. Karena kalau kamu membuat dia kecewa maka dia akan mencaci maki kekuranganmu!" sinis ku dengan senyum puas.Ku lihat wajah keterkejutan dari keduanya, mereka kira aku kan diam setelah apa yang mereka lakukan. Tidak... Aku akan membuat mereka menyesal."Jangan sembarangan bicara kamu, wajar jika suami dan mertuamu benci karena kamu mandul!" hardik Jessika dengan kesal.Aku percaya dia sedikit sadar akan apa yang aku katakan."Tapi setidaknya aku tidak pernah berzina!" tukasku lagi
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

BAB 17

----Aku bergegas membawa kendraanku menepi, dengan perasaan tak menentu ku hampiri sosok pria yang tengah merangkul wanita jauh lebih muda dibawahnya.Aku turun dari mobil, cepat-cepat melangkah menuju ayahku. "Pah...." teriakku.Ia berbalik, namun seulas senyum menyemat di sudut bibirnya. Seolah ia tak memiliki rasa bersalah dan dosa, ia menatapku biasa saja."Siapa dia, Pah?" Aku menunjuk wanita disampingnya."Hendra, Hendra... Sudahlah kamu pasti tahu apa yang Papah lakukan,""Apa maksudnya, Pah? Ibu sejak pagi mencari-cari, dia sedang mencemaskan mu. Tapi kau---" andai dia bukan ayahku, sudah ku tinju wajahnya."Apa yang Papah lakukan, tidak jauh dengan apa yang kamu lakukan Dra!" sahutnya tenang.Aku tidak tahu apa maksud papa, tapi sikapnya sungguh keterlaluan. Tega sekali dia menyakiti ibu, atau jangan-jangan baju yang di pegang ibu tadi?"Hendra, sejauh ini bukan hanya Papah yang berengsek. Apa yang Papah lakukan sama persis seperti perlakuanmu terhadap Renjana," ujar papa d
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

bab 18

*****Hanya saja fikiran Renjana meracau saat tahu semuanya, jika dirinya tidak mandul lalu hasil tes siapa yang diberikan dokter saat itu padanya?"Mas, kalau benar aku sehat dan tidak memiliki masalah... Lalu----""Aku tahu itu Renjana, sebenarnya---""Permisi Dok, ada seseorang yang akan melahirkan. Tapi Dokter Amira tidak ada, dia mengambil cuty sampai besok." seru seseorang membuat Ardiyan menggantung kata-katanya.Dokter Liza pun dengan cepat membereskan hasil tes milik Renjana, ia meminta maaf karena harus segera membantu pasien yang sedang memerlukan bantuannya."Maaf Bu, saya harus pergi." Renjana mengangguk sambil menerima lembaran kertas dari tangannya.Ardiyan pun membawa Renjana untuk pulang, tak lupa ia membelikan sesuatu sebelum sampai ke rumahnya.Setelah sampai mereka disambut hangat oleh Zia, dan langsung melaksanakan makan malam bersama. Setelah selesai mereka berbincang beberapa menit lamanya, tapi tidak dengan Renjana yang sudah duluan dikamarnya.Tepat pukul 23.1
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

bab 19

*****"Sia---""Ardiyan...." Ardiyan terkejut melihat seorang wanita berdiri menatapnya."Sepia? Kenapa kamu di sini? Ada apa?" rentetan pertanyaan meluncur dari mulut Ardiyan.Sepia, wanita yang sejak ia temui di luar kota 4 tahun lalu. Kini ia berdiri di hadapannya, wanita yang berkali-kali ditolak cintanya oleh Ardiyan.Tapi kini ia datang dengan penampilan berbeda. Rambutnya yang bergelombang sudah berubah lurus, wajahnya putih natural. Dengan mata yang sipit dan bibirnya yang sexi."Aku mencari kamu dimana-mana, kenapa kamu pergi tidak memberikan aku kabar. Atau memberi aku alamat." jawab Sepia dengan suara merengek."Sepia cukup, saya mohon pergilah... Ini tempat kerja, dan kamu tidak pantas bersikap seperti ini." jawab Ardiyan ketus.Ardiyan tidak menyukai sikap Sepia, yang terlalu berlebihan. Sikapnya seperti kanak-kanak dan sangat manja.Jauh berbeda dengan Renjana, sejak SMP sampai SMA dia wanita yang mandiri. Ramah dan tidak manja, apa lagi suka mengejar pria."Kamu kenapa
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

bab 20

***** "Sia---" "Ardiyan...." Ardiyan terkejut melihat seorang wanita berdiri menatapnya. "Sepia? Kenapa kamu di sini? Ada apa?" rentetan pertanyaan meluncur dari mulut Ardiyan. Sepia, wanita yang sejak ia temui di luar kota 4 tahun lalu. Kini ia berdiri di hadapannya, wanita yang berkali-kali ditolak cintanya oleh Ardiyan. Tapi kini ia datang dengan penampilan berbeda. Rambutnya yang bergelombang sudah berubah lurus, wajahnya putih natural. Dengan mata yang sipit dan bibirnya yang sexi. "Aku mencari kamu dimana-mana, kenapa kamu pergi tidak memberikan aku kabar. Atau memberi aku alamat." jawab Sepia dengan suara merengek. "Sepia cukup, saya mohon pergilah... Ini tempat kerja, dan kamu tidak pantas bersikap seperti ini." jawab Ardiyan ketus. Ardiyan tidak menyukai sikap Sepia, yang terlalu berlebihan. Sikapnya seperti kanak-kanak dan sangat manja. Jauh berbeda dengan Renjana, sejak SMP sampai SMA dia wanita yang mandiri. Ramah dan tidak manja, apa lagi suka mengejar pria. "Kam
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status