Lahat ng Kabanata ng Membalas Pengkhianatan Mantan Suami: Kabanata 21 - Kabanata 30

35 Kabanata

bab 21

----"Ada apa Anjani? Kenapa kau menangis?" Hendra terdengar parau kala mendengar suara adiknya yang tengah menangis histeris.{Mas, Ibu sama Papah bertengkar. Papah pergi, katanya... Katanya, hiks hiks hiks hiks.} terdengar Anjani dari volume hapenya yang terdengar nyaring."Kenapa dengan Papah, Anjani. Bicaralah yang benar?" tanya Hendra khawatir.{Papah sudah menikah lagi, Mas!} perlahan wajah Hendra nampak lesu.Tangannya gemetar, tangis Anjani masih terdengar sesenggukan di dalam sambungan telepon.PruuukBenda pipih ditangan Hendra terjatuh, ia pun ikut duduk lemas di atas sofa. Renjana menatap Hendra dengan pertanyaan di benaknya.Semua orang menatap nanar, dengan pandangan acuh tak acuh."Silahkan Pak Hendra, sebentar lagi kami ada meeting.""Baik... Terimakasih," tanpa bicara lagi Hendra mengambil bend pipih di lantai.Ia beranjak dengan perasaanya yang tak menentu, fikirannya beterbangan karena apa yang menimpanya sangatlah terlalu cepat.**Lekas kepergian Hendra, Renjana m
last updateHuling Na-update : 2024-10-27
Magbasa pa

bab 22

-----Setelah kepergian Hendra dan percakapan bersama dikantor, Renjana dan Ardiyan mengusulkan untuk melihat mertuanya.Meski Ardiyan menolak keras, tapi Renjana berusaha membujuk. Renjana khawatir akan terjadinya sesuatu yang buruk pada Safira."Ayolah Mas, aku khawatir sama Ibu,""Kamu ini, dia sudah jahat sama kamu, tapi masih saja punya harapan untuk melihatnya.""Biar bagaimana pun dia Ibu mertua ku, Mas. Kami sudah bercerai, tapi hubungan bersama Ibu dan saudranya tidak akan bercerai." Ardiyan pun mengalah dan mengikuti keinginan istrinya.Renjana tersenyum, lalu menatap kedua ayahnya yang duduk disofa disamping mereka.Tak lama sepasang suami istri itu pergi menuju rumah Hendra, tapi saat sampai di rumah mereka tidak menemui Safira. Dan tetangga mengatakan jika Safira dibawa kerumah sakit.Ardiyan pun melajukan mobilnya dan segera menyusul, meski kesal tapi Ardiyan merasa bahagua. Karena Renjana meski marah dan berniat membalas dendam tetap peduli pada keluarga Hendra.Sesampa
last updateHuling Na-update : 2024-10-27
Magbasa pa

bab 23

-----Wajah Renjana lesu, tubuhnya gemetar menatap dokter dan suaminya. Ia meraba perutnya yang masih rata, dan menangis dengan mengucap syukur."Ya Allah, sungguh ini karunia untukku," lirihnya sambil menangkupkan kedua tangan."Alhamdulillah sayang, kita akan punya anak,""Dokter, berapa usia kandungan istri saya?" sambung Ardiyan bertanya pada dokter."Sekitar tiga minggu, itu adalah usia dimana kandungan sangat sensitif. Jadi usahakan agar istri Bapak tidak mengalami hal yang kurang baik, untuk menjaga kondisi bayi.""Terimakasih, Dok. Apa istri saya boleh pulang.""Boleh Pak,"Renjana nampak sangat bahagia, ia memeluk Ardiyan pria yang sudah menjadi suaminya hampir dua bulan. Tapi sudah mampu memberikan kebahagiaan yang tak terhingga untuknya.Ardiyan terus menciumi Renjana, keduanya bahagia. Setelah cinta mereka terpisah, dan kini kembali dengan ikatan yang syah."Makasih Mas, ini adalah hadiah terindah untukku." ucap Renjana menatap suaminya dengan mata nanar."Sudah aku kataka
last updateHuling Na-update : 2024-10-27
Magbasa pa

bab 24

****-----POV RENJANA-----Hari ini adalah hari kebahagiaanku, niat untuk melihat mertua malah menjadi sebuah kejutan untukku.Dokter sudah meyakinkan jika aku sedang hamil, ya allah ini adalah anugerah terindah dalam hidupku. Lima tahun aku menanti moment ini bersama Mas Hendra, tapi kau lebih percaya dengan suamiku Mas Ardiyan.Engkau sungguh luar biasa, dan aku sangat mensyukuri ini."Sayang, mari kita pulang," ajak Mas Ardiyan.Ia menatapku dengan penuh khawatir, dan sejak tahu aku hamil dia lebih perhatian. Aku beranjak dari atas ranjang karena kata dokter kandungan tidak kenapa-kenapa. Darah yang sempat keluar pun tidak terlalu dikhawatirkan."Apa Dokter mengizinkan?" ujarku."Iya, tapi Dokter Moza sudah memberi obat untuk kandungan kamu. Jadi tidak usah khawatir, tapi ingaat... Kamu jangan terlalu capek dulu." Aku adalah wanita beruntung. Mas Ardiyan berbeda jauh dengan Mas Hendra dulu.Mas Ardiyan membantuku, ia memapah tanganku agar tidak terlalu kesulitan berjalan. Meski se
last updateHuling Na-update : 2024-10-27
Magbasa pa

bab 25

-------"Mas Ardiyan, ngapain disini?" Aku menghampiri Mas Ardiyan yang berdiri di belakang ku.Entah sejak kapan dia di sini, tapi..."Kenapa diam, kenapa tidak menjawab pertanyaan Renjana, Sepia?" tegurnya pada Sepia.Ia terlihat bungkam, kenapa sangat berbeda dengan sebelumnya."Mas, ini kue yang sering kamu makan." Sepia menghampiri suamiki dengan senyum merekah."Aku nggak tau dalam kue ini rasa apa, tapi aku sering melihat kamu membelinya,""Pelayan... Kamu buatkan kue untuk saya." titahnya berteriak pada pelayan.Pelayan itu menghampiri sambil meunduk dan berkata, "apa kue seperti biasa, Pak?" sahutnya."Iya," jawab suamiku.Sepertinya dia sudah biasa dan toko inipun sudah menganalnya, aku diam melihat Sepia yang tampaj salah tingkah.Begiti juga suamiku, ia menatap dengan senyum di sudut bibirnya."Kau lihat... Pelayan pun tahu kue apa yang sering aku makan, apa dia menunjukkan kue yang ada di tanganmu? Tidak... Karena itu bukan kue yang biasa aku makan, meski terlihat mirip,
last updateHuling Na-update : 2024-11-01
Magbasa pa

bab 26

***"Siapa kamu?""Aku Sepia," sahutnya sambil melangkah memasuki ruangan Hendra."Saya tidak kenal siapa, Anda.""Pak Hendra, saya datang kesini untuk memberi tawaran. Bagaimana jika kita bekerja sama untuk membuat Ardiyan dan istrinya hancur?" ujarnya menatap Hendra dengan lekat.CkkHendra berdecak, wanita yang ada di hadapannya membuat ia semakin kesal. "Pergilah, saya tidak perlu kerja sama dengan anda,""Apa Bapak tidak mau memberi pelajaran pada, Renjana? Atas apa yang ia lakukan?" timpal Sepia."Aku tidak butuh bantuan siapa pun, jadi pergilah.""Permisi Pak Hendra, diluar ada Pak Ardiyan," suara seseorang membuat Hendra membalikkan pandangan.Seno berdiri sambil menatapnya, tak lupa ia pun sedikit mengernyit melihat wanita yang asing berada diruangan Hendra."Hmm," Hendra mengangguk.Seno pun beranjak meninggalkan ruangannya, ia kembali melihat Sepia dan menunjukkan pintu dengan sebelah tangannya."Sudah miskin saja sombong," ketus Sepia lalu Meninggalkannya.Hendra berdiri
last updateHuling Na-update : 2024-11-01
Magbasa pa

bab 27

*** "Aku...." "Kenapa, kenapa mikiran Renjana?" sentak Jessika. "Ehh, bukan gitu bukan.... Aku hanya---" "Lebih baik kalian pergi, di sini tidak ada yang memerlukan kalian." tukas Zia dengan sinis. Jessika mendelik, ia hendak menjawab kata-kata Zia, tapi Hendra lebih dulu menarik tangannya. Hendra sadar jika ia memiliki harapan untuk memiliki anak bersama Renjana, tapi justru Ardiyan yang memenuhi harapan itu. "Kamu apa-apaan sih, Mas." ketus Jessika. "Sudah jangan bicara apa-apa lagi, aku tadi mendengar teriakan dia jadi aku ingin melihatnya." "Kenapa, khawatir?" "Jess bukan begitu, aku tidak pernah melihat Renjana kesakitan seperti ini." "Kenapa kamu peduli, bukannya nggak pernah mencintai dia? Apa jangan-jangan---" "Sudah jangan terlalu berlebihan, ayok masuk kita nunggu di dalam." Pertengkaran terpaksa berhenti dengan wajah Jessika yang masam. Hendra hanya membiarkan istrinya, ia tak mau mengambil pusing sikapnya. Tapi ia tak mengerti seolah hatinya se
last updateHuling Na-update : 2024-11-01
Magbasa pa

bab 28

---- Warga berkerumun melihat pria yang sedang tertatih, kakinya sedikit luka karen terkena goresan aspal. Hendra, ia yang sedang berjalan setelah menepikan mobilnya keserempet mobil yang melaju dengan kencang. "Pak, apa anda baik-baik saja?" tanya seorang pria berbadan tambun. "Tidak apa, Pak. Saya baik-baik saja, terimakasih sudah bantu saya." jawab Hendra dengan mulut yang meringis. "Tapi mobilnya lari, Pak," "Tidak apa," "Mari saya bantu," Hendra di bawa kepanggil jalan, untuk di bantu mengobati kakinya. Saat ia hendak duduk, pandangannya tiba-tiba melihat sosok pria yang sedang menatapny. Hendra yang hendak duduk itu urung dan kembali melangkahkan kakinya, ia berjalan menuju Danendra yang menatapnya. Danendra diam tanpa mau menghampiri putranya, melihat Hendra seakan melihat Safira di matanya. "Pah," panggilnya lirih. Danendra tak menjawab, justru ia berbalik hendak pergi meninggalkannya. Tapi Hendra mencegah dan berkata, "Pah, Ibu ingin Papa pulang. Saya
last updateHuling Na-update : 2024-11-01
Magbasa pa

bab 29

**** "Pah," "Kenapa Fira? Apa kamu bingung menjelaskan semuanya pada Hendra? Biar aku jelaskan, biar aku yang bicara!" Danendra berdiri diambang pintu dengan wajah datar dan dingin. "Cukup Pah, aku mohon ja-jangan bilang apa pun sama Hendra. Kamu Ayahnya dia, Pah." ucap Safira terbata sambil mendekati Danendra. Danendra hanya tersenyum sambil menatap tajam wanita yang menatapnya iba. "Bayu adalah Ayah kamu, Hendra. Ibu mu menikah denganku setelah ia hamil tiga bulan! Safira sama sekali tidak pernah aku sentuh, sekali pun!" Danendra berkata tegas kepada Hendra dan Safira. Hendra terperangah dengan wajah terkejut dengan bola mata yang membulat. Iya menatap Safira dengan rasa tak percaya. Pandangannya berputar kepada Safira dan Danendra, Iya tak mengerti dengan apa yang terjadi sebenarnya. "Ini tidak benar kan Bu, Ini semua tidak benar!" pekik Hendra. "Maafkan Ibu, Dra. Maafkan Ibu," "Lalu di mana, Ayahku?" tanya Hendra. Safira menggelengkan kepalanya, Iya tidak tahu
last updateHuling Na-update : 2024-11-01
Magbasa pa

Bab 30

****"Pah,""Kenapa Fira? Apa kamu bingung menjelaskan semuanya pada Hendra? Biar aku jelaskan, biar aku yang bicara!" Danendra berdiri diambang pintu dengan wajah datar dan dingin."Cukup Pah, aku mohon ja-jangan bilang apa pun sama Hendra. Kamu Ayahnya dia, Pah." ucap Safira terbata sambil mendekati Danendra.Danendra hanya tersenyum sambil menatap tajam wanita yang menatapnya iba."Bayu adalah Ayah kamu, Hendra. Ibu mu menikah denganku setelah ia hamil tiga bulan! Safira sama sekali tidak pernah aku sentuh, sekali pun!" Danendra berkata tegas kepada Hendra dan Safira.Hendra terperangah dengan wajah terkejut dengan bola mata yang membulat. Iya menatap Safira dengan rasa tak percaya.Pandangannya berputar kepada Safira dan Danendra, Iya tak mengerti dengan apa yang terjadi sebenarnya."Ini tidak benar kan Bu, Ini semua tidak benar!" pekik Hendra."Maafkan Ibu, Dra. Maafkan Ibu,""Lalu di mana, Ayahku?" tanya Hendra.Safira menggelengkan kepalanya, Iya tidak tahu harus menjawab apa.
last updateHuling Na-update : 2024-11-11
Magbasa pa
PREV
1234
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status