Selepas Kepergian Zahira, Veline menatap kosong ke arah jendela kamar. Air matanya mengalir perlahan, membasahi pipinya yang dingin. Sesekali ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, kepedihan yang dirasakannya tak juga reda. Terdengar langkah kaki menaiki tangga, membuat Veline buru-buru menyeka air matanya. Ia tahu betul siapa yang akan muncul. Tak ingin terlihat lemah, ia mencoba menyembunyikan kesedihannya. Pintu kamar perlahan terbuka, memperlihatkan sosok Hero, suaminya, yang melangkah masuk sambil membawa sebuah paper bag berwarna jingga. Senyumnya merekah seperti biasa, meskipun ada sedikit rasa khawatir di matanya. "Sayang, barusan aku ketemu Mama di tangga. Dia habis ke sini, ya?" tanya Hero, sambil menaruh tas jingga itu di meja. Veline menelan ludah. Ia mengangguk pelan. "Iya, Mama tadi sempat ke sini," jawabnya, mencoba mengontrol suaranya agar tak terdengar bergetar. Hero memperhatikan wajah Veline dengan seksama. Matanya yang tajam segera menan
Last Updated : 2025-01-14 Read more