Home / Romansa / Mencintai Seorang Climber / Kabanata 151 - Kabanata 160

Lahat ng Kabanata ng Mencintai Seorang Climber: Kabanata 151 - Kabanata 160

173 Kabanata

bab 150. Minum Obatmu

Maryam duduk di teras TK, untuk menghirup udara segar karena dadanya terasa sesak. Dia berharap sakit kepalanya bisa berkurang, tapi sepertinya kepalanya masih terasa berat dan berdenyut-denyut, pandangannya agak kabur. Fatimah menghampiri Maryam, memberikan bubur sumsum yang dikemas dengan gelas plastik. Lantas Fatimah mengajak pulang bareng karena jam kerja sudah usai. Maryam dan Ningrum berjalan menuju mobil Fatimah yang parkir di tepi jalan, di depan bangunan TK itu. Fatimah menyetir sendiri mobilnya. Mobil itu berjalan pelan keluar dari komplek perumahan, memasuki jalan raya yang cukup padat. Setelah melaju sekitar 100 meter, mobil berhenti di depan sebuah gang. Maryam turun sambil mengucapkan terima kasih. “Banyak istirahat, ya Maryam. Jangan lupa obatnya diminum, biar lekas sembuh.” kata Ningrum. “Iya Bu, terima kasih.” Maryam melangkah perlahan masuk gang. Tiba di kamarnya, Maryam ingat belum makan obat. Rasa mualnya sudah berangsur hilang, jadi sebaiknya obat itu dimakan
last updateHuling Na-update : 2025-03-24
Magbasa pa

bab 151. Masa Lalu Zakki

Inspektur Ekky Wahyudi sedang melihat lagi CCTV TKIT Bunga Bangsa, siapa tahu ada sesuatu hal yang luput dari pengamatannya. Setelah menonton dua kali, sebetulnya dia masih belum menemukan sesuatu yang mencurigakan, kecuali sikap berlebihan orang tua murid yang bernama Dita.Inspektur Ekky bergumam, “Dita sudah pernah diperiksa kesaksiannya oleh penyidik. Secara pribadi, Dita tidak kenal dengan Zakki dan keluarga besarnya. Dita baru bertemu Zakki pada saat acara gathering itu, di mana ada pertengkaran antara anaknya dengan anak Zakki, dan akhirnya Dita juga bertengkar dengan Zakki. Mungkin Dita sangat kesal, marah, tapi … dia tidak akan siap dengan racun di tangan."Ekky masih bergumam sendiri, "Pelaku penabur racun adalah orang yang sudah tahu seperti apa hidangan acara gathering, maka orang itu mempersiapkan racun untuk dibubuhkan pada krim penghias kue. Dan racun untuk target dia bubuhkan pada sirup dalam kemasan gelas plastik.""Biarpun sikap Dita tampak sangat emosi terhadap Zakk
last updateHuling Na-update : 2025-03-26
Magbasa pa

bab 152. Mencari Kasus Lama

Ipda. Binsar masih mengobrol dengan Rio. Bahan obrolan adalah tentang Zakki.“Apakah Pak Zakki keluar dari perguruan tinggi kedinasan itu atas kehendak sendiri? Atau dikeluarkan oleh pihak kampus?” tanya Binsar.“Mengundurkan diri.” jawab Rio.“Kenapa?”“Entahlah … mungkin dia merasa tidak cocok dengan kampus itu, cara belajarnya. Pokoknya dia memilih untuk mundur, lalu kuliah di luar negeri.”“Apakah saat itu ada insiden yang membuat Zakki mundur dari kampus?”“Tidak ada. Kenapa mengira ada insiden?”“Ehmmm … itu kan, perguruan tinggi kedinasan, banyak yang pengin masuk ke sana. Kenapa yang sudah kuliah di sana, malah mengundurkan diri? Saya kira, jika ada mahasiswa di kampus kedinasan yang mundur, mungkin karena ada insiden.”Rio menggeleng. “Tidak ada insiden. Hanya saja ada beberapa orang yang kuliah di situ atas perintah orang tuanya, bukan keinginannya sendiri. Makanya, kadang-kadang ada yang nggak betah, nggak mau lanjut, karena memang bukan passion-nya untuk kuliah di pergurua
last updateHuling Na-update : 2025-03-26
Magbasa pa

bab 153. Mencari Maryam

Motornya terlalu besar untuk menyusuri gang sempit itu. Kalau dipaksakan, nanti bisa-bisa ada tembok yang kena bentur. Akhirnya Marco menitipkan motornya di sebuah bengkel kecil pinggir jalan, lalu dia berjalan kaki memasuki gang. Di sebuah rumah kos, dia berhenti, lalu mengetuk pintu sebuah kamar. Sudah diketuk-ketuk dan ditunggu, tak ada juga yang membukakan pintu. Malah pintu kamar lain yang terbuka.“Apakah Maryam ada di kamarnya?” tanya Marco kepada seorang wanita muda yang keluar kamar.“Sudah hampir maghrib begini biasanya Maryam sudah pulang. Lagi tidur mungkin Mas.”“Tapi sudah saya ketuk berulang kali, nggak ada yang nyahut dari dalam. Kalau Maryam lagi tidur, mestinya dia bangun kalau pintu kamarnya terus-terusan diketuk.”“Atau mungkin dia pulang ke Cirebon, langsung dari tempat kerjanya, jadi nggak balik dulu ke sini. Biasanya dia pulang ke Cirebon kalau menjelang akhir pekan. Mungkin sekarang ini kamarnya kosong. Lihat saja tuh, jendelanya tertutup rapat, gordennya juga
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

bab 154. Tidak Bernapas

Marco menelepon Hanif untuk mencari tahu tentang keberadaan Maryam.“Aku pengin ketemu Maryam, aku mau minta maaf….”“Sudahlah Marco, nggak perlu lagi mencarinya. Aku yakin dia sudah memaafkan orang yang pernah menyakiti hatinya, menghinanya, memfitnahnya, menuduhnya dengan sangkaan keji…. Dia wanita yang sangat baik dan shalehah, jadi dia pasti memaafkan ente, tanpa perlu ente minta maaf sama dia. Mending cari wanita lain! Jangan mendekat lagi kepada Maryam, karena ente cuma bikin dia menderita!”“Tolong Nif, aku cuma ingin tahu nomor telepon temannya Maryam, siapapun itu, karena mungkin Maryam menginap di sana. Jadi jangan terus saja menceramahiku.”Akhirnya Hanif memberikan juga nomor hape Vera. Marco segera menghubungi nomor itu.“Iya, saya Vera. Ini siapa ya?”“Saya Marco, temannya Maryam. Maaf ya Mbak, saya telepon malam-malam. Apakah Maryam menginap di rumah Mbak Vera?”“Nggak.”Marco tercengang. “Apakah mungkin Maryam menginap di rumah rekan kerjanya yang lain? Mungkin Mbak Ve
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

bab 155. Over Dosis Obat

Di rumah sakit, Maryam dibawa ke bangsal IGD. Dokter bertanya, sejak kapan pasien tidak sadarkan diri? Apa yang baru saja dimakannya? Apakah pasien punya penyakit? Apakah dia berada di tempat terbuka yang bersuhu rendah? Dan beberapa pertanyaan lain, yang sulit dijawab oleh para pengantar, karena tidak tahu.Kondisi Maryam terus menurun, sehingga dokter mengatakan bahwa Maryam akan dipindah dari IGD ke ruang ICU. Dengan tangan gemetar Marco menandatangani berkas rumah sakit. Baru pertama kali dalam hidupnya, dia membubuhkan tanda tangan sebagai penanggung jawab pasien. Lantas dia memberikan kartu ATM miliknya untuk digesek, membayar deposit biaya perawatan sebesar 500 ribu rupiah. Marco diminta ke ruang dokter. Ternyata dokter itu mengatakan bahwa pihak rumah sakit akan melaporkan kasus itu kepada polisi, supaya ada pemeriksaan resmi. Agar semuanya menjadi lebih jelas, apa yang sesungguhnya terjadi pada Maryam."Ya, silakan Dokter." jawab Marco.Ibu kos dan anak-anak kos sudah pulan
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

bab 156. Ketika Sadar

Hanif geleng-geleng kepala. “Kalau di depanku Maryam kelihatan baik-baik saja, tegar, dan katanya dia sudah tidak peduli lagi sama Marco.” Hanif mengeluarkan ponselnya. “Biar aku sampaikan semua itu kepada Marco. Dia harus tahu, karena mungkin dia penyebab semua kejadian ini.”“Nanti Bang Marco bakal merasa bersalah….” ujar Nuri.“Biar saja. Saya sudah eneg sama kelakuan dia!” Hanif tampaknya kesal. Dan saat ponselnya sudah terhubung dengan nomor Marco, dia bicara. “Marco, ente ada di mana?”“Di kampus.”“Ente sudah tahu, kenapa Maryam sampai pingsan?”“Kenapa memangnya?”“Kata polisi Maryam sengaja menelan obat penenang melebihi dosis. Ada juga surat pamitannya. Dia mau bvnuh diri, karena batal menikah… dengan ente!”“Jangan main-main Nif! Gue lagi pusing nih, sebentar lagi mau masuk ke ruang ujian!”“Ini serius Marco! Semua fakta yang ditemukan polisi memang menunjukkan kalau Maryam mau bvnuh diri! Nuri juga sudah melihat surat yang ditulis Maryam, dan Nuri yakin kalau itu memang tu
last updateHuling Na-update : 2025-03-28
Magbasa pa

bab 157. Penangkapan

“AGH!” Ningrum terjengkang saat sebuah t3ndangan mengh@jar perutnya. Wanita separo abad itu berusaha bangkit, lalu menatap ke arah sang pasien. Dia tercengang.Pasien yang tadinya terbaring diam, sekarang duduk tegak di ranjang sambil menodongkan sepucuk pistol ke arahnya. Wanita muda itu bukan Maryam! Dengan tangkas, wanita muda itu meringkus Ningrum, lalu memborgolnya.“Siapa kamu?” suara Ningrum parau.“Briptu. Karlina dari Polrestabes Bandung! Saudari Ningrum, Anda ditahan atas tuduhan pembvnuhan berencana terhadap Valentina Chairunnisa Wiratama, dan melakukan peracunan massal dengan sengaja pada acara gathering di TKIT Bunga Bangsa!”“Di mana Maryam?” Suara Ningrum menggigil ketakutan.“Ada di tempat lain!”“Apakah … apakah Maryam sudah sembuh? Atau … sudah ….”Polwan yang menyamar jadi pasien itu tidak lagi peduli pada pertanyaan Ningrum, dia mengambil handy Talkie, dan bicara. “Target sudah diamankan.”Empat orang pria masuk ke ruangan itu, terdiri dari seorang dokter, seorang
last updateHuling Na-update : 2025-03-28
Magbasa pa

bab 158. Kliping Koran

Polisi segera mencari arsip kasus kematian Ilham Ramadhan, dan menemukan bahwa ibunya Ilham bernama Ningrum. Polisi kemudian mewawancarai Maryam seputar temuan itu. Zakki juga menyimak pemeriksaan polisi terhadap Maryam.“Waktu itu saya menjenguk Bu Ningrum, karena beliau sakit dan tidak masuk kerja.” ujar Maryam. “Saya datang ke rumahnya sepulang kerja. Saya menginap di sana, karena hujan lebat, dan saya juga merasa tidak enak badan. Pagi harinya saat Bu Ningrum sedang mandi, saya membuka laci meja riasnya, untuk mencari jarum dan benang. Lipatan baju saya robek, dan saya ingin menjahitnya. Di dalam laci itu saya menemukan kliping koran.”Maryam lanjut bertutur, “Tadinya saya kira kliping resep masakan, karena biasanya wanita suka mengumpulkan resep masakan dari koran dan majalah. Ternyata… itu kliping tentang… kasus kematian Ilham Ramadhan. Saya menemukan nama ZW sebagai salah satu tersangka yang menyebabkan Ilham tewas. Mulanya saya tidak tahu, siapa itu ZW. Tapi… kemudian dalam kl
last updateHuling Na-update : 2025-03-29
Magbasa pa

bab 159. Penyesalan

Inspektur Ekky bertanya pada Maryam, “Apakah Anda pernah meninggalkan obat-obatan itu, sehingga ada orang yang punya kesempatan untuk menukarnya?”Maryam mengingat-ingat kejadian sebelum dirinya tak sadar. “Saat itu saya ke poliklinik untuk berobat, diantar oleh Bu Ningrum. Setelah dari ruang periksa dokter, Bu Ningrum menyuruh saya duduk saja di ruang tunggu, dia yang membawa resep ke loket di klinik itu. Bu Ningrum yang ambil obat, dan membayar biayanya. Lalu saya kembali ke TK, sedangkan obat itu … dibawa oleh Bu Ningrum. Saya berbaring di ruang P3K. lantas Bu Ningrum datang, memberikan bungkusan berisi obat untuk saya. Obat itu baru saya minum setelah pulang ke tempat kos.”“Mungkin ada yang menukar obat-obatan itu. Kami curiga yang melakukannya adalah seseorang di TKIT Bunga Bangsa. Jika orang itu tahu bahwa hari ini Anda masih hidup, mungkin dia akan datang ke sini berpura-pura menjenguk Anda. Kita susun rencana untuk menjebaknya.”Lalu disusunlah skenario untuk menjebak Ningru
last updateHuling Na-update : 2025-03-29
Magbasa pa
PREV
1
...
131415161718
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status