Karena gurauan rekan-rekan kerjanya tentang Marco, akhirnya membuat Maryam tersenyum lebar.“Nah, kamu sudah bisa senyum lagi sekarang, itu pertanda baik.” kata Widya, “Okelah, Mr. M itu memang keren, ganteng, tajir …. tapi rese, tengil, kurang ajar, dan nyakitin hati kamu. Biarkan dia pergi, anggap saja sudah mati! Kan, sekarang ada Mas Hanif, yang smart, sopan, dan shaleh. Cobalah buka mata, buka hati, buka pikiran, masih banyak cowok keren di dunia ini! Termasuk para polisi muda yang datang ke sini.”“Kamu nggak lihat situasi!” Hamidah melotot. “Kondisi kita lagi genting lho Widya! Kita semua dicurigai sebagai pelaku peracunan, justru oleh para polisi itu!”“Ah biar saja, bukan aku yang melakukannya!” Widya berdiri, lantas menatap keempat rekannya satu persatu.“Kenapa memandang kita seperti itu? Kamu curiga?” tanya Vera.“Aku kesal kalau terus-menerus begini… berada dalam situasi yang nggak pasti! Mending ngaku aja deh, siapa di antara kalian yang melakukannya?” tanya Widya.“Enak
Terakhir Diperbarui : 2025-03-17 Baca selengkapnya