Home / Romansa / Mencintai Seorang Climber / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Mencintai Seorang Climber: Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

bab 100. Melabrak Istri Simpanan

Lyla mengatakan ingin punya usaha sendiri berupa salon dan bridal. Ardi memberikan modal usaha, karena sebagai istri Lyla memang berhak, seperti juga Marianne yang diberi modal usaha untuk buka butik busana. Mereka hidup bahagia, rukun, biarpun berumah tangga secara sembunyi-sembunyi. Ardi tahu, Lyla sering ingin bisa berjalan-jalan bersama suami, shopping, atau apapun juga yang berhubungan dengan muncul di tempat umum. Lyla ingin memperkenalkan suami kepada teman-temannya. Namun, bagaimana mungkin? Saat ini belum bisa, begitu kata Ardi. Hal itu kerap membuat Lyla terlihat sedih. Bagaimana tidak? Sebagai wanita, status Lyla adalah bersuami, tapi mana suaminya?Lyla bahkan sulit bicara soal statusnya, kepada rekan-rekannya sesama pengusaha salon, atau bahkan kepada tetangga di kampungnya. Kalau bilang sudah menikah, nanti mereka akan bertanya, siapa suaminya? Kerja di mana? Lyla akan sangat sulit menjawab semua pertanyaan itu. Makanya, tak banyak teman-teman dan pegawai Lyla yang tahu
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

bab 101. Istri yang Ingin Diakui

Beberapa hari kemudian Lyla menghubungi Ardi lewat ponsel, mengatakan sedang berada di kantor polisi. Lyla meminta bantuan untuk mencari bukti-bukti transaksi di Hotel Paradise on The Hill. Beberapa bil berhasil diperoleh, tapi Ardi merasa keberatan untuk menjemput istrinya dari kantor polisi. Ardi merasa belum siap jika status pernikahannya bersama Lyla, diketahui oleh publik. Kemudian… Ardi teringat bahwa dia datang ke hotel itu dengan menggunakan mobil milik anaknya. Jadi… kenapa bukan anaknya saja yang dimintanya untuk menjemput Lyla? Hal itu dibicarakannya dengan Marco, dan syukurlah Marco bersedia.Ardi mengira, Lyla pasti tidak terima dilabrak seperti itu oleh Marco, saat di suite room. Lyla tidak bisa melawan, karena tidak berani … dan Ardi juga tidak membela Lyla sebagaimana seharusnya seorang suami membela istrinya. Mungkin Lyla sangat terluka, bukan oleh kemarahan Marco, tapi oleh sikap Ardi yang tidak berusaha membelanya. Ardi mengira, tindak kriminal yang dilakukan oleh
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

bab 102. Marco dan Sabrina

“Hah?! Ngomong-ngomong soal sepak bola… nanti sore ada pertandingan Persib Junior di Stadion Siliwangi! Papa dijadwalkan untuk menghadiri pertandingan itu, karena perusahaan kita menjadi sponsor pertandingan.” Ardi melirik jam dinding antik. Masih dua jam lagi menjelang waktu pertandingan. Beliau sebetulnya enggan menonton, karena suasana hatinya sedang sangat berduka.Marco merasa, nonton sepakbola adalah solusi dari keruwetan yang dialaminya akhir-akhir ini. Di stadion, saat pertandingan sepakbola, adalah waktu yang paling tepat untuk menyalurkan energi kekecewaan, kekesalan dan kemarahan. Setiap orang bisa teriak sekeras mungkin, memaki-maki tim lawan sepuasnya, kadang memaki wasit. Siapa juga yang melarang, kalau hal itu berlangsung di stadion saat pertandiangan sepak bola yang ditonton puluhan ribu supporter. Hampir semua orang juga teriak, memaki, mengumpat.Mereka bertiga tak lama sudah pakai kostum biru yang biasa dipakai supporter Persib. Lalu menaiki mobil. Marco pegang kemu
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

bab 103. Marco Memilih Pergi

Sabrina bicara lagi, “Kadang-kadang aku juga suka latihan manjat climbing wall. Tapi sekarang climbing wall di kampusku sudah nggak layak dipanjat, besi penyangganya keropos. Entah kapan organisasi pencinta alam di kampusku punya climbing wall baru. Harganya mahal ya? Mungkin nanti, kalau aku sudah capek jadi anggota pencinta alam, ada climbing wall baru.”Marco berujar, “Kalau kamu mau latihan climbing, datang aja ke Jalan Pajajaran. Nah, di situ ada GOR Sasakawa, di sebelah GOR Sasakawa itu ada climbing wall, yang dikelola oleh Federasi Panjat Tebing Jawa Barat. Climbing wall di tempat itu berstandar Internasional. Tingkat kesulitannya, dan fasilitas pengamanannya buat pemanjat pemula, sangat baik. Kamu bisa minta izin latihan di situ, bareng para climber dari kampus kamu.”“Abang suka latihan di sana ya?”“Dulu sering, sekarang sudah jarang sekali.”“Kalau manjat tebing betulan?”“Nggak pernah lagi.”“Masih suka naik gunung?”“Nggak dulu. Mau konsentrasi bikin skripsi. Malu nih, so
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

bab 104. Tawaran Kerja Untuk Maryam

Maryam kembali menggoreng peyek di rumah Nining. Ibunya Nining yang memintanya datang untuk membantu.“Ada yang pesan peyek dalam jumlah banyak, untuk dibawa ke luar kota katanya. Sayang kalau pesanan ini ditolak. Peyek buatan kita sudah cukup banyak penggemarnya.”“Iya Bu, Saya juga lagi nggak punya kerja tetap. Kalau bikin peyek, lumayan masih bisa dapat penghasilan.” ujar Maryam.Nining pulang dari kampus.“Hey Maryam, aku ada info lowongan kerja.” ujar Nining.Maryam menghentikan pekerjaannya yang sedang mengemas peyek. Dia menatap Nining dengan antusias.“Ada temanku semasa SMA yang kirim chat ke nomorku. Temanku itu mengira aku sudah lulus kuliah dari FKIP, sudah dapat ijazah. Temanku itu punya tetangga yang jadi kepala sekolah di sebuah TK Islam Terpadu. Nah, TK itu sedang buka lowongan kerja untuk posisi guru dan pendamping siswa TK. Kalau di TK itu katanya harus banyak guru dan pendamping, demi keamanan anak-anak itu. Untuk posisi guru mesti punya ijazah S-1 PGTK atau PGSD. U
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

bab 105. Puing-Puing Hati

Marco duduk di bawah pohon, dekat bara unggun. Dia masih sulit memejamkan mata. Ditengoknya lagi kayu-kayu yang dipakai untuk membuat asap, masih berfungsi dengan baik. Di atas unggun itu ada beberapa batang kayu dijjejerkan, kayu-kayu itu menusuk puluhan potong daging binatang buruan. Daging itu sedang diasapi semalaman, supaya tahan lama. Untuk menahan asap supaya tidak lari kemana-mana, dipakai dua helai ponco yang dipasang mengelilingi unggun. Salah seorang rekannya, yang melakukan pencarian di areal yang berbeda dengan Marco, berhasil menangkap seekor hewan. Saat Marco kembali ke base camp, sang hewan sudah diiris-iris dan ditusuk, siap diasapi. Marco mengamati daging itu, lalu mengendus-endus aromanya.“Daging apaan nih? Jangan-jangan celeng!” gumamnya. Besok saja ditanyakan dengan jelas, daging apa itu. Kalau celeng, Marco tidak akan ikut makan. Kalau sudah sangat kepepet tidak ada lagi bahan makanan, dia bisa memakan laron, jangkrik, belalang, gangsir. Atau memancing ikan di
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

bab 106. Hari Pertama

Ibarat ladang pembantaian. Halaman rumput itu penuh dengan suara raungan, jeritan, dan derai air mata, dari bocah-bocah usia 4 – 5 tahun, yang … menjalani hari pertama masuk sekolah TK! Banyak anak yang tidak mau berpisah dengan orang tuanya. Cuma sedikit sekali bocah yang tidak menangis. Mereka berdiri dengan pandangan bingung oleh suasana baru. Ada juga beberapa orang anak yang terlihat gembira, menaiki ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, atau sekadar berlarian di halaman rumput TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu) Bunga Bangsa. Sekolah berbasis Islam, tapi tidak menggunakan nama Arab, maksudnya supaya lebih nasionalis. Beberapa orang guru danpendamping siswa dengan sabar berupaya mengarahkan anak-anak itu agar mau berbaris di teras kelas, menjelang masuk ke dalam kelas. Banyak anak yang tidak mau melepas pegangan tangan orang tuanya, terpaksa orang tua ikut berbaris. Seorang wanita muda yang mengenakan gamis dan berjilbab lebar sibuk di ruang administrasi TKIT Bunga Bangsa. Be
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

bab 107. Valentina

“Selamat pagi, apakah di sini tempat untuk pengambilan seragam sekolah?” Seorang pria masuk ke ruang administrasi dan tempat pendaftaran siswa baru.Maryam mendongak, dan… dia terkejut saat mengenali wajah pria itu, Zakki Wiratama. Pria usia 33 tahun itu juga tampak kaget saat melihat Maryam.“Maryam, kamu … kerja di sini?” tanya Zakki.“Iya.”“Hmmm… saya mau mengambil seragam buat anak saya. Dia baru mendapatkan satu stel yang hari ini dipakainya, katanya masih ada dua stel seragam lagi.”“Oh iya, sebentar, saya carikan dulu datanya.” Maryam meneliti daftar nama murid, dan dia baru sadar kalau dia belum menanyakan siapa nama anak dari pria itu.“Valentina Chairunnisa.” ucap Zakki.Maryam melihat lagi ke daftar nama. Memang ada nama itu, tertulis Valentina Chairunnisa W. Tidak pernah diduganya, kalau huruf W itu adalah nama keluarga Wiratama. Anak itu lahir tanggal 14 Februari, pantas saja diberi nama Valentina. Usia anak itu baru 4 tahun, lebih 5 bulan, sudah memadai masuk TK. Seinga
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

bab 108. Outbound

Udara pagi yang sejuk dan segar, di bawah kerindangan pepohonan di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung. Puluhan anak dari TKIT Bunga Bangsa dengan ceria mengikuti Adventure Kids Camp. Beberapa guru dan pendamping dari TK itu ikut menemani murid-muridnya, mengawasi jika ada murid yang cedera. Walaupun sebetulnya sangat kecil kemungkinan anak-anak itu mengalami cedera saat mengikuti outbound, karena beberapa orang instruktur dari arena outbound itu mengawasi mereka dengan seksama.Acara outbound memang ada dalam jadwal TKIT Bunga Bangsa. Dua bulan sekali anak-anak dibawa ke arena outbound di beberapa lokasi, tentu saja yang masih berada dekat dengan Kota Bandung. Sebulan lalu pihak TKIT menerima brosur dari Adventure Kids Camp, berikut tawaran untuk datang ke camp itu, ada diskon yang cukup besar, karena camp itu baru dibuka. Kepala TKIT memutuskan untuk menerima tawaran itu. Ternyata arena camp baru itu cukup menyenangkan.Tidak ada paksaan jika pihak orang tua tidak mengizinkan anakny
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

bab 109. Bertemu mantan Kekasih

Marco hanya tersenyum simpul saat Maryam melirik sesaat ke arahnya.“Kami pulang dulu.” ucap Maryam pada Marco, daripada tidak pamitan sama sekali.Sementara itu, di dalam bus, tiga orang siswa bertengkar rebutan duduk di belakang sopir. Dua orang sudah berhasil duduk, dan tidak mau bergeser memberi tempat pada temannya, padahal jok itu cukup untuk duduk tiga orang anak kecil. Anak yang kalah rebutan bangku itu lantas tantrum, dia malah turun dari bus dengan cara mendorong orang-orang yang sedang naik. Maryam baru memijak tangga bus dengan satu kaki, tubuhnya tersenggol hingga hilang keseimbangan. Maryam terdorong ke luar bus, nyaris terjatuh, kalau tidak sigap ditangkap oleh sepasang lengan kekar.Setelah berhasil menyeimbangkan lagi posisi berdirinya, Maryam menoleh ke arah pria yang memeluk bahunya agar tidak terjatuh. Marco melepas pegangannya pada tubuh Maryam.“Maaf, tapi kamu hampir jatuh tadi ….”“Iya ….” Maryam tidak tahu harus menjawab apa, dia merasa malu, lantas dia seger
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status