Semua Bab DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST : Bab 21 - Bab 30

39 Bab

BAB 21 FRAGMEN PERTAMA

Darua dengan malas bersandar pada kursi sambil menjulurkan kakinya pada meja, sama sekali tidak tertarik pada deretan benda aneh yang sedang dilelang. Kemudian matanya menangkap sosok laki-laki yang memakai jubah dan topeng, dia menoleh untuk berbicara dengan pemuda di sampingnya. Secara langsung Darua terpikat oleh matanya yang berwarna merah muda, begitu pula mata orang disampingnya yang berwarna ungu. Keduanya tampak mencolok diantara deretan orang-orang yang juga sama memakai jubah. Mau tidak mau membuatnya ingin terus menatapnya. Darua mendecakkan lidahnya merasa menyesal, andai saja pemuda itu seorang wanita, bisa dibayangkan bagaimana cantiknya hanya dari matanya. Juru lelang kemudian memperkenalkan sebuah kalung dengan permata berwarna abu-abu, salah satu orang di belakang Darua maju dan berbisik di telinganya. "Tuan, saya bisa merasakan energi sihir yang unik dari kalung itu. Benda itu cocok untuk hadiah pada Tuan Sharen." "Benarkah?" Darua mengangkat satu alisnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

BAB 22 KEBERHASILAN

Darua dapat melihat dengan jelas orang-orangnya dibantai dengan sangat cepat. Ia tidak pernah menyangka, bahwa ketiga orang asing itu mempunyai kekuatan yang luar biasa. Ia mendecakkan lidahnya, mengutuk dalam hati pada sekelompok orang yang tidak berguna. Bahkan tidak bisa melawan ketiganya, hanya dapat dilenyapkan denga mudah. Karena mereka tidak berniat untuk memberikan kalung tersebut, maka tidak peduli bagaimanapun caranya kalung itu harus menjadi miliknya. "Bersiaplah kalian berdua." Darua memerintah pada kedua orang di sampingnya. Ia sendiri langsung menyiapkan racun korosifnya. Racunnya melesat seperti ular hidup, berkelok-kelok dengan kecepatan mengerikan ke arah ketiganya. Menciptakan jejak samar abu-abu di udara serta desis yang mematikan. Charlos seketika membuat perisai dengan gerakan yang cepat, menahan serangan ular beracun yang menabrak perisai dengan keras seperti ombak ganas. Namun racun tidak dapat menembusnya, perisai Charlos tetap bertahan. Memberikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

BAB 23 PENGLIHATAN CHARLOS

Ken duduk di samping ranjang melamun, suara pintu terbuka membawa kembali kesadarannya. Ia menoleh untuk melihat Charlos masuk sambil membawa nampan sarapan. "Kau tidur nyenyak, Ken?" Charlos menyimpan sarapan di meja, menyerahkan segelas susu hangat pada Ken sebelum duduk. Ken menunduk, perlahan jemarinya mengusap gelas kayu yang membawa panas ke telapak tangannya, mencari kenyamana untuk dirinya yang terjebak dalam ketidaknyamanan. Kemudian menjawab perlahan dengan penuh kelelahan, suaranya serak dan lesu akibat kurang tidur. "Aku tidak tidur nyenyak, bahkan aku tidak tahu kapan mulai tertidur. Apa kau juga begitu, Charlos?" Ken mendongak untuk mengamati wajah Charlos. Ada sedikit kelesuan di mata Charlos, tidak secerah biasanya. Lingkaran hitam di bawah matanya tampak mencolok di kulit cerahnya. Ken tidak bisa menahan diri untuk menghela nafas berat. Sebelum berangkat menuju dunia immortal, ayah mereka sudah mengimbau dari jauh hari untuk hal seperti ini. Bukan hanya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

BAB 24 KUDA MONSTER

"Kita sampai, ini tempatnya." Mirk melangkah ke samping dengan perhatian, memberikan Ken dan Charlos pemandangan yang jelas. Ken dan Charlos mengerutkan kening, merasakan firasat buruk saat melihat seringai Mirk yang lebar. Sekitar mereka hanyalah pepohonan dan rerumputan, dengan beberapa lubang kecil seukuran dua kepalan tangan orang dewasa di dekat akar pohon. "Apa maksudmu, di mana tempatnya?" tanya Charlos bingung, bibirnya mengerucut sebal menatap Mirk dengan jengkel. "Paman, berhenti main-main," ucap Ken dengan datar, terlalu malas untuk mengikuti lelucon dari Mirk. Ia hanya ingin segera menyelesaikan tugas secepat mungkin. Respon dingin dari Ken dan Charlos, membuat Mirk mengangkat tangan tanda menyerah. Namun senyum main-mainnya masih terpasang di wajahnya, sama sekali tidak memudar. "Kalian tidak seru, lubang kecil itu tempatnya." Segera Ken dan Charlos menatap lubang di dekat akar pohon dengan tidak percaya, mereka saling menatap dengan kebingungan di mata masing-masin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

BAB 25 JALINAN KONTRAK

Melihat kuda monster yang memakan buah dengan nikmat, Charlos melihat buah biru yang sangat dingin di tangannya, merasa tergoda untuk mencicipi. "Apakah itu sangat enak?" tanya Charlos dengan konyol pada kuda. Kuda sepertinya mengerti dan menatap Charlos sekilas, tapi tetap melanjutkan makan seolah tidak mendengar apa-apa. Charlos mencibir melihat kuda yang mengabaikannya, menoleh menatap pada Ken yang mendekat. "Apakah buah ini bisa dimakan?" Ken mendengus sambil memutar matanya, masih kesal pada Charlos karena menghancurkan keindahan hutan. "Aku tidak tahu, jangan coba-coba memakannya." Matanya melotot memberi peringatan, tahu betul sikap Charlos yang akan tetap mencoba karena penasaran. Ia membelai surai kuda miliknya dengan lembut dan memberinya makan juga. "Itu bisa dimakan." Mirk muncul kembali diantara Ken dan Charlos dari asap ungu, memberitahu dengan senyuman khasnya. "Itu tidak beracun hanya sangat dingin, kuharap kau bisa tahan. Jadi kau bisa tenang mencicipinya." Men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

BAB 26 PENGAMATAN

Setelah Mirk muncul, mereka semua mulai berangkat meninggalkan penginapan. Mereka kembali bertemu dengan resepsionis bermata seperti jeruk tangerine, untuk membayar biaya terakhir penginapan. Charlos tentu senang bertemu gadis imut itu lagi, memberikan senyuman genitnya. Gadis itu yang tidak mengharapkan senyuman dari Charlos, tercengang sebelum tersipu. Seluruh wajahnya memerah dan mulai berbicara dengan tergagap. Ken menghela nafas lelah dengan sikap nakal Charlos dan menyikut lengannya, memberi isyarat untuk berhenti menggoda anak gadis orang. Merasa sangat malu dengan kelakuan dari sepupunya, ingin sekali Ken segera menyeret keluar Charlos. Ken hanya bisa mengangguk untuk meminta maaf, dan segera membawa Charlos keluar setelah Mirk menyelesaikan pembayaran. "Charlos tahan dirimu, jangan bertindak terlalu mencolok," bisik Ken memberitahu. Charlos menghela nafas dramatis, seolah bisikan Ken menyakitinya. Namun sudut bibirnya melengkung ceria, ia membalas, "Baik, aku menahan diri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 27 BANTUAN

Pada saat ini Keres tiba-tiba berbicara di benaknya, "Ken, sekarang kau dapat melenyapkan jiwa mati yang merasuki atau mengganggu orang lain." Perkataan Keres membuat Ken tertegun. Artinya ia kini memiliki kendali untuk dengan bebas menangani jiwa yang menganggu itu. Meski begitu, Ken mengerutkan kening, merasa terganggu. "Apakah aku harus selalu mencampuri urusan orang lain?" "Tidak wajib, itu sesuai kehendakmu. Menyingkirkannya akan memberimu makanan untuk memperkuat sulurmu. Jika tidak, jiwa itu hanya akan berkeliaran dan mengganggu orang lain." Kerutan di wajah Ken berangsur-angsur menghilang setelah mendengar penjelasan Keres, ia hanya merasa terganggu ketika harus mencampuri urusan orang lain. Meski mendapat keuntungan, seringkali jiwa-jiwa itu memiliki tuntutan sulit sebelum bersedia melepaskan dendam mereka. Apalagi Ken sekarang berada di dunia immortal, jiwa-jiwa itu mungkin memiliki tuntutan yang semakin sulit. Bahkan mungkin membahayakan dirinya sendiri, mengingat ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

BAB 28 BERTEMU KEMBALI

Ken dan Charlos melihat Mirk yang tetap duduk di atas batu, posisinya masih sama seperti terakhir kali mereka pergi tanpa berubah sedikit pun. Mirk hanya melirik dengan santai kedatangan mereka. Tangannya dengan lembut memutar gelas, mengguncang darah di dalamnya sebelum bertanya, "Selesai?" Tanpa menunggu jawaban Ken dan Charlos, Mirk berbicara kembali. "Kalau begitu, kalian ingin melanjutkan istirahat atau menuju kota? Dengan kuda monster, perjalanan satu hari ini akan membawa kita tiba di sore hari." Ken dan Charlos saling memandang, dengan satu pandangan keduanya tahu keputusan apa yang diambil hanya dengan melihat sekilas. "Kita akan menuju kota saja." Ken memberi jawaban pada Mirk. Charlos naik ke atas kudanya dengan bersemangat, dalam suasana hati yang bagus ia bersenandung pelan, sembari mendesak Ken untuk segera naik ke kuda untuk berangkat. "Cepatlah, Ken. Aku ingin segera mencicipi makanan baru." "Hmm." Ken hanya bersenandung sebagai jawaban, memutar matanya karena t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

BAB 29 KELAINAN

Setelah interupsi dari Reinard, mereka menyelesaikan makan dan tidak terburu-buru untuk kembali ke kamar. Sulur tak kasat mata milik Ken sudah bergerak menyebar ke sekitar penginapan, khususnya area tempat makan. Karena tingginya perputaran informasi di tempat ini, seringkali seseorang mulai melepas penat sambil makan dan mengobrol. Ken juga menyebarkan sulur ke luar penginapan, menyusuri setiap jalan-jalan di kota dengan lalu lintas orang yang padat. Sementara ia mencoba kue-kue unik dari penginapan yang diberikan Charlos. Perhatian Ken tertarik pada kue kecil berbentuk persegi panjang, dengan permukaan coklat kehitaman yang sedikit gosong. Tampilan maupun baunya tidak terlihat terlalu manis, sehingga ia berani menyendoknya. Namun rasanya sangat manis ketika kue meleleh di mulutnya, membuat kepalanya pusing seketika. Ken mendorong kembali kue itu ke arah Charlos, lalu segera menyesap teh hangat yang agak pahit untuk menetralisir rasa manisnya. "Sial, aku tertipu." Mirk menyerin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

BAB 30 PURNAMA HITAM

Saat pagi datang Ken langsung memeriksa sulur, tapi tidak menemukan petunjuk apa pun tentang aroma kematian. Malam berlalu dengan damai tanpa terjadi apa pun, namun hal itu tidak membuat Ken lega. Ia merasa ketenangan ini tampak seperti jeda sebelum badai menerjang, membuatnya gelisah. Tetapi Ken memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu, dan berusaha menenangkan diri. Apa pun yang akan terjadi pasti akan datang, ia hanya bisa mengatasinya hanya jika badai itu muncul. Oleh karena itu Kenselalu tetap waspada. Setelah sarapan, Ken dan Charlos meninggalkan penginapan untuk berbelanja bahan makanan. Di luar pintu penginapan mereka berpapasan dengan Reinard, dia menyapa dengan senyum tipis sebelum memasuki penginapan. Ken dan Charlos saling melirik setelahnya, menunjukkan keheranan yang sama di mata mereka. "Dia ... tampak berbeda?" Charlos mengangkat salah satu alisnya dan menoleh untuk melihat kepergian Reinard sekali lagi. Namun Reinard telah menghilang. "Kau benar." Ken menganggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status