Share

BAB 29 KELAINAN

Author: Rydepa
last update Last Updated: 2024-12-31 10:58:06

Setelah interupsi dari Reinard, mereka menyelesaikan makan dan tidak terburu-buru untuk kembali ke kamar.

Sulur tak kasat mata milik Ken sudah bergerak menyebar ke sekitar penginapan, khususnya area tempat makan. Karena tingginya perputaran informasi di tempat ini, seringkali seseorang mulai melepas penat sambil makan dan mengobrol.

Ken juga menyebarkan sulur ke luar penginapan, menyusuri setiap jalan-jalan di kota dengan lalu lintas orang yang padat. Sementara ia mencoba kue-kue unik dari penginapan yang diberikan Charlos.

Perhatian Ken tertarik pada kue kecil berbentuk persegi panjang, dengan permukaan coklat kehitaman yang sedikit gosong. Tampilan maupun baunya tidak terlihat terlalu manis, sehingga ia berani menyendoknya.

Namun rasanya sangat manis ketika kue meleleh di mulutnya, membuat kepalanya pusing seketika. Ken mendorong kembali kue itu ke arah Charlos, lalu segera menyesap teh hangat yang agak pahit untuk menetralisir rasa manisnya.

"Sial, aku tertipu."

Mirk menyerin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 30 PURNAMA HITAM

    Saat pagi datang Ken langsung memeriksa sulur, tapi tidak menemukan petunjuk apa pun tentang aroma kematian. Malam berlalu dengan damai tanpa terjadi apa pun, namun hal itu tidak membuat Ken lega. Ia merasa ketenangan ini tampak seperti jeda sebelum badai menerjang, membuatnya gelisah. Tetapi Ken memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu, dan berusaha menenangkan diri. Apa pun yang akan terjadi pasti akan datang, ia hanya bisa mengatasinya hanya jika badai itu muncul. Oleh karena itu Kenselalu tetap waspada. Setelah sarapan, Ken dan Charlos meninggalkan penginapan untuk berbelanja bahan makanan. Di luar pintu penginapan mereka berpapasan dengan Reinard, dia menyapa dengan senyum tipis sebelum memasuki penginapan. Ken dan Charlos saling melirik setelahnya, menunjukkan keheranan yang sama di mata mereka. "Dia ... tampak berbeda?" Charlos mengangkat salah satu alisnya dan menoleh untuk melihat kepergian Reinard sekali lagi. Namun Reinard telah menghilang. "Kau benar." Ken menganggu

    Last Updated : 2025-01-01
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 31 DI BALIK KEGELAPAN

    Ken mungkin tahu bahwa Mirk mengatakan hal itu untuk bersenang-senang, tapi juga menyiratkan padanya betapa kejam orang-orang terhadap kemampuan kematian. Tentu saja Ken akan mencoba memanfaatkan bulan purnama ini. Terlepas dari bahayanya, ia sendiri tidak akan tahu apa hasilnya jika tidak mengalaminya sendiri. "Charlos, apakah kau mau menemani aku saat mengumpulkan kekuatan sekarang?" "Kau yakin?" Charlos balik bertanya sebelum memberikan jawaban, tidak terlalu setuju dalam hatinya. Namun mencegahnya akan sia-sia karena Charlos sendiri tahu bagaimana tegasnya Ken saat sudah mengambil keputusan. Sekarang melihat tatapan Ken yang tak tergoyahkan, Charlos menghela napas. "Baiklah, aku akan menemani." Meskipun cemas, tidak ada yang bisa Charlos lakukan selain mendukungnya. Dan pada saat yang sama menjaganya untuk mencegah Ken terluka. Setelah melihat anak-anak mencapai keputusan, Mirk berkata ketika keduanya mencapai pintu. "Kuharap kau tidak mengecewakanku, Ken." Ken dan Charl

    Last Updated : 2025-01-06
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 32 PEMIMPIN SHADOW CLAW

    Jikia sedang duduk sambil mengerjakan dokumen terkait Guild--nya, Shadow Claw. Dokumen-dokumen bertumpuk hingga menggunung di kedua sisi meja, suasana kantor sunyi kecuali suara goresan pena bulu pada perkamen. Segera suara itu tidak terdengar lagi, ruangan sepenuhnya menjadi sunyi. Jikia menatap lengannya yang menjadi dingin dan kaku, sama sekali tidak bisa digerakan. Kekakuan juga menyebar ke seluruh tubuhnya, membuatnya terpaku dalam posisi duduk. Hanya bola matanya yang masih bebas bergerak, bahkan sekadar membuka mulut untuk memanggil penjaga di luar pun tidak bisa. Sebagai pemimpin tentara bayaran, bukan sekali dua kali Jikia mengalami penyerangan. Nyawanya selalu diincar oleh musuh atau orang-orang yang membencinya. Jadi ia tidak panik dan dengan tenang mulai mencoba membebaskan diri. Namun, betapa keras pun Jikia mengerahkan kekutannya. Ia tetap tidak bisa melepaskan kekakuan di tubuhnya, bagai rantai tak kasat mata yang mengekangnya. Tubuhnya terasa semakin berat, seolah

    Last Updated : 2025-01-07
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 33 MENGGANGGU 1

    Ken membuka matanya saat merasakan suatu kehadiran di hadapannya. Perlahan, gumpalan jiwa itu membentuk sesosok tubuh pria paruh baya. Seluruh tubuhnya berwarna abu-abu, tapi yang menarik perhatian adalah rongga dadanya terkoyak dan berlubang. Meski dalam bentuk jiwa, Ken dapat merasakan aura mengesankan dari pria itu. Sebuah rasa menindas yang kini mulai familier baginya, seseorang yang tangannya terbiasa berlumuran darah. Identitas orang dihadapannya jelas tidak sederhana. Dua pasang mata saling bertemu, saling menilai satu sama lain. "Siapa kau? Dan apa keinginanmu?" Ken memulai bicara dengan bertanya, suaranya terdengar datar. Menatap Jikia dingin dengan rasa keengganan di hatinya. Sebab ia yakin, alasan pria ini datang menemuinya pasti untuk memenuhi keinginan yang belum terpenuhi semasa hidupnya. Namun Ken merasa kedatangannya tidak sesederhana itu. Apalagi jika lebih diamati, pria paruh baya ini memiliki kemiripan dengan tentara bayaran Reinard. "Kau bisa melihatku?" tan

    Last Updated : 2025-01-08
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 34 MENGGANGGU 2

    Pixy keluar dari kepulan asap, sekujur tubuhnya tergores dan mengeluarkan darah. Meski begitu, ia segera menatap para tumbal, sedikit lega karena orang-orang itu tidak hancur dalam ledakan dan masih utuh. Sementara untuk gambar mantra yang hancur, Pixy masih bisa menggambarnya kembali. Asap hitam yang melayang kini menyebar dan mengeluarkan suara jeritan marah. Jeritan-jeritan itu menggema, menyebabkan telinga Pixy maupun yang mendengarnya berdenging dengan menyakitkan. Reinard dan Charlos juga mengerutkan kening tidak nyaman, merasakan kepala mereka berdenyut pusing akibat jeritan-jeritan melengking itu. Mereka tidak tahan mendengarnya, sehingga terpaksa berhenti dari pertarungan dan harus menutupi telinga untuk sementara. "Sial." Charlos dan Reinard memaki secara serempak. "Diam, aku akan segera memberi kalian makan. Bersabarlah! Jangan membuatku semakin marah, kau makhluk menjengkelkan!" geram Pixy, kemarahannya semakin memburuk ketika para jiwa itu mengacau setelah ritualnya

    Last Updated : 2025-01-13
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 35 MENGGANGGU 3

    "Pixy!" Reinard berteriak keras, matanya melebar dengan kepanikan saat melihat tubuhnya dilalap api, perhatiannya kembali terpecah di tengah pertarungan. "Sekali lagi, ke mana kau melihat, hah?" ejek Charlos dengan seringai lebar yang puas, nada suaranya menjengkelkan seperti pisau yang menusuk ego lawannya. Bajingan Reinard ini kembali mengalihkan pandangannya, membuat dirinya menjadi rentan di hadapan Charlos. Betapa bodohnya. Charlos mengangkat pedangnya, menebas secara horizontal. Menciptakan jejak aura hijau yang membelah udara dengan ancaman mematikan. Gerakannya secepat kilat, membuat udara gemetar oleh tindakannya. Merasakan bahaya yang mendekat, Reinard memaksa memusatkan kembali fokusnya pada Charlos. Rasa dingin memadat di matanya yang semakin suram, penuh kebencian yang siap menusuk siapa saja. "Dasar bajingan." Dengan sigap ia menangkis serangan itu. Aura biru keabu-abuannya menyala saat kedua pedang kembali beradu untuk kesekian kalinya. Percikan energi menyebar

    Last Updated : 2025-01-14
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 36 MENGGANGGU 4

    Charlos tentu saja mendengar jeritan Pixy, melirik sekilas kedatangan Ken sebelum beralih melihat pemandangan penyiksaan dibelakangnya. Sama seperti Ken, tidak banyak perubahan di wajahnya meski aroma amis dan tembaga dari darah Pixy tercium pekat di udara. Ia tetap tenang dengan mengangkat sebelah alisnya, sedikit heran terhadap tindakan Ken, namun tidak bertanya dan hanya menerima begitu saja. Bahkan Charlos cenderung penasaran terhadap Pixy yang bisa memicu kemarahan Ken, sehingga dia disiksa begitu parah. Sebab Ken jarang sekali marah, tapi apa pun itu Charlos menggeleng pelan. Ada rasa kasihan yang terpantul di pupil ungunya, tetapi senyum puas terlukis di bibirnya saat melihat keadaan tragis Pixy. Charlos menghela napas pendek, mengubah postur tubuhnya menjadi lebih santai. Menurunkan ujung tajam pedangnya ke tanah dengan bahu yang merosot rileks, aura agresi di tubuhnya untuk sementara di tekan. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan saat Ken berada tepat dihadapan Re

    Last Updated : 2025-01-15
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 37 PENYIKSAAN

    Charlos mengerutkan kening, rahangnya mengatup erat. Menggertakkan gigi penuh kebencian menyaksikan cara mereka memandang Ken seolah dia adalah monster. Pemandangan itu menyulut kemarahannya, jelas-jelas Ken pernah menyelamatkan mereka. Tanpa Ken, mereka mungkin telah menjadi santapan hantu untuk mengisi kekuatan Pixy, tapi rasa terima kasih tampaknya tidak pernah terlintas di benak mereka. "Apa maksud dari pandangan kalian, berengsek?" Mata Charlos memancarkan rasa dingin, suaranya penuh dengan niat membunuh. Ia mengangkat pedangnya dengan aura hijau yang menyelimuti, memancarkan keganasan yang jauh lebih kuat daripada saat melawan Reinard. Tangannya mengepal erat saat memegang pedang, hingga sedikit gemetar karena emosinya yang membuncah. Dua orang itu menatap Charlos dengan heran, dalam pemahaman mereka kenapa bisa ada orang yang bisa berdampingan dengan monster kutukan itu. Salah satunya tidak bisa menahan untuk bertanya, "Kenapa kau bersamanya?" Ia menunjuk pada Ken dengan j

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 42 DACIA 2

    "Ken, berikan salah satu sulurmu, aku akan menaikinya." Ken melirik dengan kening berkerut, sedikit tidak setuju dengan gagasan yang diusulkannya. Meski khawatir dengan keselamatan Charlos, namun situasi memaksanya untuk segera bertindak. Ia bersedia mempercayai kemampuan Charlos, dan memberikan sulur besarnya sambil memperingatkan dengan serius. "Hati-hati." Charlos mengangguk dengan menyakinkan dan segera melompat ke atas sulur, permukaan sepatunya bergesekan dengan permukaan kasar sulur. Membuat langkahnya sempat goyah karena licinnya permukaan sulur. Menuntut ia untuk menginjakkan kakinya dengan hati-hati di antara duri besar yang tajam, tapi duri-duri itu menghilang di setiap langkahnya. Charlos menyeringai nakal, gembira melihat jalan mulus yang disediakan untuk memudahkannya bergerak. Berada di atas sulur memudahkannya melihat dengan jelas seluruh medan pertempuran. Kawanan serigala berlari mendekat dengan cepat, menyatu dengan kabut abu-abu di sekeliling hutan. Mata cyan

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 41 DACIA 1

    Dacia berdiri di tengah kawanan serigala spiritnya, mata cyannya bersinar semain tajam dengan kilau haus darah. "Kalian penyusup harus mati!" raung anak gadis itu, tubuhnya diselimuti aura gelap yang menyebarkan ancaman mematikan saat melambaikan tangannya. Serigala pemimpin melangkah maju, mengaum lantang setelah menerima isyarat serangan. Belasan serigala raksasa langsung menyerbu Ken dan Charlos, memperlihatkan deretan taring tajam mereka. Dari tubuh Ken sulur mawar hitam meledak keluar, duri tajamnya berdiri mengancam tak kalah mematikan. Dengan sekali lambaian tangannya, sulur-sulur itu mencambuk serigala dengan kuat, menghasilkan suara desing angin yang terbelah. Sulur bergerak gesit, melilit tubuh serigala dengan erat. Duri-durinya menancap ke dalam kulit dan menyedot energi serigala seperti lintah. Serigala meronta liar sekuat tenaga dan menggeram ganas, namun tubuhnya yang menggeliat dengan cepat tak berdaya di bawah cengkraman sulur yang tak kenal ampun. Hingga a

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 40 WARNA CYAN

    Ada dua kehebohan besar yang terjadi keesokan harinya. Yang pertama adalah kembalinya orang-orang yang hilang, disambut dengan suka cita oleh para keluarga terhadap hal tersebut. Banyak dari mereka memanggil tabib untuk segera memeriksa kondisi anggota keluarga yang kembali. Setelah dipastikan bahwa mereka sehat dan aman, semua orang tertawa bahagia dan menangis sekaligus. Peristiwa itu saja sudah menggemparkan seisi kota, tetapi kematian Jikia membuat seluruh kota semakin berisik dengan hiruk pikuk yang tak terduga. Tidak ada yang pernah menyangka kabar tak terduga tersebut, semua orang tercengang dengan kematian mendadaknya. Ketiadaan penjelasan yang jelas tentang kematiannya, seperti menabur api ke dalam minyak. Semakin memanaskan suasana dengan berbagai spekulasi liar dan dugaan konspirasi, menyebar secepat api yang membakar padang rumput. Namun pemakaman masih diadakan dengan khidmat, tanpa terpengaruh oleh semangat diskusi di luar. Semua orang tetap memberikan penghormatan

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 39 PERBANDINGAN

    Ken termenung sejenak, melihat punggung Reinard yang menghilang dalam gelapnya lorong. Menyaksikannya membuat dadanya dipenuhi rasa sesak. Kejadian ini menyadarkan Ken, tentang betapa beruntungnya ia memiliki Gerald sebagai ayahnya. Charlos sebagai sepupunya, selalu siap tanpa ragu berdiri mendukungnya, serta paman dan bibinya juga terus menyayangi tanpa henti. Mereka selalu berusaha sekuat tenaga untuk memberikan kasih sayang pada Ken, agar ia tidak pernah merasa kesepian tanpa adanya sosok ibu. Ken masih bisa merasakan apa yang disebut kasih sayang keluarga, sesuatu yang berbanding terbalik dengan kehidupan Reinard. Dalam potongan memori yang disampaikan sulur padanya, dia tumbuh tanpa cinta dan hanya menerima pelecehan sejak kecil. Ken dapat melihat Reinard kecil yang pendiam, dan harus bersikap hati-hati bahkan terhadap pelayan yang bertugas melayaninya. Statusnya di rumah terbalik menjadi Reinard yang seolah budak rendahan, sementara pembantunya menjadi seorang majikan. Ke

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 38 SUMPAH

    Ken tiba setelah kedua orang itu telah lenyap, menatap terpaku pada Charlos yang berlumuran darah dengan tercengang. Berdiri di tengah kegelapan dan genangan darah, Charlos memancarkan kekejaman dan hasrat membunuh yang kental. Cahaya obor yang goyah menyinari wajahnya yang diwarnai merah, menciptakan bayangan yang seolah gemetar menyaksikan aksi brutal Charlos. Potongan-potongan daging berserakan di sekitar jalan maupun dinding, bau amis tercium pekat di udara dan memenuhi hidungnya hingga terasa pusing. Genangan darah mengalir perlahan ke arah kakinya, seperti menyapa untuk memberitahu Ken perbuatan gila saudaranya. Ken merasakan kemarahan dalam diri Charlos saat menatapnya tanpa ekspresi, tangannya mengepal saat ia perlahan mulai berbicara, "Charlos ... sebenarnya aku baik-baik saja, jangan khawatir dengan perkataan mereka." "Aku yang tidak baik-baik saja!" raung Charlos yang mengagetkan Ken, membuatnya terdiam, hanya bisa tutup mulut dan mendengarkan. "Mereka memandangmu sepe

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 37 PENYIKSAAN

    Charlos mengerutkan kening, rahangnya mengatup erat. Menggertakkan gigi penuh kebencian menyaksikan cara mereka memandang Ken seolah dia adalah monster. Pemandangan itu menyulut kemarahannya, jelas-jelas Ken pernah menyelamatkan mereka. Tanpa Ken, mereka mungkin telah menjadi santapan hantu untuk mengisi kekuatan Pixy, tapi rasa terima kasih tampaknya tidak pernah terlintas di benak mereka. "Apa maksud dari pandangan kalian, berengsek?" Mata Charlos memancarkan rasa dingin, suaranya penuh dengan niat membunuh. Ia mengangkat pedangnya dengan aura hijau yang menyelimuti, memancarkan keganasan yang jauh lebih kuat daripada saat melawan Reinard. Tangannya mengepal erat saat memegang pedang, hingga sedikit gemetar karena emosinya yang membuncah. Dua orang itu menatap Charlos dengan heran, dalam pemahaman mereka kenapa bisa ada orang yang bisa berdampingan dengan monster kutukan itu. Salah satunya tidak bisa menahan untuk bertanya, "Kenapa kau bersamanya?" Ia menunjuk pada Ken dengan j

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 36 MENGGANGGU 4

    Charlos tentu saja mendengar jeritan Pixy, melirik sekilas kedatangan Ken sebelum beralih melihat pemandangan penyiksaan dibelakangnya. Sama seperti Ken, tidak banyak perubahan di wajahnya meski aroma amis dan tembaga dari darah Pixy tercium pekat di udara. Ia tetap tenang dengan mengangkat sebelah alisnya, sedikit heran terhadap tindakan Ken, namun tidak bertanya dan hanya menerima begitu saja. Bahkan Charlos cenderung penasaran terhadap Pixy yang bisa memicu kemarahan Ken, sehingga dia disiksa begitu parah. Sebab Ken jarang sekali marah, tapi apa pun itu Charlos menggeleng pelan. Ada rasa kasihan yang terpantul di pupil ungunya, tetapi senyum puas terlukis di bibirnya saat melihat keadaan tragis Pixy. Charlos menghela napas pendek, mengubah postur tubuhnya menjadi lebih santai. Menurunkan ujung tajam pedangnya ke tanah dengan bahu yang merosot rileks, aura agresi di tubuhnya untuk sementara di tekan. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan saat Ken berada tepat dihadapan Re

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 35 MENGGANGGU 3

    "Pixy!" Reinard berteriak keras, matanya melebar dengan kepanikan saat melihat tubuhnya dilalap api, perhatiannya kembali terpecah di tengah pertarungan. "Sekali lagi, ke mana kau melihat, hah?" ejek Charlos dengan seringai lebar yang puas, nada suaranya menjengkelkan seperti pisau yang menusuk ego lawannya. Bajingan Reinard ini kembali mengalihkan pandangannya, membuat dirinya menjadi rentan di hadapan Charlos. Betapa bodohnya. Charlos mengangkat pedangnya, menebas secara horizontal. Menciptakan jejak aura hijau yang membelah udara dengan ancaman mematikan. Gerakannya secepat kilat, membuat udara gemetar oleh tindakannya. Merasakan bahaya yang mendekat, Reinard memaksa memusatkan kembali fokusnya pada Charlos. Rasa dingin memadat di matanya yang semakin suram, penuh kebencian yang siap menusuk siapa saja. "Dasar bajingan." Dengan sigap ia menangkis serangan itu. Aura biru keabu-abuannya menyala saat kedua pedang kembali beradu untuk kesekian kalinya. Percikan energi menyebar

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 34 MENGGANGGU 2

    Pixy keluar dari kepulan asap, sekujur tubuhnya tergores dan mengeluarkan darah. Meski begitu, ia segera menatap para tumbal, sedikit lega karena orang-orang itu tidak hancur dalam ledakan dan masih utuh. Sementara untuk gambar mantra yang hancur, Pixy masih bisa menggambarnya kembali. Asap hitam yang melayang kini menyebar dan mengeluarkan suara jeritan marah. Jeritan-jeritan itu menggema, menyebabkan telinga Pixy maupun yang mendengarnya berdenging dengan menyakitkan. Reinard dan Charlos juga mengerutkan kening tidak nyaman, merasakan kepala mereka berdenyut pusing akibat jeritan-jeritan melengking itu. Mereka tidak tahan mendengarnya, sehingga terpaksa berhenti dari pertarungan dan harus menutupi telinga untuk sementara. "Sial." Charlos dan Reinard memaki secara serempak. "Diam, aku akan segera memberi kalian makan. Bersabarlah! Jangan membuatku semakin marah, kau makhluk menjengkelkan!" geram Pixy, kemarahannya semakin memburuk ketika para jiwa itu mengacau setelah ritualnya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status