Share

BAB 36 MENGGANGGU 4

Penulis: Rydepa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 10:38:55

Charlos tentu saja mendengar jeritan Pixy, melirik sekilas kedatangan Ken sebelum beralih melihat pemandangan penyiksaan dibelakangnya.

Sama seperti Ken, tidak banyak perubahan di wajahnya meski aroma amis dan tembaga dari darah Pixy tercium pekat di udara. Ia tetap tenang dengan mengangkat sebelah alisnya, sedikit heran terhadap tindakan Ken, namun tidak bertanya dan hanya menerima begitu saja.

Bahkan Charlos cenderung penasaran terhadap Pixy yang bisa memicu kemarahan Ken, sehingga dia disiksa begitu parah.

Sebab Ken jarang sekali marah, tapi apa pun itu Charlos menggeleng pelan. Ada rasa kasihan yang terpantul di pupil ungunya, tetapi senyum puas terlukis di bibirnya saat melihat keadaan tragis Pixy.

Charlos menghela napas pendek, mengubah postur tubuhnya menjadi lebih santai. Menurunkan ujung tajam pedangnya ke tanah dengan bahu yang merosot rileks, aura agresi di tubuhnya untuk sementara di tekan.

Matanya dipenuhi dengan kegembiraan saat Ken berada tepat dihadapan Re
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 37 PENYIKSAAN

    Charlos mengerutkan kening, rahangnya mengatup erat. Menggertakkan gigi penuh kebencian menyaksikan cara mereka memandang Ken seolah dia adalah monster. Pemandangan itu menyulut kemarahannya, jelas-jelas Ken pernah menyelamatkan mereka. Tanpa Ken, mereka mungkin telah menjadi santapan hantu untuk mengisi kekuatan Pixy, tapi rasa terima kasih tampaknya tidak pernah terlintas di benak mereka. "Apa maksud dari pandangan kalian, berengsek?" Mata Charlos memancarkan rasa dingin, suaranya penuh dengan niat membunuh. Ia mengangkat pedangnya dengan aura hijau yang menyelimuti, memancarkan keganasan yang jauh lebih kuat daripada saat melawan Reinard. Tangannya mengepal erat saat memegang pedang, hingga sedikit gemetar karena emosinya yang membuncah. Dua orang itu menatap Charlos dengan heran, dalam pemahaman mereka kenapa bisa ada orang yang bisa berdampingan dengan monster kutukan itu. Salah satunya tidak bisa menahan untuk bertanya, "Kenapa kau bersamanya?" Ia menunjuk pada Ken dengan j

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 38 SUMPAH

    Ken tiba setelah kedua orang itu telah lenyap, menatap terpaku pada Charlos yang berlumuran darah dengan tercengang. Berdiri di tengah kegelapan dan genangan darah, Charlos memancarkan kekejaman dan hasrat membunuh yang kental. Cahaya obor yang goyah menyinari wajahnya yang diwarnai merah, menciptakan bayangan yang seolah gemetar menyaksikan aksi brutal Charlos. Potongan-potongan daging berserakan di sekitar jalan maupun dinding, bau amis tercium pekat di udara dan memenuhi hidungnya hingga terasa pusing. Genangan darah mengalir perlahan ke arah kakinya, seperti menyapa untuk memberitahu Ken perbuatan gila saudaranya. Ken merasakan kemarahan dalam diri Charlos saat menatapnya tanpa ekspresi, tangannya mengepal saat ia perlahan mulai berbicara, "Charlos ... sebenarnya aku baik-baik saja, jangan khawatir dengan perkataan mereka." "Aku yang tidak baik-baik saja!" raung Charlos yang mengagetkan Ken, membuatnya terdiam, hanya bisa tutup mulut dan mendengarkan. "Mereka memandangmu sepe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 39 PERBANDINGAN

    Ken termenung sejenak, melihat punggung Reinard yang menghilang dalam gelapnya lorong. Menyaksikannya membuat dadanya dipenuhi rasa sesak. Kejadian ini menyadarkan Ken, tentang betapa beruntungnya ia memiliki Gerald sebagai ayahnya. Charlos sebagai sepupunya, selalu siap tanpa ragu berdiri mendukungnya, serta paman dan bibinya juga terus menyayangi tanpa henti. Mereka selalu berusaha sekuat tenaga untuk memberikan kasih sayang pada Ken, agar ia tidak pernah merasa kesepian tanpa adanya sosok ibu. Ken masih bisa merasakan apa yang disebut kasih sayang keluarga, sesuatu yang berbanding terbalik dengan kehidupan Reinard. Dalam potongan memori yang disampaikan sulur padanya, dia tumbuh tanpa cinta dan hanya menerima pelecehan sejak kecil. Ken dapat melihat Reinard kecil yang pendiam, dan harus bersikap hati-hati bahkan terhadap pelayan yang bertugas melayaninya. Statusnya di rumah terbalik menjadi Reinard yang seolah budak rendahan, sementara pembantunya menjadi seorang majikan. Ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 40 WARNA CYAN

    Ada dua kehebohan besar yang terjadi keesokan harinya. Yang pertama adalah kembalinya orang-orang yang hilang, disambut dengan suka cita oleh para keluarga terhadap hal tersebut. Banyak dari mereka memanggil tabib untuk segera memeriksa kondisi anggota keluarga yang kembali. Setelah dipastikan bahwa mereka sehat dan aman, semua orang tertawa bahagia dan menangis sekaligus. Peristiwa itu saja sudah menggemparkan seisi kota, tetapi kematian Jikia membuat seluruh kota semakin berisik dengan hiruk pikuk yang tak terduga. Tidak ada yang pernah menyangka kabar tak terduga tersebut, semua orang tercengang dengan kematian mendadaknya. Ketiadaan penjelasan yang jelas tentang kematiannya, seperti menabur api ke dalam minyak. Semakin memanaskan suasana dengan berbagai spekulasi liar dan dugaan konspirasi, menyebar secepat api yang membakar padang rumput. Namun pemakaman masih diadakan dengan khidmat, tanpa terpengaruh oleh semangat diskusi di luar. Semua orang tetap memberikan penghormatan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 41 DACIA 1

    Dacia berdiri di tengah kawanan serigala spiritnya, mata cyannya bersinar semain tajam dengan kilau haus darah. "Kalian penyusup harus mati!" raung anak gadis itu, tubuhnya diselimuti aura gelap yang menyebarkan ancaman mematikan saat melambaikan tangannya. Serigala pemimpin melangkah maju, mengaum lantang setelah menerima isyarat serangan. Belasan serigala raksasa langsung menyerbu Ken dan Charlos, memperlihatkan deretan taring tajam mereka. Dari tubuh Ken sulur mawar hitam meledak keluar, duri tajamnya berdiri mengancam tak kalah mematikan. Dengan sekali lambaian tangannya, sulur-sulur itu mencambuk serigala dengan kuat, menghasilkan suara desing angin yang terbelah. Sulur bergerak gesit, melilit tubuh serigala dengan erat. Duri-durinya menancap ke dalam kulit dan menyedot energi serigala seperti lintah. Serigala meronta liar sekuat tenaga dan menggeram ganas, namun tubuhnya yang menggeliat dengan cepat tak berdaya di bawah cengkraman sulur yang tak kenal ampun. Hingga a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 42 DACIA 2

    "Ken, berikan salah satu sulurmu, aku akan menaikinya." Ken melirik dengan kening berkerut, sedikit tidak setuju dengan gagasan yang diusulkannya. Meski khawatir dengan keselamatan Charlos, namun situasi memaksanya untuk segera bertindak. Ia bersedia mempercayai kemampuan Charlos, dan memberikan sulur besarnya sambil memperingatkan dengan serius. "Hati-hati." Charlos mengangguk dengan menyakinkan dan segera melompat ke atas sulur, permukaan sepatunya bergesekan dengan permukaan kasar sulur. Membuat langkahnya sempat goyah karena licinnya permukaan sulur. Menuntut ia untuk menginjakkan kakinya dengan hati-hati di antara duri besar yang tajam, tapi duri-duri itu menghilang di setiap langkahnya. Charlos menyeringai nakal, gembira melihat jalan mulus yang disediakan untuk memudahkannya bergerak. Berada di atas sulur memudahkannya melihat dengan jelas seluruh medan pertempuran. Kawanan serigala berlari mendekat dengan cepat, menyatu dengan kabut abu-abu di sekeliling hutan. Mata cyan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 43 PERCAKAPAN

    Di dalam tubuh Ken. Aletta berdiri, tangannya terentang menerima pecahan jiwanya. Bola cahaya melebur menjadi kepulan asap putih, sebelum perlahan meresap masuk ke seluruh tubuhnya. Membuat keberadaan Aletta sedikit lebih jelas, tidak sepudar saat pertama kali ditemui oleh Ken. Keres mengamati setiap tindakan Aletta dengan dingin, selalu ada kewaspadaan dalam dirinya terhadap keberadaan yang tidak diketahui ini. Orang inilah yang membuat tuannya harus menghadapi bahaya yang tidak diketahui, mempertaruhkan nyawanya lagi dan lagi. Keningnya berkerut tidak senang, ketika melihat Ken yang terbaring kesakitan di luar sana. "Kau sebaiknya tidak membuat masalah," peringat Keres dengan suara yang dingin, tidak repot menyembunyikan ketidaksukaannya. Aletta melirik Keres tanpa ekspresi apa pun di wajahnya, sama sekali tidak peduli dengan sikap tidak ramahnya. "Kau tak perlu khawatir. Jika kau memang peduli pada tuanmu, lakukan saja ritual kontrak yang benar terhadapnya," balasnya sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 44 PERTANYAAN

    Di dalam diri Ken, Keres melihat interaksi pelayan dan ibu hamil itu. Ia juga merasakan perasaan enggan dan ketidakberdayaan Ken terhadap hal itu. Apalagi saat sulur mawar tak terlihat mengambil jiwa mati bayi itu, wajah Ken menegang. Setelah sekian lama, Keres akhirnya berbicara, "Apakah kau membenci kekuatan yang kau dapatkan?" Ken tidak menyangka Keres akan bertanya. Biasanya, roh itu memilih diam hampir sepanjang waktu. Dan hanya akan berbicara ketika diperlukan, sehingga hubungan antara mereka masih sangat asing. Ken langsung terduduk dan menghela napas, sebelum menjawab dengan senyum pasrah. "Apa yang bisa kulakukan selain menerimanya? Melawan juga tidak ada gunanya." Keres mengerutkan kening melihat senyum pasrah di wajah Ken, ia sendiri tahu bahwa tidak ada perlawanan di hati Ken ketika menerima kekuatan itu. Ken seolah menerima apa pun yang diberikan padanya, hal itu menimbulkan gangguan tidak nyaman padanya. "Kau tidak marah?" Keres meraung. "Kau bisa saja berteria

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04

Bab terbaru

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 55 NERAKA

    Duri-duri kecil menusuk lebih dalam pada kulit lehernya, meninggalkan garis-garis ungu yang perlahan berubah menjadi tetesan darahnya. Secara naluriah, Bellis meronta saat lehernya dicengkeram lebih erat lagi. Napasnya tersengal saat mencoba mengirim lebih banyak oksigen pada paru-parunya. Ken tidak tergesa-gesa, ia menatap Bellis dengan dingin tanpa emosi. Seolah-olah Bellis tidak lebih dari serangga yang bisa ia remukkan dengan santai. Tidak ada rasa kasihan, ia hanya merasa jengkel karena mengganggu istirahatnya. Jemarinya bergerak sedikit, dan detik berikutnya sulur menarik tangan dan kaki Bellis. "Ahhh!" Jeritan melengking memenuhi ruangan, ketika tulang di pergelangan tangan Bellis patah dengan mudah, semudah seperti mematahkan cabang tipis di pohon. Air mata dengan cepat memenuhi mata Bellis, jari-jarinya menegang lalu terkulai lemas tak bisa lagi digerakkan. Rasa sakitnya begitu mendalam hingga otaknya tidak bisa memproses. Keringat dingin mengalir dengan cepat menetes ke

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 54 RAYUAN 3

    Bagi Bellis, Ken adalah sumber kekuatan yang besar. Saat menyaksikan Ken dan Charlos bertarung melawan ular monster, gelombang kekuatan dahsyat menyebar ke seluruh hutan. Kekuatan itu menarik perhatiannya, yang dengan antusias mengamati. Setelah melihat keduanya, mata Bellis berbinar, puas menemukan mangsa berkualitas tinggi.Dapat dibayangkan seberapa besar kekuatan dan umur yang bisa didapat Bellis dengan memakan Ken. Maka ia mengeluarkan aroma yang kuat dari tubuhnya, sama seperti afrodisiak yang bisa merangsang tubuh. Bellis tidak percaya bahwa Ken masih bisa bertahan dan tidak terpengaruh sama sekali.Namun di detik berikutnya, leher Bellis dicekik oleh sulur dan ditarik dengan kuat ke belakang. Membuat kepalanya menghantam lantai dengan bunyi gedebuk tumpul, rasa pusing seketika menyerangnya.Rasa sakit menjalar dari kulitnya yang terkoyak. Bellis ingin menjerit namun suaranya tertahan, tenggorokannya ditusuk oleh lebih dari satu duri.Sulur mencengkeram lehernya seperti ular me

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 53 RAYUAN 2

    Namun Tanin berpuas diri terlalu dini. Ia masih saja lengah, dan tidak belajar dari pengalamannya tadi. Di detik berikutnya Charlos menyerangnya, belati tajam menggores secara horisontal pada kedua matanya. Belati itu menyentuh kulitnya dengan tajam, rasa sakit datang begitu cepat pada Tanin. Sesaat, waktu terasa membeku. Sebelum ledakan sakit menyebar ke seluruh wajahnya. Ada rasa panas yang menyusup di sepanjang guratan luka, rasa sakitnya begitu dalam hingga Tanin merasa wajahnya terbelah dua. "Ahhh!" Tanin berteriak kencang seolah merobek tenggorakannya. Tangannya segera menutupi wajahnya, ia bisa merasakan darahnya keluar seperti air yang tak terbendung. "Kau manusia bajingan!" Kedua matanya terluka parah, membuatnya tidak bisa melihat. Gelombang rasa takut dan keputusasaan menimpanya, saat dunia yang biasa ia lihat kini menjadi gelap. Namun meski begitu, Tanin masih tidak ingin menyerah. Naluri bertahan hidupnya masih menyala, ia mengumpulkan energi gelap dan melayangkannya l

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 52 RAYUAN

    Di tengah malam yang sunyi, asap tipis menyelinap dari celah jendela, dan masuk dengan tenang ke dalam kamar. Kemudian merayap seperti tentakel yang hidup, menyusup ke arah hidung Charlos, membaur ke dalam napasnya tanpa disadari. Setelah itu menyebar ke seluruh ruangan secara diam-diam, membentuk perisai transparan yang mengurung Charlos. Sementara itu di kamar Mirk yang tidak jauh dari Charlos, ia mulai membuka mata dari tidurnya yang berpura-pura. Tawa rendah lolos dari bibirnya yang tersungging nakal. Penyusup itu bergerak dengan sangat cepat, langsung menyambar umpan yang telah ia siapkan malam ini. "Oho~ kalian benar-benar tikus yang kelaparan." Mirk kemudian bangun dan bersandar di ranjang. Duduk dengan malas sambil mengeluarkan secangkir darah, teman yang cocok untuk menonton hiburan yang menarik. "Tolong beri aku kesenangan yang memuaskan, anak-anak," gumamnya sambil menjilat bibirnya dengan tidak sabar. Kekuatan dari penyusup itu mulai bekerja pada Charlos. Ia mulai

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 51 PENYUSUP

    Ken menatap dengan seksama saat monster ular itu tumbang, memastikan dia benar-benar mati sebelum perlahan menarik kekuatannya. Sulur raksasa yang membelit ular itu bergerak untuk membuka cengkeramannya. Tanpa diperintah oleh Ken, salah satu sulur maju menuju kepala ular. Ujung sulur meruncing panjang, lalu membelah kening ular dan mencongkel permatanya. Setelah mendapatkan permata itu, sulur meninggalkan ular tanpa nostalgia. Memperlakukan bangkai ular itu sebagai sampah menjijikkan, dan membakarnya sebagai langkah terakhir. Ken tidak dapat melihat semua tindakan sulurnya, karena dalam sekejap tubuhnya langsung jatuh menghantam tanah. Saking cepatnya hingga Charlos di belakang tidak sempat bereaksi. "Ken!" Wajahnya lebih pucat daripada kertas, kontras dengan darah merah yang terus dimuntahkannya. Keringat dingin mengucur deras dari sekujur tubuh Ken, membuat bajunya basah kuyup dan melekat. Tangannya mencengkeram erat dadanya, rasa sakit dari jantung membuat Ken mengerutkan ken

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 50 ROBOH

    Charlos menyisihkan pedangnya dan mulai mengumpulkan energi hijau besar ditelapak tangannya. Matanya memandang monster ular itu dengan tajam, memanfaat momen di mana ular itu sedang bertarung sengit dengan sulur Ken. Aura penyembuhannya melayang dan mulai membentuk perisai besar di udara. Perisai itu melebar dengan cepat, hampir menutupi daerah bukit yang luas. Energinya terlihat berkilauan, membentuk sebuah dinding yang kokoh. "Ini hadiah untukmu, ular berengsek!" teriak Charlos dengan bersemangat, mendorong perisai raksasa itu dengan kuat menuju monster ular. Monster ular tentu saja mendeteksi sebuah ancaman, mata abu-abunya melihat cahaya hijau yang besar. Ekornya diangkat untuk menyerang ke arah Charlos, namun dihalangi dengan kuat oleh sulur Ken. Setiap kali ia maju untuk mendekat, ledakan akan muncul di bawah tubuhnya. Membuatnya mundur dengan kesakitan, sama sekali tidak bisa mendekat. Namun ular itu terlambat, perisai besar itu datang ke arahnya secepat kilat. Menghantam

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 49 HAL TAK TERDUGA

    Kekuatan petir dari monster ular itu sangat mengerikan. Lingkungan sekitar menjadi saksi bisunya, ketika debu yang baru saja mereda kini dipenuhi asap hitam dari sulur raksasa yang hangus disambar. Serpihan kayu menyebar bercampur dengan pecahan-pecahan batu yang hancur. Beberapa batu yang besar terbelah dan menghitam akibat terkena arus listrik yang dahsyat. Tanah di bawah monster ular semakin merekah, menciptakan celah besar yang masih memancarkan sisa kilatan listrik. Udara di hutan penuh dengan bau menyengat, bercampur dengan aroma vegetasi yang terbakar. Kepala ular terangkat tinggi, mendesis puas melihat keadaan sulur mawar yang menjauh darinya dan menggeliat dengan lemah. Mata abu-abunya berbinar dengan kilau kemenangan, sekaligus ejekan terhadap musuh-musuhnya yang terluka. Meski manusia-manusia yang mengedalikan sulur dan mencoba menyerangnya bersembunyi di balik sulur menjijikkan ini, monster ular akan segera memusnahkannya. Namun ia kembali memuntahkan lidah bercaban

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 48 RACUN

    Ken mengerahkan sulur besarnya untuk menghadapi ular itu. Sulurnya melesat dengan cepat ke arah ular, bergoyang menerobos kabut debu yang tebal dengan duri tajam disekujur tubuhnya. Bergegas melilit tubuh ular dengan duri tajam sekeras besi, menusuk kuat sisik keras ular tersebut. Menghasilkan suara berderit seperti logam yang dipaksa patah. Monster ular itu mengeluarkan desisan keras saat kesakitan. Darah berwarna hitam merembes keluar dari sela-sela sisiknya, bercampur aroma busuk yang menusuk hidung, membuat orang mual dengan menciumnya. Ular itu menggeliat liar, mata abunya menyala dengan penuh kebencian. Ia membuka lebar mulutnya, siap menggigit sulur yang melingkari lehernya. Mencoba membuat dirinya bebas. Dan pada saat yang sama menggunakan ekornya untuk memukul-mukul tubuh sulur, menghukum sulur yang berani menyentuhnya. Gerakan dua ular raksasa itu mengonyak kembali tanah di sekitar mereka. Setiap hentakan dari ekor monster ular menyebabkan kembali gempa bumi. Retakan di

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 47 PENGHANCURAN

    Benang perak berakhir di sebuah bukit, lebih tepatnya pada sebuah batu aneh yang setengah tenggelam ke tanah. Ken dan Charlos saling memandang, lalu mendekati batu tersebut. "Ini ... apakah benar menunjuk pada batu aneh ini?" Charlos berjongkok, mengamati dengan seksama. Terdengar bunyi 'tuk' keras ketika ujung pedang Charlos mengetuk badan batu. Bentuk dari batu tersebut adalah lonjong hitam panjang, dengan sebuah kuncup bunga di atasnya berwarna hitam serupa. Ken juga mengangkat sebelah alisnya aneh, tapi benang perak jelas menunjuk pada batu aneh ini. Ken berpikir, mustahil fragmen jiwa bisa diperoleh semudah ini. Lingkungan di sekitarnya tampak damai, tetapi tidak ada rumput yang tumbuh di sekitar area batu aneh itu. Ia berkedip, menatap tanah di bawah kakinya, dikombinasikan dengan suasana biasa ini. Hati Ken mengepal dengan waspada, yakin bahwa ada bahaya yang sedang mengintai mereka. Sulur mawarnya dikeluarkan, Ken berniat untuk mencabut bunga di atas batu. Ia ingin meliha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status